Instrumen kesenian Minangkabau Kesenian

supaya gagal jadi juara. Contohnya, saat pasangan mulai lari dengan dikendalikan seorang joki, tiba-tiba pasangan sapi lari ke luar arena, tepatnya ke arah penonton http:www.riaupos.comwebcontentview778427

5.2.4 Instrumen kesenian Minangkabau

Musik dikenal juga sebagai kerawitan. Dalam kesenian tradisional Minangkabau musik berperan sebagai pengiring nyanyi-nyanyian serta tari-tarian. Alat-alat musik yang digunakan untuk mengiring kesenian Minangkabau bermacam- macam jenisnya. Ada yang berupa alat yang musik pukul, tiup, gesek dan yang dipetik. a. Pupuik batang padi Pupuik padi merupakan alat musik tiup. Pupuik biasanya terbuat dari batang padi. Panjang pupuik berkisar antara 5 hingga 10 meter. Batang padi dilubangi seperti bansi sejenis seruling. Lubang yang dibuat untuk menentukan nada. Sering juga pupuik batang padi disambung dengan daun kelapa yang disusun melingkar menyerupai tanduk. Dengan penyambungan ini bunyinya akan semakin keras. b. Saluang Saluang merupakan alt musik yang terbuat dari bambu. Bambu yang digunakan biasanya adalah jenis talang. Talang adalah bambu yang beruas panjang dan daging tipis, sehingga ringan dan mudah dibentuk. Diameter bambu yang digunakan biasanya adalah 2,5 cm. Panjang saluang sekitar 30 cm. Kedua ujung bambu untuk saluang dibiarkan saja terbuka. Saluang memiliki tiga atau empat lubang nada. Cara meniupnya adalah dengan meniup salah satu bibir bibit atas atau bawah di ujung saluang tersebut. Saluang ini sangat khas. Meniupnya tidak boleh terputus-putus, karena itu dalam meniup saluang harus mempunyai keahlian khusus dalam mengatur pernafasan. Hal ini disebut dengan manyalisiahkan angok mengatur tarikan dan tiupan nafas dengan hidung dan mulut. c. Rabab rebab Rabab termasuk dalam alat musik gesek dan alat musik ini menyerupai biola. Badan rabab terbuat dari tempurung kelapa yang paling besar. Bagian permukaannya ditutupi dengan kulit kambing. Lehernya terbuat dari seruas bambu. Tali rabab diregang langsung oleh jari pemain. Nada diatur oleh keempat jari kiri pada leher rabab. Suara penyanyi ditentukan oleh nada yang dilahirkan oleh rabab tersebut. d. Bansi Bansi merupakan alat tiup yang terbuat dari bambu, namun ukurannya lebih kecil dari saluang. Ukuran diameternya sekitar 1,5 cm. Panjangnya sekitar 20 cm dengan buku bambu pada salah satu ujungnya. Ruas itu dilubangi sebesar lubang nada yang dibuat pada bambu itu. Jumlah lubang nadanya lima buah. Bansi biasanya digunakan untuk melodi, dapat memainkan berbagai lagu dengan berbagai jenis nada, dan dapat mengalunkan lagu- lagu yang lebih indah dibandingkan dengan alat musik lainnya. e. Talempong Talempong terbuat dari logam jenis kuningan. Bentuk talempong bulat seperti piring tertelungkup. Sebelah bawahnya kosong, dan sebelah atasnya ada benjolan. Pukulan biasanya jatuh pada benjolan tersebut. Garis tengah talempong biasanya sekitar 15 sampai 17,5 cm.Talempong Minangkabau terdiri dari dua jenis. Pertama model saron dan kedua model gambang. Model saron namanya sering disebut dengan talempong, sedangkan jenis gambang sering dipakai bermacam- macam nama. Cara memainkan talempong adalah menjinjingnya dua atau tiga talempong pada satu tangan. Dalam formasi lengkap biasanya dimainkan oleh empat orang. Satu orang yang menjinjing tiga talempong dinamakan dengan pambao pembawa, maksudnya membawakan melodinya. Bunyi yang kelaur merupakan melodi. Satu orang yang menenteng dua talempong dinamakan paningkah peningkah, yaitu yang bertugas mengatur irama. Dua orang lainnya yang membawa satu talempong dinamakan pangiriang pengiring. Masing- masing membawa satu talempong yang bernada rendah disebut talempong jantan. Satu lagi membawa talempong yang menghasilkan nada tinggi disebut talempong batino. Cara memainkan pada umumnya ada dua macam. Yang pertama, ketika satu tangan memegang talempong, yang sebelah lagi memukulnya. Kedua, dengan mengunakan standar yang berisi lima telempong. Memukulnya adalah adalah Sumber: Koleksi foto penelitian dengan pemukul pada kedua belah tangan. Talempong umumnya digunakan untuk arak-arakan atau sewaktu jamuan perkawinan. f. Gendang Gendang adalah alat musik yang berbentuk tabuh atau silinder. Tabuh gendang terbuat dari kayu. Ada juga yang terbuat dari kulit kayu. Mulut-mulutnya ditutupi dengan kulit. Kulit ini menjadi dua buah sisi datar di ujung tabung. Kulit dipasang dengan tegang. Ketegangan kulit pada permukaan tabung sangat menentukan bunyi yang dihasilkan. Kulit yang biasanya dipakai terbuat dari kulit kambing atau kulit sapi. Kulit inilah yang dipuk ul sehingga menghasilkan bunyi yang beragam. Jenis gendang sangat banyak. Ada gendang yang bersisi sebelah, ada yang bersisi di kedua belah ujung tabung. Gendang yang bersisi satu di sebelah dinamakan indang. Indang biasanya memiliki ukuran 20 sampai 25 cm. Indang biasanya digunakan untuk pengiring dzikir serta permainan dabuih. Indang yang dua kali lebih besar dinamakan rebana. Rebana umumnya digunakan untuk mengiringi nyanyian pada acara-acara keagamaan, seperti dalam khatam Al Qur’an.

D. Upaya Pelestarian Identitas Regional Guna Menunjang Pembangunan

Pariwisata Berkelanjutan Elemen budaya upacara adat, makanan dan kesenian merupakan identitas regional Kabupaten Tanah Datar. Sebagai suatu identitas regional, elemen budaya upacara adat, makanan dan kesenian dapat menggambarkan keseluruhan keunikan yang dimiliki oleh Kabupaten Tanah Datar. Keunikan identitas regional terdapat Gambar 31. Formasi lengkap talempong yang dimainkan empat orang

Dokumen yang terkait

Identitas Budaya Dan Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Peran Identitas Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya pada Mahasiswa Etnis Minangkabau Asal Sumatera Barat di Universitas Sumatera Utara)

10 110 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Pariwisata (Studi Tentang Pembangunan Ekowisata Di Kenagarian Lasi Kecamatan Candung Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat)

3 79 104

Memafaat Umpan Balik dalam Menunjang Siaran Pedesaan (Studi Kasus Stasiun Regional II RRI Bagor, Jawa Barat)

0 13 100

Studi identitas regional guna menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat studi kasus menurut pemerintah lokal, pemuda dan anak-anak

0 23 123

Studi identitas regional guna menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat studi kasaus identitas regional menurut masyarakat adat dan petani

0 40 129

Studi identitas regional guna menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat studi kasus identitas regional menurut masyarakat pendidikan, masyarakat industri dan masyarakat tenaga kerja

0 22 134

JILBAB DAN IDENTITAS DIRI MUSLIMAH (Studi Kasus Pergeseran Identitas Diri Muslimah Jilbab dan Identitas Diri Muslimah Studi Kasus Pergeseran Identitas Diri Muslimah di Komunitas Solo Hijabers Kota Surakarta.

0 5 14

Pengembangan Perangkat Lunak Penentuan Produk Domestik Regional Bruto (Studi Kasus : Provinsi Sumatera Barat).

0 1 18

Pengembangan Perangkat Lunak Penentuan Produk Domestik Regional Bruto (Studi Kasus : Provinsi Sumatera Barat) - Repositori Universitas Andalas

0 0 1

Konsep pembangunan berkelanjutan kelompok studi

0 0 2