Fungsi Kebudayaan bagi Masyarakat Sifat-Hakekat Kebudayaan

yang bersifat sebagai kesatuan. Unsur- unsur pokok atau besar dari kebudayaan, lazim disebut cultural universals. Terdapat 7 unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural universals yaitu: 1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transpor dan lain sebagainya 2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi dan sebagainya 3. Sistem kemasyarakatan sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistek perkawinan 4. Bahasa lisan maupun tulisan 5. Kesenian seni rupa, seni suara, seni gerak dan sebagainya 6. Sistem pengetahuan dan, 7. Religi sistem kepercayaan.

2. Fungsi Kebudayaan bagi Masyarakat

Kebudayaan memiliki fungsi bagi masyarakat yaitu melindungi masyarakat terhadap lingkungan alamnya dengan melahirkan kebudayaan kebendaan teknologi. Selain itu, budaya dapat berguna sebagai alat tools dalam mengolah sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan manusia akan hidup. Kecuali daripada itu, manusia juga melindungi dirinya dari kekuatan-kekuatan lain di dalam masyarakat. Norma dan nilai- nilai sosial yang ditetapkan dalam masyarakat digunakan untuk melindungi dari kekuatan-kekuatan yang buruk dalam masyarakat. Kebudayaan berfungsi sebagai petunjuk dan pengatur bagaimana manusia bertindak, berbuat, dan menentukan sikapnya dalam berhubungan dengan orang lain Soekanto, 1999 Dalam mengatur hubungan antar manusia, kebudayaan dinamakan pula suatu struktur normatif atau menurut istilah Ralph Linton dikenal dengan design for living garis- garis atau petunjuk-petunjuk dalam hidup. Artinya, kebudayaan adalah suatu garis-garis pokok tentang perikelakukan atau blueprint of behavior yang menetapkan peraturan-peraturan mengenai apa yang harus dilakukan, apa yang seharusnya dilakukan, apa yang dilarang dan lain sebagainya. Unsur-unsur normatif yang merupakan bagian dari kebudayaan adalah: 1. Unsur-unsur yang menyangkut penilaian valuational elements sepertinya misalnya apa yang baik dan buruk, apa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, apa yang sesuai dengan keinginan dan apa yang tidak sesuai dengan keinginan tersebut. 2. Unsur-unsur yang berhubungan dengan apa yang seharusnya prescriptive elements seperti misalnya bagaimana orang harus berlaku 3. Unsur yang menyangkut kepercayaan cognitive elements seperti misalnya mengadakan upacara adat pada saat kelahiran, pertunangan, perkawinan, dan lain- lain sebagainya.

3. Sifat-Hakekat Kebudayaan

Walaupun setiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang masing- masing berbeda satu dengan lainnya, namun setiap kebudayaan pada dasarnya memiliki hakekat yang berlaku umum bagi semua kebudayaan dimanapun juga. Sifat hakekat dari kebudayaan adalah: 1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia 2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya satu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya generasi yang bersangkutan 3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya 4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang diijinkan Soekanto, 1999 Sifat hakekat kebudayaan tersebut menjadi ciri setiap kebudayaan. Dalam memahami sifat hakekat yang essensial dari kebudayaan, ada hal- hal yang perlu dijadikan sebagai pertimbangan. Yaitu, antara lain: 1. Perwujudan kebudayaan memiliki ciri-ciri khusus yang sesuai dengan situasi dan lokasinya 2. Kebudayaan bersifat stabil akan tetapi juga dinamis, dan setiap kebudayaan mengalami perubahan-perubahan yang kontinu 3. Kebudayaan mengisi serta menentukan jalannya kehidupan manusia Hakekatnya setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda. Perwujudan kebudayaan tergantung dari kondisi daerah tersebut, dalam hal ini adalah faktor biofisik ataupun suku bangsa yang mendiami daerah tersebut. Faktor- faktor tersebut menciptakan ciri-ciri khusus pada kebudayaan masing- masing daerah. Yang nantinya, ciri-ciri khusus tersebut dapat menjadi identitas daerah. Pada banyak tempat di belahan dunia, kebudayaan suatu masyarakat memiliki daya tarik tersendiri yang dapat menarik minat para wisatawan untuk datang berkunjung, baik untuk tujuan penelitian atau sekedar menikmati kebudayaan untuk mendapatkan pengalaman yang menarik dan menyenangkan. Adanya identitas pada masing- masing daerah diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung.

B. Pariwisata

Dokumen yang terkait

Identitas Budaya Dan Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Peran Identitas Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya pada Mahasiswa Etnis Minangkabau Asal Sumatera Barat di Universitas Sumatera Utara)

10 110 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Pariwisata (Studi Tentang Pembangunan Ekowisata Di Kenagarian Lasi Kecamatan Candung Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat)

3 79 104

Memafaat Umpan Balik dalam Menunjang Siaran Pedesaan (Studi Kasus Stasiun Regional II RRI Bagor, Jawa Barat)

0 13 100

Studi identitas regional guna menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat studi kasus menurut pemerintah lokal, pemuda dan anak-anak

0 23 123

Studi identitas regional guna menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat studi kasaus identitas regional menurut masyarakat adat dan petani

0 40 129

Studi identitas regional guna menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat studi kasus identitas regional menurut masyarakat pendidikan, masyarakat industri dan masyarakat tenaga kerja

0 22 134

JILBAB DAN IDENTITAS DIRI MUSLIMAH (Studi Kasus Pergeseran Identitas Diri Muslimah Jilbab dan Identitas Diri Muslimah Studi Kasus Pergeseran Identitas Diri Muslimah di Komunitas Solo Hijabers Kota Surakarta.

0 5 14

Pengembangan Perangkat Lunak Penentuan Produk Domestik Regional Bruto (Studi Kasus : Provinsi Sumatera Barat).

0 1 18

Pengembangan Perangkat Lunak Penentuan Produk Domestik Regional Bruto (Studi Kasus : Provinsi Sumatera Barat) - Repositori Universitas Andalas

0 0 1

Konsep pembangunan berkelanjutan kelompok studi

0 0 2