71 meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V SD Negeri
Wirosaban menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
2. Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan Siklus I
Tahap pertama dalam penelitian ini adalah tahap perencanaan. Pada tahap perencanaan ini adalah menentukan strategi pelaksanaan tindakan
bersama guru kelas V yang dijabarkan sebagai berikut. 1
Mengadakan diskusi dengan kolaborator mengenai model pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw. 2
Menyusun dan mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP mengenai materi yang akan dipelajari dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw. RPP ini akan digunakan guru sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw selama siklus I. Pokok bahasan yang diajarkan adalah mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia. Penyusunan RPP
disesuaikan berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan proses dan hasil belajar IPS siswa kelas V
SD Negeri Wirosaban. RPP dan LKS dipersiapkan untuk tiga kali pertemuan pada siklus I.
3 Menyusun dan mempersiapkan instrumen penelitian yang akan digunakan
yaitu lembar observasi dan soal tes. Lembar observasi yang digunakan berupa lembar pengamatan aspek afektif. Peneliti akan mengamati sikap
72 siswa selama proses pembelajaran dan akan dibantu oleh dua orang
observer yaitu teman sejawat dari program studi PGSD untuk mengamati sikap siswa. Sementara itu, soal tes diberikan disetiap akhir pertemuan.
4 Menyiapkan alat dokumentasi berupa kamera.
b. Tindakan dan Observasi Siklus I
Tahap kedua dalam siklus ini adalah pelaksanaan tindakan dan observasi yang merupakan implementasi rancangan yang telah dibuat. Siklus I
dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, diuraikan sebagai berikut.
1 Pertemuan 1 Kamis, 23 Februari 2017
Kegiatan awal
Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam. Berdoa dilaksanakan pada setiap jam pertama pembelajaran. Selanjutnya guru
mempresensi kehadiran siswa dengan bertanya, “Hari ini siapa yang tidak masuk?” siswa bersahutan menjawab, tidak ada Bu. Guru menanyakan
kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan bertanya, “Apakah anak-
anak sudah siap untuk belajar hari ini?”. Semua siswa bersahutan menjawab, siap Bu. Dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi dimana guru
menunjukkan gambar Ir. Soekarn o dan bertanya kepada siswa, “Gambar
siapa ini anak- anak?”. Siswa menjawab, “Gambar Ir. Soekarno”. “Siapa Ir.
Soekarno itu?”. “Ir. Soekarno adalah pahlawan proklamator Bu, dan juga yang menjadi presiden pertama Indonesia”. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan hari itu dengan mengaitkan dari kegiatan apersepsinya.
73
Kegiatan inti
Pengelolaan kelompok dilakukan oleh guru dengan membagi siswa ke dalam kelompok sesuai dengan bagan Jigsaw. Pertama, siswa dibagi menjadi
3 kelompok yang beranggotakan lima siswa pada setiap kelompok dan dinamakan kelompok asal. Pembagian kelompok sudah ditentukan oleh guru
secara heterogen. Kelompok 1 diberi nama kelompok asal A, kelompok 2 diberi nama kelompok asal B, dan kelompok 3 diberi nama kelompok asal C.
Selanjutnya siswa berkumpul pada kelompoknya masing-masing dan membentuk tempat duduk melingkar dengan meja ditengah. Pada pembagian
kelompok tidak semua siswa langsung membentuk kelompok sesuai perintah guru, melainkan beberapa siswa masih memilih-milih teman untuk menjadi
anggota kelompoknya. Kedua, siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang lebih kecil dan dinamakan dengan kelompok ahli. Siswa diberi nomor yang
dipasang di dada sebelah kanan. Membaca topik ahli dilakukan setelah siswa siap dalam kelompoknya,
guru membagikan topik ahli sesuai bagiannya. Topik ahli materi 1 : perang antara Jepang dengan Sekutu, topik ahli materi 2 : kesiapan Jepang dalam
mempertahankan diri, topik ahli materi 3 : kekuatan Jepang melemah, topik ahli materi 4 : tindakan Jepang dalam mempertahankan kekuasaan, topik ahli
materi 5 : sidang BPUPKI I. Siswa membaca dan mempelajari topik ahli yang menjadi bagiannya.
Diskusi kelompok ahli setelah semua siswa selesai membaca topiknya, kemudian siswa berkumpul dengan kelompok ahli yang telah ditetukan oleh
74 guru. Siswa mengatur tempat duduk sesuai dengan kelompok ahlinya
masing-masing. Masing-masing siswa diberi LKS untuk berdiskusi dalam kelompok ahli. Setiap kelompok ahli menentukan satu pemimpin diskusi
untuk menjadi moderator. Pemilihan pemimpin diskusi dilakukan dengan menunjuk salah satu teman dalam kelompok. Setiap kelompok mulai
mendiskusikan topik ahli mereka dengan mengikuti petunjuk pada LKS. Semua siswa ikut terlibat dalam diskusi dengan mendengarkan teman yang
sedang menyampaikan informasi dan mencatat poin-poin penting. Guru mengelilingi masing-masing kelompok untuk membimbing jalannya diskusi.
Guru memberi motivasi kepada siswa yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi.
Laporan tim setelah semua kelompok ahli selesai dalam berdiskusi dan menyelesaikan tugas dari guru yang dituliskan dalam LKS, kemudian
kembali ke kelompok asal masing-masing dengan membawa LKS dan catatan penting saat diskusinya. Guru memberi arahan pada semua siswa
untuk menyampaikan hasil diskusinya dalam kelompok ahli kepada teman satu kelompok asal secara bergantian dari topik ahli 1 sampai topik ahli 5.
Guru juga mengingatkan semua siswa untuk mencatat poin-poin penting saat teman menyampaikan hasil diskusi. Setelah selesai menyampaikan hasil
diskusi dalam kelompok ahli, siswa bersama guru berdiskusi mengenai materi yang telah dipelajari.
Guru mengondisikan siswa untuk mengatur tempat duduk seperti semula dan membagikan soal untuk masing-masing siswa. Siswa
75 mengerjakan secara individu. Setelah selesai mengerjakan tes, siswa dan guru
bersama-sama mengoreksi jawaban dengan cara ditukarkan dengan teman sebelah. Setelah hasil dikoreksi, siswa menghitung skor masing-masing dan
menyerahkan nilai kepada guru secara lisan. Guru menghitung total skor kemajuan tiap kelompok.
Guru melakukan rekognisi tim dengan mengumumkan kelompok dengan skor kemajuan tertinggi dan diberi penghargaan berupa piagam tim
super. Kelompok dengan skor tertinggi kedua dan ketiga diberi penghargaan berupa pujian sebagai tim hebat dan tim baik. kelompok yang mendapat
reward berupa tujuan menyampaikan protes secara lisan di kelas.
Kegiatan akhir
Siswa mengumpulkan hasil tes mereka kepada guru. Kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Pada saat guru memberi
kesempatan untuk bertanya, ada beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan. Guru memberi motivasi kepada siswa agar lebih giat lagi dalam
belajar. Guru menutup pelajaran dengan salam.
76 Adapun hasil nilai belajar aspek kognitif IPS siswa kelas V adalah
sebagai berikut:
Tabel 6. Data Hasil Belajar Kognitif Siklus I Pertemuan 1 No.
Nama Nilai
Ketuntasan
1 ARD
56 Belum Tuntas
2 ANR
22 Belum Tuntas
3 RADP
56 Belum Tuntas
4 KIK
56 Belum Tuntas
5 SAP
44 Belum Tuntas
6 AR
78 Tuntas
7 AOW
67 Belum Tuntas
8 ENF
78 Tuntas
9 MDZR
44 Belum Tuntas
10 INN
89 Tuntas
11 FA
67 Belum Tuntas
12 MP
78 Tuntas
13 NS
56 Belum Tuntas
14 SR
89 Tuntas
15 GP
22 Belum Tuntas
Sumber : Lampiran 9 halaman 189
2 Pertemuan 2 Senin, 06 Maret 2017
Kegiatan awal
Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam. Berdoa dilaksanakan pada setiap jam pertama pembelajaran. Selanjutnya guru
mempresensi kehadiran siswa dengan bertanya, “Hari ini siapa yang tidak masuk?” siswa bersahutan menjawab, tidak ada Bu. Guru menanyakan
kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan bertanya, “Apakah anak-
anak sudah siap untuk belajar hari ini?”. Semua siswa bersahutan menjawab, siap Bu. Dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi dimana guru
menunjukkan gambar Dr.Moh.Hatta dan bertanya ke pada siswa, “Gambar
siapa ini anak- anak?”. Siswa menjawab, “Gambar Moh.Hatta Bu”. “Kalau
pertemuan sebelumnya ibu menunjukkan gambar siapa?”. “”Ir. Soekarno
77 Bu“. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pertemuan hari itu dengan mengaitkan dari kegiatan apersepsinya dengan mengatakan, “Nah, anak-anak kita hari ini akan belajar mengenai persiapan
kemerdekaan Indonesia. Kita akan meneruskan materi pada pertemuan
sebelumnya. Kegiatan inti
Pengelolaan kelompok dilakukan oleh guru dengan meminta siswa berkumpul dengan kelompok asal seperti pada pertemuan sebelumnya. Siswa
mengatur tempat duduk sesuai dengan perintah guru. Masih ada beberapa siswa yang enggan berpindah tempat sehingga guru harus memberinya
arahan.
Siswa membaca topik ahli setelah guru membagikan topik ahli untuk masing-masing siswa dalam kelompok asal sesuai dengan bagiannya. Topik
ahli 1: sidang BPUPKI II, topik ahli 2: Peristiwa Rengasdengklok, topik ahli 3: pertemuan Soekarno-Hatta dengan Jepang, topik ahli 4: perumusan teks
Proklamasi, dan topik ahli 5: Kesepakatan naskah teks Proklamasi. Setelah semua siswa mendapatkan topik ahli bagiannya, kemudian mereka diberi
waktu untuk membaca dan mempelajari topiknya. Siswa fokus pada materi
masing-masing.
Semua kemudian berkumpul dengan kelompok ahlinya setelah selesai membaca dan mempelari topik dengan perintah dari guru untuk diskusi
dengan kelompok ahli. Siswa mengatur tempat duduk sesuai dengan kelompok ahlinya masing-masing. Dalam kelompok ahli, siswa diberi LKS
78 untuk didiskusikan dalam kelompok. Kelompok ahli memilih pemimpin
diskusi seperti pada pertemuan sebelumnya. Semua pemimpin diskusi kelompok ahli, memimpin diskusi dengan memulai membaca petunjuk pada
LKS. Semua anggota kelompok mendengarkan teman yang sedang menyampaikan informasi dan mencatat poin-poin pentingnya. Guru
membimbing semua kelompok dengan mengelilingi satu per satu dan menjawab pertanyaan dari siswa yang belum paham. Semua hasil diskusi
kelompok ahli dituliskan pada LKS.
Setelah selesai berdiskusi dalam kelompok ahli, kemudian mereka kembali ke kelompok asal masing-masing dengan membawa LKS dan
catatan penting hasil diskusi. Siswa mengatur tempat duduknya kembali membentuk kelompok asal. Siswa secara bergantian menyampaikan hasil
diskusi kelompok ahli kepada teman satu kelompok asal. Dimulai dari siswa yang mendapat topik 1. Guru mengingatkan agar siswa yang mendengarkan
dapat mencatat poin-poin penting dari hasil diskusi yang disampaikan temannya. Setelah semua siswa menyampaikan hasil dikusinya kepada teman
satu kelompok asal, kemudian siswa bersama guru berdiskusi mengenai
semua topik yang telah dipelajari.
Siswa dikondisikan untuk mengatur tempat duduk seperti semula. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. Setelah selesai
mengerjakan, siswa bersama dengan guru mengoreksi jawaban dengan ditukarkan kepada teman sebelahnya. kemudian nilai hasil masing-masing
siswa disetor kepada guru saat guru memanggil namanya. Guru menghitung
79 skor kemajuan masing-masing kelompok kemudian mengumumkan
kelompok asal yang mendapa skor paling tinggi.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan skor tertinggi berupa piagam tim super. Sedangkan untuk kelompok asal dengan
nilai tertinggi kedua dan ketiga mendapat penghargaan berupa pujian sebagai
tim hebat dan tim baik. Kegiatan akhir
Guru bertanya kepada siswa mengenai apa yang belum dipahami. Dilanjutkan dengan memberikan kesimpulan untuk pembelajaran hari itu dan
memberi motivasi untuk siswa. Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin berdoa dan guru menutup pelajaran dengan berdoa.
Adapun hasil nilai belajar aspek kognitif IPS siswa kelas V adalah
sebagai berikut: Tabel 7. Data Hasil Belajar Kognitif Siklus I Pertemuan 2
No. Nama
Nilai Ketuntasan
1 ARD
40 Belum Tuntas
2 ANR
40 Belum Tuntas
3 RADP
30 Belum Tuntas
4 KIK
70 Tuntas
5 SAP
80 Tuntas
6 AR
90 Tuntas
7 AOW
90 Tuntas
8 ENF
90 Tuntas
9 MDZR
40 Belum Tuntas
10 INN
60 Belum Tuntas
11 FA
50 Belum Tuntas
12 MP
80 Tuntas
13 NS
80 Tuntas
14 SR
100 Tuntas
15 GP
30 Belum Tuntas
Sumber : Lampiran 9 halaman 189
80
3 Pertemuan 3 Kamis, 09 Maret 2017
Kegiatan awal
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. Dilanjutkan dengan mempresensi kehadiran siswa dengan bertanya, “Bagaimana kabar
kalian hari ini”. Siswa menjawab dengan serentak, “Baik Bu”. “Anak-anak, apakah hari ini ada yang tdaik masuk?”. “Masuk semua Bu”, semua
bersahutan. Guru mengecek kesiapan siswa untuk belajar. Guru melakukan apersepsi dengan menunjukkan gambar peristiwa proklamasi kepada siswa
dan bertanya, “Apakah ada yang tahu, gambar apa yang ibu bawa ini?”. Siswa bersahutan menjawab, “Gambar peristiwa proklamasi kemerdekaan Bu”.
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai kegiatan belajar yang akan dilakukan pada hari itu.
Kegiatan inti
Siswa diminta berkumpul dengan kelompok asalnya. Guru meminta siswa untuk berpidah. Siswa mengatur tempat duduk sesuai dengan tempat
yang telah ditentukan oleh guru. Guru membagikan topik ahli sesuai dengan bagian masing-masing
siswa. Topik ahli 1: detik-detik proklamasi, topik ahli 2: tokoh persiapan kemerdekaan Ir. Soekarno dan Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat, topik
ahli 3: tokoh persiapan kemerdekaan Prof. Dr. Mr. Soepomo dan Mohammad Hatta, topik ahli 4: cara menghargai jasa tokoh dalam mempersiapkan
kemerdekaan, dan topik ahli 5: meneladani sikap positif tokoh bangsa. Setelah semua siswa mendapatkan kopian materi topik ahli, kemudian mereka
81 membaca dan mempelajari topiknya masing-masing. Guru menanyakan
kepada semua siswa, “Anak-anak, apakah semua sudah selesai membaca dan mempelajari topik masing-
masing?”. Semua siswa menjawab sudah selesai dan kemudian siswa berkumpul dengan kelompok ahlinya.
Siswa diberi LKS kelompok ahli untuk didiskusikan. Siswa yang sudah berkumpul dengan kelompok ahli kemudian memilih pemimpin diskusi untuk
memimpin jalannya diskusi kelompok ahli. Pemimpin diskusi memulai diskusi dengan membacakan petunjuk LKS. Masing-masing siswa dalam kelompok
ahli saling menyampaikan informasi dan mencari informasi terkait dengan topiknya. Guru mengingatkan semua kelompok ahli untuk mencatat poin
penting saat teman menyampaikan informasi. Guru berjalan mengelilingi setiap kelompok untuk menjawab pertanyaan dari siswa yang belum paham.
Semua kelompok ahli setelah selesai berdiskusi dan sudah menuliskan poin-poin penting diskusi, selanjutnya berkumpul kemballi dengan kelompok
asal. Siswa mengatur tempat duduk sesuai dengan kelompok asal. Dalam diskusi dengan kelompok asal, siswa secara bergantian menyampaikan hasil
diskusi dengan kelompok ahli secara bergantian dari topik ahli 1 sampai topik ahli 5. Guru mengingatkan kembali pada para siswa untuk mencatat poin
penting saat teman menyampaikan hasil dikusinya. Setelah semua siswa menyampaikan hasil diskusinya, siswa bersama guru mendiskusikan semua
topik dengan saling mereview. Siswa mengatur tempat duduknya seperti semula. Guru membagikan
soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu. Setelah semua siswa
82 menyelesaikan soal evaluasi, guru meminta masing-masing siswa untuk
menukarkan hasil jawabannya ke teman sebelahnya. Guru dan siswa bersama- sama mengoreksi jawaban. Hasil jawaban kemudian disampaikan secara lisan
oleh siswa yang dipanggil namanya oleh guru. Guru menghitung skor kemajuan kelompok asal.
Kemudian kelompok asal dengan skor tertinggi mendapat piagam penghargaan sebagai tim super. Kelompok asal dengan skor kemajuan
tertinggi kedua dan ketiga mendapat pujian sebagai tim hebat dan tim baik. Perwakilan kelompok asal dengan skor tertinggi maju untuk menerima
penghargaan dari guru. Semua siswa bertepuk tangan.
Kegiatan akhir
Guru memberi kesempatan kepada semua siswa untuk menanyakan hal- hal yang belum dipahami. Namun, siswa bersama-sama mengatakan bahwa
tidak ada pertanyaan. Siswa dan guru bersama menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa diberi pesan oleh guru untuk tetap rajin belajar.
Guru menutup pelajaran IPS dengan salam.
83 Adapun hasil nilai belajar aspek kognitif IPS siswa kelas V adalah
sebagai berikut:
Tabel 8. Data Hasil Belajar Kognitif Siklus I Pertemuan 3 No.
Nama Nilai
Ketuntasan
1 ARD
55 Belum Tuntas
2 ANR
27 Belum Tuntas
3 RADP
55 Belum Tuntas
4 KIK
91 Tuntas
5 SAP
82 Tuntas
6 AR
91 Tuntas
7 AOW
73 Tuntas
8 ENF
91 Tuntas
9 MDZR
55 Belum Tuntas
10 INN
82 Tuntas
11 FA
73 Tuntas
12 MP
73 Tuntas
13 NS
82 Tuntas
14 SR
100 Tuntas
15 GP
36 Belum Tuntas
Sumber : Lampiran 9 halaman 189
84 Adapun data hasil belajar kognitif siklus I direkap dalam tabel di bawah
ini.
Tabel 9. Data Rekapitulasi Hasil Belajar Kognitif Siklus I
No Nama
Nilai Rata-
rata Nilai
Ketuntasan P1
P2 P3
1
ARD 67
70 73
70 Tuntas
2
ANR 22
40 27
29,67 Belum Tuntas
3
RADP 56
40 55
50,33 Belum Tuntas
4
KIK 56
70 91
72,33 Tuntas
5
SAP 44
80 82
68,67 Tuntas
6
AR 78
90 91
86,33 Tuntas
7
AOW 67
90 73
76,67 Tuntas
8
ENF 78
90 91
86,33 Tuntas
9
MDZR 44
40 55
46,33 Belum Tuntas
10
INN 89
60 82
77 Tuntas
11
FA 67
50 73
63,33 Belum Tuntas
12
MP 78
80 73
77 Tuntas
13
NS 56
80 82
72,67 Tuntas
14
SR 89
100 100
96,33 Tuntas
15
GP 22
30 36
29,33 Belum Tuntas
Jumlah 913
1010 1084
1002,33
Rata-rata Nilai 60,87
67,33 72,27
66,82
Nilai Tertinggi 89
100 100
96,33
Nilai Terendah 22
30 27
29,33
Tuntas 5
9 11
10
PersentaseTuntas 33,3
60 73,33
66,67
Belum Tuntas 10
6 4
5
Persentase Belum
Tuntas
66,7 40
26,67 33,33
Sumber : Lampiran 9 halaman 189 Keterangan
: P1 : Pertemuan 1
P2 : Pertemuan 2 P3 : Pertemuan 3
Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh siswa pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga dengan jumlah 30 soal menunjukkan bahwa
ketuntasan nilai IPS siswa kelas V pada siklus I sebesar 66,67 yang artinya
85 terdapat 10 siswa yang sudah mencapai ketuntasan dan terdapat 5 siswa
yang belum mencapai ketuntasan atau sebesar 33,33 dengan hasil rata-rata kelas sebesar 66,82.
Hasil Observasi Siklus I
Pengamatan dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembar pedoman observasi yang telah dibuat. Hasil observasi digunakan sebagai
bahan refleksi tindakan selanjutnya. Dari hasil observasi yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw belum berjalan secara maksimal. Guru baru pertama kali mempraktikan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, sehingga masih
terdapat banyak kekurangan dalam pelaksanaannya. Pada saat guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw kepada siswa, banyak siswa yang belum paham. Siswa belum terkondisikan dengan baik saat pembelajaran
akan dilaksanakan karena banyak siswa yang masih berbicara sendiri dan bingung. Adapun data hasil observasi aspek afektif kriteria pertama dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 10. Perolehan Nilai Afektif Siklus I Kriteria 1 No Nilai
Kategori Jumlah Siswa
Persentase
1 3,25-4,00
Sangat Baik SB 1
6,67 2
2,50-3,25 Baik B
8 53,33
3 1,75-2,50
Cukup C 5
33,33 4
1,00-1,75 Kurang K
1 6,67
Jumlah Nilai 38,09
Rata-rata Nilai Kelas 2,54
Kategori Baik B
Sumber : Lampiran 15 halaman 200
86 Berdasarkan tabel di atas, kriteria pertama yang dinilai pada saat
observasi adalah perhatian dan partisipasi siswa terhadap proses pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw. Hasil belajar aspek afektif menunjukkan rata-rata kelas sebesar 2,54 atau kategori Baik. Namun, dilihat dari perolehan nilai pada masing-
masing siswa ada 1 siswa yang masuk ke dalam kategori Sangat Baik dengan persentase 6,67 dan 8 siswa masuk ke dalam kategori Baik
dengan persentase 53,33, 5 siswa mendapat kategori Cukup dengan persentase 33,33, dan 1 siswa masuk ke kategori Kurang atau sebesar
6,67. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada proses pembelajaran, masih terdapat siswa yang belum memusatkan perhatian pada guru saat
guru menjelaskan dan memberi pengarahan pada saat pembelajaran. Pada saat kegiatan pembagian kelompok, guru sudah menentukan kelompok
secara heterogen. Pada saat pembagian kelompok ini, banyak siswa yang berprotes kepada guru karena ingin memilih teman kelompok. Namun, guru
memberi sedikit pengertian kepada siswa bahwa semua sudah dibagi secara adil. Selain itu, pada tahap membaca topik ahli, banyak siswa yang sudah
selesai kemudian berbicara sendiri atau mengganggu teman sebelahnya. Beberapa siswa berjalan ke kelompok lain dan mengganggu temannya
sehingga menimbulkan kegaduhan. Guru membimbing siswa yang belum tertib dalam kelompoknya dengan memberi arahan untuk membaca ulang
topik ahlinya masing-masing.
87 Adapun perolehan nilai afektif untuk kriteria kedua dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 11. Perolehan Nilai Afektif Siklus I Kriteria 2 No
Nilai Kategori
Jumlah Siswa Persentase
1 3,25-4,00
Sangat Baik SB 3
20 2
2,50-3,25 Baik B
9 60
3 1,75-2,50
Cukup C 1
6,67 4
1,00-1,75 Kurang K
2 13,33
Jumlah Nilai 42,8
Rata-rata Nilai Kelas 2,85
Kategori Baik B
Sumber : Lampiran 15 halaman 200
Dari tabel di atas, kriteria kedua yang dinilai pada saat observasi adalah keberanian siswa saat proses diskusi dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw. Hasil belajar aspek afektif menunjukkan rata-rata kelas sebesar 2,85 atau kategori Baik. Namun, dilihat dari perolehan nilai pada masing-
masing siswa ada 3 siswa yang masuk ke dalam kategori Sangat Baik dengan persentase 30, 9 siswa masuk ke dalam kategori Baik dengan persentase
60, 1 siswa masuk kategori Cukup atau sebesar 6,67 dan 2 siswa masuk kategori Kurang atau sebesar 13,33. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
masih terdapat siswa yang kurang antusias saat diskusi kelompok ahli berlangsung. Siswa masih enggan mengemukakan pendapatnya dan cenderung
diam. Siswa masih belum menunjukkan keberanian berbicara. Saat pemilihan pemimpin diskusi pada kelompok ahli, ada siswa yang terpilih menjadi ketua
tim tetapi enggan untuk menjadi ketua tim karena dianggap tidak adil. Beberapa siswa juga kurang percaya diri saat berbicara di depan temannya
88 satu kelompok. Adapun perolehan nilai afektif untuk kriteria ketiga dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 12. Perolehan Nilai Afektif Siklus I Kriteria 3 No
Nilai Kategori
Jumlah Siswa Persentase
1 3,25-4,00
Sangat Baik SB 1
6,67 2
2,50-3,25 Baik B
8 53,33
3 1,75-2,50
Cukup C 6
40 4
1,00-1,75 Kurang K
Jumlah Nilai 39,73
Rata-rata Nilai Kelas 2,65
Kategori Baik B
Sumber : Lampiran 15 halaman 200
Dari tabel di atas, kriteria ketiga yang dinilai pada saat observasi adalah tanggung jawab siswa saat proses diskusi kelompok asal maupun kelompok
ahli. Hasil belajar aspek afektif menunjukkan rata-rata kelas sebesar 2,65 atau kategori Baik. Namun, dilihat dari perolehan nilai pada masing-masing siswa
ada 1 siswa yang masuk ke dalam kategori Sangat Baik dengan persentase 6,67, 8 siswa masuk ke dalam kategori Baik dengan persentase 53,33, dan
6 siswa masuk kategori Cukup atau sebesar 40. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa belum semua siswa sungguh-sungguh dalam mengikuti
pembelajaran. Dari tiap kelompok, masih terdapat siswa yang belum bisa menerima adanya perbedaan pendapat. Selain itu, siswa masih belum bisa
menghargai pendapat teman dengan menunjukkan ketidakpedulian dengan pendapat teman yang disampaikan.
Selain itu, pada tahap pemberian reward berupa piagam penghargaan pada kelompok asal yang mendapatkan skor tertinggi saja. Sehingga
kelompok asal yang mendapat skor tertinggi kedua dan ketiga menunjukkan
89 protes dengan bersorak. Kelompok yang tidak mendapatkan piagam merasa
tidak bersemangat.
c. Refleksi Siklus I
Tahap selanjutnya dalam penelitian tindakan kelas ini adalah refleksi. Refleksi dilakukan pada akhir setiap siklus untuk membahas hal-hal yang
perlu diperbaiki dari siklus yang telah dilaksanakan sebagai rencana tindakan yang baru untuk diterapkan pada siklus berikutnya. Pelaksanaan pembelajaran
pada siklus I dilaksanakan tiga kali pertemuan yaitu pertemuan pertama pada hari Kamis, 23 Maret 2017 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pertemuan
kedua pada hari Senin, 06 Maret 2017 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pertemuan ketiga pada hari Kamis, 09 Maret 2017 dengan alokasi waktu 2x35
menit. Berdasarkan data pelaksanaan siklus I terdapat peningkatan ketuntasan
KKM siswa, yaitu sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ada sebanyak 2 siswa atau sebesar 13,33 yang mencapai KKM dan
sebanyak 13 siswa atau sebesar 86,67 yang belum mencapai KKM. Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw ada sebanyak 10 siswa atau sebesar 66,67 yang mencapai KKM dan terdapat 5 siswa atau sebesar 33,33 yang belum mencapai KKM.
Hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Wirosaban Yogyakarta dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw menunjukkan untuk ranah kognitif belum mencapai indikator keberhasilan yaitu 75 dari jumlah siswa mendapatkan nilai KKM
90 68. Faktor penyebab kurang tercapainya hasil nilai yang diharapkan dan
rekomendasi untuk siklus berikutnya adalah sebagai berikut.
Tabel 13. Hasil Refleksi Siklus I dan Rekomendasi Siklus II Hasil Refleksi Siklus I
Rekomendasi Siklus II
Siswa lebih banyak diam dan tidak kurang menunjukkan keaktifan
saat melakukan diskusi kelompok ahli maupun kelompok asal.
Pada tahap diskusi kelompok ahli, pemilihan
pemimpin diskusi
dilakukan dengan undian kertas warna yang bertuliskan “ketua tim”,
sehingga siswa
yang mendapat
undian kertas
tersebut terpilih
menjadi ketua dan pada tahap diskusi kelompok asal disisipi dengan tanya
jawab agar siswa lebih aktif dalam diskusi kedua kelompok.
Siswa merasa malas menulis poin penting saat teman menyampaikan
informasi maupun hasil diskusi kelompok.
Memberikan petunjuk bagi siswa untuk menggaris bawahi poin-poin
penting pada lembar materi saat diskusi
kelompok ahli
maupun kelompok asal.
Siswa yang telah selesai membaca dan
mempelajari topik
ahli kemudian berbicara sendiri dan
mengganggu temannya. Memberikan lembar kopian seluruh
topik ahli kepada masing-masing siswa untuk dibaca.
Kelompok yang
mendapatkan reward berupa pujian sebagai tim
hebat dan tim baik melakukan protes terhadap guru karena hanya
kelompok dengan skor tertinggi yang
mendapatkan piagam
penghargaan. Pemberian reward berupa piagam
penghargaan untuk semua kelompok. Kelompok asal dengan skor tertinggi
mendapat piagam penghargaan tim super, kelompok asal dengan skor
tertinggi kedua mendapat piagam penghargaan
tim hebat,
dan kelompok asal dengan skor tertinggi
kedua mendapat piagam penghargaan tim baik.
3. Pelaksanaan Siklus II