Prosedur Perlakuan Penelitian METODE PENELITIAN

47 dijangkau. Selain itu, SD Negeri Samirono mempunyai kelas paralel sehingga akan lebih memudahkan peneliti menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember 2016 sampai dengan bulan Maret 2017.

E. Prosedur Perlakuan Penelitian

Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti pada saat penelitian adalah sebagai berikut: 1. Pra-eksperimen a. Studi pustaka meliputi mengidentifikasi standar kompetensi, menetapkan kompetensi dasar, memilih materi dan menyusun proses pembelajaran. b. Menetapkan model pembelajaran yang cocok digunakan untuk pembelajaran materi menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. c. Menyiapkan dan mengembangkan perangkat pembelajaran seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dan membuat instrumen penelitian. d. Mengonsultasikan instrumen kepada ahli. e. Mengimplementasikan perangkat pembelajaran cooperative learning tipe time token pada pembelajaran. 2. Eksperimen Tahap-tahap dalam eksperimen meliputi pemberian tes awal atau pre test, pemberian perlakuan untuk kelas eksperimen dan kontrol dan pemberian tes akhir atau post test. Langkah-langkah perlakuan tersebut adalah sebagai berikut: 48 a. Tes awal Pretest Peneliti bersama guru kelas V berkolaburasi untuk menentukan materi. Berdasarkan kesepakatan tersebut materi yang digunakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama yaitu tentang menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Guru menjelaskan materi menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Kemudian peneliti memberikan tes berupa pilihan ganda kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum mendapat perlakuan. b. Perlakuan Treatment Guru melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti masing-masing sebanyak 3 kali pertemuan atau 6 x 35 menit. Dalam penelitian ini, materi untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol diajarkan oleh guru kelas V sedangkan peneliti bertugas sebagai pengamat selama penelitian berlangsung. Peneliti mengkoordinasikan tentang cara menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe time token kepada guru. Pada kelas eksperimen guru diberikan penjelasan mengenai penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe time token. Sedangkan pembelajaran pada kelas kontrol guru tetap menggunakan metode yang biasa digunakan guru dalam mengajar yaitu metode ceramah. Kegiatan pembelajaran kelas eksperimen sesuai dengan langkah-langkah penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe time token dan 49 dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan, adapun dalam pelaksanaan menggunakan beberapa tahap yaitu: 1 Persiapan. Guru menyiapkan media dan sumber belajar. 2 Pelaksanaan. Siswa mengamati video dan melakukan kegiatan tanya jawab terkait video yang telah ditayangkan . Guru menjelaskan tentang model pembelajaran cooperative learning tipe time token beserta peraturan dan ketentuannya. Siswa diminta untuk berkelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Siswa menerima kupon bicara dan lembar kerja siswa untuk dikerjakan secara berkelompok dengan menggunakan ketentuan model pembelajaran cooperative learning tipe time token. 3 Tindak Lanjut. Tahap ini berupa pemberian evaluasi individu, hasil evaluasi individu dibahas secara bersama-sama. Hasil pembahasan digunakan untuk mengambil kesimpulan terkait materi yang telah diberikan guru. Sedangkan perlakuan untuk kelas kontrol pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode ceramah. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan pembelajaran yang biasa dilakukan guru. Untuk materi yang diberikan pada kelas kontrol sama dengan yang diterima pada kelas eksperimen. Guru menjelaskan materi diselingi dengan kegiatan tanya jawab maupun diskusi. Selanjutnya siswa diberikan tugas untuk pemantapan materi serta diadakan evaluasi individu dan penarikan kesimpulan terkait materi yang telah diajarkan. c. Tes Akhir Posttest Pada tahap ini, siswa yang berada pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberikan soal tes berupa pilihan ganda. Hasil dari posttest yang telah 50 dilakukan digunakan oleh peneliti untuk mengukur pemahaman siswa tentang materi dan mengukur peningkatan hasil belajar siswa setelah mendapatkan perlakuan. 3. Pasca eksperimen a. Dari proses eksperimen tersebut diperoleh data kasar, selanjutnya peneliti mengorganisasi dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah ditentukan. b. Melakukan analisis dari data yang telah diperoleh. c. Membuat kesimpulan hasil penelitian.

F. Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP HASIL BELAJAR PKn KELAS V SD NEGERI GUGUS CAKRA KOTA SEMARANG

0 44 225

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PURWODADI

0 9 76

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI

0 0 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kuncen Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 15

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V DI SD NEGERI JURUGENTONG, BANGUNTAPAN, BANTUL.

0 0 210

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD

0 0 10