5 Marjin 7 Total Biaya 4,700 24.74 Analisis Marjin Pemasaran dan

commit to user 32 Tabel 22. Lanjutan No Lembaga Pasar Unsur Marjin Saluran I Saluran II Saluran III Saluran IV Saluran V MS RpKg MS RpKg MS RpKg MS RpKg MS RpKg Laba 1,200 6.316 300 5 Marjin Pemasaran 3,000 15.79 1,000 16.67 Harga Jual 7,000 36.84 5,000 83.33 BenefitCost 1.21

1.06 5

Pemasok Harga Beli 4,000 21.05 Biaya : Penyimpanan 200 4.00 Sortasi 500 10.00 Kemasan 500 10.00 Transportasi 500 10.00 Retribusi 0.00 Penyusutan 100 2.00 Laba 1,200

24.00 Marjin

Pemasaran 3,000 60.00 Harga Jual 7,000 140.00 BenefitCost 1.21 6 Eksportir Harga Beli 7,000 36.84 7,000 36.84 Biaya : Upah TK 2,000 10.53 2,000 10.5 Transportasi 6,000 31.58 6,000 31.58 Retribusi 500 2.63 500 2.63 Laba 3,500 18.42 3,500 18.42 Marjin Pemasaran 12,000 63.16 12,000 63.16 Harga Jual 19,000 100 19,000 100 BenefitCost 1.23

1.23 7

Swalayan Harga Beli 8,500 65.38 Biaya : Upah TK 500 3.846 Kemasan 500 3.846 Penyimpanan 400 3.077 Penyusutan 300 2.308 Retribusi 300 2.308 commit to user 33 Tabel 22. Lanjutan No Lembaga Pasar Unsur Marjin Saluran I Saluran II Saluran III Saluran IV Saluran V Laba 2,500 19.23 Marjin Pemasaran 4,500 34.62 Harga Jual 13,000 100 BenefitCost 1.24 8 Ped. Pengecer Harga Beli 5,000 71.43 5,000 83.33 Biaya : Kemasan 200 2.86 100 1.667 Transportasi 500 7.14 Penyusutan 200 2.86 100 1.667 Retribusi 100 1.43 100 1.667 Laba 1,000 14.29 700 11.67 Marjin Pemasaran 2,000 28.57 1,000 16.67 Harga Jual 7,000 100 6,000 100 BenefitCost 1.17

1.13 Total Biaya

2,300 32.86 4,600 35.38 10,500 55.26 10,300 54.21 1,000 16.67 Total Laba 2,700 38.57 4,900 37.69 5,000

26.32 4,700 24.74

1,000 16.67 Total Marjin 5,000 71.00 9,500 73.08 15,500 81.58 15,000 78.95 2,000 33.33 1 Marjin Pemasaran di Tingkat Pedagang Pengumpul Komponen biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul manggis biasanya hanya biaya panen dan transportasi. Analisis marjin pemasaran pada Tabel 22, tampak pada saluran I dan II pedagang pengumpul mengeluarkan biaya pemasaran yang sama Rp 600,- dengan laba sebesar Rp 900,-. Hal ini karena tujuan penjualan yang sama yaitu menuju pedagang besar serta biaya panen dan transportasi yang sepenuhnya ditanggung oleh pedagang pengumpul. Sedangkan pada saluran III terdapat sebagian pengumpul yang kegiatan panennya dilakukan oleh petani, sehingga pengumpul tinggal mengambil hasil panen yang sudah siap angkut dari kebun. Kemudian biaya transportasi dari gudang pengumpul menuju Sumber : Analisis Data Primer, 2011 commit to user 34 pemasok ditanggung oleh pemasok. Pengumpul hanya menanggung transportasi dari kebun menuju gudang pengumpul. Laba yang diambil oleh pedagang pengumpul pada saluran III ini tidak terlalu besar yaitu Rp 300,-Kg namun memiliki kuantitas yang cukup banyak terutama pada saat panen raya mencapai panen 2 tonhari sehingga omset bersih dapat mencapai Rp 600.000,-hari. Rasio BC diterima paling besar oleh pedagang pengumpul pada saluran I sebesar 1,35, kemudian saluran II sebesar 1,22, dan saluran III sebesar 1,08. Namun demikian rasio BC yang lebih besar tidak menjamin pedagang pengumpul ini memperoleh keuntungan yang lebih besar pula, karena tergantung pada kuantitas manggis yang diperoleh dari petani. 2 Marjin Pemasaran di Tingkat Pedagang Besar Terdapat dua saluran yang melibatkan pedagang besar yaitu saluran I dan II. Komponen biaya yang dikeluarkan oleh pedagang besar terdiri dari biaya penyimpanan, sortasi, kemasan, transportasi, retribusi, dan penyusutan. Biaya yang dikeluarkan oleh pedagang besar pada saluran I relatif lebih kecil Rp 700,- dengan laba rata-rata Rp 800,-Kg sehingga besar marjin Rp 1.500,-. Hal ini karena manggis akan menuju pedagang pengecer yang tidak memerlukan banyak perlakuan rumit. Sedangkan biaya yang dikeluarkan pedagang besar pada saluran II relatif lebih besar yaitu Rp 2.000,- dengan laba rata-rata Rp 1.500,-Kg sehingga besar marjin Rp 3.500,-. Hal ini karena manggis akan menuju pasar swalayan sehingga memerlukan banyak perlakuan dan syarat-syarat tertentu. commit to user 35 Rasio BC yang diterima oleh pedagang besar pada saluran I sebesar 1,19 dan pada saluran II sebesar 1,21. Pedagang besar lebih menanggung resiko penjualan pada saluran II dengan tujuan pasar swalayan. 3 Marjin Pemasaran di Tingkat Koperasi Terdapat dua saluran yang melibatkan koperasi yaitu saluran IV dan V. Komponen biaya yang dikeluarkan koperasi terdiri dari biaya upah tenaga kerja, sortasi, kemasan, transportasi, dan penyusutan. Biaya yang dikeluarkan koperasi pada saluran IV relatif lebih besar yaitu Rp 1.800,- dengan laba rata-rata Rp 1.200,-Kg sehingga besar marjin adalah Rp 3.000,-. Hal ini dikarenakan manggis akan menuju eksportir yang memerlukan banyak perlakuan syarat-syarat yang rumit. Sedangkan biaya yang dikeluarkan oleh koperasi pada saluran V relatif lebih kecil yaitu Rp 700,- dengan laba yang ditetapkan rata-rata Rp 300,-Kg sehingga besar marjin adalah Rp 1.000,-. Hal ini dikarenakan manggis merupakan produk bekas sortir “BS” yang akan menuju pedagang pengecer pasar tradisional sehingga tidak memerlukan banyak perlakuan dan syarat-syarat tertentu. Rasio BC yang diterima oleh koperasi pada saluran IV sebesar 1,21 dan pada saluran V sebesar 1,06. 4 Marjin Pemasaran di Tingkat Pemasok Terdapat satu saluran yang melibatkan pemasok yaitu saluran III. Komponen biaya yang dikeluarkan oleh pemasok terdiri dari biaya penyimpanan, sortasi, kemasan, transportasi, retribusi, dan penyusutan. Biaya yang dikeluarkan oleh pemasok sebesar Rp 1.800,- dengan laba yang ditetapkan rata-rata Rp 1.200,-Kg sehingga besar marjin adalah Rp 3.000,-. Manggis ini akan menuju commit to user 36 kepada eksportir. Rasio BC yang diterima oleh pemasok pada saluran III sebesar 1,21. 5 Marjin Pemasaran di Tingkat Eksportir Terdapat dua saluran yang melibatkan eksportir yaitu saluran III dan IV. Komponen biaya yang dikeluarkan oleh eksportir terdiri dari biaya upah tenaga kerja, transportasi, dan retribusi. Biaya yang dikeluarkan oleh eksportir pada saluran III dan IV relatif sama yaitu Rp 8.500,- dengan laba yang ditetapkan rata- rata Rp 3.500,-Kg sehingga besar marjin adalah Rp 12.000,-. Manggis akan menuju beberapa Negara seperti China, Hongkong, Taiwan, dan Abudhabi. Rasio BC yang diterima oleh eksportir pada saluran III dan IV relatif sama yaitu sebesar 1,23. 6 Marjin Pemasaran di Tingkat Swalayan Terdapat satu saluran yang melibatkan swalayan yaitu saluran II. Komponen biaya yang dikeluarkan oleh swalayan terdiri dari biaya upah tenaga kerja, kemasan, penyimpanan, penyusutan, dan retribusi. Biaya yang dikeluarkan oleh swalayan sebesar Rp 2.000,- dengan laba yang ditetapkan rata-rata Rp 2.500,-Kg sehingga besar marjin adalah Rp 4.500,-. Rasio BC yang diterima oleh swalayan pada saluran II sebesar 1,86. 7 Marjin Pemasaran di Tingkat Pedagang Pengecer Terdapat satu saluran yang melibatkan pedagang pengecer yaitu saluran I. Komponen biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengecer terdiri dari biaya kemasan, transportasi, penyusutan, dan retribusi. Biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengecer sebesar Rp 1.000,- dengan laba yang ditetapkan rata-rata Rp commit to user 37 1.000,-Kg sehingga besar marjin adalah Rp 2.000,-. Rasio BC yang diterima oleh pedagang pengecer pada saluran I sebesar 1,17. 8 Analisis Farmer’s Share Farmer’s share dari kelima saluran dapat terlihat pada Tabel 23. Tabel 23. Farmer’s share dari setiap saluran pemasaran manggis Saluran Farmer’s Share Saluran I 29,00 Saluran II 26,92 Saluran III 18,42 Saluran IV 21,05 Saluran V 66,67 Sumber : Analisis Data Primer, 2011 Farmer’s share terbesar terdapat pada saluran V 66,67 karena manggis hanya melalui dua perantara yaitu koperasi dan pedagang pengecer. Koperasi memberikan harga beli yang lebih tinggi kepada petani dibandingkan dengan harga dari pedagang pengumpul. Pada saluran V, koperasi menjual langsung produk manggis kepada pedagang pengecer sehingga biaya pemasaran lebih rendah karena rantai pasar yang lebih pendek. Sebaliknya farmer’s share terkecil terdapat pada sluran III 18,42 karena pedagang pengumpul memberikan harga yang lebih rendah dibanding harga koperasi, manggis juga ditujukan untuk pasar ekspor sehingga melewati rantai pasar yang panjang dengan biaya pemasaran yang tinggi. 9 Analisis Total Marjin Dari kelima saluran yang terbentuk marjin terbesar terdapat pada saluran III sebesar Rp 15.500,- kemudian saluran IV sebesar Rp 15.000,- sekaligus memiliki farmer’s share terkecil pada saluran III 18,42 dan saluran IV 21,05 . Hal ini karena kedua saluran tersebut merupakan pasar tujuan ekspor yang commit to user 38 mengalami perjalanan panjang sehingga membutuhkan biaya pemasaran yang besar hingga produk sampai kepada konsumen. Marjin terkecil dan farmer’s share terbesar terdapat pada saluran V dengan nilai marjin total Rp 2.000,- dan farmer’s share sebesar 66,67 . Saluran ini hanya melewati dua lembaga perantara yaitu koperasi dan pasar tradisional lokal sehingga biaya pemasaran tidak terlalu tinggi. Terdapat perbedaan harga petani yang cukup tinggi antara saluran I Rp 2.000,- dengan saluran II dan III Rp 3.500,- pada pembelian oleh pedagang pengumpul. Hal ini karena lokasi yang berbeda dimana pada lokasi petani saluran I tidak ada koperasi sebagai penyeimbang harga serta jaraknya yang memang lebih jauh dari pusat kota sehingga pedagang pengumpul cenderung memberikan harga yang rendah. Sedangkan saluran II dan III terjadi pada lokasi dimana di tempat tersebut juga terdapat koperasi sebagai penyeimbang harga, sehingga pedagang pengumpul harus bersaing harga agar tetap mendapatkan pasokan. Dengan demikian harga yang terbentuk antara pedagang pengumpul dengan koperasi hampir seimbang. Sebenarnya saluran yang paling efisien adalah pemasaran melalui lembaga koperasi pada saluran IV atau V karena koperasi memberikan harga yang lebih tinggi dibanding pedagang pengumpul, namun hingga saat ini mayoritas petani masih memilih menjual produknya kepada pedagang pengumpul dengan alasan kemudahan untuk mendapatkan akses permodalan. commit to user 39

b. Komoditas