mencolok dari keduanya adalah aksesoris yang digunakan pada kepala. Sebagian besar masyarakat Tanah Datar menggunakan pakaian adat suntiang dalam setiap
upacara perkawinan. Suntiang menjadi lambang kekayaan yang dimiliki ole h suku Minangkabau. Aksesoris yang dipakai terutama pada bagian kepala umumnya
terbuat dari emas atau dilapisi emas. Baju dipenuhi dengan hiasan benang berwarna keemasan Gambar 5b. Berbeda dengan suntiang, kesederhanaan lebih
terlihat pada pakaian takuluak tanduak. Kesan gemerlap dan mewah tidak dimiliki oleh pakaian ini. Aksesoris di kepala yang mirip dengan tanduk kerbau didesain
dari kain yang dilipat sedemikian rupa sehingga menyerupai tanduk kerbau. Pakaian didominasi dengan warna hitam dengan aksesoris berupa gelang emas
besar ditangan, kalung dan subang Gambar 5c.
2. Rumah
Rumah adat masyarakat Minangkabau lazim disebut rumah gadang. Disebut demikian karena ukuran rumah yang besar. “Gadang” dalam bahasa
Indonesia berarti besar. Rumah gadang memiliki ciri-ciri yang khas terutama dari arsitekturnya. Namun sekarang ini pembuatan rumah gadang tidak mengikuti
aturan adat yang ada. Material yang digunakan untuk membangun juga tidak menggunakan bahan baku kayu lagi. Perhatikan arsitektur rumah gadang pada
gambar di bawah ini.
Sumber : Koleksi foto penelitian
Gambar 6. Rumah gadang dengan arsitektur khas Minangkabau
Bentuk dasar dari arsitektur bangunan rumah gadang berupa bangunan dengan bentuk balok segi empat. Pada bagian tengah rumah gadang lebih rendah
bila dibandingkan bagian ujung bangunan. Lengkung pada atap rumah sangat tajam menyerupai tanduk kerbau. Atap rumah biasa terbuat dari ijuk, namun saat
ini kebanyakan telah diganti dengan seng. Bentuk atap yang melengkung dan runcing ke atas disebut gonjong. Bagian dalam rumah merupakan ruang lepas,
kecuali kamar tidur. Ruang lepas ini merupakan ruang utama yang terbagi atas lanjar dan ruang yang ditandai dengan tiang. Pada gambar 6, di depan rumah
gadang terdapat bangunan kecil yang dinamakan rangkiang. Fungsi dari bangunan ini adalah untuk menyimpan padi kaum.
Dinding rumah gadang dipenuhi dengan ukiran yang memiliki motif yang beragam. Motif ukiran umumnya bersumber dari ajaran falsafah Minangkabau
yang bersumber dari alam. Motif yang sangat umum adalah motif tumbuhan yang merambat yang lazim disebut akar berdaun, berbunga dan berbuah. Selain motif
aka Gambar 7a 7d, terdapat motif lain yang umum terukir di dinding, seperti motif geometri Gambar 7d, motif tumbuh-tumbuhan Gambar 7c, motif benda-
benda perhiasan, motif hewan dan motif kombinasi Azrial, 1994.
3. Makanan
Bermacam- macam jenis makanan terdapat di Kabupaten Tanah Datar. Dari jenis makanan sehari- hari hingga makanan yang khusus diperuntukkan untuk
upacara adat. Tiap nagari memiliki perbedaan dan ciri khas untuk tiap-tiap jenis makanan. Perbedaan tersebut dapat dari segi bentuknya, bahan yang digunakan
hingga cara pembuatan. Misalnya untuk kue pinyaram yang ada di Nagari Sumpur a. Aka cino
d. Saik kalamai c. Sikambang manih
b. Jalo taserak
Gambar 7. Motif ukiran dinding pada rumah gadang
Kecamatan Batipuh Selatan, bahan untuk membuatnya dicampur dengan pisang. Sedangkan di Nagari Pangian Kecamatan Lintau Buo bahan dasarnya tanpa
campuran apapun. Di tiap nagari pada umumnya memiliki jenis makanan yang menjadi khas
suatu daerah. Di Nagari Barulak Kecamatan Salimpuang misalnya, terdapat makanan yang dinamakan pangek lapuak. Dari namanya kita dapat menebak
kalau ikan tersebut lunaklapuk lapuak seperti bandeng presto. Wujud pangek lapuak dapat dilihat pada gambar dibawah sebelah kiri. Resep makanan ini
merupakan warisan keluarga dari turun temurun. Di sekitar Danau Singkarak terdapat jenis ikan khas yang disebut ikan bili. Masyarakat sekitar danau
menangkap ikan bili sebagai menu makanan. Bahkan ikan bili dapat dikemas sedemikian rupa sehingga tahan lama untuk kemudian dijual keluar daerah.
Terlihat pada gambar di bawah sebelah kanan bahwa ukuran ikan bili kecil-kecil.
Masyarakat Tanah Datar sekarang ini telah menggunakan beberapa jenis makanan, minuman ataupun kue-kue tertentu, menjadi sebuah produk yang dijual
ke konsumen. Contoh makanan yang dijadikan sebagai produk adalah kerupuk jangek kerupuk kulit yang terdapat di Kecamatan Limo Kaum. Kerupuk jangek
di Kecamatan Limo Kaum telah berkembang menjadi industri yang cukup maju. Untuk jenis kue yang diperjualbelikan misalnya lamang tapai, kue bika, dadieh,
kipang dan lain- lain. Di Nagari Lima Kaum terdapat industri rumah tangga yang menjadi produsen kue lamang Gambar 9a. Kue lamang biasanya dipadukan
dengan tapai sebelum dimakan Gambar 9b. Tapai terbuat dari ketan yang telah mengalami fermentasi. Kue lamang tapai banyak ditemukan di pasar-pasar
Gambar 8. Makanan yang menjadi ciri khas masing- masing daerah di Kabupaten Tanah Datar
Sumber : Koleksi foto penelitian
tradisional. Sedangkan untuk jenis minuman yang diperjualbelikan, misalnya adalah es cendol emping Gambar 9c, nira dari sari aren dan aie kawa. Namun,
jenis minuman ini tergolong susah untuk ditemukan. Hanya daerah-daerah tertentu yang masih menjualnya. Es cendol emping bisa dinikmati di Kecamatan
Lintau Buo Selatan. Kecamatan X Koto mungkin masih ada minuman aie kawa.
4. Kerajinan tangan