70 persen dari total angkatan kerja yang ada. Ini mengindikasikan bahwa ternyata
sektor pertanian masih dominan dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia walaupun sumbangannya terhadap produk domestik bruto semakin menurun.
5.3. Kualitas Pendidikan Pekerja
Dalam era globalisasi, seperti yang berlangsung saat ini persaingan ekonomi di dunia internasional semakin ketat, sehingga keunggulan komporatif seperti
berlimpahnya kekayaan alam dan rendahnya upah tenaga kerja bukan lagi dapat dijadikan andalan utama. Keunggulan kualitas sumberdaya manusia saat ini menjadi
perhatian serius bagi semua negara saat ini, karena masukan kualitas sumberdaya manusia akan menghasilkan output berupa produktivitas, kreativitas, etos kerja dan
kemadirian, baik di sektor ekonomi maupun sektor non ekonomi. Di Indonesia sampai pada tahun 2001, masalah utama yang dihadapi tentang ketenagakerjaan
adalah rendahnya tingkat pendidikan tenaga kerja Tabel 8. Tabel 8.
Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Tamat Pendidikan Tertinggi dan Jenis Kelamin di Indonesia,
Tahun 2001
Laki – Laki Perempuan
Total Pendidikan
yang dita- matkan
Jumlah orang
Jumlah orang
Jumlah orang BlmTdk
pernah sekolah
TdkBlm Tamat SD
SD SLTP
SMU SMK
DIDII AkademiDIII
Universitas 2 885 778
8 457 960 21 195 040
10 512 216 6 988 136
4 327 122 -
1 125 655 1 639 523
5.05 14.81
37.10 18.40
12.23
7.57 -
1.97 2.87
3 830 296 6 559 683
12 634 847 4 551 717
2 619 026 1 879 192
- 861 152
740 080 11.37
19.48 37.52
13.51 7.78
5.58 -
2.56 2.20
6 716 074 15 017 643
33 829 887 15 063 933
9 607 156 6 206 314
- 1 986 807
2 379 603 7.40
16.54 37.25
16.59 10.58
6.83 -
2.19 2.62
Jumlah 57 131 424
100 33 675 993
100 90 807 417
100 Sumber : Badan Pusat Statistik, Sakernas 2001
71 Berdasarkan Tabel 8, terlihat bahwa dari seluruh penduduk yang bekerja
sekitar 61.19 persennya berpendidikan rendah Sekolah Dasar, bahkan masih ada tenaga kerja yang belum tidak pernah sekolah sebesar 7.40 persen, sedangkan
yang berpendidikan tinggi hanya sebesar 4.80 persen.
72
VI. PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
Pendekatan yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana struktur perekonomian Indonesia adalah sumbangan sektor terhadap produk domestik bruto
dalam hubungannya dengan penyerapan tenaga kerja di masing-masing sektor. Struktur ekonomi dan ketenagakerjaan dikatakan berubah apabila pangsa produk
domestik bruto dan penyerapan tenaga kerja dari sektor yang mulanya dominan digantikan oleh sektor lain, misalnya dari dominan sektor pertanian menjadi industri.
Pertumbuhan ekonomi yang berlangsung secara berkesinambungan sebelum krisis yang diikuti dengan semakin meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat
secara agregat, ternyata membawa kemajuan yang cukup berarti terhadap perubahan struktur ekonomi Indonesia. Perubahan struktur ekonomi ini ditandai dengan
perubahan komposisi lapangan usaha atas kontribusinya terhadap produk domestik bruto dalam jangka waktu tertentu, misalnya pada awal tahun 1980-an kontribusi
sektor pertanian sekitar 47.29 persen dan pada tahun 2003 tinggal 27.03 persen. Sementara itu, kontribusi sektor industri yang semula hanya 22.22 persen menjadi
sekitar 45.30 persen pada tahun 2003 serta sektor jasa perubahannya relatif konstan. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi transformasi perekonomian atau perubahan
struktural, yang ditandai oleh semakin menurunnya peran sektor pertanian dalam sumbangannya terhadap produk domestik bruto dan semakin meningkatnya peran
sektor non pertanian.
Untuk dapat memahami keadaan umum perubahan tersebut, di bawah ini akan disajikan pangsa produk domestik bruto masing -masing sektor ekonomi
selama kurun waktu tahun 1980 – 2003 Tabel 9.
73
6.1. Produk Domestik Bruto