176 Dioda ini memiliki tegangan maksimal dan arus maksimal, misalnya
Dioda tipe 1N4001 ada 2 jenis yaitu yang berkapasitas 1A50V dan 1A1 00V.
Simbol dioda hubungan sama dengan simbol dioda kontak titik.
c Dioda Zener
Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada daerah kerja reverse bias. Dioda ini banyak digunakan untuk
pembatas tegangan. Tipe dari dioda zener dibedakan oleh tegangan pembatasnya.
Misalnya 12 V, ini berarti dioda zener dapat membatasi tegangan yang lebih besar dari 12 V atau menjadi 12 V.
Gambar 5.68. Simbol dan Bentuk Fisik Dioda Zener
d Dioda Pemancar Cahaya LED
LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Diode Dioda Pemancar Cahaya. Dioda ini akan mengeluarkan cahaya bila diberi tegangan
sebesar 1,8 V dengan arus 1,5 mA. LED banyak digunakan sebagai lampu indikator dan peraga display.
Gambar 5.69. Simbol dan Bentuk fisik LED
b. Komponen Aktif
Komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya memerlukan sumber arus atau sumber tegangan tersendiri.
Yang termasuk komponen aktif antara lain :
177
1 TRANSISTOR
Transistor memiliki dua jenis yaitu: Transistor Bipolar dan Transistor Unipolar. Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki dua
persambungan kutub, transistor Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah persambungan kutub.
Transistor biasa terdiri dari 3 buah kaki yang masing-masing diberi nama: emitor, basis dan kolektor. Transistor bipolar dapat diibaratkan
dengan dua buah dioda yang tergambar pada gambar.
Gambar 5.70. Simbol dan Bentuk Fisik Transistor Untuk mengetahui kaki-kaki transistor lebih mudah dengan melihat
data book transistor yang mencantumkan kaki-kaki transistor. Dan untuk mengetahui kaki-kaki transistor dengan menggunakan
multitester akan dibahas pada bab II. Transistor unipolar adalah FET Field Effect Transistor yang terdiri
dari JFET kanal N, JFET kanal P, MOSFET kanal N, dan MOSFET kanal P.
Gambar 5.71. Simbol dan Bentuk Fisik Transistor Unipolar
2 THYRISTOR
Thyristor disebut juga dengan SCR Silicon Controlled Rectifier dan banyak digunakan sebagai saklar elektronik. Gambar diskrit dan simbol
SCR ditunjukkan dengan gambar dibawah ini :
178 Gambar 5.72. Simbol dan Bentuk Fisik THYRISTOR
Thyristor ini akan bekerja atau menghantar arus listrik dari anoda ke katoda jika pada kaki gate diberi arus kearah katoda, karenanya kaki gate
harus diberi tegangan positif terhadap katoda. Pemberian tegangan ini akan menyulut thyristor, dan ketika tersulut
thyristor akan tetap menghantar. SCR akan terputus jika arus yang melalui anoda ke katoda menjadi kecil atau gate pada SCR terhubung dengan
ground.
a Karakteristik Thyristor Karakteristik thyristor ditunjukkan pada gambar dibawah ini
Gambar 5.73. karakteristik Thyristor
179 Pada gambar di atas memperlihatkan bahwa thyristor mempunyai 3
keadaan. Pada daerah pertama I, terlihat bahwa thyristor berperilaku seperti dioda biasa, dimana keadaan ini, tidak ada arus yang mengalir
sampai dicapainya tegangan reverse V
r
. Sedangkan pada daerah kedua II, terlihat bahwa arus yang tetap tidak akan mengalir sampai dicapainya
batas tegangan penyalaan V
bo
. Apabila tegangan mencapai tegangan penyalaan, maka tiba-tiba tegangan akan jatuh menjadi kecil dan ada arus
yang mengalir. Pada saat ini thyristor akan mulai konduksi menghantar dan ini adalah merupakan daerah tiga III. Arus yang terjadi pada thyristor
yang dalam keadaan konduksi dapat disebut sebagai arus genggam Ih = Holding Current, arus genggam Ih ini mempunyai orde mA. Untuk
membuat thyristor kemballi OFF tidak menghantar, dapat dilakukan dengan menurunkan arus thyristor tersebut sedikit dibawah arus genggam
Ih nya dan thyristor tidak akan ON menghantar kembali sebelum diberi tegangan penyalaan Vbo.
b TRIAC Trioda AC Switch
TRIAC merupakan komponen thyristor dua arah yang sebenarnya terdiri dari dua buah SCR Silicon Controlled Rectifier yang gerbangnya
digabungkan menjadi satu atau terhubung anti paralel, seperti diperlihatkan pada Gambar 74.
a Struktur
b. Ekivalen SCR c. Simbol
Gambar 5.74. Gambar TRIAC Karakteristisk TRIAC pada dasarnya hampir sama dengan
karakteristik SCR seperti yang terlihat pada Gambar 75, baik besaran-
180 besaran pembatas arus, tegangan thermis, dll maupun besaran arus
tegangan Ih kecuali batas tegangan reverse yang tidak terdapat pada TRIAC.
Gambar 5.75. Karakteristik TRIAC TRIAC dapat dipandang sebagai saklar elektronik untuk tegangan
dan arus bolak-balik. TRIAC mampu memblokir tegangan pada kedua arahnya dan mampu juga mengalirkan arus pada kedua arahnya.
Tabel 5 daerah TRIAC dan Polaritasnya Vg
TERMINAL KWADRAN
I II
III IV
T1 +
- -
+ G
+ +
- -
T2 Titik referensi
Misalkan TRIAC bekerja pada kwadran I, maka arus akan mengalir dari T1 ke T2. TRIAC akan lebih baik dan sensitif bila dioperasikan pada
kwadran I dan kwadran III, dengan pulsa dioperasikan pada kwadran I dan kwadran III, dengan pulsa trigger positif atau trigger negatif.
Keadaan yang berbahaya bagi TRIAC adalah pada operasi beban induktif, sebab arus TRIAC akan nol tetapi V
T1-T2
tidak sama dengan nol. Oleh karena itu rangkaian snubber juga diperlukan untuk membatasi
dVdt saat arus TRIAC sama dengan nol.
6. TRANDUCER