Metode Pembelajaran KEEFEKTIFAN STRATEGI ANTICIPATION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 YOGYAKARTA.

Persiapkan Diri Sebelum Berlari Lari, aktivitas ini tentunya sudah tidak asing lagi di telinga. Selain mudah dilakukan, lari memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Mencegah timbulnya, meningkatkan mood dan menghilangkan stres, dan membantu menurunkan berat badan merupakan beberapa manfaat yang didapat dari sekian banyak manfaat berlari. Akan tetapi, satu hal yang paling penting dari berlari adalah menjaga kondisi tubuh agar tetap fit dan terus aktif bergerak. Melakukan aktivitas lari sebenarnya tidak perlu persiapan khusus. Memilih pakaian untuk berlari pun gampang. Seorang perlari sebaiknya menggunakan pakaian dengan bahan yang mudah menyerap keringat, yaitu katun. Berikutnya yaitu sepatu lari. Memilih sepatu lari tidak harus mahal tetapi yang paling penting adalah nyaman digunakan. Selain sepatu, pilihlah kaus kaki yang berkualitas sehingga mengurangi resiko lecet kulit. Sebelum berlari, biasakan untuk melakukan pemanasan. Pemanasan dapat dilakukan dengan berjalan atau berlari kecil selama lima menit. Berlari tanpa pemanasan dapat meningkatkan resiko cidera karena otot belum siap untuk aktivitas berat. Sama seperti pentingnya pemanasan, setelah berlari sebaiknya jangan langsung berhenti total dan duduk. Lakukan pendinginan dan peregangan untuk membantu otot kembali pulih. Pelari pemula sebaiknya tahu bagaimana cara berlari yang baik. Menguasai teknik berlari yang baik dapat mengurangi perasaan cepat lelah, mengurangi resiko cidera, dan membuat aktivitas lari terasa lebih menyenangkan. Bagi pelari awal, usahakan telapak kaki mendarat di bagian tengah tumit heel strike. Kaki sebaiknya mendarat dengan posisi di bawah pinggul, bukan di bagian depan tubuh. Berlari memerlukan energi yang cukup sebagai bahan bakar tubuh. Jika hendak berlari, sebaiknya menghindari makanan berat 2 jam sebelum berlari. Tubuh harus fokus pada kerja otot, bukan pada pencernaan. Mengkonsumsi camilan ringan seperti pisang sekitar 15 menit sebelum berlari merupakan pilihan yang lebih tepat. Untuk menghindari dehidrasi, pastikan mengkonsumsi jumlah air putih yang cukup sepanjang hari, tidak hanya ketika hendak berlari. Membawa botol air minum ketika berlari juga dapat menjadi alternatif ketika merasa haus saat berlari. Bagi pelari awal, tiap sesi lari sebaiknya tidak melebihi durasi 30 menit, sebanyak 3 kali seminggu. Frekuensi tersebut merupakan rekomendasi umum dari banyak studi mengenai intensitas olahraga yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat kebugaran optimal. Jeda waktu berlari juga diperlukan. Berikan satu atau dua hari istirahat diantara hari-hari berlari. Tubuh memerlukan periode istirahat untuk kembali pulih dari aktivitas dan memberikan kesempatan bagi tulang dan organ untuk berkembang lebih kuat. Kecepatan berlari akan meningkat seiring semakin kuatnya tulang dan tingginya tingkat kebugaran yang dimiliki seseorang. Jadi, jangan terlalu memikirkan soal kecepatan.