Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif Tinjauan tentang Pembelajaran Kooperatif

40 memahami konsep-konsep yang dianggap sulit oleh siswa. Tujuan lain dari model ini adalah agar siswa dapat belajar menerima keragaman atau perbedaan latar belakang teman satu kelas. Selain itu, belajar model pembelajaran ini bertujuan untuk melatih keterampilan sosial dengan bekerja sama dan berkolaborasi dengan teman. Pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri Wirosaban masih belum berjalan dengan baik, hal ini terjadi karena berbagai faktor yang ada, serta ditunjukkan dengan hasil belajar yang tergolong rendah. Siswa di kelas V menganggap sulit IPS dan siswa masih belum menunjukkan ketertarikan terhadap pembelajaran IPS. Oleh karena itu, dalam penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif diharapkan akan sesuai dengan tujuan dari model tersebut agar pembelajaran berjalan sesuai yang direncanakan dan mendapatkan hasil yang maksimal.

3. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif

Roger dan Johnson dalam Lie, 2004: 31 mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran gotong royong harus diterapkan. Lima unsur model pembelajaran sebagai berikut: a. Saling ketergantungan positif Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar harus menyusun tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota kelompok mendapatkan tugas dan harus menyelesaikannya sendiri. Jadi keberhasilan suatu tugas bergantung pada setiap anggotanya. 41 b. Tanggung jawab perseorangan Unsur ini adalah akibat langsung dari unsur yang pertama. Masing- masing anggota kelompok mempunyai tanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya. Setiap anggota kelompok yang mendapatkan tugas akan berusaha melakukan yang terbaik. c. Tatap muka Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Kegiatan ini akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai adanya perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing. d. Komunikasi antaranggota Sebelum melaksanakan tugas, para siswa harus mendapat penjelasan mengenai cara berkomunikasi. Komunikasi dapat meliputi kegiatan mendengarkan dan berbicara. Keberhasilan suatu kelompok bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka serta menyanggah suatu pendapat. e. Evaluasi proses kelompok Guru perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasi kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerjasama dengan lebih efektif. 42 Dalam model pembelajaran kooperatif, siswa saling bergantung satu sama lain dan mereka mempunyai tanggung jawab masing-masing dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan oleh guru. Sebelum siswa menyelesaikan tugasnya, terlebih dahulu mereka mendapatkan informasi dari guru mengenai pentingnya berkomunikasi dengan siswa lain. Guru IPS kelas V SD Negeri Wirosaban akan selalu membimbing proses berjalannya diskusi pada pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Agar mereka dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan guru dapat melakukan penilaian apabila semua tugas yang diberikan dapat dilakukan oleh siswa secara maksimal.

4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25