Produk Domestik Bruto Struktur Ekonomi dan Kesempatan Kerja Sektor Pertanian dan Non Pertanian serta Kualitas Sumberdaya Manusia di Indonesia

73

6.1. Produk Domestik Bruto

Berdasarkan Tabel 9 terlihat bahwa struktur perekonomian Indonesia mengalami pergeseran, yaitu dengan semakin menurunnya pangsa relatif sektor pertanian dan semakin meningkatnya pangsa relatif sektor non pertanian industri dan jasa terhadap produk domestik bruto dari periode ke periode, hal ini sejalan dengan model transformasi struktur perekonomian yang dinyatakan oleh Clark 1951 dan Fisher 1975. Tabel 9. Perkembangan Pangsa Produk Domestik Bruto Indonesia, Tahun 1980 – 2003 Sektor No Tahun Pertanian Industri Jasa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 47.29 45.66 44.13 43.52 41.04 39.61 38.08 36.79 36.20 35.03 33.43 32.12 31.79 30.40 28.63 27.71 26.69 25.93 28.44 28.57 27.96 27.47 27.07 27.03 22.22 22.97 23.71 23.66 26.09 27.94 29.30 30.93 32.10 32.96 34.16 35.28 36.20 37.92 39.90 41.05 42.77 43.29 42.62 43.55 44.36 44.91 45.24 45.30 30.49 31.37 32.16 32.82 32.86 32.45 32.62 32.28 31.71 32.01 32.42 32.60 32.01 31.68 31.47 31.24 30.53 30.78 28.94 27.89 27.68 27.62 27.68 27.67 Sumber : Badan Pusat Statistik, Jakarta Dari data di atas dapat digambarkan sebagai berikut: 74 10 20 30 40 50 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 Tahun Persentase PDB Pertanian PDB Industri PDB Jasa Gambar 3. Perubahan Struktur Output PDB Indonesia, Tahun 1980 – 2003 Bila diamati lebih dalam perkembangan kontribusi sektoral terhadap produk domestik bruto dalam era 1990 – an Tabel 9, dominasi produk yang dihasilkan perekonomian nasional mulai bergeser dari sektor pertanian ke sektor non pertanian industri dan jasa. Pada tahun 1980 pangsa sektor pertanian masih cukup tinggi yaitu sebesar 47.29 persen, industri sebesar 22.22 persen dan sektor jasa sebesar 30.49 persen atau rasio sektor pertanian terhadap sektor industri sebesar 2.13 : 1 dan rasio sektor pertanian terhadap sektor jasa sebesar 1.55 : 1. Kemudian pada tahun 2003 rasionya mengalami perubahan, yakni 0.59 : 1 untuk sektor pertanian terhadap industri dan sektor pertanian terhadap jasa sebesar 0.97 : 1. Dengan kata lain, kontribusi sektor industri dalam sumbangannya terhadap produk domestik bruto telah melampaui sektor pertanian, sedangkan sektor jasa kontribusinya relatif hampir berimbang. Jadi dapat dikatakan bahwa kontribusi sektor pertanian turun dari 47.29 persen menjadi 27.03 persen dan industri meningkat dari 22.22 persen menjadi 45.30 persen. Ini berarti, hampir separuhnya dari produk nasional yang dihasilkan merupakan barang-barang industri pengolahan, sedangkan sektor jasa memberikan kontribusi yang komposisinya relatif konstan. 75

6.2. Tenaga Kerja