56 Tanda parameter dugaan yang diharapkan:
j
1
, j
4
, j
5
0 , j
2
, j
3
0, dan 0 j
6
1
4.2.1.21. Kesempatan Kerja Sektor Jasa
KKJs = k
o
+ k
1
UJs + k
2
PDBJs + k
3
IJs + k
4
KKHut +
k
5
KKInds + k
6
KK Js
t-1
+ u
11
…….……..….…… 21 dimana :
UJs = Tingkat upah sektor jasa Rpbulan
PDBJs = Produk domestik bruto sektor jasa milyar Rp
IJs = Investasi sektor jasa milyar Rp
KKJs
t-1
= Kesempatan kerja sektor jasa pda tahun sebelumnya ribu orang
Tanda parameter dugaan yang diharapkan: k
1
, k
4,
k
5
0, k
2
, k
3
, 0, dan 0 k
6
1
4.2.2. Produk Domestik Bruto Sektor Pertanian
PDBTan = l + l
1
DKKTan + l
2
JITan1 + l
3
PDBTan
t-1
+ U
12
….22 dimana :
PDBTan = Produk domestik bruto sektor pertanian milyar Rp DKKTan = Perubahan kesempatan kerja sektor pertanian ribu orang
JITan1 = Jumlah investasi sektor pertanian pada tahun sebelumnya
milyar Rp PDBTan
t-1
= Produk domestik bruto tahun sebelumnya milyar Rp Tanda parameter dugaan yang diharapkan: l
1
, l
2
0 dan 0 l
3
1
4.2.3. Transformasi Tenaga Kerja dari Sektor Pertanian ke Sektor Non Pertanian.
Dalam penelitian ini transformasi tenaga kerja sektor pertanian ke non pertanian digambarkan dari rasio antara kesempatan kerja sektor pertanian dan non
pertanian, dimana semakin tinggi rasio yang diperoleh maka akan terjadi transformasi tenaga kerja dari sektor non pertanian ke sektor pertanian dan
sebaliknya.
57
Persamaannya dapat dirumuskan sebagai berikut : TKTan = m
+ m
1
KKTan + m
2
KKInds + m
3
KKJs + u
13
…....…... 23 dimana :
TKTan = Transformasi tenaga kerja sektor pertanian ke non
pertanian ribu orang Tanda parameter dugaan yang diharapkan: m
2
, m
3,
0, dan m
1
4.2.4. Kualitas Sumberdaya Manusia Penyuluh Pertanian
Kualitas sumberdaya manusia dapat dicapai melalui pendidikan maupun pengalaman. Akan tetapi peningkatan kualitas sumberdaya manusia melalui
pengalaman mambutuhkan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan pendidikan. Sehingga dalam penelitian ini salah satu indikator yang digunakan untuk
mengukur kualitas sumberdaya manusia penyuluh pertanian adalah tingkat pendidikan yang digambarkan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
KSdm = n + n
1
PDBTan1 + n
2
RJI Tan + n
3
KSdm
t-1
+ U
14
…..…24 dimana :
KSdm = Kualitas sumberdaya manusia tingkat pendidikan
penyuluh pertanian tahun PDBTan1 = Produk domestik bruto sektor pertanian pada tahun
sebelumnya milyar Rp RJI Tan
= Rasio jumlah investasi sektor pertanian milyar Rp KSdm
t-1
= Kualitas sumberdaya manusia tahun sebelumnya tahun Tanda parameter dugaan yang diharapkan: n
1
, n
2
0 dan 0 n
3
1 4.3.
Prosedur Analisis 4.3.1. Identifikasi Model
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model persamaan struktural yang bersifat simultan, sehingga model perlu diidentifikasi sebelum
memilih metode untuk menduga parameter setiap persamaan struktural. Identifikasi
58 model persamaan struktural ditentukan berdasarkan pada kriteria order condition
adalah K – M ≥
G – 1 Koutsyiannis,1977 dimana : K
= total peubah dalam model peubah endogen dan peubah eksogen. M
= jumlah peubah endogen dan eksogen dalam persamaan yang diidentifikasi.
G = total persamaan dalam model jumlah peubah endogen dalam
model Jika K - M = G - 1; berarti persamaan dalam model teridentifikasi
secara tepat atau exactly identified Jika K – M
≤ G - 1; berarti persamaan dalam model tidak teridentifikasi
atau unidentified Jika K – M
≥ G - 1; berarti persamaan dalam model merupakan identifikasi
berlebih atau overidentified Model persamaan struktural yang telah dirumuskan terdiri dari 24 peubah
endogen G, 48 peubah predetermined , yang terdiri dari 35 peubah eksogen dan 13 peubah bedakala endogen. Dengan demikian jumlah seluruh peubah yang tercakup
dalam model K adalah sebanyak 72 peubah. Berdasarkan kriteria identifikasi model dengan cara order condition di atas, maka dapat diketahui hasil identifikasi
model adalah overidentified. Dengan kata lain, maka setiap persamaan struktural dalam model teridentifikasi berlebih atau overidentified.
4.3.2. Metode Pendugaan Model