71 meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V SD Negeri
Wirosaban menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
2. Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan Siklus I
Tahap  pertama  dalam  penelitian  ini  adalah  tahap  perencanaan.  Pada tahap  perencanaan  ini  adalah  menentukan  strategi  pelaksanaan  tindakan
bersama guru kelas V yang dijabarkan sebagai berikut. 1
Mengadakan  diskusi  dengan  kolaborator  mengenai  model  pembelajaran yang  dapat  diterapkan  yaitu  dengan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe
Jigsaw. 2
Menyusun dan mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP mengenai  materi  yang  akan  dipelajari  dengan  model  pembelajaran
kooperatif tipe  Jigsaw. RPP ini akan digunakan guru sebagai acuan dalam melaksanakan  pembelajaran  dengan  menggunakan  model  pembelajaran
kooperatif  tipe  Jigsaw  selama  siklus  I.  Pokok  bahasan  yang  diajarkan adalah  mengenai  persiapan  kemerdekaan  Indonesia.  Penyusunan  RPP
disesuaikan  berdasarkan  langkah-langkah  model  pembelajaran  kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan proses dan hasil belajar IPS siswa kelas V
SD  Negeri  Wirosaban.  RPP  dan  LKS  dipersiapkan  untuk  tiga  kali pertemuan pada siklus I.
3 Menyusun dan mempersiapkan instrumen penelitian yang akan digunakan
yaitu  lembar  observasi  dan  soal  tes.  Lembar  observasi  yang  digunakan berupa  lembar  pengamatan  aspek  afektif.  Peneliti  akan  mengamati  sikap
72 siswa  selama  proses  pembelajaran  dan  akan  dibantu  oleh  dua  orang
observer  yaitu teman sejawat  dari program  studi PGSD untuk  mengamati sikap siswa. Sementara itu, soal tes diberikan disetiap akhir pertemuan.
4 Menyiapkan alat dokumentasi berupa kamera.
b. Tindakan dan Observasi Siklus I
Tahap kedua dalam siklus ini adalah pelaksanaan tindakan dan observasi yang  merupakan  implementasi  rancangan  yang  telah  dibuat.  Siklus  I
dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, diuraikan sebagai berikut.
1 Pertemuan 1 Kamis, 23 Februari 2017
Kegiatan awal
Guru  membuka  pelajaran  dengan  mengucap  salam.  Berdoa dilaksanakan  pada  setiap  jam  pertama  pembelajaran.  Selanjutnya  guru
mempresensi  kehadiran  siswa  dengan  bertanya,  “Hari  ini  siapa  yang  tidak masuk?”  siswa  bersahutan  menjawab,  tidak  ada  Bu.  Guru  menanyakan
kesiapan  siswa  untuk  mengikuti  pembelajaran  dengan  bertanya,  “Apakah anak-
anak  sudah  siap  untuk  belajar  hari  ini?”.  Semua  siswa  bersahutan menjawab,  siap  Bu.  Dilanjutkan  dengan  kegiatan  apersepsi  dimana  guru
menunjukkan  gambar  Ir.  Soekarn o  dan  bertanya  kepada  siswa,  “Gambar
siapa  ini  anak- anak?”.  Siswa  menjawab,  “Gambar  Ir.  Soekarno”.  “Siapa  Ir.
Soekarno  itu?”.  “Ir.  Soekarno  adalah  pahlawan  proklamator  Bu,  dan  juga yang  menjadi  presiden  pertama  Indonesia”.  Guru  menyampaikan  tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan hari itu dengan mengaitkan dari kegiatan apersepsinya.
73
Kegiatan inti
Pengelolaan kelompok dilakukan oleh guru dengan membagi siswa  ke dalam kelompok sesuai dengan bagan Jigsaw. Pertama, siswa dibagi menjadi
3  kelompok  yang  beranggotakan  lima  siswa  pada  setiap  kelompok  dan dinamakan kelompok asal. Pembagian kelompok sudah ditentukan oleh guru
secara  heterogen.  Kelompok  1  diberi  nama  kelompok  asal  A,  kelompok  2 diberi nama kelompok asal B, dan kelompok 3 diberi nama kelompok asal C.
Selanjutnya  siswa  berkumpul  pada  kelompoknya  masing-masing  dan membentuk tempat duduk melingkar dengan meja ditengah. Pada pembagian
kelompok tidak semua siswa langsung membentuk kelompok sesuai perintah guru,  melainkan  beberapa  siswa  masih  memilih-milih  teman  untuk  menjadi
anggota kelompoknya.  Kedua, siswa dibagi menjadi 5 kelompok  yang lebih kecil  dan  dinamakan  dengan  kelompok  ahli.  Siswa  diberi  nomor  yang
dipasang di dada sebelah kanan. Membaca  topik  ahli  dilakukan  setelah  siswa  siap  dalam  kelompoknya,
guru membagikan topik ahli sesuai bagiannya. Topik ahli materi 1 :  perang antara  Jepang  dengan  Sekutu,  topik  ahli  materi  2  :  kesiapan  Jepang  dalam
mempertahankan diri, topik  ahli materi 3 :  kekuatan Jepang melemah, topik ahli materi 4 : tindakan Jepang dalam mempertahankan kekuasaan, topik ahli
materi  5  :  sidang  BPUPKI  I.  Siswa  membaca  dan  mempelajari  topik  ahli yang menjadi bagiannya.
Diskusi kelompok ahli setelah semua siswa selesai membaca topiknya, kemudian siswa berkumpul dengan kelompok ahli yang telah ditetukan oleh
74 guru.  Siswa  mengatur  tempat  duduk  sesuai  dengan  kelompok  ahlinya
masing-masing.  Masing-masing  siswa  diberi  LKS  untuk  berdiskusi  dalam kelompok  ahli.  Setiap  kelompok  ahli  menentukan  satu  pemimpin  diskusi
untuk  menjadi  moderator.  Pemilihan  pemimpin  diskusi  dilakukan  dengan menunjuk  salah  satu  teman  dalam  kelompok.  Setiap  kelompok  mulai
mendiskusikan  topik  ahli  mereka  dengan  mengikuti  petunjuk  pada  LKS. Semua  siswa  ikut  terlibat  dalam  diskusi  dengan  mendengarkan  teman  yang
sedang  menyampaikan  informasi  dan  mencatat  poin-poin  penting.  Guru mengelilingi masing-masing kelompok untuk membimbing jalannya diskusi.
Guru  memberi  motivasi  kepada  siswa  yang  kurang  aktif  dalam  kegiatan diskusi.
Laporan tim setelah semua kelompok ahli selesai dalam berdiskusi dan menyelesaikan  tugas  dari  guru  yang  dituliskan  dalam  LKS,  kemudian
kembali  ke  kelompok  asal  masing-masing  dengan  membawa  LKS  dan catatan  penting  saat  diskusinya.  Guru  memberi  arahan  pada  semua  siswa
untuk  menyampaikan  hasil  diskusinya  dalam  kelompok  ahli  kepada  teman satu  kelompok  asal  secara  bergantian  dari  topik  ahli  1  sampai  topik  ahli  5.
Guru juga mengingatkan semua siswa untuk mencatat poin-poin penting saat teman  menyampaikan  hasil  diskusi.  Setelah  selesai  menyampaikan  hasil
diskusi  dalam  kelompok  ahli,  siswa  bersama  guru  berdiskusi  mengenai materi yang telah dipelajari.
Guru  mengondisikan  siswa  untuk  mengatur  tempat  duduk  seperti semula  dan  membagikan  soal  untuk  masing-masing  siswa.  Siswa
75 mengerjakan secara individu. Setelah selesai mengerjakan tes, siswa dan guru
bersama-sama  mengoreksi  jawaban  dengan  cara  ditukarkan  dengan  teman sebelah.  Setelah  hasil  dikoreksi,  siswa  menghitung  skor  masing-masing  dan
menyerahkan  nilai  kepada  guru  secara  lisan.  Guru  menghitung  total  skor kemajuan tiap kelompok.
Guru  melakukan  rekognisi  tim  dengan  mengumumkan  kelompok dengan  skor  kemajuan  tertinggi  dan  diberi  penghargaan  berupa  piagam  tim
super. Kelompok dengan skor tertinggi kedua dan ketiga diberi penghargaan berupa  pujian  sebagai  tim  hebat  dan  tim  baik.  kelompok  yang  mendapat
reward berupa tujuan menyampaikan protes secara lisan di kelas.
Kegiatan akhir
Siswa  mengumpulkan  hasil  tes  mereka  kepada  guru.  Kemudian  guru memberi kesempatan kepada siswa untuk  bertanya. Pada saat  guru memberi
kesempatan  untuk  bertanya,  ada  beberapa  siswa  yang  mengajukan pertanyaan. Guru memberi motivasi kepada siswa agar lebih giat lagi dalam
belajar. Guru menutup pelajaran dengan salam.
76 Adapun  hasil  nilai  belajar  aspek  kognitif  IPS  siswa  kelas  V  adalah
sebagai berikut:
Tabel 6. Data Hasil Belajar Kognitif  Siklus I Pertemuan 1 No.
Nama Nilai
Ketuntasan
1 ARD
56 Belum Tuntas
2 ANR
22 Belum Tuntas
3 RADP
56 Belum Tuntas
4 KIK
56 Belum Tuntas
5 SAP
44 Belum Tuntas
6 AR
78 Tuntas
7 AOW
67 Belum Tuntas
8 ENF
78 Tuntas
9 MDZR
44 Belum Tuntas
10 INN
89 Tuntas
11 FA
67 Belum Tuntas
12 MP
78 Tuntas
13 NS
56 Belum Tuntas
14 SR
89 Tuntas
15 GP
22 Belum Tuntas
Sumber  : Lampiran 9 halaman 189
2 Pertemuan  2 Senin, 06 Maret 2017
Kegiatan awal
Guru  membuka  pembelajaran  dengan  mengucapkan  salam.  Berdoa dilaksanakan  pada  setiap  jam  pertama  pembelajaran.  Selanjutnya  guru
mempresensi  kehadiran  siswa  dengan  bertanya,  “Hari  ini  siapa  yang  tidak masuk?”  siswa  bersahutan  menjawab,  tidak  ada  Bu.  Guru  menanyakan
kesiapan  siswa  untuk  mengikuti  pembelajaran  dengan  bertanya,  “Apakah anak-
anak  sudah  siap  untuk  belajar  hari  ini?”.  Semua  siswa  bersahutan menjawab,  siap  Bu.  Dilanjutkan  dengan  kegiatan  apersepsi  dimana  guru
menunjukkan  gambar  Dr.Moh.Hatta    dan  bertanya  ke pada  siswa,  “Gambar
siapa  ini  anak- anak?”.  Siswa  menjawab,  “Gambar  Moh.Hatta  Bu”.  “Kalau
pertemuan  sebelumnya  ibu  menunjukkan  gambar  siapa?”.  “”Ir.  Soekarno
77 Bu“.  Guru  menyampaikan  tujuan  pembelajaran  yang  akan  dicapai  pada
pertemuan  hari  itu  dengan  mengaitkan  dari  kegiatan  apersepsinya  dengan mengatakan, “Nah, anak-anak kita hari ini akan belajar mengenai persiapan
kemerdekaan  Indonesia.  Kita  akan  meneruskan  materi  pada  pertemuan
sebelumnya. Kegiatan inti
Pengelolaan  kelompok  dilakukan  oleh  guru  dengan  meminta  siswa berkumpul dengan kelompok asal seperti pada pertemuan sebelumnya. Siswa
mengatur  tempat  duduk  sesuai  dengan  perintah  guru.  Masih  ada  beberapa siswa  yang  enggan  berpindah  tempat  sehingga  guru  harus  memberinya
arahan.
Siswa  membaca  topik  ahli  setelah  guru  membagikan  topik  ahli  untuk masing-masing  siswa  dalam  kelompok  asal  sesuai  dengan  bagiannya.  Topik
ahli 1: sidang BPUPKI II, topik ahli 2: Peristiwa Rengasdengklok, topik ahli 3:  pertemuan  Soekarno-Hatta  dengan  Jepang,  topik  ahli  4:  perumusan  teks
Proklamasi,  dan  topik  ahli  5:  Kesepakatan  naskah  teks  Proklamasi.  Setelah semua  siswa  mendapatkan  topik  ahli  bagiannya,  kemudian  mereka  diberi
waktu  untuk  membaca  dan  mempelajari  topiknya.  Siswa  fokus  pada  materi
masing-masing.
Semua kemudian berkumpul dengan kelompok ahlinya setelah selesai membaca  dan  mempelari  topik  dengan  perintah  dari  guru  untuk  diskusi
dengan  kelompok  ahli.  Siswa  mengatur  tempat  duduk  sesuai  dengan kelompok  ahlinya  masing-masing.  Dalam  kelompok  ahli,  siswa  diberi  LKS
78 untuk  didiskusikan  dalam  kelompok.  Kelompok  ahli  memilih  pemimpin
diskusi  seperti  pada  pertemuan  sebelumnya.  Semua  pemimpin  diskusi kelompok ahli, memimpin  diskusi dengan memulai membaca petunjuk pada
LKS.    Semua  anggota  kelompok  mendengarkan  teman  yang  sedang menyampaikan  informasi  dan  mencatat  poin-poin  pentingnya.  Guru
membimbing  semua  kelompok  dengan  mengelilingi  satu  per  satu  dan menjawab  pertanyaan  dari  siswa  yang  belum  paham.  Semua  hasil  diskusi
kelompok ahli dituliskan pada LKS.
Setelah  selesai  berdiskusi  dalam  kelompok  ahli,  kemudian  mereka kembali  ke  kelompok  asal  masing-masing  dengan  membawa  LKS  dan
catatan  penting  hasil  diskusi.  Siswa  mengatur  tempat  duduknya  kembali membentuk  kelompok  asal.  Siswa  secara  bergantian  menyampaikan  hasil
diskusi kelompok ahli kepada teman satu kelompok asal. Dimulai dari siswa yang mendapat  topik 1.  Guru mengingatkan  agar siswa  yang mendengarkan
dapat  mencatat  poin-poin  penting  dari  hasil  diskusi  yang  disampaikan temannya. Setelah semua siswa menyampaikan hasil dikusinya kepada teman
satu  kelompok  asal,  kemudian  siswa  bersama  guru  berdiskusi  mengenai
semua topik yang telah dipelajari.
Siswa  dikondisikan  untuk  mengatur  tempat  duduk  seperti  semula. Siswa  mengerjakan  soal  evaluasi  secara  individu.  Setelah  selesai
mengerjakan,  siswa  bersama  dengan  guru  mengoreksi  jawaban  dengan ditukarkan  kepada  teman  sebelahnya.  kemudian  nilai  hasil  masing-masing
siswa disetor kepada guru saat  guru memanggil namanya. Guru menghitung
79 skor  kemajuan  masing-masing  kelompok  kemudian  mengumumkan
kelompok asal yang mendapa skor paling tinggi.
Guru  memberikan  penghargaan  kepada  kelompok  dengan  skor tertinggi  berupa  piagam  tim  super.  Sedangkan  untuk  kelompok  asal  dengan
nilai tertinggi kedua dan ketiga mendapat penghargaan berupa pujian sebagai
tim hebat dan tim baik. Kegiatan akhir
Guru  bertanya  kepada  siswa  mengenai  apa  yang  belum  dipahami. Dilanjutkan dengan memberikan kesimpulan untuk pembelajaran hari itu dan
memberi  motivasi  untuk  siswa.  Guru  meminta  salah  satu  siswa  untuk
memimpin berdoa dan guru menutup pelajaran dengan berdoa.
Adapun  hasil  nilai  belajar  aspek  kognitif  IPS  siswa  kelas  V  adalah
sebagai berikut: Tabel 7. Data Hasil Belajar Kognitif Siklus I Pertemuan 2
No. Nama
Nilai Ketuntasan
1 ARD
40 Belum Tuntas
2 ANR
40 Belum Tuntas
3 RADP
30 Belum Tuntas
4 KIK
70 Tuntas
5 SAP
80 Tuntas
6 AR
90 Tuntas
7 AOW
90 Tuntas
8 ENF
90 Tuntas
9 MDZR
40 Belum Tuntas
10 INN
60 Belum Tuntas
11 FA
50 Belum Tuntas
12 MP
80 Tuntas
13 NS
80 Tuntas
14 SR
100 Tuntas
15 GP
30 Belum Tuntas
Sumber  : Lampiran 9 halaman 189
80
3 Pertemuan 3 Kamis, 09 Maret 2017
Kegiatan awal
Guru  membuka  pelajaran  dengan  mengucapkan  salam.  Dilanjutkan dengan  mempresensi  kehadiran  siswa  dengan  bertanya,  “Bagaimana  kabar
kalian  hari  ini”.  Siswa  menjawab  dengan  serentak,  “Baik  Bu”.  “Anak-anak, apakah  hari  ini  ada  yang  tdaik  masuk?”.  “Masuk  semua  Bu”,  semua
bersahutan.  Guru  mengecek  kesiapan  siswa  untuk  belajar.  Guru  melakukan apersepsi  dengan  menunjukkan  gambar  peristiwa  proklamasi  kepada  siswa
dan bertanya, “Apakah ada yang tahu, gambar apa yang ibu bawa ini?”. Siswa bersahutan  menjawab,  “Gambar  peristiwa  proklamasi  kemerdekaan  Bu”.
Siswa  mendengarkan  penjelasan  dari  guru  mengenai  kegiatan  belajar  yang akan dilakukan pada hari itu.
Kegiatan inti
Siswa  diminta  berkumpul  dengan  kelompok  asalnya.  Guru  meminta siswa  untuk  berpidah.  Siswa  mengatur  tempat  duduk  sesuai  dengan  tempat
yang telah ditentukan oleh guru. Guru  membagikan  topik  ahli  sesuai  dengan  bagian  masing-masing
siswa.  Topik  ahli  1:  detik-detik  proklamasi,  topik  ahli  2:  tokoh  persiapan kemerdekaan Ir. Soekarno dan Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat, topik
ahli 3: tokoh persiapan kemerdekaan Prof. Dr. Mr. Soepomo dan Mohammad Hatta,  topik  ahli  4:  cara  menghargai  jasa  tokoh  dalam  mempersiapkan
kemerdekaan, dan topik ahli 5: meneladani sikap positif tokoh bangsa. Setelah semua  siswa  mendapatkan  kopian  materi  topik  ahli,  kemudian  mereka
81 membaca  dan  mempelajari  topiknya  masing-masing.  Guru  menanyakan
kepada semua siswa, “Anak-anak, apakah semua sudah selesai membaca dan mempelajari  topik  masing-
masing?”.  Semua  siswa  menjawab  sudah  selesai dan kemudian siswa berkumpul dengan kelompok ahlinya.
Siswa diberi LKS kelompok ahli untuk didiskusikan. Siswa yang sudah berkumpul dengan kelompok ahli kemudian memilih pemimpin diskusi untuk
memimpin jalannya diskusi kelompok ahli. Pemimpin diskusi memulai diskusi dengan  membacakan  petunjuk  LKS.  Masing-masing  siswa  dalam  kelompok
ahli  saling  menyampaikan  informasi  dan  mencari  informasi  terkait  dengan topiknya.  Guru  mengingatkan  semua  kelompok  ahli  untuk  mencatat  poin
penting  saat  teman  menyampaikan  informasi.  Guru  berjalan  mengelilingi setiap kelompok untuk menjawab pertanyaan dari siswa yang belum paham.
Semua  kelompok  ahli  setelah  selesai  berdiskusi  dan  sudah  menuliskan poin-poin penting diskusi, selanjutnya berkumpul kemballi dengan kelompok
asal.  Siswa  mengatur  tempat  duduk  sesuai  dengan  kelompok  asal.  Dalam diskusi  dengan  kelompok  asal,  siswa  secara  bergantian  menyampaikan  hasil
diskusi dengan kelompok ahli secara bergantian dari topik ahli 1 sampai topik ahli  5.  Guru  mengingatkan  kembali  pada  para  siswa  untuk  mencatat  poin
penting  saat  teman  menyampaikan  hasil  dikusinya.  Setelah  semua  siswa menyampaikan  hasil  diskusinya,  siswa  bersama  guru  mendiskusikan  semua
topik dengan saling mereview. Siswa  mengatur  tempat  duduknya  seperti  semula.  Guru  membagikan
soal  evaluasi  untuk  dikerjakan  secara  individu.  Setelah  semua  siswa
82 menyelesaikan  soal  evaluasi,  guru  meminta  masing-masing  siswa  untuk
menukarkan hasil jawabannya ke teman sebelahnya. Guru dan siswa bersama- sama mengoreksi jawaban. Hasil jawaban kemudian disampaikan secara lisan
oleh  siswa  yang  dipanggil  namanya  oleh  guru.  Guru  menghitung  skor kemajuan kelompok asal.
Kemudian  kelompok  asal  dengan  skor  tertinggi  mendapat  piagam penghargaan  sebagai  tim  super.  Kelompok  asal  dengan  skor  kemajuan
tertinggi  kedua  dan  ketiga  mendapat  pujian  sebagai  tim  hebat  dan  tim  baik. Perwakilan  kelompok  asal  dengan  skor  tertinggi  maju  untuk  menerima
penghargaan dari guru. Semua siswa bertepuk tangan.
Kegiatan akhir
Guru memberi kesempatan kepada semua siswa untuk menanyakan hal- hal  yang  belum  dipahami.  Namun,  siswa  bersama-sama  mengatakan  bahwa
tidak  ada  pertanyaan.  Siswa  dan  guru  bersama  menyimpulkan  pembelajaran yang  telah  dilakukan.  Siswa  diberi  pesan  oleh  guru  untuk  tetap  rajin  belajar.
Guru menutup pelajaran IPS dengan salam.
83 Adapun  hasil  nilai  belajar  aspek  kognitif  IPS  siswa  kelas  V  adalah
sebagai berikut:
Tabel 8. Data Hasil Belajar Kognitif Siklus I Pertemuan 3 No.
Nama Nilai
Ketuntasan
1 ARD
55 Belum Tuntas
2 ANR
27 Belum Tuntas
3 RADP
55 Belum Tuntas
4 KIK
91 Tuntas
5 SAP
82 Tuntas
6 AR
91 Tuntas
7 AOW
73 Tuntas
8 ENF
91 Tuntas
9 MDZR
55 Belum Tuntas
10 INN
82 Tuntas
11 FA
73 Tuntas
12 MP
73 Tuntas
13 NS
82 Tuntas
14 SR
100 Tuntas
15 GP
36 Belum Tuntas
Sumber  : Lampiran 9 halaman 189
84 Adapun data hasil belajar kognitif siklus I direkap dalam tabel di bawah
ini.
Tabel 9. Data Rekapitulasi Hasil Belajar Kognitif Siklus I
No Nama
Nilai Rata-
rata Nilai
Ketuntasan P1
P2 P3
1
ARD 67
70 73
70 Tuntas
2
ANR 22
40 27
29,67 Belum Tuntas
3
RADP 56
40 55
50,33 Belum Tuntas
4
KIK 56
70 91
72,33 Tuntas
5
SAP 44
80 82
68,67 Tuntas
6
AR 78
90 91
86,33 Tuntas
7
AOW 67
90 73
76,67 Tuntas
8
ENF 78
90 91
86,33 Tuntas
9
MDZR 44
40 55
46,33 Belum Tuntas
10
INN 89
60 82
77 Tuntas
11
FA 67
50 73
63,33 Belum Tuntas
12
MP 78
80 73
77 Tuntas
13
NS 56
80 82
72,67 Tuntas
14
SR 89
100 100
96,33 Tuntas
15
GP 22
30 36
29,33 Belum Tuntas
Jumlah 913
1010 1084
1002,33
Rata-rata Nilai 60,87
67,33 72,27
66,82
Nilai Tertinggi 89
100 100
96,33
Nilai Terendah 22
30 27
29,33
Tuntas 5
9 11
10
PersentaseTuntas 33,3
60 73,33
66,67
Belum Tuntas 10
6 4
5
Persentase Belum
Tuntas
66,7 40
26,67 33,33
Sumber  : Lampiran 9 halaman 189 Keterangan
: P1 : Pertemuan 1
P2 : Pertemuan 2 P3 : Pertemuan 3
Berdasarkan  hasil  belajar  yang  diperoleh  siswa  pada  pertemuan pertama,  kedua,  dan  ketiga  dengan  jumlah  30  soal  menunjukkan  bahwa
ketuntasan nilai IPS siswa kelas V pada siklus I sebesar 66,67 yang artinya
85 terdapat  10  siswa  yang  sudah  mencapai  ketuntasan  dan  terdapat  5  siswa
yang belum mencapai ketuntasan atau sebesar 33,33 dengan hasil rata-rata kelas sebesar 66,82.
Hasil Observasi Siklus I
Pengamatan  dilakukan  oleh  observer  dengan  menggunakan  lembar pedoman  observasi  yang  telah  dibuat.  Hasil  observasi  digunakan  sebagai
bahan  refleksi  tindakan  selanjutnya.  Dari  hasil  observasi  yang  telah dilakukan, menunjukkan bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw  belum  berjalan  secara  maksimal.  Guru  baru  pertama  kali mempraktikan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe  Jigsaw,  sehingga  masih
terdapat  banyak  kekurangan  dalam  pelaksanaannya.  Pada  saat  guru menjelaskan  kegiatan  pembelajaran  yang  akan  dilakukan  dengan  model
pembelajaran  kooperatif  tipe  Jigsaw  kepada  siswa,  banyak  siswa  yang belum  paham.  Siswa  belum  terkondisikan  dengan  baik  saat  pembelajaran
akan  dilaksanakan  karena  banyak  siswa  yang  masih  berbicara  sendiri  dan bingung.  Adapun  data  hasil  observasi  aspek  afektif    kriteria  pertama  dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 10. Perolehan Nilai Afektif Siklus I Kriteria 1 No   Nilai
Kategori Jumlah Siswa
Persentase
1 3,25-4,00
Sangat Baik SB 1
6,67 2
2,50-3,25 Baik B
8 53,33
3 1,75-2,50
Cukup C 5
33,33 4
1,00-1,75 Kurang K
1 6,67
Jumlah Nilai 38,09
Rata-rata Nilai Kelas 2,54
Kategori Baik B
Sumber  : Lampiran 15 halaman 200
86 Berdasarkan  tabel  di  atas,  kriteria  pertama  yang  dinilai  pada  saat
observasi  adalah  perhatian  dan  partisipasi  siswa  terhadap  proses pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw.  Hasil  belajar  aspek  afektif  menunjukkan  rata-rata  kelas  sebesar 2,54  atau  kategori  Baik.  Namun,  dilihat  dari  perolehan  nilai  pada  masing-
masing  siswa  ada  1  siswa  yang  masuk  ke  dalam  kategori  Sangat  Baik dengan  persentase  6,67  dan  8  siswa  masuk  ke  dalam  kategori  Baik
dengan  persentase  53,33,  5  siswa  mendapat  kategori  Cukup  dengan persentase  33,33,  dan  1  siswa  masuk  ke  kategori  Kurang  atau  sebesar
6,67.  Hasil  tersebut  menunjukkan  bahwa  pada  proses  pembelajaran, masih  terdapat  siswa  yang  belum  memusatkan  perhatian  pada  guru  saat
guru  menjelaskan  dan  memberi  pengarahan  pada  saat  pembelajaran.  Pada saat  kegiatan  pembagian  kelompok,  guru  sudah  menentukan  kelompok
secara  heterogen.  Pada  saat  pembagian  kelompok  ini,  banyak  siswa  yang berprotes kepada guru karena ingin memilih teman kelompok. Namun, guru
memberi sedikit pengertian kepada siswa bahwa semua sudah dibagi secara adil.  Selain  itu,  pada  tahap  membaca  topik  ahli,  banyak  siswa  yang  sudah
selesai  kemudian  berbicara  sendiri  atau  mengganggu  teman  sebelahnya. Beberapa  siswa  berjalan  ke  kelompok  lain  dan  mengganggu  temannya
sehingga  menimbulkan  kegaduhan.  Guru  membimbing  siswa  yang  belum tertib  dalam  kelompoknya  dengan  memberi  arahan  untuk  membaca  ulang
topik ahlinya masing-masing.
87 Adapun  perolehan  nilai  afektif  untuk  kriteria  kedua  dapat  dilihat  pada
tabel di bawah ini.
Tabel 11. Perolehan Nilai Afektif Siklus I Kriteria 2 No
Nilai Kategori
Jumlah Siswa Persentase
1 3,25-4,00
Sangat Baik SB 3
20 2
2,50-3,25 Baik B
9 60
3 1,75-2,50
Cukup C 1
6,67 4
1,00-1,75 Kurang K
2 13,33
Jumlah Nilai 42,8
Rata-rata Nilai Kelas 2,85
Kategori Baik B
Sumber : Lampiran 15 halaman 200
Dari tabel di atas, kriteria kedua yang dinilai pada saat observasi adalah keberanian  siswa  saat  proses  diskusi  dengan  model  pembelajaran    kooperatif
tipe  Jigsaw.  Hasil  belajar  aspek  afektif  menunjukkan  rata-rata  kelas  sebesar 2,85  atau  kategori  Baik.  Namun,  dilihat  dari  perolehan  nilai  pada  masing-
masing siswa ada 3 siswa yang masuk ke dalam kategori Sangat Baik dengan persentase  30,  9  siswa  masuk  ke  dalam  kategori  Baik  dengan  persentase
60,  1  siswa  masuk  kategori  Cukup  atau  sebesar  6,67  dan  2  siswa  masuk kategori Kurang atau sebesar 13,33. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
masih  terdapat  siswa  yang  kurang  antusias  saat  diskusi  kelompok  ahli berlangsung. Siswa masih enggan mengemukakan pendapatnya dan cenderung
diam. Siswa masih belum menunjukkan keberanian berbicara. Saat pemilihan pemimpin diskusi pada kelompok ahli, ada siswa yang terpilih menjadi ketua
tim  tetapi  enggan  untuk  menjadi  ketua  tim  karena  dianggap  tidak  adil. Beberapa  siswa  juga  kurang  percaya  diri  saat  berbicara  di  depan  temannya
88 satu  kelompok.  Adapun  perolehan  nilai  afektif  untuk  kriteria  ketiga  dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 12. Perolehan Nilai Afektif Siklus I Kriteria 3 No
Nilai Kategori
Jumlah Siswa Persentase
1 3,25-4,00
Sangat Baik SB 1
6,67 2
2,50-3,25 Baik B
8 53,33
3 1,75-2,50
Cukup C 6
40 4
1,00-1,75 Kurang K
Jumlah Nilai 39,73
Rata-rata Nilai Kelas 2,65
Kategori Baik B
Sumber  : Lampiran 15 halaman 200
Dari tabel di atas, kriteria ketiga yang dinilai pada saat observasi adalah tanggung  jawab  siswa  saat  proses  diskusi  kelompok  asal  maupun  kelompok
ahli. Hasil belajar aspek afektif menunjukkan rata-rata kelas sebesar  2,65 atau kategori Baik. Namun, dilihat dari perolehan nilai pada masing-masing siswa
ada  1  siswa  yang  masuk  ke  dalam  kategori  Sangat  Baik  dengan  persentase 6,67, 8 siswa masuk ke dalam kategori Baik dengan persentase 53,33, dan
6  siswa  masuk  kategori  Cukup  atau  sebesar  40.  Dari  hasil  tersebut menunjukkan  bahwa  belum  semua  siswa  sungguh-sungguh  dalam  mengikuti
pembelajaran.  Dari  tiap  kelompok,  masih  terdapat  siswa  yang  belum  bisa menerima  adanya  perbedaan  pendapat.  Selain  itu,  siswa  masih  belum  bisa
menghargai  pendapat  teman  dengan  menunjukkan  ketidakpedulian  dengan pendapat teman yang disampaikan.
Selain  itu,  pada  tahap  pemberian  reward  berupa  piagam  penghargaan pada  kelompok  asal  yang  mendapatkan  skor  tertinggi  saja.  Sehingga
kelompok  asal  yang  mendapat  skor  tertinggi  kedua  dan  ketiga  menunjukkan
89 protes  dengan  bersorak.  Kelompok  yang  tidak  mendapatkan  piagam  merasa
tidak bersemangat.
c. Refleksi Siklus I
Tahap  selanjutnya  dalam  penelitian  tindakan  kelas  ini  adalah  refleksi. Refleksi  dilakukan  pada  akhir  setiap  siklus  untuk  membahas  hal-hal  yang
perlu diperbaiki dari siklus yang telah dilaksanakan  sebagai rencana tindakan yang baru untuk diterapkan pada siklus berikutnya. Pelaksanaan pembelajaran
pada siklus I dilaksanakan tiga kali pertemuan  yaitu pertemuan pertama pada hari  Kamis,  23  Maret  2017  dengan  alokasi  waktu  2x35  menit.  Pertemuan
kedua  pada  hari  Senin,  06  Maret  2017  dengan  alokasi  waktu  2x35  menit. Pertemuan ketiga pada hari Kamis, 09 Maret 2017 dengan alokasi waktu 2x35
menit. Berdasarkan data pelaksanaan siklus  I terdapat  peningkatan ketuntasan
KKM siswa, yaitu sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ada sebanyak 2 siswa atau sebesar 13,33  yang mencapai KKM dan
sebanyak 13 siswa atau sebesar 86,67 yang belum mencapai KKM. Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw ada sebanyak 10 siswa atau sebesar 66,67 yang mencapai KKM dan terdapat 5 siswa atau sebesar 33,33 yang belum mencapai KKM.
Hasil  refleksi  yang  dilakukan  oleh  peneliti  terhadap  hasil  belajar  IPS siswa kelas V SD Negeri Wirosaban Yogyakarta dengan model pembelajaran
kooperatif  tipe  Jigsaw  menunjukkan  untuk  ranah  kognitif  belum  mencapai indikator keberhasilan  yaitu 75 dari jumlah siswa mendapatkan nilai KKM
90 68.  Faktor  penyebab  kurang  tercapainya  hasil  nilai  yang  diharapkan  dan
rekomendasi untuk siklus berikutnya adalah sebagai berikut.
Tabel 13. Hasil Refleksi Siklus I dan Rekomendasi Siklus II Hasil Refleksi Siklus I
Rekomendasi Siklus II
Siswa lebih banyak diam dan tidak kurang  menunjukkan  keaktifan
saat  melakukan  diskusi  kelompok ahli maupun kelompok asal.
Pada  tahap  diskusi  kelompok  ahli, pemilihan
pemimpin diskusi
dilakukan  dengan  undian  kertas warna  yang  bertuliskan  “ketua  tim”,
sehingga siswa
yang mendapat
undian kertas
tersebut terpilih
menjadi ketua dan pada tahap diskusi kelompok  asal  disisipi  dengan  tanya
jawab  agar  siswa  lebih  aktif  dalam diskusi kedua kelompok.
Siswa  merasa  malas  menulis  poin penting saat teman menyampaikan
informasi  maupun  hasil  diskusi kelompok.
Memberikan  petunjuk  bagi  siswa untuk  menggaris  bawahi  poin-poin
penting  pada  lembar  materi  saat diskusi
kelompok ahli
maupun kelompok asal.
Siswa yang telah selesai membaca dan
mempelajari topik
ahli kemudian  berbicara  sendiri  dan
mengganggu temannya. Memberikan  lembar  kopian  seluruh
topik  ahli  kepada  masing-masing siswa untuk dibaca.
Kelompok yang
mendapatkan reward  berupa  pujian  sebagai  tim
hebat  dan  tim  baik  melakukan protes terhadap guru karena hanya
kelompok  dengan  skor  tertinggi yang
mendapatkan piagam
penghargaan. Pemberian  reward  berupa  piagam
penghargaan untuk semua kelompok. Kelompok  asal  dengan  skor  tertinggi
mendapat  piagam  penghargaan  tim super,  kelompok  asal  dengan  skor
tertinggi  kedua  mendapat  piagam penghargaan
tim hebat,
dan kelompok  asal  dengan  skor  tertinggi
kedua mendapat piagam penghargaan tim baik.
3. Pelaksanaan Siklus II