Kesempatan Kerja Sub-Sub Sektor Industri Pemintalan dan Tekstil

99 Kesempatan kerja sub sektor kehutanan berhubungan negatif dan berpengaruh nyata terhadap kesempatan kerja sub-sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau. Artinya bila kesempatan kerja sub sektor kehutanan meningkat akan mengakibatkan kesempatan kerja sub -sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau menjadi berkurang. Kesempatan kerja sub-sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau respon terhadap sub sektor kehutanan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan kesempatan kerja pada sektor sub kehutanan dapat memberikan perubahan juga pada kesempatan kerja sub-sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau, dikarenakan perubahan tenaga kerja pada sub sektor kehutanan dapat mempengaruhi jumlah produksi sektor kehutanan atau secara tidak langsung dapat memberikan perubahan pada input terhadap industri makanan, minuman dan tembakau, sehingga dapat mempengaruhi kesempatan kerja pada sub-sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau. Kesempatan kerja sektor jasa berhubungan negatif dan berpengaruh nyata terhadap kesempatan kerja sub-sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau. Ini berarti peningkatan kemampuan daya serap tenaga kerja pada sektor jasa akan menurunkan kesempatan kerja pada sub-sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau. Kesempatan kerja sub -sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau hanya respon terhadap kesempatan kerja sektor jasa dalam jangka panjang.

7.2.2. Kesempatan Kerja Sub-Sub Sektor Industri Pemintalan dan Tekstil

Kesempatan kerja sub -sub sektor industri pemintalan dan tekstil adalah fungsi dari perubahan upah sub -sub sektor industri pemintalan dan tekstil, produk 100 domestik bruto, investasi, kesempatan kerja sektor pertanian, kesempatan kerja sektor jasa dan kesempatan kerja sub-sub sektor industri pemintalan dan tekstil tahun sebelumnya Tabel 17. Tabel 17. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas Kesempatan Kerja Sub -Sub Sektor Industri Pemintalan dan Tekstil Elastistas Variabel Parameter Dugaan t-hitung Taraf Nyata Jangka Pendek Jangka Panjang Intersep 443.35459 1.100 0.1457 - - Perubahan upah inds pemintalan dan tekstl -7.734821 -0.802 0.2185 c -0.001 -0.002 Produk domestik bruto inds pemintalan dan tekstil 0.185805 2.985 0.0052 a 0.877 1.825 Investasi inds pemintalan dan tekstil 0.005800 0.201 0.4219 b 0.017 0.036 Kes krj sektor pertanian -0.018987 -1.185 0.1285 b -0.510 -1.060 Kes krj sektor jasa -0.028653 -1.014 0.1646 b -0.251 -0.522 Kes krj inds pemintalan dan tekstil tahun sebelumnya 0.519304 3.950 0.0008 a - - R 2 F hit D.W 0.984 139.819 1.904 Keterangan : a berbeda nyata pada taraf α = 10 persen b berbeda nyata pada taraf α = 20 persen c berbeda nyata pada taraf α = 30 persen Hasil pendugaan persamaan sub-sub sektor industri pemintalan dan tekstil menunjukkan bahwa semua peubah penjelas memberikan arah dan besaran nilai parameter dugaan sesuai dengan harapan, serta mampu menjelaskan keragaman nilai peubah endogennya secara baik R 2 = 0.984, berarti bahwa peubah-peubah penjelas pada persamaan ini 98.4 persen mampu menjelaskan keragaman variabel endogennya. Berdasarkan uji-t statistik, semua peubah penjelas memberikan pengaruh nyata terhadap kesempatan kerja sub -sub sektor industri pemintalan dan tekstil. Bila dilihat dari nilai elastisitas masing-masing peubah penjelas dapat dijelaskan bahwa kesempatan kerja sub-sub sektor industri pemintalan dan tekstil cendrung tidak responsif terhadap peubah -peubah penjelas dalam jangka pendek 101 dan jangka panjang, hanya peubah penjelas produk domestik bruto dan kesempatan kerja sektor pertanian yang responsif dalam jangka panjang. Besarnya perubahan upah sub -sub sektor industri pemintalan dan tekstil berhubungan negatif dan berpengaruh nyata terhadap kesempatan kerja sub -sub sektor industri pemintalan dan tekstil. Artinya besarnya perubahan upah pada industri pemintalan dan tekstil akan mengakibatkan menurunnya kesempatan kerja industri pemintalan dan tekstil. Bila dilihat dari nilai elastisitasnya kesempatan kerja sub -sub sektor industri pemintalan dan tekstil tidak responsif terhadap upah sub-sub sektor industri pemintalan dan tekstil. Produk domestik bruto sub -sub sektor industri pemintalan dan tekstil berhubungan positif dan berpengaruh nyata terhadap kesempatan kerja sub -sub sektor industri pemintalan dan tekstil. Dilihat dari nilai elastisitasnya, kesempatan kerja sub -sub sektor industri pemintalan dan tekstil hanya responsif dalam jangka panjang terhadap produk domestik bruto. Artinya, peningkatan produk domestik bruto sebesar satu persen maka kesempatan kerja sub -sub sektor industri pemintalan dan tekstil naik sebesar 1.83 persen dalam jangka panjang. Kesempatan kerja sub -sub sektor industri pemintalan dan tekstil berhubungan positif dan berpengaruh nyata terhadap investasi sub -sub industri pemintalan dan tekstil. Sementara itu, kesempatan kerja sub-sub sektor industri pemintalan dan tekstil tidak responsif terhadap investasi sub-sub sektor industri pemintalan dan tekstil jangka pendek maupun jangka panjang. Ini membuktikan bahwa dengan terbatasnya biaya untuk investasi menyebabkan penyerapan tenaga kerja juga menjadi sedikit. Demikian juga halnya dengan kesempatan kerja sektor pertanian dan sektor jasa berhubungan negatif dan berpengaruh nyata terhadap kesempatan kerja sub -sub 102 sektor industri pemintalan dan tekstil. Dilihat nilai elastisitasnya kesempatan kerja sub-sub sektor industri pemintalan dan tekstil responsif tehadap kesempatan kerja sektor pertanian dalam jangka panjang, hal ini disebabkan karena indsutri pemintalan dan tekstil menggunakan bahan baku yang sebagian besar berasal dari sektor pertanian sehingga besarnya output industri sangat ditentukan juga oleh besarnya pasokan bahan baku yang disediakan oleh sektor pertanian.

7.2.3. Kesempatan Kerja Sub-Sub Sektor Industri Kayu