Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

20 menyusun hirarki hasil belajar psikomotorik. Hasil belajar disusun dalam urutan mulai dari yang paling rendah dan sederhana sampai yang paling tinggi dan kompleks. Hasil belajar tingkat yang lebih tinggi hanya dapat dicapai apabila siswa telah menguasai hasil belajar yang lebih rendah. Simpason dalam Purwanto 2010: 52 mengklasifikasikan hasil belajar psikomotor menjadi enam, yaitu: 1 persepsi perception adalah kemampuan membedakan suatu gejala dengan gejala lain, 2 kesiapan set adalah kemampuan menempatkan diri untuk memulai suatu gerakan, 3 gerakan terbimbing guided response adalah kemampuan melakukan gerakan meniru model yang dicontohkan, 4 gerakan terbiasa mechanism adalah kemampuan melakukan gerakan tanpa ada model contoh, 5 gerakan kompleks adaption adalah kemampuan melakukan serangkaian gerakan dengan cara, urutan dan irama yang tepat, 6 kreativitas origination adalah kemampuan menciptakan gerakan atau mengombinasikan gerakan. Jadi, hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar. Dalam penelitian ini hasil belajar yang dimaksud adalah hasil usaha anak untuk menguasai mata pelajaran yang akan dicapai. Hasil belajar IPS dalam penelitian ini menitikberatkan pada ranah kognitif yaitu C1 pengetahuan, C2 pemahaman dan C3 penerapan.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Keberhasilan belajar yang diperoleh siswa tentunya tidak lepas dari faktor- faktor dalam proses pembelajaran. Munculnya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa bukan karena kelemahan guru semata-mata akan tetapi bahwa kegiatan belajar merupakan suatu aktivitas yang dinamis. Faktor-faktor psikologis yang hadir dalam diri siswa ketika belajar juga memberi pengaruh dalam upaya mencapai tujuan belajar yang hendak dicapai. 21 Menurut Slameto 2003: 54 - 72 faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. a. Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri siswa. Ada tiga faktor yang berasal dari dalam diri siswa yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Faktor intern meliputi: 1 Kecerdasan Anak Kecerdasan anak mempunyai pengaruh besar terhadap hasil belajar. Kecerdasan berkaitan dengan cepat atau lambatnya penerimaan informasi dan penyelesaian masalah. Seseorang yang mempunyai kecerdasan yang tinggi bisa akan lebih berhasil dari pada seseorang yang mempunyai kecerdasan yang rendah. Ini berarti bahwa kecerdasan berpotensi dasar bagi pencapaian hasil belajar siswa. 2 Konsentrasi Belajar Konsentrasi belajar termasuk dalam salah satu aspek psikologis yang dapat diketahui oleh diri individu itu sendiri. Kesulitan berkonsentrasi merupakan indikator adanya masalah yang dihadapi siswa. Bimbingan, perhatian serta bekal kecakapan seorang guru mempunyai peran yang sangat penting dalam pencapaian hasil belajar siswa. 3 Minat Minat merupakan keinginan yang besar terhadap sesuatu. Kegiatan yang diminati seseorang dengan disertai rasa senang akan diperhatikan terus menerus. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, seseorang yang mempunyai minat akan lebih intensif memusatkan perhatiannya terhadap materi sehingga 22 menjadikan siswa lebih giat dalam belajar yang akhirnya dapat melakukan pencapaian prestasi yang baik. 4 Motivasi Belajar Perilaku yang menunjukkan seseorang untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya disebut dengan motivasi. Motivasi menjadi kekuatan yang mendorong siswa mendayagunakan seluruh potensi yang ada pada dirinya dalam mewujudkan tujuan belajar. Rendahnya motivasi belajar akan memberikan dampak pada ketercapaian hasil belajar. Siswa yang memiliki motivasi akan terlihat melalui kesungguhannya untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran. 5 Kesehatan Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannyabebas dari penyakit. Kondisi badan yang cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk ataupun ada gangguan-gangguankelainan-kelainan fungsi alat indera dalam tubuhnya terganggu berpengaruh terhadap proses belajar siswa. 6 Kesiapan dan Kematangan Kematangan adalah suatu fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat- alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap matang. Selain itu kesiapan juga timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan. Karena kematangan berarti kesiapan untuk melakukan kecakapan. Jika siswa belajar sudah ada kesiapan, maka hasil belajar akan baik. 23 b. Faktor eksternal Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa yang memberikan pengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar yang dicapai siswa. Faktor-faktor eksternal meliputi: 1 Lingkungan Keluarga Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi anak. Keluarga mempunyai peranan penting dalam perkembangan anak karena dari keluarga anak menerima pendidikan. Keluarga yang sehat besar, artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia. Melihat pernyataan tersebut dapat dipahami betapa pentingnya peranan keluarga dalam pendidikan anaknya. Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga misalnya cara orang tua mendidik anak-anaknya. Selain itu, suasana rumah yang tenang dan tenteram, keadaan ekonomi, pengertian dari orang tua, perkataan dan bimbingan orang tua juga akan mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Oleh karena itu, kondisi rumah yang baik akan mempengaruhi anak belajar dengan baik, begitupun sebaliknya. Kebiasaan keluarga akan mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik agar mendorong semangat anak untuk belajar guna mencapai prestasi belajar yang baik. 2 Lingkungan Sekolah Selain di rumah waktu belajar anak akan berada di sekolah. Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar anak mencakup metode guru dalam mengajar, 24 kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Lingkungan sekolah yang baik akan mempengaruh pencapaian hasil belajar. 3 Lingkungan Sosial teman sebaya Setiap anak tidak akan lepas dari interaksi dengan lingkungannya, terutama di lingkungan sekolah. Lingkungan sosial dapat memberi pengaruh positif maupun negatif kepada anak. Lingkungan sosial yang tidak menguntungkan bagi perkembangan siswa akan mendatangkan dampak negatif terhadap proses dan hasil belajar yang diperoleh. Pada sisi lain, lingkungan sosial juga memberi pengaruh positif terhadap siswa. Peningkatan hasil belajar karena pengaruh teman sebaya yang mampu memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar. Selain itu motivasi dalam belajar siswa, juga dapat mengalami perubahan sikap positif yang ia tiru dalam pergaulan dan interaksi sehari-hari. 4 Lingkungan Masyarakat Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh tersebut terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Pengaruh dari teman bergaul siswa akan lebih cepat masuk dalam jiwanya. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh yang baik terhadap siswa, begitu juga sebaliknya. Bila kehidupan sekitar masyarakat adalah orang-orang terpelajar yang baik, mereka mendidikkan dan menyekolahkan anak-anaknya, antusias dengan cita-cita yang luhur akan masa depan anaknya, anaksiswa juga akan terpengaruh ke hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang lingkungannya. 25 Pengaruh moral yang baik dan orang-orang yang berpendidikan disekitarnya akan memberikan pengaruh yang dapat mendorong semangat anak untuk giat belajar. 5 Lingkungan Sekitar Lingkungan sekitar anak juga berpengaruh terhadap pencapaian tujuan belajarnya. Seperti bangunan rumah, keadaan lalu lintas, suasana sekitar dan iklim. Kondisi yang tenteram dilingkungan tempat tinggal anak akan menunjang untuk memperoleh hasil yang belajar yang maksimal. Keberhasilan belajar merupakan tujuan akhir dari seluruh aktivitas yang dilakukan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga orang tua, sekolah dan masyarakat harus berupaya secara optimal memahami berbagai faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hambatan-hambatan dalam pencapaian hasil belajar, termasuk dalam hasil belajar IPS. Salah satu faktor eksternal yang digunakan adalah untuk mempengaruhi hasil belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe time token. Dengan menggunakan model pembelajaran tersebut diharapkan akan memudahkan anak dalam menerima materi yang diajarkan guru serta dapat mempengaruhi hasil belajar IPS siswa.

C. Kajian Tentang Model Cooperative Learning Tipe Time Token

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP HASIL BELAJAR PKn KELAS V SD NEGERI GUGUS CAKRA KOTA SEMARANG

0 44 225

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PURWODADI

0 9 76

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI

0 0 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kuncen Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 15

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V DI SD NEGERI JURUGENTONG, BANGUNTAPAN, BANTUL.

0 0 210

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD

0 0 10