membaca,  yaitu  keterampilan  visual  dan  keterampilan  kognitif.  Keterampilan visual pada membaca pemahaman berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam
membaca  teks  bacaan.  Keterampilan  kognitif  dalam  membaca  pemahaman berkaitan  dengan  keterampilan  yang  berkaitan  dengan  pengetahuan  yang
diperoleh pembaca dari suatu bacaan. Pemahaman  dalam  membaca  menurut  Somadayo  2011:  10  juga  dapat
dimaknai  sebagai  suatu  proses  pemerolehan  makna  yang  secara  aktif  melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki oleh pembaca serta dihubungkan
dengan isi bacaan. Tiga  hal  pokok  yang berkaitan dengan membaca pemahaman yaitu,  1  pengetahuan  dan  pengalaman  yang  dimiliki  pembaca,  2  mampu
menghubungkan pengetahuan dan pengalaman tersebut dengan teks yang dibaca, dan 3 terjadi proses pemerolehan makna secara aktif sesuai dengan pengetahuan
dan pengalaman yang dimiliki pembaca. Berdasarkan  pemaparan  konsep  tersebut,  dapat  disimpulkan  bahwa
membaca  pemahaman  adalah  membaca  dengan  memahami  makna  dan  menarik kesimpulan  dari  informasi-informasi  yang  terdapat  dalam  sebuah  teks.
Pemahaman dalam membaca merupakan hal penting bagi seorang pembaca dalam menarik kesimpulan. Selain itu, pembaca juga melakukan proses berpikir dengan
menghubungkan  antara  bacaan  dengan  skemata  pembaca.  Setelah  melalui serangkaian proses tersebut pemahaman dalam membaca dapat tercapai.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca Pemahaman
Kemampuan  setiap  orang  dalam  memahami  bahan  bacaan  berbeda-beda. Hal  tersebut  dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor,  yaitu  perbendaharaan  kata  yang
dimiliki,  minat,  jangkauan  mata,  kecepatan  interpretasi,  latar  belakang pengalaman  sebelumnya,  kemampuan  intelektual,  keakraban  dengan  ide  yang
dibaca,  tujuan  membaca,  dan  keluwesan  mengatur  kecepatan  Soedarso,  2010: 58.
Syafi‟ie  dalam  Somadayo,  2011:  27  menjelaskan  bahwa  faktor  yang berpengaruh  terhadap  membaca  adalah  penguasaan  struktur  wacanateks  bacaan.
Setiap  bacaan  memiliki  struktur  teks  yang  khas  sehingga  pemahaman  terhadap setiap  bacaan  berbeda.  Faktor  lain  yang  mempengaruhi  pemahaman  terhadap
bahan  bacaan  yaitu  aktivitas  pembaca  untuk  memperoleh  pemahaman  tersebut. Pemahaman  tidak  datang  dengan  sendirinya  melainkan  harus  melalui  aktivitas
berpikir dengan kegiatan menghubungkan pengetahuan-pengetahuan relevan yang dimiliki sebelumnya.
Berbeda  dengan  pendapat  di  atas,  Jhonson  dan  Pearson  dalam  Zuchdi, 2012: 12-13 membagi faktor-faktor yang mempengaruhi komperehensi membaca
dapat  menjadi  dua  macam,  yaitu  yang  berada  di  dalam  diri  dan  yang  di  luar pembaca. Faktor-faktor yang berada di dalam diri pembaca meliputi kemampuan
linguistik  kebahasaan,  minat  seberapa  besar  kepedulian  pembaca  terhadap bacaan yang dihadapinya, motivasi seberapa besar kepedulian pembaca terhadap
tugas  membaca  atau  perasaan  umum  mengenai  membaca  dan  sekolah,  dan kumpulan  kemampuan  membaca.  Faktor-faktor  di  luar  pembaca  dibedakan
menjadi  dua  kategori,  yaitu  unsur-unsur  pada  bacaan  atau  ciri-ciri  tekstual  dan lingkungan  membaca.  Semua  faktor  tersebut  tidak  saling  terpisah,  tetapi  saling
berhubungan. Sulit  tidaknya  seseorang  dalam  memahami  suatu  bacaan  ditentukan  oleh
faktor-faktor  yang  mempengaruhi  pemahaman  membacanya.  Faktor-faktor tersebut  tidak  dapat  dipisahkan  satu  sama  lain,  melainkan  saling  berhubungan.
Berdasarkan  penjabaran  tersebut,  beberapa  faktor  yang  berpengaruh  dalam pemahaman  seseorang  antara  lain  motivasi,  tujuan,  kemampuan  linguistik  yang
dimiliki,  lingkungan,  karakteristik  teks,  tingkat  keterbacaan,  dan  pengetahuan relevan yang dimiliki sebelumnya.
4. Pembelajaran Membaca di SMP
Pembelajaran  membaca  di  sekolah  memiliki  beberapa  tujuan  sesuai dengan  jenis  membaca  yang  diajarkan.  Pembelajaran  membaca  di  tingkat  SMP
merupakan  membaca  lanjutan  yang  terdapat  dua  keterampilan  membaca,  yaitu membaca  intensif  dan  membaca  ekstensif.  Berdasarkan  jenis  keterampilan  yang
ada  membaca  pemahaman  termasuk  dalam  keterampilan  membaca  intensif  yang kompetensinya diajarkan pada siswa SMP kelas VII.
Pembelajaran  membaca  di  SMP  menuntut  guru  untuk  memiliki kemampuan  dalam  mengelola  pembelajaran  agar  pembelajaran  berlangsung
menyenangkan. Siswa dituntut untuk aktif agar mampu memahami bacaan dengan baik.  Akan  tetapi,  kesulitan  pemilihan  strategi  pembelajaran  yang  tepat  masih
menjadi  hambatan  bagi  guru  dalam  melaksanakan  pembelajaran  membaca