Peningkatan Upah Sub Sektor Pertanian Masing-Masing Sebesar 10 Persen

119 8.2. Peningkatan Upah Sektoral Pertimbangan penetapan upah di Indonesia biasanya didasarkan pada : 1 keb utuhan pekerja dan keluarganya, 2 perbandingan upah yang berlaku di pasaran atau industri sejenis, 3 kemampuan perusahaan membayar upah, dan 4 ketetapan- ketetapan pemerintah. Jika faktor-faktor tersebut berubah maka diperlukan adanya penyesuaian penetapan upah. Biasanya pemerintah melakukan penetapan dengan ketentuan peningkatan upah minimum .

8.2.1. Peningkatan Upah Sub Sektor Pertanian Masing-Masing Sebesar 10 Persen

Berdasarkan faktor penyesuaian penetapan upah melalui ketetapan pemerintah yaitu dengan ketentuan penetapan upah minimum maka dilakukan simulasi kebijakan peningkatan upah sebesar 10 persen periode sebelum krisis ekonomi dan periode krisis ekonomi untuk mengetahui dampaknya terhadap kesempatan kerja, transformasi tenaga kerja dan kualitas sumberdaya manusia penyuluh pertanian Tabel 27 dan 28 Hasil simulasi menunjukkan bahwa peningkatan upah masing -masing sub sektor pertanian periode sebelum krisis ekonomi menyebabkan terjadinya penurunan kesempatan kerja sub sektor pertanian tanaman pangan dan sebesar 4.05 persen, sub sektor perkebunan sebesar 0.59 persen, sub sektor peternakan sebesar 6.31 persen, sub sektor perikanan sebesar 2.92 persen dan sub sektor kehutanan sebesar 3.38 persen. Demikian juga terjadi pada periode krisis ekonomi, semua sub sektor pertanian mengalami penurunan kesempatan kerja, masing-masing sebesar 3.99 persen , 0.48 persen, 2.13 persen, 2.08 persen dan 1.78 persen. Bila dibandingkan 120 Tabel 27. Dampak Peningkatan Upah Sub Sektor Pertanian, Masing- Masing Sebesar 10 Persen Periode Sebelum Krisis Ekonomi No Variabel Endogen Nilai Simulasi-1 Perubahan Dasar Unit I. 1 KESEMPATAN KERJA A. Kesempatan Kerja Total Kes. krj. total orang 50901 50030 -871.00 -1.71 2

B. Kesempatan Kerja Sektor Pertanian Kes. krj. sektor pertanian orang

30300 29204 -1096.00 -3.62 3 Kes. krj. sub sektor pertanian tanaman 19089 18315 -774.00 -4.05 dan hortikulutra orang 4 Kes. krj. sub sektor perkebunan orang 5621 5588 -33.00 -0.59 5 Kes. krj. sub sektor peternakan orang 3631 3402 -229.00 -6.31 6 Kes. krj. sub sektor perikanan orang 1166 1132 -34.00 -2.92 7 Kes. krj. sub sektor kehutanan orang 793.3277 766.5287 -26.80 -3.38 8

C. Kesempatan Kerja Sektor Non Pertanian

Kes. krj. sektor non pertanian orang 20601 20826 225.00 1.09 9 Kes. krj. sektor industri orang 528 9467 -61.00 -0.64 10 Kes. krj. sub agroindustri orang 3539 3624 85.00 2.40 11 Kes. krj. sub sub sektor industri makanan 875.6057 929.4256 53.82 6.15 dan minuman orang 12 Kes. krj. sub sub sektor industri pemintalan 1711 1732 21.00 1.23 dan tekstil orang 13 Kes. krj. sub sub sektor indstri kayu orang 142.0745 142.3836 0.31 0.22 14 Kes. krj. sub sub sektor industri pulp dan 809.7448 820.3776 10.63 1.31 Kertas orang 15 Kes. krj. sub sektor non agroindustri orang 5989 5843 -146.00 -2.44 16 Kes. krj. sektor jasa orang 11073 11359 286.00 2.58 II. 17 PRODUK DOMESTIK BRUTO SEKTOR PERTAN IAN Produk domestik bruto sektor pertanian 59415 59396 -19.00 -0.03 milyar rupiah III. 18 TRANSFORMASI TENAGA KERJA Transformasi tenaga kerja dari sektor 1.7036 1.6358 -0.07 -3.98 pertanian ke sektor sektor non pertanian 19 Transformasi tenaga kerja dari sektor 3.1935 3.0987 -0.09 -2.97 pertanian ke sektor industri 20 Transformasi tenaga kerja dari sektor 2.7555 2.5983 -0.16 -5.70 pertanian ke sektor jasa IV. 21 KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA Kualitas sumberdaya manusia penyuluh 15.0388 15.0376 0.00 -0.01 pertanian tahun 121 antara periode sebelum krisis ekonomi dan periode krisis ekonomi, penurunan kesempatan kerja pada periode krisis ekonomi relatif lebih kecil. Penurunan kesempatan kerja yang terjadi pada masing-masing sub sektor pertanian akan menyumbang terhadap penurunan kesempatan kerja sektor pertanian periode sebelum krisis ekonomi sebesar sebesar 3.62 persen dan 2.77 persen pada periode krisis ekonomi. Penurunan kesempatan kerja sektor pertanian menyebankan terjadinya transformasi tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor non pertanian sebesar 3.98 persen periode sebelum krisis ekonomi dan 2.87 persen periode krisis ekonomi. Adapun sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja dari sektor pertanian periode sebelum krisis ekonomi adalah sektor jasa sebesar 5.70 disusul sektor industri sebesar 2.97 persen, demikian juga fenomena yang terjadi pada periode krisis ekonomi terbesar diserap oleh sektor jasa 4.80 persen dis usul sektor industri sebesar 2.28 persen. Sedangkan kesempatan kerja sektor non pertanian mengalami peningkatan sebesar 1.09 persen periode sebelum krisis ekonomi dan sebesar 0.80 persen pada periode krisis ekonomi. Peningkatan kesempatan kerja yang terjadi pada sektor non pertanian periode sebelum krisis ekonomi dan krisis ekonomi sebagian besar didukung oleh sub -sub sektor industri makanan dan minuman dan sub sektor agroindustri. Hal ini berarti bahwa daya serap sektor non pertanian lebih kecil dari kesempatan kerja yang keluar dari sektor pertanian periode sebelum krisis ekonomi maupun periode krisis ekonomi. Temuan lain dari hasil simulasi peningkatan upah sub sektor pertanian adalah terjadinya penurunan kualitas sumberdaya manusia penyuluh pertanian pada periode sebelum krisis ekonomi maupun periode krisis ekonomi sebesar 0.01 persen. 122 Tabel 28. Dampak Peningkatan Upah Sub Sektor Pertanian Masing - Masing Sebesar 10 Persen Periode Krisis Ekonomi No Variabel Endogen Nilai Simulasi-1 Perubahan Dasar Unit I. 1 KESEMPATAN KERJA A. Kesempatan Kerja Total Kes. krj. total orang 53225 52465 -760.00 -1.43 2

B. Kesempatan Kerja Sektor Pertanian Kes. krj. sektor pertanian orang

33228 32308 -920.00 -2.77 3 Kes. krj. sub sektor pertanian tanaman 16989 16311 -678.00 -3.99 dan hortikulutra orang 4 Kes. krj. sub sektor perkebunan orang 6022 5993 -29.00 -0.48 5 Kes. krj. sub sektor peternakan orang 7855 7688 -167.00 -2.13 6 Kes. krj. sub sektor perika nan orang 1296 1269 -27.00 -2.08 7 Kes. krj. sub sektor kehutanan orang 1066 1047 -19.00 -1.78 8

C. Kesempatan Kerja Sektor Non Pertanian

Kes. krj. sektor non pertanian orang 19997 20156 159.00 0.80 9 Kes. krj. sektor industri orang 9239 9194 -45.00 -0.49 10 Kes. krj. sub agroindustri orang 5789 5854 65.00 1.12 11 Kes. krj. sub sub sektor industri makanan 2099 2137 38.00 1.81 dan minuman orang 12 Kes. krj. sub sub sektor industri pemintalan 2156 2173 17.00 0.79 dan tekstil orang 13 Kes. krj. sub sub sektor indstri kayu orang 209.6392 209.8252 0.19 0.09 14 Kes. krj. sub sub sektor industri pulp dan 1325 1334 9.00 0.68 Kertas orang 15 Kes. krj. sub sektor non agroindustri orang 3450 3340 -110.00 -3.19 16 Kes. krj. sektor jasa orang 10758 10963 205.00 1.91 II. 17 PRODUK DOMESTIK BRUTO SEKTOR PERTANIAN Produk domestik bruto sektor pertanian 65602 65585 -17.00 -0.03 milyar rupiah III. 18 TRANSFORMASI TENAGA KERJA Transformasi tenaga kerja dari sektor 1.8752 1.8213 -0.05 -2.87 pertanian ke sektor sektor non pertanian 19 Transformasi tenaga kerja dari sektor 3.6319 3.5492 -0.08 -2.28 pertanian ke sektor industri 20 Transformasi tenaga kerja dari sektor 3.1216 2.9718 -0.15 -4.80 pertanian ke sektor jasa IV. 21 KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA Kualitas sumberdaya manusia penyuluh 15.7141 15.7132 0.00 -0.01 pertanian tahun 123 8.2.2. Peningkatan Upah Sub Sektor Non Pertanian Sub Sektor Agroindustri, Non Agroindustri dan Jasa Masing -Masing Sebesar 10 Persen Sama halnya dengan simulasi pada sub sektor pertanian, simulasi peningkatan upah sub sektor non pertanian agroindustri, non agroindustri dan jasa masing-masing sebesar 10 persen juga didasarkan kepada ketetapan pemerintah upah minimum tentang besarnya upah yang harus dibayarkan. Berdasarkan Tabel 28 dan 29, maka hasil simulasi peningkatan upah sub sektor agroindustri, non agroindustri dan sektor jasa menyebabkan kesempatan kerja sub sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau periode sebelum krisis ekonomi menurun 7.16 persen, kesempatan kerja sub sub sektor industri pemintalan dan tekstil menurun 0.12 persen, kesempatan kerja sub sub sektor industri kayu menurun sebesar 4.59 persen, kesempatan kerja sub sub sektor industri pulp dan kertas menurun 4.19 persen, kesempatan kerja sub sektor non agroindustri 0.23 persen dan sektor jasa sebesar 0.80 persen. Sedangkan pada periode krisis ekonomi semua kesempatan kerja pada sub sektor agroindustri hampir semuanya mengalami penurunan kecuali kesempatan kerja sub sub sektor industri pemintalan dan tekstil mengalami peningkatan 0.23 persen. Dengan bervariasinya kesempatan kerja yang terjadi pada sub sektor agroindustri, non agroindustri dan jasa periode sebelum krisis ekonomi dan periode krisis ekonomi akan menyumbang terhadap penurunan kesempatan kerja sektor non pertanian masing-masing sebesar 0.75 persen dan 0.64 persen. Pada saat yang bersamaan kes empatan kerja sektor pertanian periode sebelum krisis ekonomi meningkat sebesar 0.47 persen dan sebesar 0.32 persen periode krisis ekonomi. 124 Tabel 29. Dampak Peningkatan Upah Sub Sektor Non Pertanian Sub Sektor Agroindustri, Non Agroindustri dan Jasa Masing-Masing Sebesar 10 Persen Periode Sebelum Krisis Ekonomi No Variabel Endogen Nilai Simulasi-2 Perubahan Dasar Unit I. 1 KESEMPATAN KERJA A. Kesempatan Kerja Total Kes. krj. total orang 50901 50888 -13.00 -0.03 2

B. Kesempatan Kerja Sektor Pertanian Kes. krj. sektor pertanian orang

30300 30441 141.00 0.47 3 Kes. krj. sub sektor pertanian tanaman 19089 19089 0.00 0.00 dan hortikulutra orang 4 Kes. krj. sub sektor perkebunan orang 5621 5634 13.00 0.23 5 Kes. krj. sub sektor peternakan orang 3631 3755 124.00 3.42 6 Kes. krj. sub sektor perikanan orang 1166 1170 4.00 0.34 7 Kes. krj. sub sektor kehutanan orang 793.3277 793.3277 0.00 0.00 8

C. Kesempatan Kerja Sektor Non Pertanian

Kes. krj. Sektor non pertanian orang 20601 20446 -155.00 -0.75 9 Kes. krj. sektor industri orang 9528 9463 -65.00 -0.68 10 Kes. krj. sub agroindustri orang 3539 3433 -106.00 -3.00 11 Kes. krj. sub sub sektor industri makanan 875.6057 812.8775 -62.73 -7.16 dan minuman orang 12 Kes. Krj. sub sub sektor industri pemintalan 1711 1709 -2.00 -0.12 dan tekstil orang 13 Kes. Krj. sub sub sektor indstri kayu orang 142.0745 135.555 -6.52 -4.59 14 Kes. Krj. sub sub sektor industri pulp dan 809.7448 775.8072 -33.94 -4.19 Kertas orang 15 Kes. krj. sub sektor non agroindustri orang 5989 6030 41.00 0.68 16 Kes. krj. sektor jasa orang 11073 10984 -89.00 -0.80 II. 17 PRODUK DOMESTIK BRUTO SEKTOR PERTANIAN Produk domestik bruto sektor pertanian 59415 59418 3.00 0.01 milyar rupiah III. 18 TRANSFORMASI TENAGA KERJA Transformasi tenaga kerja dari sektor 1.7036 1.7235 0.02 1.17 pertanian ke sektor sektor non pertanian 19 Transformasi tenaga kerja dari sektor 3.1935 3.2312 0.04 1.18 pertanian ke sektor industri 20 Transformasi tenaga kerja dari sektor 2.7555 2.7904 0.03 1.27 pertanian ke sektor jasa IV. 21 KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA Kualitas sumberdaya manusia penyuluh 15.0388 15.039 0.00 0.00 pertanian tahun 125 Tabel 30. Dampak Peningkatan Upah Sub Sektor Non Pertanian Sub sektor Agroindustri, Sektor Non Agroindustri dan Jasa Masing-Masing Sebesar 10 Persen Periode Krisis Ekonomi No Variabel Endogen Nilai Simulasi-2 Perubahan Dasar Unit I. 1 KESEMPATAN KERJA A. Kesempatan Kerja Total Kes. krj. total orang 53225 53204 -21.00 -0.04 2

B. Kesempatan Kerja Sektor Pertanian Kes. krj. sektor pertanian orang

33228 33333 105.00 0.32 3 Kes. krj. sub sektor pertanian tanaman 16989 16989 0.00 0.00 dan hortikulutra orang 4 Kes. krj. sub sektor perkebunan orang 6022 6029 7.00 0.12 5 Kes. krj. sub sektor peternakan orang 7855 7950 95.00 1.21 6 Kes. krj. sub sektor perikanan orang 1296 1299 3.00 0.23 7 Kes. krj. sub sektor kehutanan orang 1066 1066 0.00 0.00 8

C. Kesempatan Kerja Sektor Non Pertanian

Kes. krj. sektor non pertanian orang 19997 19870 -127.00 -0.64 9 Kes. krj. sektor industri orang 9239 9203 -36.00 -0.39 10 Kes. krj. sub agroindustri orang 5789 5731 -58.00 -1.00 11 Kes. krj. sub sub sektor industri makanan 2099 2061 -38.00 -1.81 dan minuman orang 12 Kes. krj. sub sub sektor industri pemintalan 2156 2161 5.00 0.23 dan tekstil orang 13 Kes. krj. sub sub sektor indstri kayu orang 209.6392 205.4371 -4.20 -2.00 14 Kes. krj. sub sub sektor industri pulp dan 1325 1304 -21.00 -1.58 kertas orang 15 Kes. krj. sub sektor non agroindustri orang 3450 3471 21.00 0.61 16 Kes. krj. sektor jasa orang 10758 10668 -90.00 -0.84 II. 17 PRODUK DOMESTIK BRUTO SEKTOR PERTANIAN Produk domestik bruto sektor pertanian 65602 65604 2.00 0.00 milyar rupiah III. 18 TRANSFORMASI TENAGA KERJA Transformasi tenaga kerja dari sektor 1.8752 1.8914 0.02 0.86 pertanian ke sektor sektor non pertanian 19 Transformasi tenaga kerja dari sektor 3.6319 3.6567 0.02 0.68 pertanian ke sektor industri 20 Transformasi tenaga kerja dari sektor 3.1216 3.1579 0.04 1.16 pertanian ke sektor jasa IV. 21 KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA Kualitas sumberdaya manusia penyuluh 15.7141 15.7142 0.00 0.00 pertanian tahun 126 Peningkatan kesempatan kerja pada sektor pertanian merupakan akumulai dari peningkatan kesempatan kerja dari masing-masing sub sektor pertanian yaitu sub sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura sebesar 0.001 persen, perkebunan sebesar 0.23 persen, peternakan sebesar 3.42 persen, perikanan sebesar 0.34 persaen dan sebesar 0.001 persen pada sub sektor kehutanan periode sebelum krisis ekonomi. Demikian juga terjadi pada periode krisis ekonomi, hanya saja meningkatannya lebih kecil. Hal ini merupakan sinyal terbukanya lapangan kerja pada sektor pertanian. Peningkatan kersempatan kerja di sektor pertanian menyebabkan terjadinya transformasi tenaga kerja dari sektor non pertanian ke sektor pertanian sebesar 1.17 persen sebelum krisis ekonomi dan 0.86 persen periode krisis ekonomi. tenaga kerja yang pindah sebagian besar didukung oleh tenaga kerja yang berasal dari sektor jasa. Disisi lain terjadi peningkatan produk domestik bruto sektor pertanian sebesar 0.01 persen periode sebelum krisis ekonomi dan 0.001 persen periode krisis ekonomi. Fenomena sama terjadi pada kualitas sumberdaya manusia penyuluh pertanian, akibat peningkatan upah masing-masing sub sektor non pertanian sebesar 10 persen mengakibatkan meningkatnya kualitas sumberdaya manusia penyuluh pertanian sebesar 0.001 persen pada periode sebelum maupun krisis ekonomi. 8.2.3. Peningkatan Upah Sub Sektor Pertanian dan Non Pertanian Agroindustri, Non Agroindustri dan Jasa Masing-Masing Sebesar 10 Persen Tabel 31 dan 32 menunjukkan bahwa peningkatan upah sub sektor pertanian dan sub sektor non pertanian masing-masing sebesar 10 persen menyebabkan 127 kesempatan kerja sektor pertanian meningkat sebesar 1.65 persen dan kesempatan kerja sektor non pertanian menurun sebesar 2.38 persen sebelum krisis ekonomi. Tabel 31. Dampak Peningkatan Upah Sub Sektor Pertanian dan Sub Sektor Non Pertanian Masing-Masing Sebesar 10 Persen Periode Sebelum Krisis Ekonomi No Variabel Endogen Nilai Simulasi-3 Perubahan Dasar Unit I. 1 KESEMPATAN KERJA A. Kesempatan Kerja Total Kes. Krj. total orang 50901 50016 -885.00 -1.74 2

B. Kesempatan Kerja Sektor Pertanian Kes. Krj. sektor pertanian orang

30300 30799 499.00 1.65 3 Kes. Krj. sub sektor pertanian tanaman 19089 18315 -774.00 -4.05 dan hortikulutra orang 4 Kes. Krj. sub sektor perkebunan orang 5621 5601 -20.00 -0.36 5 Kes. Krj. sub sektor peternakan orang 3631 3527 -104.00 -2.86 6 Kes. Krj. sub sektor perikanan orang 1166 1136 -30.00 -2.57 7 Kes. krj. sub sektor kehutanan orang 793.3277 766.5287 -26.80 -3.38 8

C. Kesempatan Kerja Sektor Non Pertanian

Kes. krj. sektor non pertanian orang 20601 20111 -490.00 -2.38 9 Kes. krj. sektor industri orang 9528 9401 -127.00 -1.33 10 Kes. krj. sub agroindustri orang 3539 3518 -21.00 -0.59 11 Kes. krj. sub sub sektor industri makanan 875.6057 866.6975 -8.91 -1.02 dan minuman orang 12 Kes. krj. sub sub sektor industri pemintalan 1711 1729 18.00 1.05 dan tekstil orang 13 Kes. krj. sub sub sektor indstri kayu orang 142.0745 135.8641 -6.21 -4.37 14 Kes. krj. sub sub sektor industri pulp dan 809.7448 786.44 -23.30 -2.88 Kertas orang 15 Kes. krj. sub sektor non agroindustri orang 5989 5884 -105.00 -1.75 16 Kes. krj. sektor jasa orang 11073 11269 196.00 1.77 II. 17 PRODUK DOMESTIK BRUTO SEKTOR PERTANIAN Produk domestik bruto sektor pertanian 59415 59399 -16.00 -0.03 milyar rupiah III. 18 TRANSFORMASI TENAGA KERJA Transformasi tenaga kerja dari sektor 1.7036 1.7401 0.04 2.14 Pertanian ke sektor sektor non pertanian 19 Transformasi tenaga kerja dari sektor 3.1935 3.24 0.05 1.46 Pertanian ke sektor industri 20 Transformasi tenaga kerja dari sektor 2.7555 2.8411 0.09 3.11 Pertanian ke sektor jasa IV. 21 KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA Kualitas sumberdaya manusia penyuluh 15.0388 15.0438 0.00 0.03 Pertanian tahun 128 Tabel 32. Dampak Peningkatan Upah Sub Sektor Pertanian dan Sub Sektor Non Pertanian Masing -Masing Sebesar 10 Persen Periode Krisis Ekonomi No Variabel Endogen Nilai Simulasi-3 Perubahan Dasar Unit I. 1 KESEMPATAN KERJA A. Kesempatan Kerja Total Kes. Krj. total orang 53225 52443 -782.00 -1.47 2

B. Kesempatan Kerja Sektor Pertanian Kes. Krj. sektor pertanian orang

33228 33999 771.00 2.32 3 Kes. Krj. sub sektor pertanian tanaman 16989 16311 -678.00 -3.99 dan hortikulutra orang 4 Kes. Krj. sub sektor perkebunan orang 6022 6001 -21.00 -0.35 5 Kes. Krj. sub sektor peternakan orang 7855 7783 -72.00 -0.92 6 Kes. Krj. sub sektor perikanan orang 1296 1272 -24.00 -1.85 7 Kes. Krj. Sub sektor kehutanan orang 1066 1047 -19.00 -1.78 8

C. Kesempatan Kerja Sektor Non Pertanian

Kes. krj. sektor non pertanian orang 19997 19519 -478.00 -2.39 9 Kes. krj. sektor industri orang 9239 9157 -82.00 -0.89 10 Kes. krj. sub agroindustri orang 5789 5796 7.00 0.12 11 Kes. krj. sub sub sektor industri makanan 2099 2099 0.00 0.00 dan minuman orang 12 Kes. krj. sub sub sektor industri pemintalan 2156 2178 22.00 1.02 dan tekstil orang 13 Kes. krj. sub sub sektor indstri kayu orang 209.6392 206 -4.02 -1.92 14 Kes. krj. sub sub sektor industri pulp dan 1325 1312 -13.00 -0.98 Kertas orang 15 Kes. krj. sub sektor non agroindustri orang 3450 3362 -88.00 -2.55 16 Kes. krj. sektor jasa orang 10758 10872 114.00 1.06 II. 17 PRODUK DOMESTIK BRUTO SEKTOR PERTANIAN Produk domestik bruto sektor pertanian 65602 65587 -15.00 -0.02 milyar rupiah III. 18 TRANSFORMASI TENAGA KERJA Transformasi tenaga kerja dari sektor 1.8752 1.9221 0.05 2.50 Pertanian ke sektor sektor non pertanian 19 Transformasi tenaga kerja dari sektor 3.6319 3.6739 0.04 1.16 Pertanian ke sektor industri 20 Transformasi tenaga kerja dari sektor 3.1216 3.2062 0.08 2.71 Pertanian ke sektor jasa IV. 21 KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA Kualitas sumberdaya manusia penyuluh 15.7141 15.720 0.01 0.04 Pertanian tahun 129 Pada saat bersamaan terjadi transformasi tenaga kerja dari sektor non pertanian ke sektor pertanian sebesar 2.14 persen periode sebelum krisis ekonomi dan sebesar 2.50 persen periode krisis ekonomi. Penemuan lain dari simulasi ini adalah terjadinya peningkatan kualitas sumberdaya manusia penyuluh pertanian sebesar 0.03 persen sebelum krisis ekonomi, dan periode krisis ekonomi sebesar 0.04 persen. Sedangkan pada periode krisis ekonomi kesempatan kerja sektor pertanian meningkat 2.32 persen, sektor non pertanian menurun sebesar 2.39 persen. Penurunan kesempatan kerja pada sektor non pertanian ini menunjukkan sektor tersebut lebih rentan terhadap perubahan upah, dimana upah ini merupakan komponen yang berpengaruh terhadap proses produksi sektor non pertanian. Peningkan upah akan menambah komponen biaya dalam produksi, penambahan ini apabila tidak diikuti dengan meningkatnya output akan mendatangkan kerugian. Untuk mengatasi kerugian tersebut maka perusahaan akan berusaha mengurangi jumlah pekerjanya. Berbeda halnya dengan sektor pertanian, lebih banyak menggunakan tenaga kerja dari dalam keluarga maka dampak dari peningkatan upah tidak sebesar yang terjadi pada sektor non pertanian.

8.3. Peningkatan Investasi Sektoral