Sistem hukum Sistem pemerintahan

Tali kerabat induk bako anak pisang adalah hubungan antara seorang perempuan dengan anak-anak saudara laki- laki ibunya atau sebaliknya, antara seorang anak dengan anak saudara perempuan bapaknya. Tali kerabat sumando pasumandan merupakan antara anggota rumah gadang atau kampung dari seorang suami dengan anggota rumah gadang isterinya. Tali kerabat ini disebabkan karena perkawinan.

11. Sistem hukum

Undang-undang adat mengatakan, nagari itu adalah persekutuan hukum adat yang mempunyai sistem masyarakat yang Seadat Nan Salimbago satu adat dan satu lembaga. Artinya Seadat bahwa di dalam nagari berlaku norma masyarakat untuk seluruh warga dari komunitas itu. Sedangkan Salimbago maksudnya suatu pemerintahan, tidak ada yang dapat mengatur komunitas tersebut. Berdasarkan sistem tersebut maka hukum adat pada tiap-tiap nagari berbeda-beda. Namun pada dasarnya hukum yang ada dalam masyarakat berpedoman pada syariat Islam, Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah. Sistem hukum yang ada di Tanah Datar umumnya di Minangkabau, berupa hukum tertulis UU dan hukum tidak tertulis yang diwariskan secara turun-temurun. Hukum yang ada antara lain yang mengatur tentang hubungan antar manusia hutang-piutang, warisharta pusaka dll, hukum yang mengatur kegiatan adat perkawinan, pengangkatan penghulu, kematian dll. Undang- undang yang berlaku digunakan sebagai pedoman untuk menyelesaikan permasalahan. Fungsi dari undang-undang ini mirip dengan peraturan yang berlaku sekarang ini. Undang-undang yang umum digunakan antara lain UU Nan 20, UU nan 12 dan UU Nan 8. UU Nan 20 banyak kesamaannya dengan dengan undang-undang KUHP sekarang ini. Undang-undang tersebut mengatur mengenai tindak kejahatan dan hukuman atau sanksi yang sesuai untuk tiap tindak kriminal. Di dalam undang-undang terdapat pasal-pasal yang mengatur tindak kejahatan seperti pembunuhan, pencurian, perampokan, fitnah, penipuan dan lain- lain.

12. Sistem pemerintahan

Sistem pemerintahan adat yang berlaku akan berbeda pada tiap nagari. Kekuasaan dipegang oleh lembaga kepenghuluan yang ada pada nagari kerapatan nagari. Sebagaimana yang dikatakan oleh adat Adat Salingka Nagari, Harato Salingka Kaum yang artinya ketentuan hanya berlaku untuk satu nagari, harta adalah untuk kaum tertentu secara turun temurun. Sistem pemerintahan nagari dipimpin oleh penghulu dari masing- masing suku. Setiap suku mempunyai beberapa buah paruik yang dikepalai seorang tungganai, yaitu seorang laki- laki tertua dari keluarga menurut sistem matrilineal kaum dari turunan garis ibu. Sedangkan yang memimpin penduduk ialah kepala kaum yang disebut penghulu andiko. Sedangkan kampung atau pemukiman penduduk diatur oleh seorang yang dinamakan tuo kampung. Pemerintahan yang berada ditangan penghulu suku pada umumnya diturunkan secara turun temurun dari mamak kepada kemenakan. Selain pemerintahan adat terdapat juga pemerintahan yang formal. Sistem pemerintahan formal timbul di era orde baru. Pemerintahan yang diatur dalam nagari diganti dengan sistem pemerintahan desa. Di dalam sistem pemerintahan terdapat lembaga untuk mewadahi aspirasi rakyat. Lembaga tersebut seperti Kerapatan Adat Nagari KAN dan BPRN.

B. Stakeholder Wanita di Kabupaten Tanah Datar

Dokumen yang terkait

Identitas Budaya Dan Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Peran Identitas Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya pada Mahasiswa Etnis Minangkabau Asal Sumatera Barat di Universitas Sumatera Utara)

10 110 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Pariwisata (Studi Tentang Pembangunan Ekowisata Di Kenagarian Lasi Kecamatan Candung Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat)

3 79 104

Memafaat Umpan Balik dalam Menunjang Siaran Pedesaan (Studi Kasus Stasiun Regional II RRI Bagor, Jawa Barat)

0 13 100

Studi identitas regional guna menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat studi kasus menurut pemerintah lokal, pemuda dan anak-anak

0 23 123

Studi identitas regional guna menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat studi kasaus identitas regional menurut masyarakat adat dan petani

0 40 129

Studi identitas regional guna menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat studi kasus identitas regional menurut masyarakat pendidikan, masyarakat industri dan masyarakat tenaga kerja

0 22 134

JILBAB DAN IDENTITAS DIRI MUSLIMAH (Studi Kasus Pergeseran Identitas Diri Muslimah Jilbab dan Identitas Diri Muslimah Studi Kasus Pergeseran Identitas Diri Muslimah di Komunitas Solo Hijabers Kota Surakarta.

0 5 14

Pengembangan Perangkat Lunak Penentuan Produk Domestik Regional Bruto (Studi Kasus : Provinsi Sumatera Barat).

0 1 18

Pengembangan Perangkat Lunak Penentuan Produk Domestik Regional Bruto (Studi Kasus : Provinsi Sumatera Barat) - Repositori Universitas Andalas

0 0 1

Konsep pembangunan berkelanjutan kelompok studi

0 0 2