8. Bahasa
Bahasa yang digunakan oleh suku Minangkabau adalah bahasa Minang, termasuk di Kabupaten Tanah Datar. Bahasa Minang termasuk ke dalam rumpun
bahasa Melayu. Aturan tata bahasa amat dekat dengan bahasa Indonesia. Kesenian yang terindah dan terbesar terletak pada bahasanya. Bahasa Minangkabau banyak
mempunyai dialek, bahkan suatu nagari yang bertetanggapun bisa berbeda dialeknya.
Terdapat dua macam seni bahasa yang khas Minangkabau, bahasa berirama dan pantun. Pengertian pantun termasuk pula sesomba, talibun, pepatah
dan petitih. Pantun tidak lain artinya perumpamaan, umumnya mengadopsi peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan alam sekitar. Misalnya, gajah
mati tulang batimbun yang artinya orang besarberpangkat tinggi jika mati maka banyak harta pusaka yang ditinggalkan. Berpantun terutama bagi ninik mamak
seolah-olah seperti berayat atau berhadis bagi seorang ulama. Kemahiran berpantun atau berperibahasa itu merupakan lambang tertinggi dari kecerdikan
seseorang. Kemahiran berbahasa tidak hanya dipakai dalam komunikasi sehari- hari tetapi juga digunakan dalam upacara adat tertentu, seperti upacara kematian,
upacara perkawinan, upacara pengangkatan penghulu dan lain- lain. Dalam bahasa percakapan dikenal istilah Kato Nan Ampek empat cara
berkata. Empat cara berkata tersebut adalah Kata Mendatar, Kata Mendaki, Kata Menurun, dan Kata Melereng. Kata mendatar ialah bahasa orang sepergaulan atau
seusia. Kata mendaki ialah bahasa orang kecil kepada yang lebih tinggi kedudukannya. Kata menurun ialah kata yang orang yang lebih tinggi kepada
orang kecil. Kata melereng adalah bahasa orang yang saling segan menyegani, baik karena hubungan kekerabatan ataupun karena hubungan jabatan. Dalam kata
melereng inilah biasa peribahasa atau sindiran digunakan Depdikbub, 1983.
9. Upacara adat
Upacara adat bagi masyarakat Minangkabau sangatlah penting. Upacara adat menjadi sebuah mekanisme dalam memenuhi ketentuan adat yang berlaku
secara turun temurun. Upacara adat merupakan bentuk perayaan terhadap perjalanan seorang manusia dalam melalui tahap-tahap kehidupannya. Begitu pula
dengan upacara adat yang berlaku di masyarakat Minangkabau. Upacara adat yang ada, seperti kelahiran, kedewasaan, perkawinan, kematian dilaksanakan
dengan aturan dan tata cara yang berbeda-beda tiap daerah. Macam- macam upacara adat yang masih sering diadakan oleh masyarakat
Kabupaten Tanah Datar diantaranya upacara turun mandi, perkawinan, batagak gala, upacara kematian, sunatan, dan khatam Al Qur’an.
Setiap pelaksanaan upacara adat yang diadakan suatu suku tertentu akan melibatkan setiap paruik atau kaum dari suku tersebut. Pelaksanaan upacara adat
bagi suku menjadi momen penting yang menunjukkan eksistensi dari suku. Di dalam pelaksanaan upacara adat dapat kita lihat perpaduan dari unsur-unsur
budaya lain. Seperti unsur- unsur budaya pakaian, makanan, bahasa, kekerabatan, kesenian dan unsur lainnya menjadi kesatuan yang bulat yang tidak terpisahkan.
10. Sistem ekonomi