64
Tabel 3. Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa Aspek Afektif dalam Pembelajaran IPS dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Jenjang Afektif Kriteria
Nomor Butir
Receivingattending menerimamemperha
tikan Perhatian dan partisipasi siswa
terhadap proses pembelajaran IPS dengan
model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw. 1, 2, 3, 4
Responding menanggapi
Keberanian siswa
saat proses
diskusi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
5, 6
Valuing menilaimenghargai
Tanggung jawab siswa saat proses diskusi kelompok asal maupun
kelompok ahli. 7, 8, 9, 10
Jumlah 10
2. Tes IPS
Penelitian ini menggunakan tes sebagai instrumen penelitian. Tes hasil belajar siswa disusun dalam bentuk pilihan ganda dengan menggunakan
tingkatan kognitif dari Bloom. Tingkatan kognitif yang digunakan mencakup aspek mengingat C1, memahami C2, mengaplikasikan C3. Tingkatan
kognitif yang digunakan pada tes ini hanya sampai pada tingkatan mengaplikasikan C3 karena sesuai dengan Kompetensi Dasar KD dalam
penelitian yaitu KD 2.2 dan KD 2.3. Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa meningkat setelah proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Kisi-kisi soal dapat dilihat pada lampiran 14 halaman 197.
G. Validitas Instrumen
Validitas yang digunakan dalam penelitian adalah validitas konstruk construct validity. Untuk menguji validitas konstruk dapat digunakan
pendapat para ahli expert judgement. Dalam hal ini setelah instrumen
65 dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori
tertentu maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Para ahli diminta pendapatnya mengenai instrumen yang telah disusun. Para ahli akan
memberikan keputusan apakah instrumen tersebut dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan atau mungkin dirombak total Widyotoko, 2016:
237. Instrumen yang digunakan atau dikembangkan itu dimintakan
penilaianvalidasi ahli melalui konsultasi dan diskusi untuk proses perbaikan dan penyempurnaan. Para ahli yang dimaksud adalah dosen pembimbing
skripsi atau dosen lain yang berkompeten pada mata pelajaran IPS SD kelas V. Dalam penelitian ini, intrumen penelitian dimintakan penilaian melalui
konsultasi dan diskusi oleh dosen pembimbing yaitu Ibu Mujinem, M.Hum.
H. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono 2013: 335 analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi,
dokumentasi, wawancara, dan catatan lapangan, dengan cara mengorganisir data ke dalam kategori, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun ke dalam pola, dan membuat kesimpulan sehingga akan mudah dipahami. Data yang sudah dikumpulkan pada penelitian ini kemudian
akan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil tes yang diperoleh siswa dideskripsikan dalam bentuk data konkret berdasarkan skor minimal dan skor
maksimal sehingga diperoleh skor rata-rata mean.
66 Dalam penelitian ini, data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
Analisis kuantitatif berupa angka-angka sederhana yang diperoleh dari hasil perhitungan lembar observasi pada saat tindakan dilakukan dan disajikan
dalam bentuk terstruktur sehingga mudah dipahami. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM mata pelajaran IPS di SD Negeri Wirosaban adalah 68. Jika
mengalami kenaikan hasil belajar IPS siswa kelas V, maka dapat diasumsikan bahwa untuk hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Wirosaban
Yogyakarta dapat meningkat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Analisis data secara kualitatif dilakukan sejak awal sampai akhir
pengumpulan data. Data yang terbentuk kata-kata atau kalimat dari hasil observasi diolah menjadi kalimat-kalimat yang bermakna dan dianalisis secara
kualitatif. 1.
Analisis data observasi Data observasi sikap siswa dianalisis menggunakan rumus Skor Akhir
Siswa. Menurut Widoyoko 2016: 191 penilaian ranah afektif menggunakan rating scale dihitung dengan cara berikut ini :
a. Menghitung jumlah skor tertinggi ideal
Jumlah skor tertinggi = jumlah pernyataan x jumlah pilihan
Keterangan :
Jumlah pilihan = 4 b.
Menghitung skor akhir siswa SA =
x SP
67 Keterangan :
SA = skor akhir peserta didik
PS = perolehan skor
ST = skor tertinggi
SP = skala penilaian perhitungan menggunakan skala 4
c. Menentukan klasifikasi hasil penilaian
Klasifikasi hasil penilaian menggunakan skala 4, artinya hasil belajar siswa diklasifikasikan menjadi 4, diantaranya adalah :
Tabel 4. Klasifikasi Penilaian Skala 4 Skor Akhir
Klasifikasi
3,25 – 4,00
Sangat Baik SB 2,50
– 3,25 Baik B
1,75 – 2, 50
Cukup C 1,00
– 1,75 Kurang K
2. Analisis data tes hasil belajar
Hasil tes dideskripsikan dalam bentuk data konkret, berdasarkan skor minimal dan skor maksimal, sehingga diperoleh skor rata-rata. Selanjutnya
akan diambil kesimpulan berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh. Sudijono 2010: 81 mengemukakan bahwa untuk mencari skor rata-
rata dapat menggunakan rumus di bawah ini : M
x
= Keterangan :
M
x
= mean yang dicari ∑X = jumlah dari skor-skor nilai yang ada
68 N
= banyaknya skor-skor itu sendiri Apabila skor rata-rata siswa sudah diketahui, dapat dilakukan
perhitungan persentase. Perhitungan persentase dihitung dengan rumus berikut :
P = X 100
Keterangan : f
= frekuensi yang sedang dicari persentasenya N
= jumlah frekuensibanyaknya individu P
= angka persentase
I. Indikator Keberhasilan
Setiap siklus pada kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dinyatakan berhasil jika terjadi perubahan proses yang ditunjukkan dengan adanya
peningkatan hasil belajar IPS siswa. Hasil belajar yang akan ditingkatkan pada penelitian ini mencakup dua ranah yaitu ranah kognitif dan afektif.
Penelitian ini berhasil jika skor tes hasil belajar ranah kognitif siswa mengalami kenaikan dan siswa yang memiliki nilai sesuai KKM Kriteria
Ketuntasan Minimal kelas V SD Negeri Wirosaban Yogyakarta yaitu 68. Penelitian ini akan dikatakan berhasil jika 75 dari jumlah siswa telah
memperoleh atau mencapai KKM ≥ 68.
69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Kondisi Awal Pra Tindakan
Penelitian tindakan ini dilakukan di kelas V SD Negeri Wirosaban Yogyakarta. Penelitian ini dimulai sejak observasi hingga pelaksanaan
tindakan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Wirosaban Yogyakarta semester II tahun ajaran 20162017 yang berjumlah 15
siswa, terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Tahap pra tindakan dilakukan untuk memperoleh data awal mengenai
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Peneliti menggunakan hasil ulangan tengah semester gasal sebagai data awal sebelum melakukan
tindakan. penelitian ini dimulai dengan observasi dan wawancara dengan guru kelas V. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa pada
proses pembelajaran di kelas V SD Negeri Wirosaban, guru masih banyak menggunakan metode ceramah. Metode tersebut belum melibatkan keaktifan
siswa secara optimal. Hal ini menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa kelas V SD Negeri Wirosaban masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat
dari rata-rata nilai Ujian Tengah Semester I tahun ajaran 20162017 sebesar 49,73.