cukup dikenal oleh masyarakat. Kerajinan ukiran yang dibuat digunakan sebagai hiasan dinding pada rumah gadang.
Di Nagari Sungayang terdapat kerajinan sulaman yang terkenal dengan sebutan ”Sulaman Indah Sungayang”. Pekerjaan ini lebih banyak dilakukan oleh
perempuan. Pada gambar 10b dapat dilihat bagaimana cara pembuatannya kain sulam yang masih menggunakan alat-alat yang sederhana dan tradisional.
Pekerjaan ini membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Sulaman indah sungayang biasa digunakan untuk keperluan adat istiadat. Sebagai hiasan pada pakaian anak
daro atau marapulai, bahkan dapat pula digunakan sebagai hiasan dinding dalam memperindah pelaminan.
5. Alat produksi
Sebagian besar masyarakat Tanah Datar memiliki mata pencaharian sebagai petani. Sektor-sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan
perkebunankehutanan cukup berkembang dengan maju. Hal ini didukung dengan kondisi tanah yang subur dan iklim yang baik.
Dalam mengolah sumberdaya alam penggunaan alat-alat tradisional masih menjadi suatu kebutuhan. Penggunaan alat-alat pertanian yang canggih dan
modern masih kurang membudaya dalam masyarakat. Di beberapa daerah masih dapat dijumpai alat pertanian yang menggunakan bantuan dari tenaga hewan
ternak dalam menjalankannya. Alat bajak sawah Gambar 11a di Kecamatan Lintau Buo masih dapat dijumpai. Ataupun alat penggiling tebu Gambar 11b
yang memanfaatkan tenaga kerbau untuk mengambil sari tebu, masih sering digunakan di Kecamatan X Koto. Masyarakat umumnya lebih menyukai gula
Gambar 10. Pengrajin tenun di Nagari Pandai Sikek a dan pengrajin sulam di Nagari Sungayang b
a b
yang dibuat dari sari tebu dari hasil penggilingan dengan cara tradisional daripada cara modern atau pabrik. Karena konon katanya rasanya berbeda, lebih enak gula
yang dibuat secara tradisional. Di sekitar sungai yang dipinggirnya ada sawah, biasanya terdapat sebuah kincir air Gambar 11c. Kincir air masih sering
digunakan oleh para petani untuk mengairi sawah. Pembuatannya sangat sederhana, mudah dan murah karena terbuat dari bambu dan rotan.
Penggunaan alat-alat tradisional sampai sekarang ini merupakan wujud kearifan atau penghargaan masyarakat terhadap sumberdaya alam. Masyarakat
percaya bahwa alam juga memiliki batasan dalam menghasilkan sumberdaya. Masyarakat sekitar Danau Singkarak membuat regulasi tentang pelarangan
penangkapan ikan bili dengan menggunakan bom, racun dan sejenisnya yang bisa merusak ekosistem danau Singkarak. Penduduk sekitar apabila hendak mengambil
ikan diharuskan menggunakan jalo jala.
6. Permainan anak nagari
Suku Minangkabau memiliki kebiasaan meluangkan waktu untuk bermain. Permainan ini tidak hanya dilakukan oleh anak-anak kecil, bahkan orang dewasa
pun kadang memainkannya. Segala jenis permainan yang ada di tanah Minangkabau biasa disebut sebagai permainan anak nagari. Berbagai kesenian
yang ada di masyarakat sebagian besar berupa permainan anak nagari. Beberapa jenis permainan dipergunakan untuk seni pertunjukkan, seperti permainan gasiang
gasing dan seni gamat. Permainan gasing dilakukan dengan mengadu gasing di arena. Seni gamat merupakan perpaduan unsur musik, tari dan nyanyian.
Permainan ini banyak digemari oleh muda- mudi karena pertunjukkan seni gamat merupakan permainan untuk pergaulan. Permainan ini dilakukan oleh sejumlah
Gambar 11. Alat-alat tradisional yang digunakan dalam kegiatan pertanian a
b c
muda-mudi yang berpasangan. Sambil menari mereka bernyanyi dan bersahut- sahutan pantun. Cabang olahraga sepak takraw yang dipertandingkan di PON,
menyerupai bentuk permainan sepak rago. Sepak rago adalah permainan yang menggunakan bola terbuat dari anyaman rotan. Sepak rago biasa dimainkan pada
upacara anak nagari.
Ada sebuah permainan yang cukup populer di masyarakat. Anak-anak maupun orang dewasa biasa memainkannya. Permainan diberi nama alang-alang
layang- layang. Seperti permainan layang- layang pada umumnya namun ukuran layang-layang relatif lebih besar. Masyarakat Tanah Datar menyebutnya layang-
layang darek, berbentuk elips dan mempunyai ekor panjang. Permainan ini biasa dimainkan di lapangan terbuka sebagai pengisi waktu senggang atau sehabis
panen di sawah. Adakalanya permainan ini dilombakan antar kelompok atau antar suku.
7. Kesenian