Pakaian Kebudayaan Tanah Datar Secara Umum

motif dan corak yang indah, kesenian dengan beragam tarian, seni pertunjukkan dan alat musik, makanan sehari-hari ataupun jenis kue yang digunakan pada upacara adat tertentu, alat-alat produksi untuk mengolah sawah, ladang dan hutan hingga dengan hubungan kekerabatan dalam suku atau masyarakat dan hukumpemerintahan Soemardjan dan Soemardi, 1964 dalam Soekanto, 1999. Kebudayaan yang ada dalam kehidupan masyarakat Tanah Datar terdiri dari banyak unsur dan elemen budaya. Kebudayaan pada umumnya terdiri atas unsur-unsur kecil yang membentuk suatu kesatuan yang bulat. Oleh C. Kluckhohn kebudayaan diuraikan menjadi 7 unsur Cultural universals. Selama pengamatan di lapangan, budaya masyarakat Tanah Datar dapat dibagi menjadi 13 elemen budaya bila dilihat dari aspek fungsi dan kegunaan yang mencolok dalam masyarakat. Elemen-elemen budaya tersebut meliputi pakaian, rumah, makanan, kerajinan tangan, alat produksi, permainan anak nagari, kesenian, bahasa, upacara adat, sistem ekonomi, sistem kekerabatan, sistem hukum dan pemerintahan.

1. Pakaian

Pakaian yang digunakan oleh masyarakat Tanah Datar umumnya bervariasi dengan aturan tertentu pula. Pakaian adat yang digunakan oleh kaum laki- laki dalam hal ini penghulu, memiliki simbol atau tanda yang khas yang mengandung pesan-pesan dan nilai- nilai budaya. Pesan-pesan atau simbol tersebut pada pakaian digambarkan melalui ragam riasatribut pakaian Azrial, 1994. Secara umum, gambar 5a merupakan pakaian adat penghulu. Pakaian penghulu terdiri dari: saluk atau deta, baju dengan hiasan benang emas, sarawa atau celana lapang longgar, kain sandang yang terdiri dari sesamping dan salempang, cawek atau ikat pinggang, keris dan tongkat. Saluak adalah kain batik yang ditata sedemikian untuk digunakan di kepala. Baju seorang penghulu pada umumnya terdiri dari baju hitam, longgar, dan berlengan besar. Taburan emas pada baju melambangkan kekayaan alam Minangkabau, kemampuan berusaha dan menabung. Celana seorang penghulu adalah celana lapang yang bahannya dari beludru atau shaten. Kain balapak yang melintang dari bahu melingkari badan disebut salempang. Sedangkan sesamping adalah kain balapak digunakan untuk melapisi atau menutupi baju dan celana untuk kemudian diikat dengan ikat pinggang. Ikat pinggang yang digunakan dinamakan cawek. Pada cawek disisipkan keris yang dipasang miring ke kiri. Keris melambangkan keberanian dalam mewujudkan keadilan. Tongkat merupakan aksesoris yang biasa dibawa oleh penghulu. Tongkat terbuat dari ruyung yang berkepala logam. Pakaian adat saluak sudah jarang ditemukan dalam kehidupan sehari- hari. Kaum lelaki umumnya lebih sering menggunakan pakaian biasa atau pakaian sehari- hari ketika melakukan aktivitasnya. Pakaian adat hanya sering dipakai pada saat menghadiri acara-acara adat atau perayaan yang berhubungan dengan adat. Pada jaman dahulu pakaian adat dapat digunakan untuk membedakan status dan peranan orang tersebut dalam masyarakat. Pemakaian pakaian adat mulai tergeser dengan pakaian model masa kini yang lebih sederhana namun formal, seperti pakaian batik. Jaman dahulu, kaum perempuan dalam kehidupan sehari- hari mereka mengenakan baju kurung. Namun saat ini umumnya perempuan di Tanah Datar menggunakan baju kurung hanya ketika menghadiri upacara adat atau acara-acara yang sifatnya resmi. Sekarang ini, berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemda Tanah Datar bahwa penggunaan baju kurung mulai digalakkan, misalnya sebagai pakaian wajib sekolah. Baju kurung memiliki desain menyerupai baju sekarang ini, baju lengan panjang dengan gaun terusan dan dilengkapi dengan kerudungjilbab. Dalam upacara baralek perkawinan, anak daro mempelai perempuan biasanya memakai pakaian adat suntiang atau takuluak tanduak . Perbedaan yang Gambar 5. Pakaian adat masyarakat Minangkabau di Kabupaten Tanah Datar a b c mencolok dari keduanya adalah aksesoris yang digunakan pada kepala. Sebagian besar masyarakat Tanah Datar menggunakan pakaian adat suntiang dalam setiap upacara perkawinan. Suntiang menjadi lambang kekayaan yang dimiliki ole h suku Minangkabau. Aksesoris yang dipakai terutama pada bagian kepala umumnya terbuat dari emas atau dilapisi emas. Baju dipenuhi dengan hiasan benang berwarna keemasan Gambar 5b. Berbeda dengan suntiang, kesederhanaan lebih terlihat pada pakaian takuluak tanduak. Kesan gemerlap dan mewah tidak dimiliki oleh pakaian ini. Aksesoris di kepala yang mirip dengan tanduk kerbau didesain dari kain yang dilipat sedemikian rupa sehingga menyerupai tanduk kerbau. Pakaian didominasi dengan warna hitam dengan aksesoris berupa gelang emas besar ditangan, kalung dan subang Gambar 5c.

2. Rumah

Dokumen yang terkait

Identitas Budaya Dan Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Peran Identitas Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya pada Mahasiswa Etnis Minangkabau Asal Sumatera Barat di Universitas Sumatera Utara)

10 110 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Pariwisata (Studi Tentang Pembangunan Ekowisata Di Kenagarian Lasi Kecamatan Candung Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat)

3 79 104

Memafaat Umpan Balik dalam Menunjang Siaran Pedesaan (Studi Kasus Stasiun Regional II RRI Bagor, Jawa Barat)

0 13 100

Studi identitas regional guna menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat studi kasus menurut pemerintah lokal, pemuda dan anak-anak

0 23 123

Studi identitas regional guna menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat studi kasaus identitas regional menurut masyarakat adat dan petani

0 40 129

Studi identitas regional guna menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat studi kasus identitas regional menurut masyarakat pendidikan, masyarakat industri dan masyarakat tenaga kerja

0 22 134

JILBAB DAN IDENTITAS DIRI MUSLIMAH (Studi Kasus Pergeseran Identitas Diri Muslimah Jilbab dan Identitas Diri Muslimah Studi Kasus Pergeseran Identitas Diri Muslimah di Komunitas Solo Hijabers Kota Surakarta.

0 5 14

Pengembangan Perangkat Lunak Penentuan Produk Domestik Regional Bruto (Studi Kasus : Provinsi Sumatera Barat).

0 1 18

Pengembangan Perangkat Lunak Penentuan Produk Domestik Regional Bruto (Studi Kasus : Provinsi Sumatera Barat) - Repositori Universitas Andalas

0 0 1

Konsep pembangunan berkelanjutan kelompok studi

0 0 2