Permintaan Tenaga Kerja Struktur Ekonomi dan Kesempatan Kerja Sektor Pertanian dan Non Pertanian serta Kualitas Sumberdaya Manusia di Indonesia

39 ke kampung halamannya untuk mengembangkan dan mengaplikasikan ilmunya, ternyata mereka sangat sulit untuk melakukan hal tersebut. Dengan semakin berkembangnya pembangunan di negara kita maka persentase tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian mengalami penurunan dan sebaliknya sektor industri dan jasa mengalami peningkatan. Ini merupakan salah satu ciri suatu negara yang mengarah ke industri disamping adanya sumbangan terhadap produk domestik bruto sektor pertanian mengalami penurunan Widodo,1997.

3.2. Permintaan Tenaga Kerja

Simanjuntak 1985 menyatakan bahwa permintaan tenaga kerja berbeda dengan permintaan konsumen terhadap barang dan jasa. Konsumen membeli barang karena barang itu akan memberikan kegunaan baginya. Akan tetapi bagi pengusaha, mempekerjakan seseorang karena membantu memproduksi barang atau jasa untuk dijual kepada konsumen. Dengan kata lain, pertambahan permintaan pengusaha terhadap tenaga kerja sangat tergantung dari pertambahan permintaan pengusaha akan barang yang akan diproduksinya. Menurut teori permintaan tenaga kerja, seorang pengusaha sebelum menambah tenaga kerjanya secara permanen tentu akan melakukan berbagai langkah terlebih dahulu seperti dengan menambah jam kerja dari tenaga kerja yang ada, menaikkan upah dan sebagainya. Setelah itu dilakukan, ternyata tetap tidak dapat memenuhi capaian target perusahaan, pengusaha baru akan melakukan langkah- langkah lainnya dengan menambah tenaga kerja. Dengan kondisi seperti itupun pengusaha masih tetap mempertimbangkan yang lainnya bila ingin menambah tenaga kerja, seperti : 1 bagaimana tambahan hasil marginal yaitu output yang diperoleh dengan penambahan seorang pekerja, 2 bagaimana penerimaan marginal 40 yaitu jumlah uang yang diterima pengusaha dengan tambahan hasil marginal dikalikan dengan outputnya, dan 3 bagaimana biaya marginal yaitu jumlah yang dikeluarkan pen gusaha dengan manambah tenaga kerja. Jika tambahan marginal akibat penambahan tenaga kerja ini lebih besar atau menambah keuntungan perusahaan maka hal ini lebih baik untuk dilakukannya. Berdasarkan teori permintaan di atas, maka yang dibahas adalah teori pemintaan tenaga kerja secara umum maksudnya setiap jenis kegiatan dalam perekonomian yang membutuhkan tenaga kerja akan mempunyai prilaku yang tidak jauh berbeda. Teori permintaan tenaga kerja diatas adalah teori permintaan tenaga kerja oleh suatu perusah aan. Oleh karena dalam tulisan ini permintaan tenaga kerja adalah tenaga kerja agregat pertanian, industri dan jasa, maka dapat dikatakan bahwa permintaan tenaga kerja agregat itu merupakan penjumlahan dari permintaan tenaga kerja perusahaan, yang selan jutnya diasumsikan prilaku permintaan tenaga kerja agregat adalah sama dengan prilaku permintaan tenaga kerja perusahaan. Dalam penelitian ini permintaan tenaga kerja itu dilihat dari tiga sektor yaitu pertanian, industri dan jasa.

3.3. Transformasi Struktura l