Model Cooperative Learning tipe Time Token

31 pembelajaran cooperative learning tidak akan berjalan efektif jika suasana belajar yang ada tidak menyenangkan. Dari kelima prinsip-prinsip tersebut, model pembelajaran cooperative learning juga mengandung prinsip-prinsip yang membedakan dengan model pembelajaran lainnya. Menurut Slavin dalam Trianto 2010-61-62 bahwa konsep utama dari belajar cooperative learning adalah sebagai berikut. a. Jika kelompok mencapai kriteria yang ditentukan maka mereka akan mendapatkan penghargaan kelompok. b. Tanggung jawab individu, ini bermakna bahwa suksesnya kelompok tergantung pada belajarnya individu masing-masing anggota kelompok. Individu mempunyai rasa tanggungjawab bersama dalam membantu teman yang lain dan memastikan semua anggota kelompok siap dalam menghadapi evaluasi tanpa bantuan yang lain. c. Kesempatan yang sama untuk sukses, siswa telah membantu keberhasilan kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka. Tidak membeda- bedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi, sedang maupun rendah. Karena kontribusi semua anggota kelompok sangat bernilai untuk sama-sama tertantang melakukan yang terbaik.

4. Model Cooperative Learning tipe Time Token

Model pembelajaran time token menurut Huda 2014: 239 adalah salah satu pembelajaran cooperative learning dimana pembelajarannya untuk mengajarkan keterampilan sosial. Model ini digunakan untuk melatih dan mengembangkan 32 keterampilan sosial agar siswa tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali. Penerapan model pembelajaran time token dilakukan secara berkelompok, dalam pembelajaran ini mengajarkan keterampilan sosial untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau menghindari siswa diam sama sekali dalam berdiskusi. Guru bertindak dan memastikan semua siswa yang berada dalam kelompok menguasai materi pembelajaran yang diberikan. Kemudian siswa melaksanakan tes atas materi yang diberikan lalu mengerjakan tes tersebut tanpa bantuan siswa lain Shoimin, 2016: 216. Menurut Suprijono 2011: 133 langkah-langkah model pembelajaran cooperative learning tipe time token yang diterapkan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut. a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar. b. Guru mengondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi. c. Guru memberi tugas kepada siswa. d. Guru memberi sejumlah kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik per kupon pada setiap siswa. e. Guru meminta siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum berbicara atau memberi komentar. Satu kupon untuk satu kesempatan berbicara. Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah habis kuponnya tidak boleh berbicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus berbicara sampai semua kuponnya habis. Demikian seterusnya hingga semua anak berbicara. 33 f. Guru memberi sejumlah nilai berdasarkan waktu yang digunakan siswa dalam berbicara. Menurut Huda 2014: 241 model pembelajaran cooperative learning tipe time token memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah sebagai berikut: a. Mendorong siswa untuk meningkatkan inisiatif dan partisipasi. b. Menghindari dominasi siswa yang pandai berbicara atau yang tidak bicara sama sekali. c. Membantu siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. d. Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi aspek berbicara. e. Melatih siswa untuk mengungkapkan pendapat. f. Menumbuhkan kebiasaan pada siswa untuk saling mendengarkan, berbagi, memberi masukan dan memiliki sikap keterbukaan terhadap kritik. g. Mengajarkan siswa untuk menghargai pendapat orang lain. h. Mengajak siswa mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang dihadapi. i. Tidak memerlukan banyak media pembelajaran. Jadi, model time token digunakan untuk melatih keterampilan sosial dan komunikasi siswa. Guru memberi sejumlah kupon berbicara dengan waktu yang sudah ditentukan. Sebelum berbicara siswa menyerahkan satu kupon untuk setiap kali berbicara. Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lain. Siswa yang telah habis kuponnya tidak boleh berbicara lagi sedangkan siswa yang masih memiliki kupon harus berbicara sampai kupon tersebut habis.

D. Kajian Metode Ceramah Bervariasi

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP HASIL BELAJAR PKn KELAS V SD NEGERI GUGUS CAKRA KOTA SEMARANG

0 44 225

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PURWODADI

0 9 76

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI

0 0 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kuncen Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 15

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V DI SD NEGERI JURUGENTONG, BANGUNTAPAN, BANTUL.

0 0 210

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD

0 0 10