eksperimen diberikan perakuan dengan strategi Anticipation Guide dan kelompok kontrol diberi pembelajaran tanpa strategi.
2. Keefektifan Strategi Anticipation Guide dalam Pembelajaran Membaca
Pemahaman
Keefektifan penggunaan strategi Anticipation Guide dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Yogyakarta dapat
diketahui setelah siswa mendapat pembelajaran membaca pemahaman menggunakan strategi Anticipation Guide. Hasil analisis uji-t data kenaikan tes
awal dan tes akhir kemampuan membaca pemahaman kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan bantuan komputer program SPSS 20.0 menunjukan
penghitungan data tes awal dan tes akhir kemampuan membaca pemahaman kelompok eksperimen diperoleh t
sebesar 9,629 dengan df sebesar 33 dan p sebesar 0,000, nilai p lebih kecil daripada taraf kesalahan 0,05 0,000 0,05.
Hasil uji-t tersebut menunjukan bahwa strategi Anticipation Guide efektif dalam pembelajaran membaca pemahaman. Selain itu, keefektifan strategi Anticipation
Guide juga dapat dilihat dari gain score rata-rata tes awal dan tes akhir antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Kenaikan rata-rata skor tes awal
dan tes akhir kelompok eksperimen 4,70 lebih tinggi daripada kelompok kontrol 0,94. Hal tersebut menunjukan bahwa pembelajaran membaca pemahaman
menggunakan strategi Anticipation Guide efektif daripada pembelajaran membaca tanpa menggunakan strategi Anticipation Guide.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Viera Budyariesqa 2013 berjudul “Keefektifan Penggunaan Teknik Panduan Antisipasi dalam
Pembelajaran Membaca Pemahaman Bagi Siswa Kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Imogiri, Bantul”. Hasil penelitian Budyariesqa 2013: 73 dapat
disimpulkan bahwa penggunaan teknik Panduan Antisipasi dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Hal ini dapat dilihat dari analisis statistik
dengan teknik uji-t antara skor tes awal dengan tes akhir. Hasil uji-t dari skor tes awal dan tes akhir dihasilkan t
hitung
= 6,807, db = 61, dan p = 0,000. Nilai p lebih kecil dari taraf signifikansi 5 0,000 0,05. Terdapat perbedaan yang
signifikan pada kenaikan skor rata-rata tes awal ke tes akhir antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan skor rata-rata kelompok kontrol lebih
tinggi 4,281 daripada kelompok kontrol 0,355. Perbedaan kenaikan skor rata- rata tersebut menunjukan bahwa pembelajaran membaca pemahaman dengan
menggunakan teknik Panduan Antisipasi efektif daripada pembelajaran membaca pemahaman yang tidak menggunakan teknik Panduan Antisipasi.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut. 1. Penelitian yang dilakukan masih terbatas pada pembelajaran membaca
pemahaman dengan jumlah sampel yang terbatas yaitu satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol.
2. Terbatasnya waktu penelitian yang disediakan sekolah karena bersamaan dengan pelaksanaan Tes Pendalaman Materi TPM untuk kelas IX.
3. Subjek pada penelitian ini hanya SMP Negeri 2 Yogyakarta sehingga strategi Anticipation Guide belum tentu efektif jika diterapkan pada subjek penelitian
lain. 4. Strategi penelitian ini hanya diterapkan pada pembelajaran membaca
pemahaman, sehingga strategi Anticipation Guide belum tentu efektif jika diterapkan pada pembelajaran membaca yang lain.
65
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat diambil simpulan sebagai berikut.
1. Terdapat perbedaan kemampuan membaca pemahaman yang signifikan antara siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan strategi Anticipation Guide
dan siswa yang mendapat pembelajaran tanpa strategi Anticipation Guide. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penghitungan uji-t skor tes akhir kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen dengan bantuan SPSS versi 20.0. Hasil penghitungan menunjukan t
sebesar 7,004 dengan df sebesar 66 pada taraf kesalahan 0,05 5. Selain itu, diperoleh nilai p sebesar 0,000 sehingga dapat
dinyatakan signifikan atau tidak ada perbedaan karena nilai p 0,05. 2. Strategi Anticipation Guide teruji efektif digunakan dalam pembelajaran
membaca pemahaman pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Yogyakarta. Hal ini ditunjukan dari penghitungan uji-t skor tes awal dan tes akhir kemampuan
membaca pemahaman kelompok eksperimen yang menunjukan nilai t sebesar 9,629 dengan df sebesar 33 dan nilai p sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf
kesalahan 0,05 0,000 0,05. Keefektifan strategi Anticipation Guide juga dapat dilihat dari kenaikan skor rata-rata tes awal dan tes akhir kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Skor rata-rata tes awal dan tes akhir kelompok kontrol mengalami kenaikan sebesar 0,94. Skor rata-rata tes awal
dan tes
akhir kelompok
eksperimen mengalami
kenaikan
sebesar 4,70. Kenaikan skor rata-rata tes awal dan tes akhir kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol menunjukan bahwa pembelajaran
membaca pemahaman dengan menggunakan strategi Anticipation Guide lebih efektif dibandingkan pembelajaran membaca pemahaman tanpa menggunakan
strategi Anticipation Guide.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan
yang diperoleh,
dapat diketahui
bahwa pembelajaran membaca pemahaman menggunakan strategi Anticipation Guide
lebih efektif dibandingkan pembelajaran tanpa strategi Anticipation Guide. Oleh karena itu, strategi Anticipation Guide dapat digunakan sebagai alternatif dalam
pembelajaran membaca pemahaman oleh guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Yogyakarta. Hal tersebut dikarenakan strategi Anticipation Guide mampu
membantu siswa dalam memahami bacaan melalui pernyatan-pernyataan guru yang diberikan guru dan pembangunan skemata yang dimiliki siswa mengenai
topik bacaan.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, dapat diuraikan beberapa saran yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran membaca
pemahaman sebagai berikut. 1. Sebelum
pembelajaran membaca
pemahaman sebaiknya
dilakukan pengkondisian terlebih dahulu agar pembelajaran berjalan dengan lancar.