Stakeholder Wanita Pemangku Kepentingan Stakeholders

Sedangkan “regional” itu sendiri, menurut Kamus Besar Baha sa Indonesia berarti bersifat daerah; kedaerahan. Jadi bisa dikatakan bahwa regional identitas adalah jati diri atau ciri khusus yang dimiliki oleh suatu daerah atau wilayah tertentu yang berbeda dengan daerah lain. Christensen A.L dan Millard J 2001 menjelaskan bahwa regional identitas adalah gambarankesan, jarak penglihatan dan kehadiran yang dirasakan, dilihat dan dirasakan oleh penduduk lokal dan masyarakat luar; Regional identity is the image, visibility and presence perceived, seen and felt by regional inhabitants and by the outside world. It is nurtured by the development of social capital which strengthens regional community, institutions and processes, and which itself is an important ingredient in regional economic development and social cohesio n Jati diri atau ciri khusus yang dimiliki daerah adalah segala sesuatu hal sumberdaya yang diakui, dimanfaatkan dan dilestarikan sehingga keberadaannya dalam masyarakat berkelanjutan sampai ke generasi berikutnya. Sumberdaya yang ada dalam masyarakat bisa dalam bentuk bio- fisik ataupun suku bangsaetnik yang menetap di daerah tersebut dalam jangka waktu yang lama. Bio- fisik termasuk sumberdaya alam diperbaruitidak dapat diperbarui yang terdapat di lingkungan sekitar manusia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia akan menjalin interaksi kuat yang terjadi terus menerus sehingga dapat membangun kerangka persepsi, motivasi dan preferensi masyarakat. Etnik atau suku bangsa yang menetap pada suatu daerah me miliki kebudayaan yang menjadi pedoman dan norma-norma yang diakui dan dipatuhi. Kebudayaan yang ada merupakan hasil karsa, rasa dan cipta yang diwariskan dari generasi ke generasi, sehingga persepsi, motivasi dan preferensi masyarakat sudah terbangun dalam jangka waktu yang lama.

F. Pemangku Kepentingan Stakeholders

1. Stakeholder Wanita

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1989, wanita adalah perempuan yang dewasa. Sedangkan menurut Webster’s Third New International Dictionary Vol. II dijelaskan bahwa; Woman; 1 a female human being-distinguished from man 2 an adult female human being-distinguished from a girl 3 a female human being a such and without regard to any special status 4 a female human being of a class or character lower than that normally considered a lady Berdasarkan dua pengertian di atas maka dapat dirumuskan bahwa definisi wanita adalah manusia; perempuan, yang telah mencapai kedewasaan, yaitu dalam hal berpikir, status dan memiliki kedudukan dalam masyarakat. Pembangunan yang berbasis partisipatif merupakan paradigma pembangunan yang melibatkan masyarakat secara luas bottom-up dalam proses pengambilan keputusan dalam pembangunan nasional. Sejak jaman orde baru sebenarnya partisipasi masyarakat telah dicoba untuk digalakkan denga n berbagai alasan. Sebagian orang menganggap bahwa partisipasi masyarakat dalam pembangunan harus atau bahkan mutlak dilakukan berdasarkan pertimbangan praktis karena masyarakat sendirilah yang paling tahu kebutuhan mereka. Hal ini didukung dengan kenyataan di lapangan dimana banyak hasil pembangunan tidak dimanfaatkan kelompok sasarannya hanya karena mereka sejak awal tidak dilibatkan dalam proses-proses pengambilan keputusan yang langsung menyangkut kehidupan mereka sehingga hasil pembangunan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sebagian lagi menyebutkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pembangunan harus diterapkan berdasarkan pertimbangan yang lebih konseptual seperti antara lain, adanya anggapan yang melihat partisipasi merupakan wujud nyata dari penerapan demokrasi atau bahkan ada yang lebih mendasar yang beranggapan bahwa pada dasarnya manusia itu unik dan merdeka jadi kebahagiaan seseorang tidak mungkin ditentukan oleh orang lain tanpa terlebih dahulu bertanya atau berkonsultasi kepada yang bersangkutan. Dewasa ini di Indonesia hampir tidak ada lembaga atau instansi yang tidak terbuka bagi kaum wanita, asal saja bisa memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan dan berlaku umum. Demikian pula halnya dengan semua lapangan pekerjaan yang ada. Bahkan ada beberapa jenis lapangan pekerjaan yang lebih mengutamakan tenaga wanita. Walaupun belum diketemukan data yang lebih pasti, namun dari hasil pengamatan sehari- hari terdapat kesan yang kuat bahwa makin lama semakin banyak kaum wanita yang menduduki jabatan-jabatan penting sebagai pengambil keputusan. Apalagi di era pembangunan sekarang ini, peranan wanita dalam komunitas tingkat lokal atau daerah sangat dibutuhkan dalam membangun daerahnya menuju daerah otonom. Dari kenyataan-kenyataan yang telah digambarkan di atas kita dapat menarik suatu kesimpulan bahwa di Indonesia pada saat ini telah tercipta iklim yang sangat menguntungkan bagi kaum wanita untuk merealisasikan gagasan yang dikandung oleh emansipasi wanita.

2. LSM Lembaga Swadaya Masyarakat

Dokumen yang terkait

Identitas Budaya Dan Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Peran Identitas Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya pada Mahasiswa Etnis Minangkabau Asal Sumatera Barat di Universitas Sumatera Utara)

10 110 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Pariwisata (Studi Tentang Pembangunan Ekowisata Di Kenagarian Lasi Kecamatan Candung Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat)

3 79 104

Memafaat Umpan Balik dalam Menunjang Siaran Pedesaan (Studi Kasus Stasiun Regional II RRI Bagor, Jawa Barat)

0 13 100

Studi identitas regional guna menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat studi kasus menurut pemerintah lokal, pemuda dan anak-anak

0 23 123

Studi identitas regional guna menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat studi kasaus identitas regional menurut masyarakat adat dan petani

0 40 129

Studi identitas regional guna menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat studi kasus identitas regional menurut masyarakat pendidikan, masyarakat industri dan masyarakat tenaga kerja

0 22 134

JILBAB DAN IDENTITAS DIRI MUSLIMAH (Studi Kasus Pergeseran Identitas Diri Muslimah Jilbab dan Identitas Diri Muslimah Studi Kasus Pergeseran Identitas Diri Muslimah di Komunitas Solo Hijabers Kota Surakarta.

0 5 14

Pengembangan Perangkat Lunak Penentuan Produk Domestik Regional Bruto (Studi Kasus : Provinsi Sumatera Barat).

0 1 18

Pengembangan Perangkat Lunak Penentuan Produk Domestik Regional Bruto (Studi Kasus : Provinsi Sumatera Barat) - Repositori Universitas Andalas

0 0 1

Konsep pembangunan berkelanjutan kelompok studi

0 0 2