menjadi dua kategori, yaitu unsur-unsur pada bacaan atau ciri-ciri tekstual dan lingkungan membaca. Semua faktor tersebut tidak saling terpisah, tetapi saling
berhubungan. Sulit tidaknya seseorang dalam memahami suatu bacaan ditentukan oleh
faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman membacanya. Faktor-faktor tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain, melainkan saling berhubungan.
Berdasarkan penjabaran tersebut, beberapa faktor yang berpengaruh dalam pemahaman seseorang antara lain motivasi, tujuan, kemampuan linguistik yang
dimiliki, lingkungan, karakteristik teks, tingkat keterbacaan, dan pengetahuan relevan yang dimiliki sebelumnya.
4. Pembelajaran Membaca di SMP
Pembelajaran membaca di sekolah memiliki beberapa tujuan sesuai dengan jenis membaca yang diajarkan. Pembelajaran membaca di tingkat SMP
merupakan membaca lanjutan yang terdapat dua keterampilan membaca, yaitu membaca intensif dan membaca ekstensif. Berdasarkan jenis keterampilan yang
ada membaca pemahaman termasuk dalam keterampilan membaca intensif yang kompetensinya diajarkan pada siswa SMP kelas VII.
Pembelajaran membaca di SMP menuntut guru untuk memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran agar pembelajaran berlangsung
menyenangkan. Siswa dituntut untuk aktif agar mampu memahami bacaan dengan baik. Akan tetapi, kesulitan pemilihan strategi pembelajaran yang tepat masih
menjadi hambatan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran membaca
pemahaman di sekolah. Hal tersebut menyebabkan tujuan pembelajaran di sekolah belum tercapai.
Tujuan pembelajaran membaca pemahaman perlu diajarkan pada siswa karena adanya tuntutan untuk dapat memahami suatu materi dengan baik sehingga
siswa mendapat pengetahuan baru dari bacaan yang ia baca. Pada kurikulum tingkat satuan pendidikan, terdapat standar kompetensi dan kompetensi dasar
membaca pemahaman yang diajarkan pada siswa kelas VII sebagai berikut.
Tabel 1: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Keterampilan Membaca Siswa Kelas VII SMP Semester II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Membaca 11. Memahami wacana tulis
melalui kegiatan membaca intensif dan membaca memindai
11.1 Mengungkapkan hal-hal yang dapat diteladani dari buku biografi yang dibaca
secara intensif 11.2 Menemukan gagasan utama dalam teks
yang dibaca 11.3 Menemukan informasi secara cepat dari
tabeldiagram yang dibaca
Kompetensi dasar yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah mengenai membaca untuk menemukan gagasan utama dalam teks yang dibaca
pada semester 2. Pembelajaran membaca berdasarkan kompetensi dasar tersebut akan dipadukan dengan strategi Anticipation Guide agar dapat membentuk suatu
model pembelajaran di kelas yang kreatif dan inovatif.
5. Strategi Anticipation Guide
Strategi Anticipation Guide merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mengembangkan komperehensi siswa dalam membaca. Strategi ini
dirancang oleh Redeance 1981, Bean 1985, dan Baldwin 1989. Inti dari