Komoditas 1.40 1.27 5 Analisis Marjin Pemasaran dan

commit to user 39

b. Komoditas

Jambu Biji Besarnya marjin pemasaran dan penyebaran pola-pola pemasaran jambu biji dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Analisis Marjin Pemasaran Jambu Biji pada Masing-masing Lembaga Pemasaran No Lembaga Pasar Unsur Marjin Saluran I Saluran II Saluran III MS RpKg MS RpKg MS RpKg 1 Petani Harga Jual 1,500 25.00 2,500 35.71 1,500 30.00 2 Ped. Pengumpul Harga Beli 1,500 25.00 2,500 35.71 1,500 30.00 Biaya : Petik Jambu 200 3.33 200 2.86 200 4.00 Bersih Kemas 150 2.50 150 2.14 150 3.00 Transportasi 100 1.67 200 2.86 100 2.00 Penyusutan 200 3.33 200 2.86 200 4.00 Laba 850 14.17 750 10.71 850 17.00 Marjin Pemasaran 1,500 25.00 1,500 21.43 1,500 30.00 Harga Jual 3,000 50.00 4,000 57.14 3,000 60.00 BenefitCost 1.40

1.23 1.40

3 Ped. Besar Harga Beli 3,000 50.00 4,000 57.14 3,000 60.00 Biaya : Retribusi 100 1.67 100 1.43 100 2.00 Transportasi 0.00 0.00 400 8.00 Penyimpanan 50 0.83 50 0.71 50 1.00 Penyusutan 100 1.67 100 1.43 100 2.00 Sortasi Pengemasan 300 5.00 300 4.29 300 6.00 Laba 950 15.83 950 13.57 1,050 21.00 Marjin Pemasaran 1,500 25.00 1,500 21.43 2,000 40.00 Harga Jual 4,500 75 5,500 78.57 5,000 100 BenefitCost 1.27

1.21 1.27

4 Ped. Pengecer I Harga Beli 4,500 75.00 Biaya : Transportasi 200 3.33 Penyimpanan 100 1.67 Penyusutan 100 1.67 Retribusi 100 1.67 commit to user 40 Tabel 24. Lanjutan No Lembaga Pasar Unsur Marjin Saluran I Saluran II Saluran III MS RpKg MS RpKg MS RpKg Laba 1,000 16.67 Marjin Pemasaran 1,500 25.00 Harga Jual 6,000 100 BenefitCost

1.20 5

Ped. Pengecer II Harga Beli 5500 78.57 Biaya : Transportasi 300 4.286 Penyimpanan 100 1.429 Penyusutan 200 2.857 Retribusi 100 1.429 Laba 800 11 Marjin Pemasaran 1500 21.43 Harga Jual 7000 100 BenefitCost 1.13 Total Biaya 1,700 28.33 2,000 28.57 1,600 32.00 Total Laba 2,800 46.67 2,500 35.71 1,900 38.00 Total Marjin 4,500 75 4,500 64.29 3,500 70.00 Sumber : Analisis Data Primer, 2011 1 Marjin Pemasaran di Tingkat Pedagang Pengumpul Seluruh petani pada saluran I, II, dan III menjual produknya kepada pedagang pengumpul. Komponen biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul terdiri dari biaya petik jambu, pembersihan serta pengemasan, transportasi dan penyusutan. Biaya yang dikeluarkan pedagang pengumpul pada saluran I dan III relatif lebih kecil yaitu Rp 650,- dengan laba rata-rata Rp 850, Kg sehingga besar marjin Rp 1.500,-. Hal ini karena jambu biji akan menuju pedagang besar di wilayah lokal Bogor sehingga biaya transportasi lebih efisien. Sedangkan biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul pada saluran II relatif lebih besar yaitu Rp 750,- dengan laba rata-rata Rp 750,-Kg sehingga commit to user 41 besar marjin Rp 1.500,-. Hal ini karena jambu biji akan menuju pedagang besar di luar Bogor sehingga memerlukan biaya transportasi yang lebih besar. Rasio BC yang diterima oleh pedagang pengumpul pada saluran I dan III sebesar 1,40 dan pada saluran II sebesar 1,23. 2 Marjin Pemasaran di Tingkat Pedagang Besar Seluruh pedagang pengumpul pada saluran I, II, dan III menjual produknya kepada pedagang besar. Komponen biaya yang dikeluarkan pedagang besar terdiri dari biaya retribusi, transportasi, penyimpanan, penyusutan, sortasi dan pengemasan. Biaya yang dikeluarkan oleh pedagang besar pada saluran I dan II relatif lebih kecil yaitu Rp 450,- dengan laba rata-rata Rp 950,-Kg sehingga besar marjin Rp 1.500,-. Hal ini karena jambu biji akan dijual kepada pedagang pengecer dan pedagang pengecerlah yang datang mengambil jambu tersebut. Sedangkan biaya yang dikeluarkan pada saluran III relatif lebih besar yaitu Rp 950,- dengan laba yang ditetapkan rata-rata Rp 1.050,-Kg sehingga besar marjin adalah Rp 2.000,-. Hal ini karena jambu biji akan menuju pabrik pengolahan di luar kota sehingga memerlukan biaya transportasi yang cukup besar. Rasio BC yang diterima oleh pedagang besar pada saluran I dan III sebesar 1,27 dan pada saluran II sebesar 1,21. Pedagang besar lebih menanggung resiko penjualan pada saluran III dengan tujuan pabrik pengolahan. 3 Marjin Pemasaran di Tingkat Pedagang Pengecer Saluran I melibatkan pedagang pengecer lokal dan saluran II melibatkan pedagang pengecer luar daerah. Komponen biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengecer terdiri dari biaya transportasi, penyimpanan, penyusutan, dan commit to user 42 retribusi. Biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengecer I pada saluran I relatif lebih kecil yaitu Rp 500,- dengan laba yang ditetapkan rata-rata Rp 1.000,-Kg sehingga besar marjin adalah Rp 1.500,-. Hal ini karena jambu biji akan dijual ke pasar lokal sehingga biaya transportasi dan resiko penyusutan tidak terlalu besar. Sedangkan biaya yang dikeluarkan pada saluran II relatif lebih besar yaitu Rp 700,- dengan laba yang ditetapkan rata-rata Rp 800,-Kg sehingga besar marjin adalah Rp 1.500,-. Hal ini karena jambu biji akan menuju pedagang pengecer luar daerah sehingga memerlukan biaya transportasi dan resiko penyusutan yang lebih besar. Rasio BC yang diterima oleh pedagang pengecer pada saluran I sebesar 1,20 dan pada saluran II sebesar 1,13. Pedagang pengecer lebih menanggung resiko penjualan pada saluran II dengan tujuan luar daerah. 4 Analisis Farmer’s Share Farmer’s share dari ketiga saluran dapat terlihat pada Tabel 25. Tabel 25. Farmer’s share dari setiap saluran pemasaran jambu biji Saluran Farmer’s Share Saluran I 25 Saluran II 35,71 Saluran III 30 Sumber : Analisis Data Primer, 2011 Farmer’s share terbesar terdapat pada saluran II 35,71 karena petani mendapatkan harga dasar yang lebih tinggi dibanding saluran lain. Hal ini disebabkan karena lokasi saluran II adalah di Kecamatan Bojong Gede yang relatif dekat dengan pasar acuan dan daerah konsumen lain sehingga akses transportasi lebih mudah dan murah. commit to user 43 Sebaliknya, Farmer’s share terendah terdapat pada saluran I 25 karena petani mendapatkan harga dasar yang lebih rendah. Hal ini disebabkan karena lokasi saluran I adalah di Kecamatan Leuwisadeng yang relatif jauh dengan pasar acuan dan daerah konsumen lain sehingga akses transportasi lebih sulit dan mahal. 5 Analisis Total Marjin Dari ketiga saluran yang terbentuk marjin terbesar terdapat pada saluran I Rp 4.500,- 75 dengan farmer’s share terkecil 25 karena jambu biji ini berasal dari wilayah yang cukup jauh dari pusat kota sehingga aksesnya lebih sulit dan biaya transportasi lebih besar. Saluran II memiliki marjin terkecil 64,29 sekaligus farmer’s share terbesar 35,71 , hal ini karena jarak lokasi yang cukup dekat dengan pusat kota dan harga dasar yang diterima petani lebih besar yaitu Rp 2.500,-Kg dibanding saluran I dan III yang hanya sebesar Rp 1.500,-. Hingga saat ini mayoritas petani masih memilih menjual produknya kepada pedagang pengumpul dengan alasan kemudahan untuk mendapatkan akses permodalan dan tidak perlu mengeluarkan biaya apapun pada saat panen. Hingga saat ini saluran yang dianggap paling efisien adalah saluran II dengan melalui tiga lembaga perantara yaitu pedagang pengumpul, pedagang besar, dan pedagang pengecer, meskipun harga jambu biji menjadi sedikit tinggi ketika sampai di konsumen akhir yang jauh dari sentra produksi, namun petani menerima tawaran harga dasar yang lebih baik dan terjamin kestabilannya. commit to user 44

c. Komoditas