109 kesempatan kerja pada sub sektor non agroindustri. Berdasarkan nilai elastisitasnya
kesempatan kerja sub non agroindustri tidak responsif terhadap kesempatan kerja sektor jasa baik jangka pendek maupun panjang.
7.2.6. Kesempatan Kerja Sektor Jasa
Kesempatan kerja sektor jasa adalah fungsi dari upah sektor jasa, produk domestik bruto, investasi, kesempatan kerja sub sektor kehutanan, kesempatan kerja
sektor industri, dan kesempatan kerja sektor jasa tahun sebelumnya Tabel 21. Tabel 21. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas Kesempatan Kerja
Sektor Jasa
Elastistas Variabel
Parameter Dugaan
t-hitung Taraf
Nyata Jangka
Pendek Jangka
Panjang Intersep
4195.2407 1.877
0.0415 -
- Upah sektor jasa
-0.459218 -0.823
0.2128 c -0.124
-0.178 Produk domestik bruto
sektor jasa 0.262549
1.583 0.0686 a
1.357 1.960
Investasi sektor jasa 0.169224
0.703 0.2473 c
0.031 0.044
Kes krj sub sektor kehutanan -6.902536
-1.463 0.0836 a
-0.408 -0.590
Kes krj sektor industri -0.768986
-0.974 0.1738 b
-0.581 -0.838
Kes krj sektor jasa tahun sebelumnya
0.307456 1.118
0.1418 b -
- R
2
F hit D.W
0.783 7.826
1.931 Keterangan : a berbeda nyata pada taraf
α = 10 persen
b berbeda nyata pada taraf α
= 20 persen c berbeda nyata pada taraf
α = 30 persen
Hasil pendugaan menunjukkan bahwa persamaan yang diformulasikan adalah cukup baik dilihat dari koefisien determinasinya, yaitu sebesar 0.783 serta
memberikan arah dan besaran sesuai dengan yang diharapkan. Disamping itu, semua peubah penjelas pada persamaan kesempatan kerja sektor jasa memberikan
pengaruh nyata pada taraf 10 – 30 persen terhadap kesempatan kerja sektor jasa. Bila dilihat dari nilai elastisitasnya hanya peubah penjelas produk domestik bruto
yang responsif terhadap kesempatan kerja sektor jasa.
110 Upah sektor jasa berhubungan negatif dan berpengaruh nyata terhadap
kesempatan kerja sektor jasa. Artinya peningkatan upah pada sektor jasa akan mengakibatkan menurunnya kesempatan kerja pada sektor jasa. Dilihat dari nilai
elastisitasnya upah sektor jasa tidak responsif terhadap kesempatan kerja sektor jasa dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Produk domestik bruto sektor jasa berhubungan positif dan berpengaruh nyata terhadap kesempatan kerja sektor jasa. Dilihat dari nilai elastisitasnya
kesempatan kerja sektor jasa responsif terhadap produk domestik bruto dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Bila terjadi peningkatan produk domestik
bruto sebesar satu persen maka kesempatan kerja sektor jasa akan mengalami kenaikan sebesar 1.36 persen dalam jangka pendek dan 1.96 persen dalam jangka
panjang. Kesempatan kerja sektor jasa berhubungan positif dan berpengaruh nyata
terhadap investasi sektor jasa. Sementara itu berdasarkan nilai elastisitasnya, kesempatan kerja sektor jasa tidak responsif terhadap investasi sektor jasa dalam
jangka pendek maupun panjang. Ini membuktikan bahwa dengan kecilnya investasi pada sektor jasa menyebabkan penyerapan tenaga kerja juga menjadi kecil.
Kesempatan kerja sub sektor kehutanan berhubungan negatif dan berpengaruh nyata terhadap kesempatan kerja sektor jasa. Bila pada sub sektor
kehutanan terjadi peningkatan kesempatan kerja sebesar satu persen maka akan mengakibatkan terjadinya penurunan kesempatan kerja sektor jasa. Dilihat dari
nilai elastisitasnya kesempatan kerja sub sektor kehutanan tidak responsif terhadap kesempatan kerja sektor jasa.
Demikian halnya dengan kesempatan kerja sektor industri berhubungan negatif dan berpengaruh nyata terhadap kesempatan kerja sektor jasa. Dilihat dari
111 nilai elastisitasnya kesempatan kerja sektor industri tidak responsif tehadap
kesempatan kerja sektor jasa dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
7.3. Produk Domestik Bruto Sektor Pertanian