172 3.  Kolom  ke  4  MULTIPLIER  adalah  pita  resistor  yang  menunjukkan  nilai
resistansi namun dikalikan dengan nilai pada pita ke 1, 2 dan 3. 4.  Kolom pita ke 5 adalah pita resistor yang menunjukkan nilai toleransi.
5.  Untuk  membedakan  resistor  dengan  5  pita  dengan  pita  terakhir  adalah toleransi  dan  5  pita  dengan  pita  terakhir  adalah  reliabilitas  adalah  dengan
melihat  jarak  pita  terakhir.  Jika  jaraknya  sama  dengan  pita  kelima  adalah reliabilitas dan jika jaraknya sama dengan pita yang lain maka kelima adalah
toleransi.
6.  pita pertama suatu resistor adalah yang paling dekat dengan ujung resistor. Contoh pembacaan kode warna resistor yang digunakan pada buku ini:
1.  Resistor 1 kΩ ± 1
Coklat Hitam
Hitam Coklat
Coklat 1
X10 1
Resistor 1 kΩ ± 5
Coklat Hitam
Merah Emas
1 x 10
2
5
2.  Resistor 33 kΩ ± 1
Orange Orange
Hitam Merah
Coklat 3
3 x 10
2
1
Resistor 33 kΩ ± 5
Orange Orange
Orange Coklat
3 3
x 10
3
5
3.  Resistor 47 kΩ ± 1
Kuning Ungu
Hitam Merah
Coklat 4
7 x 10
2
1
Resistor 47 kΩ ± 5
Kuning Ungu
Orange Emas
4 7
x 10
3
5
b Resistor yang Tidak Tetap Variabel Ialah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah.
Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer. Yang banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter.
b.1 Potensiometer Resistor  yang  nilai  resistansinya  dapat  diubah-ubah  dengan  memutar  poros
yang  telah  tersedia.  Potensiometer  pada  dasarnya  sama  dengan  trimpot  secara fungsional.
173 Gambar 5.61. simbol dan bentuk fisik Potensiometer
b.2  Trimpot Resistor  yang  nilai  resistansinya  dapat  diubah-ubah  dengan  cara  memutar
porosnya  dengan  menggunakan obeng.  Untuk  mengetahui  nilai  hambatan  dari suatu  trimpot  dapat  dilihat  dari  angka  yang  tercantum  pada  badan  trimpot
tersebut.
Gambar 5.62. simbol dan bentuk fisik Trimpot
2 KAPASITOR Kapasitor  adalah  suatu  komponen  elektronika  yang  dapat  menyimpan  dan
melepaskan muatan listrik atau energi listrik. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Seperti
halnya hambatan, kapasitor dapat dibagi menjadi :
a Kapasitor Tetap Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang mempunyai nilai kapasitas yang tetap.
Simbol kapasitor seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Gambar  5.63. Simbol Kapasitor
174 Kapasitor dapat dibedakan dari bahan yang digunakan sebagai lapisan diantara
lempeng-lempeng logam yang disebut dielektrikum. Dielektrikum  tersebut  dapat  berupa  keramik,  mika,  mylar,  kertas,  polyester
ataupun  film.  Pada  umumnya  kapasitor  yanng  terbuat  dari  bahan  diatas nilainya kurang dari 1 mikrofarad 1µF.
Satuan kapasitor adalah Farad, dimana 1 farad = 10
3
mF = 10
6
μF = 10
9
nF =10
12
pF. Untuk  mengetahui  besarnya  nilai  kapasitas  atau  kapasitansi  pada  kapasitor
dapat dibaca melalui kode angka pada badan kapasitor tersebut yang terdiri dari 3 angka.  Angka  pertama  dan  kedua  menunjukkan  angkaatau  nilai,  angka  ketiga
menunjukkan  faktor  pengali  atau  jumlah  nol,  dan  satuan  yang  digunakan  ialah pikofarad pF.
Contoh : Pada badan kapasitor tertulis angka 103 artinya nilai kapasitas dari kapasitor
tersebut adalah 10x103 pF = 10 x 1000 pF = 10nF = 0,01 ìF. Kapasitor  tetap  yang  memiliki  nilai  lebih  dari  atau  sama  dengan  1ìF  adalah
kapasitor  elektrolit  elco.  Kapasitor  ini  memiliki  polaritas  memiliki  kutub positif dan kutub negatif dan biasa disebutkan tegangan kerjanya.
Misalnya:  100µF  16  V  artinya  elco  memiliki  kapasitas  100µF  dan  tegangan kerjanya tidak boleh melebihi 16 volt.
Gambar 5.64. Simbol dan Fisik kapasitor
b  Kapasitor Tidak Tetap Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai kapasitansi atau
kapasitas yang dapat diubah-ubah. Kapasitor ini terdiri dari : b.1 Kapasitor Trimer
Kapasitor  yang  nilai  kapasitansinya  dapat  diubah-ubah  dengan  cara  memutar porosnya dengan obeng.
175 Gambar 5.65. Simbol dan Bentuk Fisik Trimer
b.2 Variabel Capasitor Varco Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan memutar poros
yang tersedia. bentuk menyerupai potensiometer
Gambar 5.66. Simbol Variabel Capasitor 3 DIODA PN Junction
Dioda  merupakan  suatu  semikonduktor  yang  hanya  dapat  menghantar  arus listrik dan tegangan pada satu arah saja. Bahan pokok untuk pembuatan dioda
adalah Germanium Ge dan SilikonSilsilum Si.
Dioda terdiri dari : a  Dioda Kontak Titik
Dioda ini dipergunakan untuk mengubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi rendah.
Contoh tipe dari dioda ini misalnya; OA 70, OA 90 dan 1N 60.
Gambar 5.67. Simbol Dioda
b  Dioda Hubungan
Dioda ini dapat mengalirkan arus atau tegangan yang besar hanya satu arah.  Dioda  ini  biasa  digunakan  untuk  menyearahkan  arus  dan
tegangan.
176 Dioda ini memiliki tegangan maksimal dan arus maksimal, misalnya
Dioda  tipe  1N4001  ada  2  jenis  yaitu  yang  berkapasitas  1A50V  dan 1A1 00V.
Simbol dioda hubungan sama dengan simbol dioda kontak titik.
c  Dioda Zener
Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada  daerah  kerja  reverse  bias.  Dioda  ini  banyak  digunakan  untuk
pembatas tegangan. Tipe  dari  dioda  zener  dibedakan  oleh  tegangan  pembatasnya.
Misalnya  12  V,  ini  berarti  dioda  zener  dapat  membatasi  tegangan yang lebih besar dari 12 V atau menjadi 12 V.
Gambar 5.68. Simbol dan Bentuk Fisik Dioda Zener
d  Dioda Pemancar Cahaya LED
LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Diode Dioda Pemancar Cahaya. Dioda ini akan mengeluarkan cahaya bila diberi tegangan
sebesar  1,8  V  dengan  arus  1,5  mA.  LED  banyak  digunakan sebagai lampu indikator dan peraga display.
Gambar 5.69.  Simbol dan Bentuk fisik LED
b. Komponen Aktif