112
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian peningkatan hasil belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siswa kelas V
SD Negeri Wirosaban Yogyakarta terdapat keterbatasan diantaranya: 1.
Waktu yang digunakan pada saat perhitungan skor kemajuan kelompok asal belum efektif karena waktu yang sangat terbatas.
2. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi persiapan
kemerdekaan Indonesia dan peristiwa sekitar proklamasi mata pelajaran IPS kelas V SD sehingga kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada
materi tersebut. 3.
Pilihan jawaban pada soal tes belum proporsional.
113
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terbukti dapat memperbaiki kualitas proses pembelajaran IPS dan meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD
Negeri Wirosaban Yogyakarta. Dari siklus I ke siklus II proses pembelajaran pada penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari pembentukan
kelompok asal dan ahli, pembagian materi, diskusi kelompok ahli, laporan
tim, pemberian kuis, dan rekognisi tim.
Pada proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, guru dapat mengelola kelas dengan baik. Pembelajaran terlihat lebih
kondusif karena aktifitas siswa dalam proses belajar juga meningkat. Siswa memperhatikan guru dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
Siswa juga menunjukkan keberanian dan tanggung jawab dalam diskusi kelompok asal maupun kelompok ahli. Selain itu, hasil belajar siswa kelas V
SD Negeri Wirosaban dapat meningkat karena adanya ketercapaian indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas dan adanya peningkatan ketuntasan
belajar dengan persentase pada pra tindakan sebesar 13,33, siklus I sebesar
66,67, dan siklus II sebesar 86,67.