Kerangka Berfikir Contoh PTK

114 dengan persentase 68,75. 9 Kualitaas latihan soal kuis dinyatakan menarik dengan persentase 75. 10 Kejelasan contoh soal gambar, serta tabel dinyatakan menarik dengan persentase penilaian 81,25. 11 Kemudahan bahasa untuk dipahami dinyatakan menarikmudah dipahami dengan persentase 81,25 b. Andi Suryowinoto 2008, tentang pengembangan media pembelajaran interaktif Elektronika Digital. Validitas dari media tersebut adalah format media, 1 Kejelasan gambar, dinyatakan sangat menarik dengan persentase penilaian 90, 2 Format penyajian media, dinyatakan sangat menarik dengan persentase penilaian 90, 3 Keserasian musik background, dinyatakan menarik dengan hasil dengan persentase penilaian 70, 4 Kemudahan penggunaan, dinyatakan sangat menarik dengan persentase penilaian 85, 5 Variasi musik background, dinyatakan menarik dengan dengan persentase penilaian 85, 6 Kemudahan navigasi, dinyatakan menarik dengan dengan persentase penilaian 75; Untuk format Media, Interaktivitas pembelajaran, dinyatakan menarik dengan persentase penilaian 80; Untuk format Materi, 1 Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran, dinyatakan sangat menarik dengan persentase penilaian 90, 2 Kebenaran uraian materi pembelajaran, dinyatakan sangat menarik dengan persentase penilaian 85, 3 Kebenaran simulasi materi, dinyatakan sangat menarik dengan persentase penilaian 85, 4 Disusun berorientasi tujuan, dinyatakan sangat menarik dengan persentase penilaian 85, dan 5 Pengelompokan materi dalam bagian-bagian logis, dinyatakan menarik dengan persentase penilaian 80.

6. Kerangka Berfikir

Dengan teknologi yang semakin maju maka sistem pembelajaran juga mengalami kemajuan khususnya dalam penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran yang berkembang saat ini adalah media pembelajaran dengan bantuan komputer atau lebih di kenal dengan nama Computer-Assisted Instruction CAI . Menurut Arsyad 1996 sistem-sistem komputer dapat menyampaikan pengajaran secara langsung kepada para siswa melalui cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan ke dalam sistem. Inilah yang disebut pembelajaran dengan bantuan komputer atau Computer-Assited Instruction CAI. Ada berbagai macam kemungkinan penggunaan CAI, misalnya sebagai tutorial, latihan dan praktik, penemuan, simulasi, dan permainan. Berdasarkan beberapa penelitian yang ada menunjukkan bahwa pembelajaran dengan bantuan komputer dapat membuat siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran, dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar lebih baik dan pemahaman siswa tentang pelajaran juga meningkat. Berdasarkan kerangka berfikir secara teoritis yang dikutip dari pendapat para ahli dan secara empiris dari hasil penelitian terdahulu, dapat dikatakan bahwa penggunaan media pembelajaran dengan bantuan komputer dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 115 Dengan demikian diharapkan pengembangan media pembelajaran dengan bantuan komputer dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada materi Fisika Optik di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya. g. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas acton research yang diawali dengan pengembangan produk berupa media pembelajaran Fisika Teknik II. Hasil penelitian akan diuji keefektifannya dengan menggunakan uji t. 1. Langkah-Langkah Penelitian Langkah penelitian diawali dengan studi pendahuluan yang merupakan awal persiapan untuk penelitian dan pengembangan yang terdiri dari : 1 Survei lapangan: Survei lapangan dilaksanakan untuk mengumpulkan data berkenaan dengan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan pengamatan yang meliputi: 1 metode pembelajaran yang digunakan khususnya pada materi Fisika Optik, 2 pengamatan peralatan pada laboratorium Fisika didapatkan bahwa peralatan yang dimiliki masih terbatas khususnya peralatan Optik hanya memiliki satu trainer sehingga tidak cocok bila dibuat praktikum. Maka diharapkan dengan adanya simulasi pada media pembelajaran dapat menggantikan peran praktikum. 2 Studi kepustakaan: Studi kepustakaan merupakan kajian untuk mempelajari konsep-konsep atau teori-teori yang berkitan dengan media pembelajaran yang akan dikembangkan meliputi: 1 Landasan teori tentang media pembelajaran, 2 Media pembelajaran dengan berbantuan computer. 3 Hasil-hasil penelitian yang terdahulu yang menggunakan media pembelajaran dengan model CAI. 3 Design produk: Produk yang dihasilkan berupa media pembelajaran dengan bantuan komputer. Format media pembelajaran yang akan dibuat ini diarahkan ke format sajian Tutorial lihat flowchart rancangan media pembelajaran pada Gambar 2. Berdasarkan flowchart Gambar 2, isi dari media pembelajaran yang dikembangkan adalah sebagai berikut: 1 Panduan: Pada bagian ini berisi tentang petunjuk penggunaan media, meliputi keterangan tombol navigasi dan menu yang tersedia dalam media untuk memudahkan mahasiswa menggunakan media pembelajaran. 2 Materi: Pada bagian ini materi Fisika Optik meliputi: sifat dan penjalaran cahaya , pemantulan cahaya, pembiasan cahaya, dispersi, interferensi, dan difraksi cahaya. Mahasiswa dalam mempelajari materi dilakukan secara berurutan sesuai GBRP pada saat menggunakan media dalam proses belajar mengajar agar terdapat keseragaman materi. 3 Soal evaluasi: Tes yang digunakan pada media pembelajaran ini berbentuk objektif yaitu berupa pilihan ganda multiple choice. Soal evaluasi pada media pembelajaran ini terdiri dari: 116 Gambar 4.3. Flowchart Rancangan Media Pembelajaran Menu Utama Start Selesai Jika Nilai 66 maka Lulus Tidak Ya Jika Nilai 66 maka Lulus Tidak Ya Jika Nilai 66 maka Lulus Tidak Ya Jika Nilai 66 maka Lulus Tidak Ya Panduan materi Pemantulan cahaya Evaluasi Akhir Pembiasan cahaya interferensi Dispersi dan Difraksi cahaya Sifat dan Penjalaran cahaya Profil Soal akhir materi Soal akhir materi Soal akhir materi Soal akhir materi 117 a Soal pada akhir materi: Pada bagian ini berisi soal yang diberikan setelah mempelajari masing-masing mteri pada tiap bahasan. Jumlah soal yang diajukan sebanyak 10 butir soal pada tiap akhir materi dan bersifat acak random. Hasil dari evaluasi akan ditampilkan setelah mahasiswa menjawab semua soal yang diberikan Hasil evaluasi ini untuk mengetahui pemahaman mahasiswa setelah mempelajari materi, jika mahasiswa dapat mencapai standar nilai kelulusan nilai 66 sesuai dengan buku pedoman UNESA maka pembelajaran akan dilanjutkan ke materi berikutnya, sebaliknya jika mahasiswa belum lulus maka mahasiswa dapat mengulangi materi tersebut dan soal akhir materi sampai lulus. b Evaluasi akhir: Pada bagian ini berisi evaluasi akhir Posttest dari pembelajaran yang telah dilakukan, untuk mengetahui hasil belajar materi Fisika Optik. Soal tes yang disajikan pada media pembelajaran ini bersifat acak random. Jumlah soal keseluruhan ada 60 soal sedangkan yang diujikan pada mahasiswa sebanyak 40 butir soal. Hasil dari evaluasi akan ditampilkan setelah mahasiswa menjawab semua soal yang diberikan. 2. Tahap Pengembangan a. Prosedur Pengembangan Produk Pengembangan perangkat pembelajaran model CAI akan mengacu pada model rancangan pembelajaran Conductive dan akan diikuti dengan eksperimen pada ujicoba lapangan dalam penelitian selanjutnya yaitu penelitian tindakan kelas, sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan Research and Development atau R D. Model pengembangan pembelajarannya seperti pada gambar berikut ini: Prosedur untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dengan model conductive, meliputi 5 langkah: 1 Menetapkan Materi Pelajaran yang Dikembangkan Penetapan materi pelajaran yang akan dikembangkan didasarkan pada permasalahan dan kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran Fisika Teknik II. Masalah utama dalam pembelajaran adalah tidak tersedianya alat-alat peraga atau alat praktek fisika yang dapat digunakan untuk pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Maka ditetapkan materi pelajaran yang akan dikembangkan yaitu materi Fisika Teknik II dengan pokok bahasan Optik. 118 Gambar 4.4. Model Pengembangan Pengajaran Conductive 2 Menentukan Langkah-langkah Pengembangan, yaitu: a Tahap Define Pendefinisian, meliputi lima kegiatan: 1Analisis Pasar Kerja Siswa, yaitu industri manufacture yang menggunakan peralatan dan instalasi mesin listrik, instalasi rumah dan gedung, dan bidang elektronika. b Menetapkan Kompetensi relevan dengan Dunia UsahaIndustri: Kemampuan mahasiswa yang berkaitan dengan keterampilan- 119 keterampilan yang dapat menyelesaikan masalah di tempat kerja. c Analisis Kemampuan Awal dan Karakteristik Siswa, berkaitan dengan latar belakang pengetahuan siswa. d Analisis Sumber Belajar: Sumber belajar yang diperlukan dalam pembelajaran Fisika Teknik II adalah media interaktif dengan berbantuan computer. e Mengembangkan Indikator Pencapaian Kompetensi: Perumusan indikator didasarkan pada kompetensi dasar yang ingin dicapai. Indikator dirumuskan berupa tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran yang ditulis lebih spesifik . 3 Tahap Design Perancangan, rancangan awal pembelajaran yang meliputi empat langkah kegiatan, yaitu: a Menyusun Tes Hasil Belajar. b Mengembangkan Strategi Pembelajaran dengan menggunakan model CAI, mengacu pada langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan. Berdasarkan silabus Jurusan Teknik Listrik, alokasi waktu mata kuliah Fisika Teknik II adalah 3 SKS tiap pertemuanminggu, pada semester gasal. c Mengembangkan Sumber, Alat, dan Media Pembelajaran, yang dapat mendukung kompetensi peserta didik, yaitu: Buku Ajar Fisika Teknik II dan media interaktif Fisika Teknik II. d Perancangan Awal Perangkat Fisika Teknik II yang dikembangkan adalah berupa perangkat pembelajaran dengan model CAI yang dikemas dalam bentuk media interaktif. 4 Tahap Develop Pengembangan, terdapat tiga langkah kegiatan, yaitu: a Validasi Ahli: Rancangan awal perangkat pembelajaran merupakan Draf I, divalidasi oleh para ahli atau pakar yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidangnya masing-masing. Para ahli terdiri dari 3 orang dosen dengan pendidikan minimal master, yaitu seorang Ahli Isi Fisika, seorang Ahli Isi Kelistrikan, dan seorang Ahli Media Pendidikan. Validasi tahap pertama ini disebut sebagai Draft II, dan telah direvisi yang disebut Revisi I. b Ujicoba Kelompok Kecil Kelompok Terbatas: Ujicoba kelompok kecil dilakukan kepada 6 orang mahasiswa jurusan Teknik Listrik semester 3. Hasil revisi pada ujicoba kelompok kecil ini disebut sebagai Revisi II, dan hasil ujicoba kelompok kecil ini disebut sebagai Draft III. c Ujicoba Lapangan: Pada tahap ujicoba lapangan persiapan yang dilakukan adalah: a menentukan lokasi pelaksanaan ujicoba, b menentukan waktu dan jadual pelaksanaan, c pemilihan kelas untuk ujicoba. Perangkat pembelajaran yang diujicobakan kepada peserta didik yaitu CD room yang berisi media interaktif dengan bahan materi Fisika Teknik II. Hasil ujicoba diolah dan dianaisis, untuk selanjutnya direvisi untuk menyempurnakan kualitas perangkat pembelajaran. Revisi hasil ujicoba lapangan ini disebut sebagai Revisi III,. Pada pengembangan perangkat pembelajaran ini hanya dilakukan sampai pada tahap develop. 120 4 Tahap Tahap Disseminate Penyebaran, pada pengembangan ini peneliti tidak melakukan tahapan disseminate, tetapi hanya sampai pada tahapan develop. b. Ujicoba Produk 1 Rancangan Ujicoba a Validasi Ahli: Validasi merupakan masukan-masukan untuk perbaikan produk yang dikembangkan, berupa penilaian, komentar, saran, dan kritik yang bersifat perbaikan dan penyempurnaan produk. b Ujicoba Kelompok Kecil Ujicoba Terbatas: Ujicoba kelompok terbatas dilaksanakan pada 6 orang mahasiswa jurusan Teknik Listrik semester 2. Ujicoba ini sangat perlu dilakukan dengan pertimbangan mahasiswa akan memiliki pertimbangan yang berbeda dalam menilai produk yang dikembangkan, karena merekalah yang akan memakai dan menggunakan produk pembelajaran. c Ujicoba Lapangan: Ujicoba lapangan dilaksanakan pada 2 kelas, 60 mahasiswa jurusan Teknik Listrik, terdiri dari kelas kontrol dan 1 kelas eksperimen. 2 Subyek ujicoba a Tahap Validasi Ahli : prototipe perangkat pembelajaran divalidasi oleh 3 orang ahli, yaitu: 1 Seorang ahli dalam bidang Fisika dari UNESA, 2 Seorang ahli dalam bidang Teknik Listrik dari UNESA, dan 3 Seorang ahli dalam bidang Media Pembelajaran dari UNESA. b Tahap Ujicoba Kelompok Kecil Kelompok Terbatas: Pada tahap ujicoba kelompok kecil, prototipe perangkat pembelajaran diujicobakan kepada 6 orang mahasiswaS1 semester 2 jurusan Teknik Listrik. Pemilihan mahasiswa diambil berdasarkan hasil observasi yang telah dikelompokkan ke dalam kelompok siswa berkemampuan rendah, sedang , dan tinggi. c Tahap Ujicoba Lapangan: Ujicoba lapangan dilaksanakan pada 2 kelas, 60 mahasiswa S1 jurusan Teknik Listrik, terdiri dari 1 kelas kontrol dan 1 kelas eksperimen. Pada uji coba lapangan diperoleh tes hasil belajar melalui pretes dan postes, dan aktivitas lainnya yang berkaitan dengan proses pelaksanaan pembelajaran. 3 Jenis Data a Data hasil observasi: berupa hasil pengamatan dan wawancara dengan mahasiswa dan dosen Fisika Teknik di jurusan Teknik Elektro FT UNESA. b Data hasil pengisian angket sebagai bahan review validasi para ahli. c Data kemampuan awal peserta didik melalui pretes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. d Data hasil belajar peserta didk melalui postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. e Data dokumentasi berupa foto kegiatan pembelajaran. 121 4 Instrumen Pengumpul Data a Catatan lapangan field notes untuk mencatat hasil observasi, wawancara, dan kegiatan aktivitas dalam pelaksanaan pembelajaran, yang tidak terekam dalam lembar pengamatan check list. b Angket, sebagai instrumen ujicoba untuk para ahli berupa check list disertai kolom isian untuk komentar dan saran. c Lembar respons peserta didik, dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan dan jawaban plihan. Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data tentang pendapatnya selama mengikuti kegiatan pembelajaran. d Peneliti sendiri sebagai instrumen penelitian untuk menjaring data yang lebih mendalam. Peneliti sendiri sebagai parsipan aktif sebagai pengajar dalam pembelajaran Fisika Teknik. 5 Teknik Analisis Data a Data lapangan diolah, diseskripsikan, dan dianalisis secara deskriptif. b Data hasil review dari validator, diolah menggunakan analisis isi. c Data hasil ujicoba kelompok kecil, diolah menggunakan analisis deskriptif. d Data hasil ujicoba lapangan terdiri dari:  Data hasil ujicoba produk pembelajaran diolah secara deskriptif.  Data nilai siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diolah secara statistik dengan menggunakan uji-t. 3. Tahap Penelitian Tindakan Kelas Terdapat empat langkah penting dalam penelitian tindakan, yaitu plan perencanaan, act tindakan, observe pengamatan, dan reflect refleksi atau perenungan. Sukardi, 2004. Keempat langkah penelitian tindakan tercermin dalam proses pelaksanaan penelitian. a. Rencana Penelitian Pelaksanaan penelitian diawali dari identifikasi masalah pada subyek untuk mengetahui kondisi sebelum dilakukan tindakan, diakhiri dengan refleksi, kemudian revisi pada siklus pertama, dilanjutkan dengan penyusunan rencana baru untuk siklus kedua dan seterusnya. Perencanaan penelitian sesuai dengan ujicoba lapangan pada penelitian pengembangan, yaitu dilakukan pada mahasiswa S1 jurusan jurusan Teknik Listrik Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya. Pada pembelajaran Fisika Teknik II ini peneliti sebagai guru dosen, sehingga peneliti secara langsung dapat mengamati perkembangan kemajuan mahasiswa selama pembelajaran berlangsung. b. Tindakan Pelaksanaan Classroom Action Research 1 Siklus Pertama Pada tahap pertama peneliti mendiskusikan dengan tim dosen fisika tentang beberapa masalah pembelajaran fisika yang dihadapi oleh dosesn dan mahasiswa. Mengacu pada permasalahan tersebut, dengan bimbingan peneliti diharapkan tim dosen memahami model pembelajaran dengan model CAI. Dilakukan pengamatan aktivitas dosen dan mahasiswa, serta respons siswa terhadap pembelajaran fisika yang sedang dan telah berlangsung. 122 2 Siklus kedua Peneliti mendiskusikan pelaksanaan pembelajaran dengan tim dosen fisika berdasarkan pengalaman dosen dalam menyampaikan pelajaran dengan menggunakan Model CAI. Berdasarkan pengalamannya, diharapkan tim dosen telah menemukan pola mengajar yang baik dalam menyusun materi pelajaran, menyesuaikan materi dengan waktu yang tersedia, menyesuaikan model mengajar dengan waktu yang tersedia, mengenal karakteristik mahasiswa dalam menghadapi pembelajarannya. Dilakukan pengamatan terhadap aktivitas mahasiswa dan responnya terhadap pembelajaran melalui wawancara. Peneliti mewawancarai beberapa mahasiswa yang dianggap dapat memberikan masukan yang berarti sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. 3 Siklus ketiga Dengan berbekal pada pengalaman pertama dan kedua, peneliti mengadakan diskusi dengan tim dosen fisika untuk menentukan langkah- langkah yang sesuai dengan masalah-masalah yang timbul baik dari pihak dosen maupun dari pihakmahasiswa. Pada tahap ketiga ini diharapkan dosen pengajar telah menemukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, kebutuhan materi pelajaran, dan sasaran pembelajaran sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan demikian dosen pengajar diharapkan telah mampu melakukan pembelajaran dengan model CAI. 4 Siklus keempat Hasil diskusi pada tahap ketiga, akan menentukan langkah yang akan dilakukan pada tahap keempat. Dilakukan diskusi kembali dengan tim dosen fisika tentang perlunya perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaan model pembelajaran. Diharapkan tim dosen dapat mengaplikasikan model pengajaran CAI pada mata kuliah lainnya. Selain itu hasil belajar mahasiswa sangat berpengaruh dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya. Diharapkan model pembelajaran CAI dapat meningkatkan motivasi,dan hasil belajar mahasiswa. Temuan-temuan yang diperoleh merupakan hasil temuan penelitian tindakan kelas yang sangat berarti dalam penelitian ini. c. Pengamatan Pengamatan dilakukan pada saat uji lapangan di dalam kelas terhadap kelas eksperimen. Hasil pengamatan sangat berguna sebagai masukan-masukan terhadap perbaikan kualitas media pembelajaran Fisika Teknik II. Pengamatan dilakukan terhadap segala aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa. c. Refleksi Perenungan Perenungan merupakan kajian yang harus dilakukan setelah selesai melakukan pengamatan di lapangan. Kegiatan ini meliputi hal-hal yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas media pembelajaran, proses belajar mengajar, dan sarana dan prasarana yang mendukung terhadap kelangsungan pelaksanaan pembelajaran. 123

G. JADWAL PENELITIAN

Jadwal pelaksanaan penelitian seperti terlihat dalam tabel di bawah ini . Tabel Jadwal Penelitian No. Kegiatan Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop 1. Penyusunan Proposal 2. Pembuatan modul dan kelengkapannya 3. Penyusunan Instrumen penelitian 4. Validitas modul dan instrumen penelitian 6. Penyempurnaan modul dan instrumen penelitian 9. Penerapan modul dalam proses pembelajaran 10. Evaluasi keaktifan dan hasil pembelajaran 11. Evaluasi perlakuan berupa tes dan angket 14. Penyusunan dan penyerahan laporan kemajuan 15. Penulisan draft laporan 16. Seminar hasil penelitian 17. Revisi hasil penelitian dan penggandaan 18. Penyerahan Laporan

H. BIAYA PENELITIAN 1.

Perkiraan biaya penelitian No. URAIAN BESAR DANA Rp. 1. Rapat 420.000,- 2. Pemeliharaan 600.000,- 3. ATK 540.000,- 4. Pembuatan modul, pengembangan instrument dan validasi, analisis data 900.000,- 5. Laporan dan Seminar 600.000,- 6. Fotocopy dan Penggandaan 940.000,- Jumlah Empat juta rupiah 4.000.000,-