90 68. Faktor penyebab kurang tercapainya hasil nilai yang diharapkan dan
rekomendasi untuk siklus berikutnya adalah sebagai berikut.
Tabel 13. Hasil Refleksi Siklus I dan Rekomendasi Siklus II Hasil Refleksi Siklus I
Rekomendasi Siklus II
Siswa lebih banyak diam dan tidak kurang menunjukkan keaktifan
saat melakukan diskusi kelompok ahli maupun kelompok asal.
Pada tahap diskusi kelompok ahli, pemilihan
pemimpin diskusi
dilakukan dengan undian kertas warna yang bertuliskan “ketua tim”,
sehingga siswa
yang mendapat
undian kertas
tersebut terpilih
menjadi ketua dan pada tahap diskusi kelompok asal disisipi dengan tanya
jawab agar siswa lebih aktif dalam diskusi kedua kelompok.
Siswa merasa malas menulis poin penting saat teman menyampaikan
informasi maupun hasil diskusi kelompok.
Memberikan petunjuk bagi siswa untuk menggaris bawahi poin-poin
penting pada lembar materi saat diskusi
kelompok ahli
maupun kelompok asal.
Siswa yang telah selesai membaca dan
mempelajari topik
ahli kemudian berbicara sendiri dan
mengganggu temannya. Memberikan lembar kopian seluruh
topik ahli kepada masing-masing siswa untuk dibaca.
Kelompok yang
mendapatkan reward berupa pujian sebagai tim
hebat dan tim baik melakukan protes terhadap guru karena hanya
kelompok dengan skor tertinggi yang
mendapatkan piagam
penghargaan. Pemberian reward berupa piagam
penghargaan untuk semua kelompok. Kelompok asal dengan skor tertinggi
mendapat piagam penghargaan tim super, kelompok asal dengan skor
tertinggi kedua mendapat piagam penghargaan
tim hebat,
dan kelompok asal dengan skor tertinggi
kedua mendapat piagam penghargaan tim baik.
3. Pelaksanaan Siklus II
a. Perencanaan Siklus II
Pada tahap perencanaan tindakan siklus II ini adalah menentukan strategi pelaksanaan tindakan bersama guru kelas V setelah melakukan
refleksi pada siklus I. Adapun perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan pada
91 tindakan siklus II dijelaskan pada tabel 13 halaman 90.
b. Tindakan dan Observasi Siklus II
1 Pertemuan 1 Senin, 13 Maret 2017
Kegiatan awal
Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru menanyakan kabar kepada siswa dan mengecek kehadiran siswa dengan bertanya, “Anak-anak,
bagai mana kabar kalian hari ini? Sehat semua ya?”. Semua siswa serentak
menjawab, “Baik bu.”. Guru juga menanyakan kesiapan belajar siswa dengan bertanya apakah mereka sudah siap untuk belajar IPS. Dilanjutkan dengan
kegiatan apersepsi dimana guru menunjukkan gambar tokoh kemerdekaan yaitu Mr. Ahmad Soebarjo. Guru kemudian mengaitkan kegiatan apersepsi
tersebut dengan tujuan kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu dan
menjelaskan tujuan yang akan dicapai. Kegiatan inti
Siswa dibagi menjadi tiga kelompok besar yang telah ditentukan oleh guru dan dinamakan kelompok asal. Siswa terlihat kondusif dibandingkan
dengan pertemuan sebelumnya. Siswa mengatur tempat duduk sesuai dengan instruksi dari guru. Setelah semua siswa duduk dengan kelompoknya masing-
masing, guru membagi kelompok yang lebih kecil yaitu kelompok ahli. Siswa diminta untuk tenang dan memperhatikan guru saat sedang membagi
kelompok ahli. Siswa diminta untuk mengingat-ingat anggota kelompoknya
masing-masing.
92 Siswa mendapatkan kopian topik yang akan dipelajari pada pertemuan
itu. Masing-masing siswa mendapat satu kopian yang berisi semua materi. Topik ahli materi 1: pembentukan PPKI, topik ahli materi 2: sidang PPKI I,
topik ahli materi 3: sidang PPKI II, topik ahli materi 4: sidang PPKI III, dan topik ahli materi 5: warisan peristiwa proklamasi. Kemudian siswa diminta
untuk membaca semua topik yang ada pada lembar tersebut. Siswa terlihat fokus pada saat membaca semua materi dan hanya beberapa siswa yang
terlihat berbicara sendiri pada saat selesai membaca. Guru meminta kepada semua siswa untuk membaca ulang materi apabila teman yang lain belum
selesai. Setelah semua siswa selesai membaca materi, siswa diminta untuk mempelajari dan memahami topik sesuai bagiannya yang telah ditentukan
oleh guru. Siswa diberi arahan oleh guru agar fokus pada materinya masing-
masing.
Semua siswa selesai membaca dan mempelajari topiknya kemudian berkumpul dengan kelompok ahlinya masing-masing. Semua siswa
berpindah dan mengatur tempat duduk sesuai dengan tempat yang ditentukan oleh guru. Setelah semua siswa siap dalam kelompok ahlinya, guru
membagikan LKS kelompok ahli. Guru kemudian memberi instruksi pada siswa untuk duduk ditempatnya masing-masing kemudian memilih pemimpin
diskusi kelompok ahli dengan membagikan kertas undian warna untuk masing-masing kelompok. Setelah hitungan ketiga semua siswa mengambil
kertas undian. Kemudian siswa yang mendapatkan kertas warna yang bertuliskan “ketua tim” telah terpilih menjadi pemimpin diskusi yang
93 memimpin jalannya diskusi kelompok ahli. Semua siswa terlihat antusias
dalam pemilihan pemimpin diskusi dan kemudian memperhatikan dengan baik saat pemimpin diskusi memulai diskusinya. Pemimpin diskusi memulai
diskusi dengan membacakan petunjuk pada lembar kerja. Mereka bersama- sama mencari informasi sesuai dengan bagiannya masing-masing. Guru
mengingatkan pada semua siswa untuk menggaris bawahi poin penting saat teman menyampaikan informasi. Selain itu, guru juga mengelilingi semua
kelompok untuk menanyakan hal apa yang belum dipahami. Setelah semua kelompok selesai melakukan diskusi, kemudian guru meminta mereka
kembali ke kelompok asalnya masing-masing.
Siswa kembali ke kelompok asal dengan mengatur tempat duduk sesuai kelompok asalnya. Setelah semua siswa siap dalam kelompok asalnya
masing-masing, kemudian siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok ahli dengan dimulai dari perwakilan kelompok ahli materi 1 dan dilanjutkan
perwakilan selanjutnya apabla sudah selesai. Guru juga mengingatkan semua siswa untuk menggaris bawahi poin penting saat teman menyampaikan hasil
diskusinya. Setelah semua siswa selesai menyampikan hasil diskusinya, siswa dan guru bersama-sama membahas semua materi yang telah dipelajari.
Guru juga melakukan tanya jawab pada siswa.
Siswa mengatur tempat duduknya seperti semua. Siswa diberikan soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu. Guru juga mengingatkan kepada
siswa bahwa nantinya nilai mereka akan dijumlah dengan nilai kelompoknya. Setelah semua siswa selesai mengerjakan guru meminta mereka untuk
94 menukarkan jawabannya dengan cara mengangkat jawaban mereka dan
berghitung sampaii tiga menuju ke kanan. Siswa diminta menyampaikan hasil nilai mereka kepada guru. Kemudian guru dibantu oleh peneliti untuk
menjumlah skor kemajuan masing-masing kelompok.
Guru menyampaikan hasil skor masing-masing kelompok dan memberikan piagam penghargaan untuk masing-masing kelompok. Semua
siswa terlihat memperhatikan saat guru menyampaikan hasilnya. Guru meminta perwakilan kelompok untuk maju dan menyerakan piagam kepada
perwakilan. Kegiatan akhir
Siswa bertepuk tangan untuk semua kelompok yang mendapat piagam penghargaannya. Kemudian guru memberikan kesempatan untuk semua
siswa untuk menanyakan hal-hal yang berlum dipahami. Guru dan siswa bersama menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada pertemuan itu.
Guru juga berpesan kepada siswa untuk rajin belajar. Guru meminta salah
satu siswa untuk memimpin doa. Guru menutup pelajaran dengan salam.
95 Adapun hasil nilai belajar aspek kognitif IPS siswa kelas V adalah
sebagai berikut: Tabel 14. Data Hasil Belajar Kognitif Siklus II Pertemuan 1
No. Nama
Nilai Ketuntasan
1 ARD
75 Tuntas
2 ANR
50 Belum Tuntas
3 RADP
75 Tuntas
4 KIK
75 Tuntas
5 SAP
100 Tuntas
6 AR
100 Tuntas
7 AOW
75 Tuntas
8 ENF
100 Tuntas
9 MDZR
50 Belum Tuntas
10 INN
88 Tuntas
11 FA
63 Belum Tuntas
12 MP
88 Tuntas
13 NS
75 Tuntas
14 SR
100 Tuntas
15 GP
55 Belum Tuntas
Sumber : Lampiran 9 halaman 189
2 Pertemuan 2 Kamis, 16 Maret 2017
Kegiatan awal
Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru kemudian menanyakan kabar kepada siswa dan mengecek kehadiran siswa. Guru juga menanyakan
kesiapan semua siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi yang diawali dengan menunjukkan gambar pelaksanaan
upacara bendera. Guru juga memancing siswa untuk menjelaskan gambar yang ditunjukkan dengan bertanya, “Apakah yang sedang dilakukan oleh
anak- aak di gambar ini?”. Siswa menjawab, “Mereka sedang melakukan
upacara bendera Bu”. Guru mengaitkan kegiatan apersepsi tersebut dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan itu.
96 Guru memberi motivasi kepada siswa dengan mengingatkan kepada siswa
bahwa nilai individu akan menjadi nilai kelompok. Kegiatan inti
Siswa mengatur tempat duduknya sesuai dengan kelompok asal yang telah ditentukan oleh guru. Semua siswa bergerak memindahkan kursi ke
kelompoknya masing-masing dengan tenang dan tidak protes.
Siswa dibagikan lembar kopian seluruh topik ahli dan siswa sudah mengerti bagian topiknya masing-masing. Topik ahli materi 1: organisasi
pertama di Indonesia, topik ahli 2: organisasi-organisasi di Indonesia, topik ahli 3: tokoh kemerdekaan Indonesia, topik ahli materi 4: cara pelajar
menghargai jasa para tokoh kemerdekaan Indonesia, dan topik ahi materi 5: sikap pahlawan yang bisa diteladani. Siswa diberi waktu oleh guru untuk
membaca semua materi pada lembar yang telah dibagikan. Siswa yang sudah selesai membaca semua materi, kemudian diingatkan oleh guru untuk
membaca dan mempelajari lebih lanjut topik ahli materi yang menjadi
bagiannya.
Setelah semua siswa selesai mempelajari topiknya, siswa kemudian mengatur tempat duduknya sesuai dengan kelompok ahlinya. Siswa terlihat
antusias dalam mengatur tempat duduk sesuai dengan kelompoknya. siswa dibagikan LKS kelompok ahli. Kemudian guru memberikan kertas undian
warna untuk pemilihan pemimpin diskusi. Semua kelompok memilih pemimpin dengan mengambil kertas undian yang dibagikan oleh guru. Siswa
yang mendapat kertas warna bertuliskan “ketua tim” terpilih menjadi
97 pemimpin diskusi. Dilanjutkan dengan diskusi kelompok ahli yang didahului
dengan pembacaan petunjuk. Siswa menggaris bawahi poin-poin penting saat
teman menyampaikan informasi yang berkaitan dengan topik ahli mereka.
Setelah semua kelompok ahli selesai berdiskusi, mereka kembali mengatur tempat duduknya menurut kelompok asalnya. Mereka membawa
hasil diskusi untuk disampaikan kepada kelompok asalnya. Secara bergantian, mereka menyampaikan hasilnya dengan berdiri dan bersuara
keras mulai dari anggota yang bertanggung jawab pada topik ahli materi 1 sampai topik ahli materi 5. Teman yang mendengarkan diminta menggaris
bawahi poin penting yang sedang dipresentasikan. Pada setiap kelompok asal, siswa selalu mengingatkan kepada teman satu kelompok yang berbicara
sendiri untuk tetap tenang. Mereka mengingatkan bahwa nilai individu menjadi nilai kelompok. Setelah semua menyampaikan hasil diskusinya,
mereka kemudian bersama guru membahas materi secara keseluruhan dengan
tanya jawab.
Siswa mengatur tempat duduknya kembali seperti semua. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang harus dikerjakan secara individu. Siswa
dengan tenang mengerjakan soal evaluasi. Setelah selesai mengerjakan, siswa menukarkan jawaban dengan cara mengangkat jawaban dan menggeser ke
teman sebelah kanan sebanyak tiga kali hitungan. Guru dan siswa mengoreksi dan menilai hasil jawaban soal evaluasi secara bersama-sama. Guru
menghitung skor kemajuan tiap kelompok asal dan mengumumkan kelompok dengan skor tertinggi yang akan mendapatkan piagam, dan juga kelompok
98 asal dengan skor tertinggi kedua dan ketiga mendapatkan reward dari gutu.
Perwakilan kelompok ke depan untuk menerima reward dari guru. Guru
menyerahkan piagam dan meminta semua untuk bertepuk tangan. Kegiatan akhir
Guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa mengenai hal yang belum dipahami. Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan
materi yang sudah dipelajari pada pertemuan tersebut. Guru mengingatkan siswa unttuk tetap semangat dalam belajar. Guru menutup pelajaran dengan
salam.
Adapun hasil nilai belajar aspek kognitif IPS siswa kelas V adalah
sebagai berikut: Tabel 15. Data Hasil Belajar Kognitif Siklus II Pertemuan 2
No. Nama
Nilai Ketuntasan
1 ARD
75 Tuntas
2 ANR
58 Belum Tuntas
3 RADP
83 Tuntas
4 KIK
83 Tuntas
5 SAP
92 Tuntas
6 AR
92 Tuntas
7 AOW
83 Tuntas
8 ENF
92 Tuntas
9 MDZR
67 Belum Tuntas
10 INN
83 Tuntas
11 FA
98 Tuntas
12 MP
83 Tuntas
13 NS
83 Tuntas
14 SR
83 Tuntas
15 GP
83 Tuntas
Sumber : Lampiran 9 Halaman 189
99 Adapun data hasil belajar kognitif siklus I direkap dalam tabel di
bawah ini.
Tabel 16. Data Rekapitulasi Hasil Belajar Kognitif Siklus II No
Nama Nilai
Rata-rata Nilai
Ketuntasan P1
P2
1 ARD
75 75
75 Tuntas
2 ANR
50 58
54 Belum Tuntas
3 RADP
75 83
79 Tuntas
4 KIK
75 83
79 Tuntas
5 SAP
100 92
96 Tuntas
6 AR
100 92
96 Tuntas
7 AOW
75 83
79 Tuntas
8 ENF
100 92
96 Tuntas
9 MDZR
50 67
58,5 Belum Tuntas
10 INN
88 83
85,5 Tuntas
11 FA
63 98
80,5 Tuntas
12 MP
88 83
88,5 Tuntas
13 NS
75 83
79 Tuntas
14 SR
100 83
91,5 Tuntas
15 GP
55 83
69 Tuntas
Jumlah 1169
1238 1203,5
Rata-rata Nilai 77,93
82,53 80,23
Nilai Tertinggi 100
98 96
Nilai Terendah 50
58 54
Tuntas 11
13 13
Persentase Tuntas
73,33 86,67 86,67
Belum Tuntas 4
2 2
Persentase Belum Tuntas
26,67 13,33 13,33
Sumber : Lampiran 9 halaman 189 Keterangan
: P1
: Pertemuan 1 P2
: Pertemuan 2
Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh siswa pada pertemuan pertama dan kedua siklua II dengan jumlah 20 soal menunjukkan bahwa
ketuntasan nilai IPS siswa kelas V pada siklus II sebesar 86,67 yang artinya terdapat 13 siswa yang sudah mencapai ketuntasan dan terdapat 2 siswa yang
100 belum mencapai ketuntasan atau sebesar 13,33 dengan hasil rata-rata kelas
sebesar 80,23.
Hasil Observasi Siklus II
Pengamatan dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembar pedoman observasi yang telah dibuat. Berikut adalah data hasil observasi
pada tindakan siklus II. Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi tindakan selanjutnya. Dari hasil observasi yang telah dilakukan pada tindakan
siklus II ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sudah berjalan dengan baik. Guru sudah melaksanakan
pengelolaan kelas dengan baik. Adapun data hasil observasi aspek afektif kriteria pertama dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 17. Perolehan Nilai Afektif Siklus II Kriteria 1 No
Nilai Kategori
Jumlah Siswa Persentase
1 3,25-4,00
Sangat Baik SB 3
20 2
2,50-3,25 Baik B
10 66,67
3 1,75-2,50
Cukup C 2
13,33 4
1,00-1,75 Kurang K
Jumlah Nilai 44,65
Rata-rata Nilai Kelas 2,98
Kategori Baik B
Sumber : Lampiran 15 halaman 200 Berdasarkan tabel di atas, kriteria pertama yang dinilai pada saat
observasi adalah perhatian dan partisipasi siswa terhadap proses pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw. Hasil belajar aspek afektif menunjukkan rata-rata kelas sebesar 2,98 atau kategori Baik. Dilihat dari perolehan nilai pada masing-masing siswa
ada 3 siswa yang masuk ke dalam kategori Sangat Baik dengan persentase 20, 10 siswa masuk ke dalam kategori Baik dengan persentase 66,67, dan
101 2 siswa masuk kategori Cukup atau sebesar 13,33. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa siswa mulai antusias dengan pembelajaran. Siswa memusatkan perhatian pada guru dan tidak membuat kegaduhan. Kegiatan
tanya jawab antara siswa dan guru juga sudah mulai muncul dalam pembelajaran. Namun, terdapat 2 siswa yang masih belum memperhatikan
guru dan kurang berpartisipasi aktif terhadap pembelajaran. Kedua siswa tersebut cenderung membuat kegaduhan pada saat pembelajaran berlangsung.
Pada saat kegiatan pembagian kelompok, siswa dibagi menjadi tiga kelompok asal sesuai dengan aturan dari guru. Siswa tidak lagi memilih milih
teman dan sudah mulai memahami peraturan pembelajaran. Ketika guru membagi kelompok dan meminta masing-masing kelompok untuk
memposisikan diri ditempat yang telah ditentukan, semua siswa bergegas berpindah tempat dan dengan tenang tanpa membuat kelas gaduh.
Adapun hasil nilai afektif pada kriteria dua ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 18. Perolehan Nilai Afektif Siklus II Kriteria 2 No
Nilai Kategori
Jumlah Siswa Persentase
1 3,25-4,00
Sangat Baik SB 4
26,67 2
2,50-3,25 Baik B
9 60
3 1,75-2,50
Cukup C 2
13,33 4
1,00-1,75 Kurang K
Jumlah Nilai 45,25
Rata-rata Nilai Kelas 3,02
Kategori Baik B
Sumber : Lampiran 15 halaman 200 Berdasarkan tabel di atas, kriteria kedua yang dinilai pada saat
observasi adalah keberanian siswa saat proses diskusi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Hasil belajar aspek afektif
102 menunjukkan rata-rata kelas sebesar 3,02 atau kategori Baik. Dilihat dari
perolehan nilai pada masing-masing siswa ada 4 siswa yang masuk ke dalam kategori Sangat Baik dengan persentase 26,67 dan 9 siswa masuk ke
dalam kategori Baik dengan persentase 60. Dengan hasil tersebut diketahui bahwa siswa menunjukkan keberanian pada saat diskusi
kelompok. Siswa tidak hanya diam, tetapi mereka berani berbicara dalam kelompok. Berani menyampaikan pendapat dan juga informasi kepada
teman satu kelompok. Pada tahap membaca topik ahlinya masing-masing, siswa mulai tenang dan fokus pada bagian masing-masing. Siswa membaca
semua materi secara keseluruhan. Kemudian setelah selesai membaca, dengan serentak mereka berpindah ke kelompok ahlinya masing-masing.
Pemilihan ketua tim sebagai pemimpin diskusi lebih menarik karena siswa terlihat antusias dalam mengambil kertas undian warna yang telah
disediakan oleh guru. Pada masing-masing kelompok ahli, semua anggota kelompok terlihat memperhatikan ketua timnya.
Sedangkan hasil afektif kriteria ketiga dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 19. Perolehan Nilai Afektif Siklus II Kriteria 3 No
Nilai Kategori
Jumlah Siswa Persentase
1 3,25-4,00
Sangat Baik SB 1
6,67 2
2,50-3,25 Baik B
13 86,67
3 1,75-2,50
Cukup C 1
6,67 4
1,00-1,75 Kurang K
Jumlah Nilai 43,04
Rata-rata Nilai Kelas 2,87
Kategori Baik B
Sumber : Lampiran 15 halaman 200
103 Berdasarkan tabel di atas, kriteria ketiga yang dinilai adalah tanggung
jawab siswa saat proses diskusi kelompok asal maupun kelompk ahli. Hasil belajar aspek afektif menunjukkan rata-rata kelas sebesar 2,87 atau kategori
Baik. Dilihat dari perolehan nilai pada masing-masing siswa ada 1 siswa yang masuk ke dalam kategori Sangat Baik dengan persentase 6,67, 13 siswa
masuk ke dalam kategori Baik dengan persentase 86,67, dan 1 siswa masuk kategori cukup atau sebesar 6,67. Dengan hasil tersebut terlihat
pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Siswa sudah mulai mengerti bahwa nilai individu menjadi nilai kelompok, sehingga pada saat menyampaikan
hasil diskusi kelompok ahli kepada teman kelompok asal, siswa terlihat sungguh-sungguh dan saling mengingatkan untuk tidak berbicara sendiri. Pada
saat penyampaian skor kelompok, siswa terlihat antusias mendengarkan dan semua perwakilan kelompok yang mendapat piagam maju ke depan dan
semua ikut bertepuk tangan. Guru mengingatkan semua siswa untuk tetap rajin belajar agar mendapatkan hasil yang maksimal.
c. Refleksi Siklus II
Berdasarkan hasil tindakan dan observasi yang dilakukan pada siklus II diketahui bahwa siswa sudah antusias dan lebih kompak dalam berdiskusi
kelompok. Selain itu, siswa juga lebih memperhatikan guru saat pembelajaran. pemberian reward untuk semua kelompok asal menjadikan siswa semangat
untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik sesuai yang
diharapkan sehingga hasil belajar siswa menjadi optimal. Hal ini terbukti
104 dengan jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM sebesar 86,67
jumlah tersebut sudah melebihi indikator keberhasilan yang ditetapkan, yaitu ≥ 75 siswa mencapi KKM yang telah ditetapkan yaitu ≥ 68.
Adapun perbandingan hasil belajar sebelum dan setelah dilakukannya tindakan adalah sebagai berikut.
Tabel 20. Data Perbandingan Ketuntasan Siswa Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II.
Kegiatan Jumlah Siswa
Persentase Jumlah
Rata -rata
Tuntas Belum
Tuntas Tuntas
Belum Tuntas
Pra Tindakan 2 13
13,33 86,67
746 49,73
Siklus I 10
5 66,67
33,33 1002,3
66,82 Siklus II
13 2
86,67 13,33
1203,5 80,23
Sumber : Lampiran 9 halaman 189
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui siswa yang tuntas pada pra tindakan adalah sebanyak 2 siswa atau sebesar 13,33, siswa yang belum
tuntas sebanyak 13 siswa atau sebesar 86,67 dan rata-rata nilai sebesar 49,73. Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa atau sebesar 66,67,
siswa yang belum tuntas sebanyak 5 siswa atau sebesar 3,33 dan rata-rata nilai sebesar 66,82. Sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 13
siswa atau sebesar 86,67, siswa yang belum tuntas sebanyak 2 siswa atau sebesar 13,33, dan rata-rata nilai sebesar 80,23. Peningkatan hasil belajar
tersebut dapat di lihat pada diagram berikut.
105
Gambar 3. Diagram Perbandingan Persentase Ketuntasan Siswa Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II
Berdasarkan tabel dan diagram di atas, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar kognitif dari pra tindakan ke siklus I dan dari siklus I
ke siklus II. Rata-rata hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Wirosaban pada pra tindakan sebesar 49,73 dengan persentase ketuntasan sebesar
13,33. Sedangkan data perbandingan untuk hasil belajar aspek afektif siswa
dapat dilihat pada tabel di berikut ini.
Tabel 21. Data Perbandingan Hasil Belajar Aspek Afektif per Kriteria Kriteria
Siklus I Kategori Siklus II
Kategori
Kriteria 1 2, 54
Baik 2, 98
Baik Kriteria 2
2, 85 Baik
3, 02 Baik
Kriteria 3 2, 65
Baik 2, 87
Baik Sumber : Lampiran 15 halaman 200
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar aspek afektif dari siklus I ke siklus II. Pada kriteria 1, nilai rata-
rata kelas sebesar 2, 54 atau kategori Baik meningkat pada siklus II sebesar 2, 98 atau kategori Baik. pada kriteria 2, nilai rata-rata kelas sebesar 2, 85 atau
kategori Baik meningkat pada siklus II sebesar 3, 02 atau kategori Baik. Sedangkan pada kriteria 3 nilai rata-rata kelas sebesar 2, 65 atau kategori Baik
13.33 86,67
66.67
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00
Pra Tindakan Siklus I
Siklus II
106 meningkat pada siklus II sebesar 2, 87 atau kategori Baik. Nilai di atas
merupakan perolehan nilai rata-rata yang dihitung per kriteria dan merupakan nilai rata-rata kelas. Nilai masing-masing siswa dan peningkatannya dapat
dilihat pada lampiran 13 halaman 196.
B. Pembahasan