60 q
= proporsi subjek yang mendapat skor 0 q = 1
– p Alat ukur yang reliabel adalah alat ukur yang memiliki tingkat reliabilitas
tinggi. Menurut Arikunto 2006: 276 alat ukur dikatakan reliabilitas tinggi jika memiliki nilai koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,60.
Tabel 6. Koefisien reliabilitas menurut Arikunto 2006: 276
Rentang Kategori
0,800 – 1,000
Tinggi 0,600
– 0,800 Cukup
0,400 – 0,600
Agak rendah 0,200
– 0,400 Rendah
0,00 – 0,200
Sangat Rendah Untuk penghitungan reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan bantuan
komputer program SPSS for windows version 20. Hasil uji coba reliabilitas yang diperoleh dari uji instrumen di SD Negeri Deresan adalah sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Statistik
Nilai r hitung
0,827 Kesimpulan
Reliable Berdasarkan patokan koefisien reliabilitas, hasil uji instrumen di SD Negeri
Deresan dikategorikan tinggi sehingga dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian.
J. Teknik Analisis Data
Tindak lanjut kegiatan peneliti setelah memperoleh data dari seluruh responden dan sumber data adalah melakukan analisis data. Menurut Sugiyono
2007: 207 kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel
dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
61 perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk
menguji hipotesis yang telah dilakukan. 1. Analisis Deskriptif
Dalam penelitian kuantitatif teknik analisis data yang digunakan adalah statistik. Terdapat dua macam statistik yaitu statistik deskriptif dan statistik
inferensial. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif karena penelitian ini dilakukan pada populasi tanpa diambil
sampelnya, maka distribusi sudah dianggap normal. Menurut Sugiyono 2011: 147 statistik deskriptif digunakan apabila peneliti hanya ingin mendeskripsikan
data yang diperoleh tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini untuk menyajikan data hasil belajar kognitif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penyajian
data antara lain melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean pengukuran tendensi sentral, perhitungan penyebaran data
melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi perhitungan persentase. 2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebaran data
berdistribusi normal atau tidak. Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas data yaitu dengan uji Kolmogorov-Smirnov dibantu dengan bantuan
komputer program SPSS for windows version 20. Data dikatakan berdistribusi normal apabila Sig
hitung
5.
62 b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk memastikan bahwa varian dari setiap kelompok sama atau sejenis, sehingga perbandingan dapat dilakukan secara adil.
Uji homogenitas sangat penting apabila peneliti bermaksud melakukan generalisasi untuk hasil penelitiannya serta penelitian yang data penelitiannya
diambil dari kelompok-kelompok terpisah yang berasal dari satu populasi. peneliti menggunakan uji levene dengan bantuan komputer program SPSS for windows
version 20. Data dinyatakan homogen apabila nilai signifikansi ≥ 5.
3. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis t-test. Uji t t-test
adalah teknik yang dipergunakan untuk menguji signifikansi perbedaan dua buah mean yang berasal dari dua buah distribusi. Data yang diuji adalah selisih rata-
rata nilai posttest. Analisis uji t-test digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran model cooperative learning tipe time token terhadap hasil
belajar IPS. Adapun rumus t-test adalah sebagai berikut: ̅
̅ √
Keterangan: T
: nilai t yang dihitung ̅
: nilai rata-rata kelas eksperimen ̅
: nilai rata-rata kelas kontrol n
1
: banyaknya subjek kelas eksperimen n
2
: banyaknya subjek kelas kontrol
63 s
1
: deviasi setiap nilai dari X
1
s
2
: deviasi setiap nilai dari X
2
Sugiyono, 2011:197 Dari perhitungan yang dilakukan apabila diperoleh t
hitung
≤ t
tabel
pada taraf signifikansi 5 maka H
o
diterima dan H
a
ditolak. Sebaliknya apabila t
hitung
≥ t
tabel
pada taraf signifikansi 5 maka H
o
dtolak dan H
a
diterima Sugiyono, 2011: 199. Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS for windows 20.
Adapun H
o
dan H
a
dalam penelitian yaitu sebagai berikut: H
o
: tidak ada perbedaan yang signifikan pada penerapan model cooperative learning tipe time token terhadap hasil belajar IPS
siswa kelas V SD Negeri Samirono. H
a
: ada perbedaan yang signifikan pada penerapan model cooperative learning tipe time token terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD
Negeri Samirono.
64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Samirono yang terletak di Jl. Colombo No. 002 Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Samirono tahun ajaran 20162017. Adapun kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas V. Kelas V di
SD Negeri Samirono ini terdapat dua kelas yaitu kelas VA dan Kelas VB. Peneliti memilih lokasi tersebut sebagai tempat penelitian dikarenakan siswa kelas VA
dan VB memiliki kemampuan yang sama, hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran IPS belum mencapai KKM serta letaknya yang strategis dan mudah
dijangkau. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 20162017 pada bulan Maret 2017.
Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen noenequivalent control group design karena pada desain ini menggunakan dua kelas, yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model cooperative learning tipe time token, sedangkan
pada kelas kontrol menggunakan metode yang biasa digunakan guru yaitu metode ceramah.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan seluruh siswa kelas V SD Negeri Samirono sebagai subjek penelitian. Kelas VA sebagai kelas eksperimen dan
kelas VB sebagai kelas kontrol. Dua kelas yang digunakan sebagai kelas