commit to user 44
c. Komoditas
Belimbing
Besarnya marjin pemasaran dan penyebaran pola-pola pemasaran jambu biji dapat dilihat pada Tabel 26.
Tabel 26. Analisis Marjin Pemasaran Belimbing pada Masing-masing Lembaga Pemasaran
No Lembaga Pasar
Unsur Marjin Saluran I
Saluran II Saluran III
MS RpKg MS RpKg
MS RpKg
1 Petani
Harga Jual 5,000
50 5,000
62.5 6,000
40
2 Ped. Pengumpul
Harga Beli 5,000
50
Biaya :
Panen 200
2.00 Transportasi
200 2.00
Penyusutan 100
1.00
Laba 1,000 10.00
Marjin Pemasaran
1,500 15.00
Harga Jual 6,500 65.00
BenefitCost 1.18
3 Ped. Besar
Harga Beli 6,500 65.00
Biaya :
Pengemasan 100
1.00 Retribusi
50 0.50
Sortasi 100
1.00 Transportasi
100 1.00
Penyimpanan 50
0.50 Penyusutan
100 1.00
Laba 1,000 10.00
Marjin Pemasaran
1,500 15.00
Harga Jual 8,000 80.00
BenefitCost 1.14
5 Pemasok
Harga Beli 6,000
40
Biaya :
Penyimpanan 300
2.00 Sortasi
500 3.33
Kemasan 500
3.33
commit to user 45
Tabel 26. Lanjutan
No Lembaga Pasar
Unsur Marjin Saluran I
Saluran II Saluran III
MS RpKg MS RpKg
MS RpKg Transportasi
500 3.33
Retribusi 300
2.00 Penyusutan
200 1.33
Laba 1,700
11.33 Marjin
Pemasaran
4,000 26.67
Harga Jual 10,000
66.67
BenefitCost 1.20
6 Swalayan
Harga Beli 10,000
66.67
Biaya :
Upah TK 500
3.33 Penyimpanan
400 2.67
Penyusutan 300
2.00 Pengemasan
500 3.33
Retribusi 300
2.00
Laba 3,000
20 Marjin
Pemasaran
5,000 33.33
Harga Jual 15,000
100
BenefitCost 1.25
7 Ped. Pengecer
Harga Beli 8,000 80.00
5000 62.5
Biaya :
Transportasi 150
1.50 200
2.5 Retribusi
50 0.50
100 1.25
Sortasi 100
1.00 200
2.5 Penyimpanan
50 0.50
100 1.25
Penyusutan 100
1.00 200
2.5 Pengemasan
100 1.00
200 2.5
Laba 1,450 14.50
2000 25
Marjin Pemasaran
2,000 20.00 3,000
37.5
Harga Jual 10,000
100 8,000
100
BenefitCost 1.17
1.33 Total Biaya
1,550 15.5
1,000 12.50
4,300 29
Total Laba 3,450
34.5 2,000
25 4,700
31 Total Marjin
5,000 50
3,000 37.5
9,000 60
Sumber : Analisis Data Primer, 2011
commit to user 46
1 Marjin Pemasaran di Tingkat Pedagang Pengumpul
Terdapat satu saluran yang melibatkan pedagang pengumpul yaitu pada saluran I. Komponen biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul terdiri
dari biaya panen, transportasi dan penyusutan dengan total biaya Rp 500,- dan laba yang ditetapkan Rp 1.000,-Kg sehingga besar marjin adalah Rp 1.500,-.
Rasio BC yang diterima pedagang pengumpul pada saluran I sebesar 1,18.
2 Marjin Pemasaran di Tingkat Pedagang Besar
Terdapat satu saluran yang melibatkan pedagang besar yaitu saluran I. Komponen biaya yang dikeluarkan oleh pedagang besar terdiri dari biaya
pengemasan, retribusi, sortasi, bongkar muat, penyimpanan, dan sewa tempat dengan total biaya Rp 500,- dan laba yang ditetapkan Rp 1.000,-Kg sehingga
besar marjin adalah Rp 1.500,-. Rasio BC yang diterima oleh pedagang besar pada saluran I sebesar 1,14.
3 Marjin Pemasaran di Tingkat Pemasok
Terdapat satu saluran yang melibatkan pemasok yaitu saluran III. Komponen biaya yang dikeluarkan oleh pemasok terdiri dari biaya penyimpanan,
sortasi, kemasan, transportasi, retribusi, dan penyusutan dengan total biaya Rp 2.300,- dan laba yang ditetapkan Rp 1.700,-Kg sehingga besar marjin adalah Rp
4.000,-. Besarnya biaya pemasaran ini karena belimbing akan dipasok ke pasar- pasar swalayan yang membutuhkan perlakukan dan syarat yang rumit serta resiko
yang lebih besar. Rasio BC yang diterima oleh pemasok pada saluran III sebesar 1,20.
commit to user 47
4 Marjin Pemasaran di Tingkat Swalayan
Saluran yang melibatkan swalayan yaitu saluran III yaitu petani – pemasok – swalayan. Komponen biaya yang dikeluarkan swalayan terdiri dari
biaya upah tenaga kerja, penyimpanan, penyusutan, pengemasan, dan retribusi dengan total biaya Rp 2.000,- dan laba yang ditetapkan Rp 3.000,-Kg sehingga
besar marjin adalah Rp 5.000,-. Rasio BC yang diterima oleh swalayan pada
saluran III sebesar 1,25. 5
Marjin Pemasaran di Tingkat Pedagang Pengecer
Saluran I melibatkan pedagang pengecer non lokal dengan melewati perantara pedagang pengumpul dan pedagang besar, sedangkan saluran II
melibatkan pedagang pengecer lokal yang biasanya sebagian dari mereka membeli langsung di kebun petani. Komponen biaya yang dikeluarkan oleh
pedagang pengecer terdiri dari biaya transportasi, retribusi, sewa tempat, penyimpanan, penyusutan, dan pengemasan. Biaya yang dikeluarkan oleh
pedagang pengecer pada saluran I relatif lebih kecil yaitu Rp 550,- dengan laba yang ditetapkan rata-rata Rp 1.450,-Kg sehingga besar marjin adalah Rp 2.000,-,
namun harga yang di terima konsumen lebih tinggi mencapai Rp 10.000,-. Hal ini karena belimbing telah melewati dua lembaga perantara yaitu pedagang
pengumpul dan pedagang besar serta jarak yang relatif jauh dari sentra produksi sehingga biaya pemasaran jauh lebih besar. Sedangkan biaya yang dikeluarkan
pedagang pengecer pada saluran II justru relatif lebih besar yaitu Rp 1.000,- dengan laba yang ditetapkan rata-rata Rp 2.000,-Kg sehingga besar marjin adalah
Rp 3.000,-. Hal ini karena pedagang pengecer mengambil sendiri belimbing dari
commit to user 48
kebun petani sehingga memerlukan biaya yang lebih tinggi, namun harga yang diterima konsumen lebih rendah yaitu Rp 8.000,-. Hal ini karena belimbing tidak
melewati lembaga pemasaran tetapi langsung dari petani dan penjualan dilakukan hanya di pasar lokal.
Rasio BC yang diterima oleh pedagang pengecer pada saluran I sebesar 1,17 dan pada saluran II sebesar 1,33.
6 Analisis
Farmer’s Share
Farmer’s share
dari ketiga saluran dapat terlihat pada Tabel 27.
Tabel 27.
Farmer’s share
dari setiap saluran pemasaran belimbing
Saluran Farmer’s Share
Saluran I 50
Saluran II 62,5
Saluran III 40
Sumber : Analisis Data Primer, 2011
Farmer’s share
terbesar terdapat pada saluran II 62,5 karena petani langsung menjual produknya kepada pedagang pengecer yang datang ke kebun
petani. Dengan rantai yang pendek, maka biaya pemasaran dapat lebih efisien karena tidak banyak fungsi yang dilakukan.
Sebaliknya,
Farmer’s share
terendah terdapat pada saluran III 40 karena produk belimbing diambil oleh pemasok yang datang ke kebun untuk
ditujukan ke pasar swalayan. Pemasok melakukan banyak fungsi sesuai standar yang ditetapkan oleh pihak swalayan. Hal ini membuat biaya pemasaran tinggi
sehingga produk sampai ke tangan konsumen dengan harga yang relatif tinggi.
7 Analisis Total Marjin
Dari ketiga saluran yang terbentuk marjin terbesar terdapat pada saluran III sebesar Rp 9.000,- sekaligus memiliki
farmer’s share
terkecil 40 . Hal ini
commit to user 49
karena produk pada saluran III ditujukan untuk pasar swalayan yang membutuhkan perlakuan dan syarat-syarat tertentu sehingga membutuhkan biaya
pemasaran yang lebih besar. Marjin terkecil terdapat pada saluran II sebesar Rp 3.000,- dengan
farmer’s share
terbesar yaitu 62,5 , hal ini karena belimbing hanya untuk tujuan pedagang pengecer pasar lokal dan tidak melalui lembaga perantara sebelumnya
sehingga tidak membutuhkan biaya pemasaran yang terlalu besar. Beberapa petani berlahan luas, lebih memilih menjual produknya langsung kepada pemasok
karena mereka mendapat tawaran harga yang lebih tinggi, stabil dan juga kemudahan untuk mendapatkan akses permodalan serta tidak perlu mengeluarkan
biaya apapun pada saat panen. Hingga saat ini saluran yang dianggap paling efisien bagi petani adalah
saluran III dengan melalui satu lembaga perantara pemasok, meskipun harga belimbing menjadi tinggi ketika sampai di swalayan, namun petani menerima
tawaran harga dasar yang lebih baik dan terjamin kestabilannya.
d. Pembahasan