96 KKNTan = KKInds + KKJs
Sedangkan kesempatan kerja sektor industri juga merupakan persamaan identitas, dimana kesempatan kerja sektor indusri merupakan penjumlahan dari
kesempatan kerja sub sektor agroindustri dan kesempatan kerja sub sektor non agroindustri, dengan bentuk persamaan adalah :
KKInds = KKAgr + KKNAgr Kesempatan kerja sub sektor agroindustri dimaksud adalah industri yang
umumnya berbasiskan bahan baku dari produk sektor pertanian sedangkan sektor non agroindustri sebaliknya. Selanjutnya kesempatan kerja sub sektor agroindustri
tersebut merupakan persamaan identitas yang merupakan penjumlahan dari kesempatan kerja sub -sub sektor industri makanan dan minuman, kesempatan kerja
sub-sub sektor industri pemintalan, tekstil dan alas kaki, kesempatan kerja sub -sub sektor industri kayu dan kesempatan kerja sub -sub sektor industi pulp dan kertas.
Adapun bentuk persamaannya adalah : KKAgr = KKimm + KKiptk + Kkik + KKipk
7.2.1. Kesempatan Kerja Sub-Sub Sektor Industri Makanan, Minuman dan Tembakau
Kesempatan kerja sub-sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau
adalah fungsi dari upah sub -sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau produk domestik bruto, investasi, kesempatan kerja sub sektor kehutanan,
kesempatan kerja sektor jasa, dan kesempatan kerja sektor industri makanan, minuman dan tembakau tahun sebelumnya Tabel 16.
Hasil pendugaan persamaan kesempatan kerja sub -sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau menunjukkan bahwa semua peubah penjelas
memberikan arah dan besaran nilai parameter dugaan sesuai dengan harapan, serta
97 mampu menjelaskan keragaman nilai peubah endogennya secara baik R
2
= 0.928, yang berarti bahwa peubah -peubah penjelas pada persamaan kesempatan kerja sub-
sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau 92.8 persen mampu menjelaskan keragaman variabel endogen. Berdasarkan uji-t statistik, semua peubah
penjelas yang memberikan pengaruh nyata terhadap kesempatan kerja sub -sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau. Bila dilihat dari nilai elastisitas
masing-masing peubah penjelas dapat dijelaskan bahwa kesempatan kerja sub -sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau cendrung responsif terhadap
produk domestik bruto dan kesempatan kerja sub sektor kehutanan dalam jangka pendek maupun jangka panjang sedangkan kesempatan kerja sektor jasa hanya
respon pada jangka panjang. Tabel 16. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas Kesempatan Kerja Sub
-Sub Sektor Industri Makanan, Minuman dan Tembakau
Elastistas Variabel
Parameter Dugaan
t-hitung Taraf
Nyata Jangka
Pendek Jangka
Panjang Intersep
1115.5507 1.937
0.0374 -
- Upah inds makanan, minuman
dan tembakau -0.552515
-0.757 0.2314 c
-0.354 -0.750
PDB inds makanan, minuman dan tembakau
0.040180 1.642
0.0623 a 1.026
2.175 Investasi inds makanan,
minuman dan tembakau 0.114414
1.942 0.0370 a
0.352 0.747
Kes krj sub sektor kehutanan -1.890163
-1.874 0.0418 a
-1.164 -2.467
Kes krj sektor jasa -0.048752
-0.929 0.1850 b
-0.508 -1.076
Kes krj inds mak, min dan tembakau tahun sebelumnya
0.528065 2.183
0.0239 a -
- R
2
F hit D.W
0.928 28.068
1.168 Keterangan : a berbeda nyata pada taraf
α = 10 persen
b berbeda nyata pada taraf α
= 20 persen c berbeda nyata pada taraf
α = 30 persen
Upah sub-sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau berhubungan negatif dan berpengaruh nyata terhadap kesempatan kerja sub- sub sektor industri
makanan, minuman dan tembakau. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan upah
98 akan mengakibatkan pengurangan kesempatan kerja pada sub-sub sektor industri
makanan, minuman dan tembakau. Bila dilihat dari nilai elastisitasnya kesempatan kerja sub-sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau tidak responsif
terhadap upah baik jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini disebabkan karena tingkat upah pada sub-sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau
relatif rendah dan cukup berfluktuasi. Produk domestik bruto sub-sub sektor industri makanan, minuman dan
tembakau berhubungan positif dan berpengaruh nyata terhadap kesempatan kerja sub-sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau. Hal ini membuktikan
bahwa penciptaan dan perluasan lapangan kerja dapat dipenuhi oleh produk domestik bruto sebagai indikator pertumbuhan ekonomi sub sektor baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Dilihat dari nilai elastisitasnya kesempatan kerja sub-sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau responsif terhadap
produk domestik bruto sub -sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau dalam jangka pendek maupun jangka panjang
Investasi sub-sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau berhubungan positif dan berpengaruh nyata terhadap kesempatan kerja sub -sub
sektor industri makanan, minuman dan tembakau. Artinya peningkatan investasi dapat meningkatkan kesempatan kerja pada sub -sub sektor industri makanan,
minuman dan tembakau. Dilihat dari nilai elastisitas investasi terhadap kesempatan kerja sub -sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau tidak responsif baik
jangka pendek maupun jangka panjang. Ini membuktikan bahwa terbatasnya anggaran untuk investasi di sub-sub sektor industri makanan, minuman dan
tembakau dapat menyebabkan penyerapan tenaga kerja di sub-sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau menjadi sedikit.
99 Kesempatan kerja sub sektor kehutanan berhubungan negatif dan
berpengaruh nyata terhadap kesempatan kerja sub-sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau. Artinya bila kesempatan kerja sub sektor kehutanan
meningkat akan mengakibatkan kesempatan kerja sub -sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau menjadi berkurang. Kesempatan kerja sub-sub sektor
industri makanan, minuman dan tembakau respon terhadap sub sektor kehutanan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa
perubahan kesempatan kerja pada sektor sub kehutanan dapat memberikan perubahan juga pada kesempatan kerja sub-sub sektor industri makanan, minuman
dan tembakau, dikarenakan perubahan tenaga kerja pada sub sektor kehutanan dapat mempengaruhi jumlah produksi sektor kehutanan atau secara tidak langsung
dapat memberikan perubahan pada input terhadap industri makanan, minuman dan tembakau, sehingga dapat mempengaruhi kesempatan kerja pada sub-sub sektor
industri makanan, minuman dan tembakau. Kesempatan kerja sektor jasa berhubungan negatif dan berpengaruh nyata
terhadap kesempatan kerja sub-sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau. Ini berarti peningkatan kemampuan daya serap tenaga kerja pada sektor
jasa akan menurunkan kesempatan kerja pada sub-sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau. Kesempatan kerja sub -sub sektor industri makanan,
minuman dan tembakau hanya respon terhadap kesempatan kerja sektor jasa dalam jangka panjang.
7.2.2. Kesempatan Kerja Sub-Sub Sektor Industri Pemintalan dan Tekstil