commit to user 39
b. Komoditas
Jambu Biji
Besarnya marjin pemasaran dan penyebaran pola-pola pemasaran jambu biji dapat dilihat pada Tabel 24.
Tabel 24. Analisis Marjin Pemasaran Jambu Biji pada Masing-masing Lembaga Pemasaran
No Lembaga Pasar
Unsur Marjin Saluran I
Saluran II Saluran III
MS RpKg MS RpKg
MS RpKg
1 Petani
Harga Jual 1,500 25.00
2,500 35.71 1,500 30.00
2 Ped. Pengumpul
Harga Beli 1,500 25.00
2,500 35.71 1,500 30.00
Biaya :
Petik Jambu 200
3.33 200
2.86 200
4.00 Bersih Kemas
150 2.50
150 2.14
150 3.00
Transportasi 100
1.67 200
2.86 100
2.00 Penyusutan
200 3.33
200 2.86
200 4.00
Laba 850 14.17
750 10.71 850 17.00
Marjin Pemasaran 1,500 25.00
1,500 21.43 1,500 30.00
Harga Jual 3,000 50.00
4,000 57.14 3,000 60.00
BenefitCost 1.40
1.23 1.40
3 Ped. Besar
Harga Beli 3,000 50.00
4,000 57.14 3,000 60.00
Biaya :
Retribusi 100
1.67 100
1.43 100
2.00 Transportasi
0.00 0.00
400 8.00
Penyimpanan 50
0.83 50
0.71 50
1.00 Penyusutan
100 1.67
100 1.43
100 2.00
Sortasi Pengemasan
300 5.00
300 4.29
300 6.00
Laba 950 15.83
950 13.57 1,050 21.00
Marjin Pemasaran 1,500 25.00
1,500 21.43 2,000 40.00
Harga Jual 4,500
75 5,500 78.57
5,000 100
BenefitCost 1.27
1.21 1.27
4 Ped. Pengecer I
Harga Beli 4,500 75.00
Biaya :
Transportasi 200
3.33
Penyimpanan 100
1.67
Penyusutan 100
1.67
Retribusi 100
1.67
commit to user 40
Tabel 24. Lanjutan
No Lembaga Pasar
Unsur Marjin Saluran I
Saluran II Saluran III
MS RpKg MS RpKg
MS RpKg
Laba 1,000 16.67
Marjin Pemasaran 1,500 25.00
Harga Jual 6,000
100 BenefitCost
1.20 5
Ped. Pengecer II
Harga Beli 5500 78.57
Biaya :
Transportasi 300 4.286
Penyimpanan 100 1.429
Penyusutan 200 2.857
Retribusi 100 1.429
Laba 800
11 Marjin Pemasaran
1500 21.43
Harga Jual 7000
100
BenefitCost 1.13
Total Biaya 1,700 28.33
2,000 28.57 1,600 32.00
Total Laba 2,800 46.67
2,500 35.71 1,900 38.00
Total Marjin 4,500
75 4,500 64.29
3,500 70.00
Sumber : Analisis Data Primer, 2011
1 Marjin Pemasaran di Tingkat Pedagang Pengumpul
Seluruh petani pada saluran I, II, dan III menjual produknya kepada pedagang pengumpul. Komponen biaya yang dikeluarkan oleh pedagang
pengumpul terdiri dari biaya petik jambu, pembersihan serta pengemasan, transportasi dan penyusutan. Biaya yang dikeluarkan pedagang pengumpul pada
saluran I dan III relatif lebih kecil yaitu Rp 650,- dengan laba rata-rata Rp 850, Kg sehingga besar marjin Rp 1.500,-. Hal ini karena jambu biji akan menuju
pedagang besar di wilayah lokal Bogor sehingga biaya transportasi lebih efisien. Sedangkan biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul pada saluran II
relatif lebih besar yaitu Rp 750,- dengan laba rata-rata Rp 750,-Kg sehingga
commit to user 41
besar marjin Rp 1.500,-. Hal ini karena jambu biji akan menuju pedagang besar di luar Bogor sehingga memerlukan biaya transportasi yang lebih besar.
Rasio BC yang diterima oleh pedagang pengumpul pada saluran I dan III sebesar 1,40 dan pada saluran II sebesar 1,23.
2 Marjin Pemasaran di Tingkat Pedagang Besar
Seluruh pedagang pengumpul pada saluran I, II, dan III menjual produknya kepada pedagang besar. Komponen biaya yang dikeluarkan pedagang
besar terdiri dari biaya retribusi, transportasi, penyimpanan, penyusutan, sortasi dan pengemasan. Biaya yang dikeluarkan oleh pedagang besar pada saluran I dan
II relatif lebih kecil yaitu Rp 450,- dengan laba rata-rata Rp 950,-Kg sehingga besar marjin Rp 1.500,-. Hal ini karena jambu biji akan dijual kepada pedagang
pengecer dan pedagang pengecerlah yang datang mengambil jambu tersebut. Sedangkan biaya yang dikeluarkan pada saluran III relatif lebih besar yaitu Rp
950,- dengan laba yang ditetapkan rata-rata Rp 1.050,-Kg sehingga besar marjin adalah Rp 2.000,-. Hal ini karena jambu biji akan menuju pabrik pengolahan di
luar kota sehingga memerlukan biaya transportasi yang cukup besar. Rasio BC yang diterima oleh pedagang besar pada saluran I dan III
sebesar 1,27 dan pada saluran II sebesar 1,21. Pedagang besar lebih menanggung resiko penjualan pada saluran III dengan tujuan pabrik pengolahan.
3 Marjin Pemasaran di Tingkat Pedagang Pengecer
Saluran I melibatkan pedagang pengecer lokal dan saluran II melibatkan pedagang pengecer luar daerah. Komponen biaya yang dikeluarkan oleh
pedagang pengecer terdiri dari biaya transportasi, penyimpanan, penyusutan, dan
commit to user 42
retribusi. Biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengecer I pada saluran I relatif lebih kecil yaitu Rp 500,- dengan laba yang ditetapkan rata-rata Rp 1.000,-Kg
sehingga besar marjin adalah Rp 1.500,-. Hal ini karena jambu biji akan dijual ke pasar lokal sehingga biaya transportasi dan resiko penyusutan tidak terlalu besar.
Sedangkan biaya yang dikeluarkan pada saluran II relatif lebih besar yaitu Rp 700,- dengan laba yang ditetapkan rata-rata Rp 800,-Kg sehingga besar marjin
adalah Rp 1.500,-. Hal ini karena jambu biji akan menuju pedagang pengecer luar daerah sehingga memerlukan biaya transportasi dan resiko penyusutan yang lebih
besar. Rasio BC yang diterima oleh pedagang pengecer pada saluran I sebesar
1,20 dan pada saluran II sebesar 1,13. Pedagang pengecer lebih menanggung resiko penjualan pada saluran II dengan tujuan luar daerah.
4 Analisis
Farmer’s Share
Farmer’s share
dari ketiga saluran dapat terlihat pada Tabel 25.
Tabel 25.
Farmer’s share
dari setiap saluran pemasaran jambu biji
Saluran Farmer’s Share
Saluran I 25
Saluran II 35,71
Saluran III 30
Sumber : Analisis Data Primer, 2011
Farmer’s share
terbesar terdapat pada saluran II 35,71 karena petani mendapatkan harga dasar yang lebih tinggi dibanding saluran lain. Hal ini
disebabkan karena lokasi saluran II adalah di Kecamatan Bojong Gede yang relatif dekat dengan pasar acuan dan daerah konsumen lain sehingga akses
transportasi lebih mudah dan murah.
commit to user 43
Sebaliknya,
Farmer’s share
terendah terdapat pada saluran I 25 karena petani mendapatkan harga dasar yang lebih rendah. Hal ini disebabkan karena
lokasi saluran I adalah di Kecamatan Leuwisadeng yang relatif jauh dengan pasar acuan dan daerah konsumen lain sehingga akses transportasi lebih sulit dan
mahal.
5 Analisis Total Marjin
Dari ketiga saluran yang terbentuk marjin terbesar terdapat pada saluran I Rp 4.500,- 75 dengan
farmer’s share
terkecil 25 karena jambu biji ini berasal dari wilayah yang cukup jauh dari pusat kota sehingga aksesnya lebih sulit
dan biaya transportasi lebih besar. Saluran II memiliki marjin terkecil 64,29 sekaligus
farmer’s share
terbesar 35,71 , hal ini karena jarak lokasi yang cukup dekat dengan pusat kota dan harga dasar yang diterima petani lebih besar yaitu Rp 2.500,-Kg dibanding
saluran I dan III yang hanya sebesar Rp 1.500,-. Hingga saat ini mayoritas petani masih memilih menjual produknya kepada pedagang pengumpul dengan alasan
kemudahan untuk mendapatkan akses permodalan dan tidak perlu mengeluarkan biaya apapun pada saat panen.
Hingga saat ini saluran yang dianggap paling efisien adalah saluran II dengan melalui tiga lembaga perantara yaitu pedagang pengumpul, pedagang
besar, dan pedagang pengecer, meskipun harga jambu biji menjadi sedikit tinggi ketika sampai di konsumen akhir yang jauh dari sentra produksi, namun petani
menerima tawaran harga dasar yang lebih baik dan terjamin kestabilannya.
commit to user 44
c. Komoditas