129 Pada saat bersamaan terjadi transformasi tenaga kerja dari sektor non
pertanian ke sektor pertanian sebesar 2.14 persen periode sebelum krisis ekonomi dan sebesar 2.50 persen periode krisis ekonomi. Penemuan lain dari simulasi ini
adalah terjadinya peningkatan kualitas sumberdaya manusia penyuluh pertanian sebesar 0.03 persen sebelum krisis ekonomi, dan periode krisis ekonomi sebesar
0.04 persen. Sedangkan pada periode krisis ekonomi kesempatan kerja sektor pertanian meningkat 2.32 persen, sektor non pertanian menurun sebesar 2.39 persen.
Penurunan kesempatan kerja pada sektor non pertanian ini menunjukkan sektor tersebut lebih rentan terhadap perubahan upah, dimana upah ini merupakan
komponen yang berpengaruh terhadap proses produksi sektor non pertanian. Peningkan upah akan menambah komponen biaya dalam produksi, penambahan ini
apabila tidak diikuti dengan meningkatnya output akan mendatangkan kerugian. Untuk mengatasi kerugian tersebut maka perusahaan akan berusaha mengurangi
jumlah pekerjanya. Berbeda halnya dengan sektor pertanian, lebih banyak menggunakan tenaga kerja dari dalam keluarga maka dampak dari peningkatan upah
tidak sebesar yang terjadi pada sektor non pertanian.
8.3. Peningkatan Investasi Sektoral
8.3.1. Peningkatan Investasi Sub Sektor Pertanian Masing -Masing Sebesar 15
Persen
Tabel 33 dan 34 menyajikan dampak peningkatan investasi sub sektor pertanian sebesar 15 persen. Hasil simulasi menunjukkan bahwa peningkatan
investasi sub sektor pertanian memberikan dampak yang bebeda antara sektor pertanian dan sektor non pertanian. Peningkatan investasi ternyata berdampak positif
terhadap sektor pertanian, dimana kesempatan kerja sektor pertanian meningkat
130 sebesar 3.50 persen periode sebelum krisis ekonomi dan sebesar 4.22 persen periode
krisis ekonomi. Tabel 33.
Dampak Peningkatan Investasi Sub Sektor Pertanian Masing- Masing Sebesar 15 Persen Periode Sebelum Krisis Ekonomi
No Variabel
Nilai Simulasi-4
Perubahan Dasar
U Unit
I.
1
KESEMPATAN KERJA A. Kesempatan Kerja Total
Kes. Krj. total orang 50901
51435 534.00
1.05 2
B. Kesempatan Kerja Sektor Pertanian Kes. Krj. sektor pertanian orang
30300 31360
1060.00 3.50
3 Kes. Krj. sub sektor pertanian tanaman 19089
19418 329.00
1.72 dan hortikulutra orang
4 Kes. Krj. sub sektor perkebunan orang 5621
5726 105.00
1.87 5 Kes. Krj. sub sektor peternakan orang
3631 4166
535.00 14.73
6 Kes. Krj. sub sektor perikanan orang 1166
1195 29.00
2.49 7 Kes. Krj. sub sektor kehutanan orang
793.3277 855.4972
62.17 7.84
8
C. Kesempatan Kerja Sektor Non Pertanian
Kes. Krj. sektor non pertanian orang 20601
20075 -526.00
-2.55 9 Kes. Krj. sektor industri orang
9528 9639
111.00 1.16
10 Kes. Krj. sub agroindustri orang 3539
3401 -138.00
-3.90 11 Kes. Krj. sub sub sektor industri makanan
875.6057 747.3197
-128.29 -14.65 dan minuman orang
12 Kes. Krj. sub sub sektor industri pemintalan 1711
1708 -3.00
-0.18 dan tekstil orang
13 Kes. krj. sub sub sektor indstri kayu orang 142.0745 142.9471
0.87 0.61
14 Kes. krj. sub sub sektor industri pulp dan 809.7448
803.2547 -6.49
-0.80 Kertas orang
15 Kes. krj. sub sektor non agroindustri orang 5989
6238 249.00
4.16 16 Kes. krj. sektor jasa orang
11073 10436
-637.00 -5.75
II.
17
PRODUK DOMESTIK BRUTO SEKTOR PERTANIAN
Produk domestik bruto sektor pertanian 59415
59434 19.00
0.03 milyar rupiah
III.
18
TRANSFORMASI TENAGA KERJA Transformasi tenaga kerja dari sektor
1.7036 1.8016
0.10 5.75
pertanian ke sektor sektor non pertanian 19 Transformasi tenaga kerja dari sektor
3.1935 3.2668
0.07 2.30
pertanian ke sektor industri 20 Transformasi tenaga kerja dari sektor
2.7555 3.0112
0.26 9.28
pertanian ke sektor jasa
IV.
21
KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA Kualitas sumberdaya manusia penyuluh
15.0388 15.04
0.00 0.01
pertanian tahun
131 Tabel 34.
Dampak Peningkatan Investasi Sub Sektor Pertanian Masing- Masing Sebesar 15 Persen Periode Krisis Ekonomi
No Variabel Endogen
Nilai Simulasi-4
Perubahan Dasar
Unit
I.
1
KESEMPATAN KERJA A. Kesempatan Kerja Total
Kes. krj. total orang 53225
54344 1119.00
2.10 2
B.. Kesempatan Kerja Sektor Pertanian Kes. krj. sektor pertanian orang
33228 34629
1401.00 4.22
3 Kes. krj. sub sektor pertanian tanaman 16989
17600 611.00
3.60 dan hortikulutra orang
4 Kes. krj. sub sektor perkebunan orang 6022
6100 78.00
1.30 5 Kes. krj. sub sektor peternakan orang
7855 8487
632.00 8.05
6 Kes. krj. sub sektor perikanan orang 1296
1342 46.00
3.55 7 Kes. krj. sub sektor kehutanan orang
1066 1100
34.00 3.19
8 C. Kesempatan Kerja Sektor Non
Pertanian Kes. krj. sektor non pertanian orang
19997 19715
-282.00 -1.41
9 Kes. krj. sektor industri orang 9239
9313 74.00
0.80 10 Kes. krj. sub agroindustri orang
5789 5686
-103.00 -1.78
11 Kes. krj. sub sub sektor industri makanan 2099
2032 -67.00
-3.19 dan minuman orang
12 Kes. Krj. sub sub sektor industri pemintalan 2156
2132 -24.00
-1.11 dan tekstil orang
13 Kes. Krj. sub sub sektor indstri kayu orang 209.6392 209.5902
-0.05 -0.02
14 Kes. Krj. sub sub sektor industri pulp dan 1325
1312 -13.00
-0.98 kertas orang
15 Kes. Krj. sub sektor non agroindustri orang 3450
3628 178.00
5.16 16 Kes. Krj. sektor jasa orang
10758 10401
-357.00 -3.32
II.
17
PRODUK DOMESTIK BRUTO SEKTOR PERTANIAN
Produk domestik bruto sektor pertanian 65602
65628 26.00
0.04 milyar rupiah
III.
18
TRANSFORMASI TENAGA KERJA Transformasi tenaga kerja dari sektor
1.8752 1.9613
0.09 4.59
Pertanian ke sekto r sektor non pertanian 19 Transformasi tenaga kerja dari sektor
3.6319 3.7545
0.12 3.38
Pertanian ke sektor industri 20 Transformasi tenaga kerja dari sektor
3.1216 3.3848
0.26 8.43
Pertanian ke sektor jasa
IV.
21
KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA Kualitas sumberdaya manusia penyuluh
15.7141 15.7155
0.00 0.01
Pertanian tahun
132 Peningkatan ini juga tercermin dari meningkatnya kesempatan kerja masing-
masing sub sektor pertanian yaitu kesempatan kerja sub sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura sebesar 1.72 persen, perkebunan sebesar 1.87 persen,
peternakan sebesar 14.73 persen, perikanan sebesar 2.49 persen dan sub sektor kehutanan sebesar 7.84 persen periode sebelum krisis ekonomi. Hal ini
menunjukkan bahwa investasi pada sektor pertanian lebih banyak ditujukan untuk kegiatan produksi yang bersifat padat karya. Sementara kesempatan kerja pada
sektor non pertanian terlihat adanya penurunan sebesar 2.55 persen periode sebelum krisis ekonomi dan sebesar 1.41 persen periode krisis ekonomi.
Peningkatan kesempatan kerja pada sektor pertanian periode sebelum krisis ekonomi maupun periode krisis ekonomi mendorong terjadinya transformasi dari
sektor non pertanian ke sektor pertanian masing-masing sebesar 5.75 persen dan 4.59 persen. Pada saat bersamaan produk domestik bruto sektor pertanian
mengalami peningkatan sebesar 0.03 persen periode sebelum krisis dan 0.04 persen periode krisis ekonomi. Demikian juga terjadi pada kualitas sumberdaya manusia
penyuluh per tanian meningkat sebesar 0.01 persen baik periode sebelum maupun periode krisis ekonomi.
8.3.2 Peningkatan Investasi Sub Sektor Non Pertanian Agroindustri, Non Agroindustri dan Jasa Masing-Masing Sebesar 15 Persen
Berdasarkan Tabel 35 dan 36, hasil simulasi peningkatan investasi sub sektor non pertanian masing-masing sebesar 15 persen menunjukkan bahwa sub
sektor non pertanian agroindustri, non agroindustri dan jasa berdampak positif terhadap sektor non pertanian, dimana kesempatan kerja sektor non pertanian
meningkat sebesar 0.38 persen periode sebelum krisis ekonomi dan sebesar 0.71
133 persen periode krisis ekonomi. Sebaliknya kesempatan kerja sektor pertanian
mengalami penurunan sebesar 0.16 persen sebelum krisis ekonomi dan sebesar 0.22 persen periode krisis ekonomi.
Tabel 35. Dampak Peningkatan Investasi Sub Sektor Non Pertanian
Agroindustri, Non Agroindustri dan Jasa Masing-Masing Sebesar 15 Persen Periode Sebelum Krisis Ekonomi
No Variabel
Nilai Simulasi-5
Perubahan Dasar
Unit
I.
1
KESEMPATAN KERJA A. Kesempatan Kerja Total
Kes. Krj. total orang 50901
50933 32.00
0.06 2
B. Kesempatan Kerja Sektor Pertanian Kes. Krj. sektor pertanian orang
30300 30253
-47.00 -0.16
3 Kes. Krj. sub sektor pertanian tanaman 19089
19089 0.00
0.00 dan hortikulutra orang
4 Kes. Krj. sub sektor perkebunan orang 5621
5629 8.00
0.14 5 Kes. Krj. sub sektor peternakan orang
3631 3578
-53.00 -1.46
6 Kes. Krj. sub sektor perikanan orang 1166
1165 -1.00
-0.09 7 Kes. krj. sub sektor kehutanan orang
793.3277 793.3277
0.00 0.00
8 C. Kesempatan Kerja Sektor Non
Pertanian
Kes. krj. sektor non pertanian orang 20601
20680 79.00
0.38 9 Kes. krj. sektor industri orang
9528 9478
-50.00 -0.52
10 Kes. krj. sub agroindustri orang 3539
3656 117.00
3.31 11 Kes. krj. sub sub sektor industri makanan
875.6057 991.1177
115.51 13.19
dan minuman orang 12 Kes. Krj. sub sub sektor industri pemintalan
1711 1715
4.00 0.23
dan tekstil orang 13 Kes. krj. sub sub sektor indstri kayu orang 142.0745
140.9098 -1.16
-0.82 14 Kes. krj. sub sub sektor industri pulp dan
809.7448 809.3646
-0.38 -0.05
Kertas orang 15 Kes. krj. sub sektor non agroindustri orang
5989 5822
-167.00 -2.79
16 Kes. krj. sektor jasa orang 11073
11201 128.00
1.16
II.
17
PRODUK DOMESTIK BRUTO SEKTOR PERTANIAN
Produk domestik bruto sektor pertanian 59415
59415 0.00
0.00 milyar rupiah
III.
18
TRANSFORMASI TENAGA KERJA Transformasi tenaga kerja dari sektor
1.7036 1.6927
-0.01 -0.64
Pertanian ke sektor sektor non pertanian 19 Transformasi tenaga kerja dari sektor
3.1935 3.2043
0.01 0.34
Pertanian ke sektor industri 20 Transformasi tenaga kerja dari sektor
2.7555 2.7218
-0.03 -1.22
Pertanian ke sektor jasa
IV.
21
KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA Kualitas sumberdaya manusia penyuluh
15.0388 15.0388
0.00 0.00
Pertanian tahun
134 Tabel 36.
Dampak Peningkatan Investasi Sub Sektor Non Pertanian Agroindustri, Non Agroindustri dan Jasa Masing-Masing
Sebesar 15 Persen Periode Krisis Ekonomi
No Variabel Endogen
Nilai Simulasi-5
Perubahan Dasar
Unit
I.
1
KESEMPATAN KERJA A. Kesempatan Kerja Total
Kes. krj. total orang 53225
53293 68.00
0.13 2
B. Kesempatan Kerja Sektor Pertanian Kes. krj. sektor pertanian orang
33228 33154
-74.00 -0.22
3 Kes. krj. sub sektor pertanian tanaman 16989
16989 0.00
0.00 dan hortikulutra orang
4 Kes. krj. sub sektor perkebunan orang 6022
6029 7.00
0.12 5 Kes. krj. sub sektor peternakan orang
7855 7776
-79.00 -1.01
6 Kes. krj. sub sektor perikanan orang 1296
1294 -2.00
-0.15 7 Kes. krj. sub sektor kehutanan orang
1066 1066
0.00 0.00
8
C. Kesempatan Kerja Sektor Non Pertanian
Kes. krj. sektor non pertanian orang 19997
20139 142.00
0.71 9 Kes. krj. sektor industri orang
9239 9190
-49.00 -0.53
10 Kes. krj. sub agroindustri orang 5789
5972 183.00
3.16 11 Kes. krj. sub sub sektor industri makanan
2099 2282
183.00 8.72
dan minuman orang 12 Kes. krj. sub sub sektor industri pemintalan
2156 2157
1.00 0.05
dan tekstil orang 13 Kes. krj. sub sub sektor indstri kayu orang 209.6392
210.0018 0.36
0.17 14 Kes. krj. sub sub sektor industri pulp dan
1325 1323
-2.00 -0.15
kertas orang 15 Kes. krj. sub sektor non agroindustri orang
3450 3218
-232.00 -6.72
16 Kes. krj. sektor jasa orang 10758
10949 191.00
1.78
II.
17
PRODUK DOMESTIK BRUTO SEKTOR PERTANIAN
Produk domestik bruto sektor pertanian 65602
65601 -1.00
0.00 milyar rupiah
III.
18
TRANSFORMASI TENAGA KERJA Transformasi tenaga kerja dari sektor
1.8752 1.8568
-0.02 -0.98
pertanian ke sektor sektor non pertanian 19 Transformasi tenaga kerja dari sektor
3.6319 3.6454
0.01 0.37
pertanian ke sektor industri 20 Transformasi tenaga kerja dari sektor
3.1216 3.0555
-0.07 -2.12
pertanian ke sektor jasa
IV.
21
KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA Kualitas sumberdaya manusia penyuluh
15.7141 15.7141
0.00 0.00
pertanian tahun
135 Penurunan kesempatan kerja di sektor pertanian tersebut merupakan
akumulasi dari masing-masing sub sektor pertanian kecuali sub sektor perkebunan mengalami peningkatan. Hal ini dapat dijelaskan bahwa di antara sub sektor
pertanian sendiri terjadi persaingan dalam menyerap tenaga kerja sehingga dengan meningkatnya kesempatan kerja sub sektor perkebunan menjadi catatan penting
bahwa sub sektor ini dapat mengungguli sub sektor lainnya periode sebelum krisis ekonomi.
Disamping itu, menurunnya kesempatan kerja di sektor pertanian mengakibatkan terjadinya transformasi tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor
non pertanian sebesar 0.64 persen periode sebelum krisis ekonomi dan 0.98 persen periode krisis ekonomi. Transformasi tenaga kerja pada kedua periode tersebut
sebagian besar didukung dari sektor jasa. Pada saat yang bersamaan juga terjadi peningkatan produk domestik bruto sektor pertanian periode sebelum maupun saat
krisis ekonomi sebesar 0.001 persen. Di lain pihak, dapat dilihat bahwa akibat adanya peningkatan produk
domestik bruto sektor pertanian menyebabkan kualitas sumberdaya manusia penyuluh pertanian juga juga mengalami peningkatan sebesar 0.002 periode sebelum
krisis ekonomi dan 0.001 persen periode krisis ekonomi.
8.3.3. Peningkatan Investasi Sub Sektor Pertanian dan Non Pertanian Agroindustri, Non Agroindustri dan Jasa Masing-Masing Sebesar 15
Persen Tebel 37 dan 38 menyajikan hasil simulasi peningkatan investasi sub sektor
pertanian dan sub sektor non pertanian masing-masing sebesar 15 persen periode sebelum krisis ekonomi dan periode krisis ekonomi. Simulasi ini ingin melihat
dampak peningkatan investasi baik di sektor pertanian maupun sektor non pertanian
136 terhadap kesempatan kerja, produk domestik bruto, transformasi tenaga kerja dan
kualitas sumberdaya manusia penyuluh pertanian. Tabel 37.
Dampak Peningkatan Investasi Sub Sektor Pertanian dan Sub Sektor Non Pertanian Masing-Masing Sebesar 15 Persen
Periode Sebelum Krisis Ekonomi
No Variabel Endogen
Nilai Simulasi-6
Perubahan Dasar
Unit
I.
1
KESEMPATAN KERJA A. Kesempatan Kerja Total
Kes. krj. total orang 50901
51468 567.00
1.11 2
B. Kesempatan Kerja Sektor Pertanian Kes. krj. sektor pertanian orang
30300 31314
1014.00 3.35
3 Kes. krj. sub sektor pertanian tanaman 19089
19418 329.00
1.72 dan hortikulutra orang
4 Kes. Krj. sub sektor perkebunan orang 5621
5734 113.00
2.01 5 Kes. Krj. sub sektor peternakan orang
3631 4113
482.00 13.27
6 Kes. Krj. sub sektor perikanan orang 1166
1194 28.00
2.40 7 Kes. krj. sub sektor kehutanan orang
793.3277 855.4972
62.17 7.84
8 C. Kesempatan Kerja Sektor Non
Pertanian Kes. krj. sektor non pertanian orang
20601 20154
-447.00 -2.17
9 Kes. krj. sektor industri orang 9528
9590 62.00
0.65 10 Kes. krj. sub agroindustri orang
3539 3519
-20.00 -0.57
11 Kes. krj. sub sub sektor industri makanan 875.6057
862.8318 -12.77
-1.46 dan minuman orang
12 Kes. krj. sub sub sektor industri pemintalan 1711
1711 0.00
0.00 dan tekstil orang
13 Kes. krj. sub sub sektor indstri kayu orang 142.0745 141.7825
-0.29 -0.21
14 Kes. krj. sub sub sektor industri pulp dan 809.7448
802.8745 -6.87
-0.85 kertas orang
15 Kes. krj. sub sektor non agroindustri orang 5989
6071 82.00
1.37 16 Kes. krj. sektor jasa orang
11073 10564
-509.00 -4.60
II.
17
PRODUK DOMESTIK BRUTO SEKTOR PERTANIAN
Produk domestik bruto sektor pertanian 59415
59434 19.00
0.03 milyar rupiah
III.
18
TRANSFORMASI TENAGA KERJA Transformasi tenaga kerja dari sektor
1.7036 1.7907
0.09 5.11
pertanian ke sektor sektor non pertania n 19 Transformasi tenaga kerja dari sektor
3.1935 3.2779
0.08 2.64
pertanian ke sektor industri 20 Transformasi tenaga kerja dari sektor
2.7555 2.9716
0.22 7.84
pertanian ke sektor jasa
IV.
21
KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA Kualitas sumberdaya manusia penyuluh
15.0388 15.0399
0.00 0.01
Pertanian tahun
137 Tabel 38.
Dampak Peningkatan Investasi Sub Sektor Pertanian dan Sub Sektor Non Pertanian Masing-Masing Sebesar 15 Persen
Periode Krisis Ekonomi
No Variabel Endogen
Nilai Simulasi-6
Perubahan Dasar
Unit
I.
1
KESEMPATAN KERJA A. Kesempatan Kerja Total
Kes. krj. total orang 53225
54412 1187.00
2.23 2
B. Kesempatan Kerja Sektor Pertanian Kes. krj. sektor pertanian orang
33228 34555
1327.00 3.99
3 Kes. krj. sub sektor pertanian tanaman 16989
17600 611.00
3.60 dan hortikulutra orang
4 Kes. krj. sub sektor perkebunan orang 6022
6107 85.00
1.41 5 Kes. krj. sub sektor peternakan orang
7855 8408
553.00 7.04
6 Kes. krj. sub sektor perikanan orang 1296
1340 44.00
3.40 7
Kes. Krj. sub sektor kehutanan orang 1066
1100 34.00
3.19
8 C. Kesempatan Kerja Sektor Non
Pertanian Kes. Krj. sektor non pertanian orang
19997 19857
-140.00 -0.70
9 Kes. Krj. sektor industri orang 9239
9264 25.00
0.27 10 Kes. Krj. sub agroindustri orang
5789 5868
79.00 1.36
11 Kes. Krj. sub sub sektor industri makanan 2099
2214 115.00
5.48 dan minuman orang
12 Kes. krj. sub sub sektor industri p emintalan 2156
2134 -22.00
-1.02 dan tekstil orang
13 Kes. krj. sub sub sektor indstri kayu orang 209.6392 209.9527
0.31 0.15
14 Kes. krj. sub sub sektor industri pulp dan 1325
1310 -15.00
-1.13 kertas orang
15 Kes. krj. sub sektor non agroindustri orang 3450
3396 -54.00
-1.57 16 Kes. krj. sektor jasa orang
10758 10593
-165.00 -1.53
II.
17
PRODUK DOMESTIK BRUTO SEKTOR PERTANIAN
Produk domestik bruto sektor pertanian 65602
65627 25.00
0.04 milyar rupia h
III.
18
TRANSFORMASI TENAGA KERJA Transformasi tenaga kerja dari sektor
1.8752 1.9429
0.07 3.61
pertanian ke sektor sektor non pertanian 19 Transformasi tenaga kerja dari sektor
3.6319 3.7688
0.14 3.77
pertanian ke sektor industri 20 Transformasi tenaga kerja dari sektor
3.1216 3.309
0.19 6.00
pertanian ke sektor jasa
IV.
21
KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA Kualitas sumberdaya manusia penyuluh
15.7141 15.7154
0.00 0.01
pertanian tahun
138 Hasil simulasi menunjukkan bahwa kesempatan kerja sektor pertanian
mengalami peningkatan sebesar 3.35 persen periode sebelum krisis ekonomi dan sebesar 3.99 persen periode krisis ekonomi. Sedangkan kesempatan kerja sektor non
pertanian mengalami penurunan sebesar 2.17 persen periode sebelum krisis ekonomi dan sebesar 0.70 persen periode krisis ekonomi.
Peningkatan kesempatan kerja pada sektor pertanian menyebabkan terjadinya transformasi tenaga kerja dari sektor non pertanian ke sektor pertanian sebes ar 5.11
persen periode sebelum krisis ekonomi dan sebesar 3.61 persen periode krisis ekonomi. Tenaga kerja yang melakukan trasformasi tersebut sebagian besar berasal
dari sektor jasa. Hal ini menunjukkan bahwa untuk membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesempatan kerja sektoral dapat dilakukan dengan jalan
meningkatkan investasi di sektor pertanian dan non pertanian baik periode sebelum krisis maupun periode krisis ekonomi.
Di sisi lain terjadi peningkatan produk domestik bruto sektor pertanian sebesar 0.03 persen periode sebelum krisis ekonomi dan 0.04 persen periode krisis
ekonomi, begitu juga dengan kualitas sumberdaya manusia penyuluh pertanian periode sebelum krisis ekonomi dan krisis ekonomi meningkat sebesar 0.01 persen.
8.4. Peningkatan Produk Domestik Bruto Sektoral