28 banyak indera akan membuat proses komunikasi termasuk proses pembelajaran
lebih efektif. Dalam proses komunikasi atau proses informasi dan juga proses
pembelajaran sering dijumpai masalah atau kesulitan. Beberapa masalah dalam proses komunikasi, misalnya: a Ditinjau dari pihak siswa: Kesulitan bahasa, sukar
menghafal, terjadi distorsi atau ketidakjelasan, gangguan pancaindera, sulit mengungkap kembali, sulit menerima pelajaran, tidak tertarik terhadap materi
yang dipelajari, dan sebagainya; b Ditinjau dari pendidik, misalnya pendidik tidak mahir mengemas dan menyajikan materi pelajaran, faktor kelelahan,
ketidakajegan, dan sebagainya; dan c Ditinjau dari pesan atau materi yang disampaikan, misalnya: materi berada jauh dari tempat siswa, materi terlau kecil,
abstrak, terlalu besar, berbahaya kalau disentuh, dan sebagainya. 3. Rasional Penggunaan Media Menurut Teori Kerucut Pengalaman Cone of
Experience
Berdasar alasan bahwa tidak semua pengalaman dapat diberikan secara langsung, maka diperlukan media. Dengan menggunakan media, diharapkan
masalah-masalah komunikasi dan masalah pembelajaran dapat diatasi. Kerucut Pengalaman Edgar Dale sebagaimana pada Gambar 1 menggambarkan semakin ke
atas semakin abstrak, semakin ke bawah semakin konkret. Dalam proses pembelajaran, manakala pendidik dapat memberikan pengalaman langsung, nyata,
dan konkret kepada peserta didik adalah ideal. Jika tidak mungkin, maka diberikan berturut-turut pengalaman tiruan, dramatisasi, demonstrasi, pengalaman
lapangan, pameran, gambar bergerak, gambar mati, rekaman radioaudio, lambang visual, dan lambang verbal.
Teori kerucut pengalaman tersebut dikembangkan Edgar Dale. Berdasar kerucut pengalaman tersebut, dalam pembelajaran mula pertama kita mengajak
siswa terlibat dalam pengalaman nyata atau pengalaman langsung. Jika tidak memungkinkan, kita mengajak siswa untuk mengamati peristiwa yang
dimediakan peristiwa yang disajikan dengan menggunakan media, dan akhirnya kita mengajak siswa mengamati lambang atau simbul yang merupakan
representasi kejadian.
c. Fungsi Media
Menurut Degeng 1998, media-media tertentu memiliki keistimewaan, antara lain: a Kemampuan fiksatif, artinya media memiliki kemampuan untuk
menangkap, menyimpan, kemudian menampilkan kembali suatu objek atau kejadian. Dengan kemampuan ini berarti suatu objek atau kejadian dapat
digambar, dipotret, difilmkan, atau direkam kemudian disimpan lama dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan lagi dan diamati seperti keadaan aslinya; b
Kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam cara disesuaikan dengan keperluan.
Maksudnya, penampilan suatu objek atau kejadian dapat diubah-ubah ukurannya, kecepatannya serta dapat diulang-ulang penampilannya; dan c
Kemampuan distributif, artinya dalam sekali penampilan suatu objek atau
29 kejadian dapat menjangkau pengamat yang sangat banyak, misalnya dengan
media TV atau radio. Dilihat dari keistimewaan yang dimilikinya, media mempunyai fungsi
yang jelas untuk menghindari atau memperkecil gangguan komunikasi penyampaian pesan pembelajaran. Secara garis besar, fungsi media menurut
Degeng, 1998 dapat dikemukakan sebagai berikut, yakni 1 menghindari terjadinya verbalisme, 2 membangkitkan minatmotivasi, 3 menarik perhatian
siswa, 4 mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan ukuran, 5 mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar, serta 6 mengefektifkan pemberian rangsangan
untuk belajar. d. Jenis dan Klasifikasi Media Pembelajaran
Berdasarkan bentuk dan cara penyajiannya, secara umum, ada 4 klasifikasi, yakni: a media visual, b media audio c media audio visual, dan d
multi media. 1. Media visual
Ada beberapa jenis media visual, di antaranya adalah media grafis, media cetak, dan media OHP.
a Media Grafis Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan
melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbolgambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan
mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan mudah diingat orang.
Yang termasuk media grafis antara lain : 1 grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis, dan simbol, 2 diagram, yaitu
gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol, 3 bagan, yaitu
perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan ringkasan suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting, 4 sketsa, yaitu
gambar yang sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok dari suatu bentuk gambar, 5 poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas,
menyolok, dan menarik dengan maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat, 6 papan flanel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan
gambar atau kata-kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas, 7 bulletin board,
yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-gambar atau tulisan- tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau alat
penempel lainnya.
30 Gambar 3.2: Kerucut Pengalaman Edgar Dale
b Media Cetak Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses
pencetakanprinting atau offset. Media bahan cetak ini menyajikan pesan melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan
atau informasi yang disajikan.
Jenis media bahan cetak ini di antaranya: a Buku teks, yaitu buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun untuk memudahkan para
guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Penyusunan buku Lambang
verbal Lambang
Visual Rekaman radio
audio Gambar mati
Gambar bergerak
Pameran Pengalaman lapangan
Demonstrasi Dramatisasi
Tiruan pengalaman simulasi Pengalaman langsung
31 teks ini disesuaikan dengan urutan sequence dan ruang lingkup scope GBPP tiap
bidang studi tertentu; b Modul, yaitu suatu paket progaram yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan didesain sedemikian rupa guna kepentingan belajar
siswa. Satu paket modul biasanya memiliki komponen petunjuk guru, lembaran kegiatan siswa, lembaran kerja siswa, kunci lembaran kerja, lembaran tes, dan
kunci lembaran tes; dan c Bahan pengajaran terprogram, yaitu paket program pengajaran individual, hampir sama dengan modul. Perbedaannya dengan
modul, bahan pengajaran terprogram ini disusun dalam topik-topik kecil untuk setiap bingkaihalamannya. Satu bingkai biasanya berisi informasi yang
merupakan bahan ajaran, pertanyaan, dan balikanrespons dari pertanyaan bingkai lain.
c Media OHP
OHT Overhead Transparency adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP Overhead Projector. OHT terbuat dari
bahan transparan yang biasanya berukuran 8,5 X 11 inci. Ada 3 jenis bahan yang dapat digunakan sebagai OHT, yaitu: a Write on
film plastik transparansi, yaitu jenis transparansi yang dapat ditulisi atau
digambari secara langsung dengan menggunakan spidol; b PPC transparancy film PPC= Plain Paper Copier, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau
gambar dengan menggunakan mesin fotokopi; dan c Infrared transparancy film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan
menggunakan mesin thermofax.
OHP Overhead Projector adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan program-program transparansi pada sebuah layar. Biasanya
alat ini digunakan untuk menggantikan papan tulis. Ada dua jenis model OHP, yaitu: a OHP Classroom, yaitu OHP yang
dirancang dan dibuat secara permanen untuk disimpan di suatu kelas atau ruangan. Biasanya memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan dengan OHP
jenis portable; dan b OHP Portable, yaitu OHP yang dirancang agar mudah dibawa ke mana-mana, ukurannya lebih kecil dan bobot beratnya lebih ringan.
2. Media Audio