2. Tujuan Membaca
Hakikat kegiatan membaca adalah memperoleh makna yang tepat melalui bacaan. Oleh karena itu, pembaca harus menentukan tujuan yang tepat dalam
membaca. Blanton dalam Somadayo, 2011: 12 yang mengemukakan bahwa membaca hendaknya mempunyai tujuan karena seseorang yang membaca dengan
suatu tujuan cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan
. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Dalman 2014: 11-12
yang menyebutkan bahwa tujuan membaca yang jelas akan meningkatkan pemahaman seseorang terhadap bacaan sehingga pembaca memperoleh makna
yang tepat. Tampubolon 2008: 11 mengemukakan tiga tujuan membaca yaitu
membaca untuk studi, membaca untuk usaha, dan membaca untuk kesenangan. Pertama, membaca untuk studi adalah membaca untuk memahami isi dari bacaan
secara keseluruhan, baik pikiran pokok mapupun penjelasannya. Kedua, membaca untuk usaha adalah membaca untuk menemukan dan memahami berbagai
informasi yang berkaitan dengan usaha yang dilakukan. Ketiga, membaca untuk kesenangan adalah membaca untuk mengisi waktu uang dan untuk tujuan
memuaskan perasaan serta imajinasi. Tujuan membaca yang berkaitan dengan pembelajaran dikemukakan oleh
Nurhadi 2010: 11 antara lain 1 memahami secara detail dan menyeluruh isi buku, 2 menangkap ide pokokgagasan utama buku secara cepat, 3
mendapatkan informasi tentang sesuatu, 4 mengenali makna kata-kata istilah sulit, 5 untuk menilai kebenaran gagasan pengarangpenulis, 6 mendapatkan
keterangan tentang pendapat seseorang ahli atau keterangan tentang definisi suatu istilah.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan utama membaca adalah memperoleh informasi dan mencapai pemahaman. Tanpa
pemahaman maka seseorang tidak mampu memaknai apa yang dibaca sehingga pesan yang disampaikan penulis tidak sampai pada pembaca. Membaca dengan
memahami akan lebih baik daripada hanya sekadar membaca.
3. Membaca Pemahaman
a. Pengertian Membaca Pemahaman
Kegiatan membaca memerlukan sebuah pemahaman understanding. Kegiatan membaca yang tidak disertai dengan pemahaman bukanlah kegiatan
membaca Zuchdi, 2012: 3. Berkaitan dengan hal tersebut, Ness dalam Harvey, 2013: 5 menyatakan bahwa “reading comperehension is a process that involves
memory, thingking abstractly, visualization, and understanding vocabulary as well as knowing how to properly decode
”. Membaca pemahaman adalah proses yang melibatkan ingatan, kemampuan berpikir abstrak, visualisasi, dan
memahami kosakata seperti proses mengartikan simbol. Membaca pemahaman menuntut pembaca untuk mengetahui dengan baik
dan mengerti apa yang dibaca. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Abidin 2012: 60 bahwa membaca pemahaman adalah proses sungguh-sungguh yang
dilakukan pembaca untuk memperoleh informasi, pesan, dan makna yang terkandung dalam sebuah bacaan. Kegiatan ini melibatkan dua keterampilan dasar