Kualitas Sumberdaya Manusia Penyuluh Pertanian

114 Transformasi tenaga kerja sektor pertanian ke non pertanian tidak responsif terhadap kesempatan kerja sektor non pertanian industri dan sektor jasa, hal ini disebabkan karena kemampuan sektor non pertanian dalam menyerap tenaga kerja yang berasal dari sektor pertanian kecil.

7.5. Kualitas Sumberdaya Manusia Penyuluh Pertanian

Kualitas sumberdaya manusia penyuluh pertanian adalah fungsi dari produk domestik bruto sektor pertanian tahun sebelumnya, rasio jumlah investasi sub sektor pertanian dan kualitas sumberdaya manusia penyuluh pertanian tahun sebelumnya Tabel 24. Tabel 24. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas Kualitas Sumberdaya Manusia Penyuluh Pertanian Elastistas Variabel Parameter Dugaan t-hitung Taraf Nyata Jangka Pendek Jangka Panjang Intersep 8.465050 3.036 0.0039 - - Lag PDB sektor pertanian 0.000012 3.388 0.0019 a 0.287 0.328 Rasio jml investasi sek tan 0.113605 0.143 0.4440 0.009 0.010 Lag kualitas Sumberdaya Manusia Penyuluh Pertanian 0.124284 0.524 0.3037 c - - R 2 F hit D.W 0.819 24.138 1.934 Keterangan : a berbeda nyata pada taraf α = 10 persen c berbeda nyata pada taraf α = 30 persen Hasil pendugaan persamaan kualitas sumberdaya manusia menunjukkan bahwa semua peubah penjelas memberikan arah dan besaran nilai parameter dugaan sesuai dengan harapan, serta mampu menjelaskan keragaman nilai peubah endogennya secara baik R 2 = 0.819, yang berarti bahwa peubah-peubah penjelas pada persamaan kualitas sumberdaya manusia 81.9 persen mampu menjelaskan keragaman variabel endogen. Berdasarkan uji-t statistik, hanya peubah penjelas rasio 115 jml investasi sektor pertanian yang berpengaruh tidak nyata terhadap kualitas sumberdaya manusia penyuluh pertanian. Produk domestik bruto sektor pertanian tahun sebelumnya berhubungan positif dan berpengaruh nyata terhadap kualitas sumberdaya manusia penyuluh pertanian. Dilihat dari nilai elastisitasnya, kualitas sumberdaya manusia tidak responsif dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini mencerminkan bahwa peningkatan peroduk domestik bruto pada sektor pertanian belum sepenuhnya dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia penyuluh pertanian. Investasi sektor pertanian berhubungan positif namun tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas sumberdaya manusia penyuluh pertanian. Artinya peningkatan invesatasi pada sektor pertanian akan mengakibatkan meningkatnya kualitas sumberdaya manusia penyuluh pertanian. Namun bila dilihat dari nilai elastisitasnya, rasio jumlah investasi sektor pertanian tidak responsif terhadap kualitas sumberdaya manusia penyuluh pertanian, berarti bila terjadi peningkatan rasio jumlah investasi sebesar satu persen maka kualitas sumberdaya manusia mengalami peningkatan sebesar 0.009 persen untuk jangka pendek dan 0.010 persen untuk jangka panjang. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia penyuluh pertanian yang sangat kecil ini disebabkan karena investasi yang dilakukan pada sektor pertanian tidak langsung menyentuh pada proses pendidikan penyuluh pertanian. 116 VIII. DAMPAK PERUBAHAN UPAH, INVESTASI DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO SEKTOR PERTANIAN PERIODE SEBELUM KRISIS EKONOMI TAHUN 1992-1996 DAN PERIODE KRISIS EKONOMI TAHUN 1997-2000

8.1. Validasi Model