Komoditas Manggis Komoditas Jambu Biji Komoditas Belimbing

commit to user 65 2 Sifat komoditi buah mudah rusak perishable dan tidak tahan simpan sehingga petani harus menjual dalam waktu singkat dan tidak memiliki daya tawar sehingga selalu menerima harga yang ditetapkan pedagang di atasnya. 3 Rantai pemasaran yang semakin panjang menyebabkan terjadinya akumulasi bias transmisi harga yang semakin besar. Rantai pemasaran yang panjang antara lain dapat disebabkan oleh jarak pemasaran yang jauh antara daerah produsen dan daerah konsumen misalnya manggis tujuan ekspor atau jambu biji dan belimbing yang dipasarkan ke luar wilayah Bogor.

3. Analisis Elastisitas Transmisi Harga

a. Komoditas Manggis

Elastisitas transmisi harga dilakukan untuk melihat hubungan antara harga di tingkat produsen dengan harga di tingkat konsumen. Melalui hubungan tersebut secara tidak langsung dapat diperkirakan bagaimana efektivitas suatu informasi pasar dan dapat digunakan untuk melihat bagaimana bentuk struktur pasar, apakah bersaing sempurna atau tidak serta efisiensi sistem pemasarannya. Hasil analisis elastisitas transmisi harga manggis antara pasar lokal dengan pasar acuan menghasilkan persamaan regresi 2551,948 + 0,403 Prt, sehingga nilai Et adalah 0,584 yang artinya bahwa setiap perubahan harga sebesar 1 di tingkat pasar konsumen akan mengakibatkan perubahan harga sebesar 0,584 di tingkat pasar produsen. Berdasarkan uji t maka didapatkan nilai t hitung sebesar 6,357 lebih besar dari nilai t tabel pada taraf uji 0,01 yaitu 3,355, artinya persentase perubahan harga ditingkat petani Pf lebih kecil dari persentase perubahan harga ditingkat konsumen Pr. commit to user 66

b. Komoditas Jambu Biji

Hasil analisis elastisitas transmisi harga jambu biji antara pasar lokal dengan pasar acuan menghasilkan persamaan regresi 568.421 + 0.716 Prt, sehingga nilai Et adalah 0.889 yang artinya bahwa setiap perubahan harga sebesar 1 di tingkat pasar konsumen akan mengakibatkan perubahan harga sebesar 0.889 di tingkat pasar produsen. Berdasarkan uji t maka didapatkan nilai t hitung sebesar 9.069 lebih besar dari nilai t tabel pada taraf uji 0.01 yaitu 3.106, artinya persentase perubahan harga ditingkat petani Pf lebih kecil dari persentase perubahan harga ditingkat konsumen Pr.

c. Komoditas Belimbing

Hasil analisis elastisitas transmisi harga belimbing antara pasar lokal dengan pasar acuan menghasilkan persamaan regresi 2352.941 + 0.483 Prt, sehingga nilai Et adalah 0.676 yang artinya bahwa setiap perubahan harga sebesar 1 di tingkat pasar konsumen akan mengakibatkan perubahan harga sebesar 0.676 di tingkat pasar produsen. Berdasarkan uji t maka didapatkan nilai t hitung sebesar 8.493 lebih besar dari nilai t tabel pada taraf uji 0.01 yaitu 3.106, artinya persentase perubahan harga ditingkat petani Pf lebih kecil dari persentase perubahan harga ditingkat konsumen Pr.

d. Pembahasan