Perkembangan teknologi telekomunikasi Sistem Telekomunikasi

228 antara telekomunikasi dengan komunikasi walaupun keduanya saling berhubungan. Perbedaannya dapat dilihat dari ilmu pengetahuan yang mempelajarinya, yaitu: Ilmu Pengetahuan tentang Telekomunikasi : ilmu yang mempelajari tentang penyampaian informasi dengan bantuan peralatan listrik, sedangankan Ilmu Pengetahuan tentang Komunikasi : ilmu yang mempelajari seluruh aspek penyampaian informasi. Dalam kaitannya dengan telekomunikasi bentuk komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga macam:  Komunikasi Satu Arah Simplex. Dalam komunikasi satu arah Simplex pengirim dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh : Pager , televisi , dan radio .  Komunikasi Dua Arah Duplex. Dalam komunikasi dua arah Duplex pengirim dan penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh : Telepon dan VOIP .  Komunikasi Semi Dua Arah Half Duplex. Dalam komunikasi semi dua arah Half Duplexpengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara bergantian namun tetap berkesinambungan. Contoh :Handy Talkie, FAX , dan Chat Room

2. Perkembangan teknologi telekomunikasi

Gambar 5.120. Perkembangan sistem dan layanan telekomunikasi Perkembangan sistem dan layanan telekomunikasi secara kronologis digambarkan pada Gambar 5.120 dan dapat dijelaskan berikut ini. 1800-1837 Awal perkembangan: Volta menemukan baterai; Fourier dan Laplace mengenalkan teori matematis; Ampere, Faraday, dan Henry melakukan eksperimen listrik dan magnet; Hukum Ohm 1826; Gauss, Weber, dan Wheatstone mengembangkan sistem telegraf. 1838-1866 Telegraph: Morse menyempurnakan sistem ini; Steinhill menemukan bahwa bumi dapat digunakan sebagai jalur; layanan 229 komersial diluncurkan 1844; teknik multiplexing dirancang; William Thomson menghitung respon pulsa dari sebuah jalur telegraph 1855; kabel transatlantik dipasang. 1845 Hukum rangkaian Kirchoff 1864 Persamaan Maxwell memprediksi radiasi elektromagnetik. 1876-1899 Telepon: Alexander Graham Bell menyempurnakan tranduser akustik; Sentral telepon pertama dengan delapan saluran; Edison Mengeluarkan ctranduser carbon-button; jalur kabel diperkenalkan; Strowger mengeluarkan perangkat switching otomatis step-by-step 1887; Pupin mengenalkan teori pembebanan. 1887-1907 Telegraph tanpa kabel : Heinrich Hertz memverifikasi teori Maxwell; demonstrasi oleh Marconi dan Popov; Marconi mematenkan sistem telegraph tanpa kabel 1897; Layanan komersial dimulai; termasuk ship-to-share dan sistem transatlantic. 1904-1920 Komunikasi listrik: Lee De Forest menemukan Audion triode berdasakan pada diode Fleming; tipe dasar filter dirancang; eksperimen dengan broadcast radio AM ; Sistem Bell dilengkapi dengan jalur telepon transcontinental dengan repeater listrik 1915; pembawa telepon yang dimultipleks diperkenalkan: H. C Armstrong menyempurnakan penerima radio superheterodyne 1918; Stasiun pertama broadcast secara komersial. 1920 -1928 Carson, Nyquist, Johnson, dan Hartley mengenalkan teori transmisi. 1923-1938 Televisi: sistem mekanis formasi citra didemonstrasikan; analisi teoritis tentang kebutuhan bandwidth; DuMont dan yang lainnya menyempurnakan vacuum cathode-ray tubes; Eksperimen broadcast dimulai. 1931 Layanan Teletypewriter dimulai 1934 H.S Black membangun amplifier feedback negative. 1936 makalah Amstrong menggambarkan radio frequency modulation FM 1937 Alec Reeves mengenalkan pulse code modulation PCM 1938-1945 Sistem Radar dan microwave dibangun selama Perang Dunia II; FM digunakan secara luas dalam komunikasi militer; haedware, elektronik, dan teori di tingkatkan dalam segala area. 1944-1947 Noise direpresentasikan secara matematis; metode statistic untuk deteksi sinyal dibangun. 1948-1950 C. E Shannon mempublikasikan dalam makalah tentang teori informasi. 1948-1951 Perangkat transistor ditemukan. 1950 Time-division multiplexing TDM diaplikasikan ke telepon. Hamming mengenalkan untuk pertamakalinya tentang kode deteksi kesalahan error detection. 1953 Standar TV berwarna dibangun di Amerika. 1955 J.R. Pierce mengusulkan sistem komunikasi satelit. 1958 sistem transmisi data jarak jauh dibangun untuk tujuan liliter. 230 1960 Maiman mendemonstrasikan Laser untuk pertam kalinya 1961 IC Integrated circuits diproduksi secara komersial 1962 Komunikasi Satelit dimulai dengan Telstar I. 1962-1966 Layanan transmisi data ditawarkan secara komersial; PCM membuktikan layak untuk suara dan transmisi TV; teori untuk transmisi digital dikembangkan; Viterbi mengenalkan skema baru untuk koreksi kesalahan; equalizer adaptif dikembangkan. 1964 Sistem switching Telepon listrik digunakan dalam layanan. 1965 Mariner IV mentransmisikan gambar-gambar dari Mars ke Bumi 1966-1975 Relay Satelit komersial tersedia; Jalur optic menggunakan laser dan fiber optic dikenalkan; ARPANET dibuat 1969 diikuti oleh jaringan komputer internasional. 1976 Etherner LAN ditemukan oleh Metcalfe dan Broggs Xerox 1968-1969 Jaringan telepon digital dimulai 1970-1975 Standar PCM dikembangkan oleh CCITT 1975-1985 Sistem optik dengan kapasitas tinggi dikembangkan; terobosan teknologi optic dan sistem switching integarsi penuh; pengolahan sinyal digital oleh mikroprosesor. 1980-1983 Mulainya Internet Global dengan protocol TCPIP 1980-1985 Jaringan modern komunikasi bergerak, NMT di Eropa Utara, AMPS di Amerika, model referensi OSI didefinisikan oleh International Standards Organization ISO. Satandar untuk generasi kedua sistem seluler digital diluncurkan. 1985-19910 Terobosan LAN; Standar Integrated Services Digital Network ISDN diselesaikan; layanan komunikasi data public menjadi tersedia sangat luas; sistem transmisi optic menggantikan sistem tembaga pada transmisi pita lebar jarak jauh; SONET dikembangakan. Standar GSM dan SDH diselesaikan. 1989 Awal dokumen Web di World Wide Web WWW oleh Tim burners-Lee CERN. 1990-1997 Sisten digital seluler pertama, Global System for Mobile Communications GSM, digunakan secara komersial dan menjadi terobosan diseluruh dunia; deregulasi telekomunikasi dieropa berjalan dan sistem satelit TV menjadi popular; Penggunaan layanan internet meluas karena adanya WWW. 1997-2001 komunitas telekomunikasi dideregulasi, dan bisnis berkembangn sangat pesat; jaringan seluler digital, terutama GSM meluas diseluruh dunia; aplikasi Internet meluas dan komunikasi suara konvensional beralih dari public switched telephone network PSTN ke Internet; performansi LAN ditingkatkan dengan teknologi Ethernet sampai dengan gigabit-per-second. 2001-2005 TV Digital dimulai untuk menggantikan broadcast TV analog; sistem akses broadband membuat layanan multimedia Interner tersedia untuk semua orang; layanan telepon beralih ke layanan komunikasi personal sebagai penetrasi dari sistem seluler dan PCS; 231 sistem seluler generasi kedua ditingkatkan untuk menyediakan layanan paket data yang berkecepatan tinggi. 2005 - TV Digital akan menggantikan layanan analog dan mulai menyediakan layanan interaktif sebagai tambahan layanan broadcast; sistem seluler generasi ketiga dan teknologi WLAN akan meningkatkan layanan data untuk pengguna aktif; perluasan layanan mobile, aplikasi wireless untuk teknologi short-haul dirumah dan kantor meningkat; jaringan telekomunikasi global akan berkembang ke platform jaringan packet-switched untuk semua tipe layanan. Perkembangan teknologi komuikasi seluler di Indonesia, dimana liberalisasi bisnis seluler dimulai sejak tahun 1995, saat pemerintah mulai membuka kesempatan kepada swasta untuk berbisnis telepon seluler dengan cara kompetisi penuh. Hal ini mulai terlihat ketika teknologi GSM Global System for Mobile datang dan menggantikan teknologi seluler generasi pertama yang sudah masuk sebelumnya ke Indonesia seperti NMT nordic mobile telephone dan AMPS advance mobile phone system. Sekitar tahun 1980-an, teknologi Global System for Mobile Communication GSM datang ke Indonesia. Teknologi ini berdampak luas karena para operator pemakai teknologi AMPS Advanced Mobile Phone System mulai menghilang. Pada akhirnya teknologi GSM lebih unggul dan perkembangannya begitu pesat. Ini disebabkan karena kapasitas jaringan lebih tinggi dan efisiensi di spektrum frekuensi daripada teknologi NMT dan AMPS. Sekarang, dalam kurun waktu hampir satu dekade, teknologi GSM telah menguasai pasar dengan jumlah pelanggan lebih dari jumlah pelanggan telepon tetap. Namun, sampai saat ini telepon seluler masih merupakan barang mewah, tidak semua lapisan masyarakat bisa menikmatinya. Tarifnya masih sangat tinggi dibandingkan dengan telepon tetap PSTN Public Switched Telephone Network, baik untuk komunikasi lokal maupun SLJJ Sambungan Langsung Jarak Jauh, ada yang mencapai Rp 4.500 per menit flat rate untuk komunikasi SLJJ. Sedangkan pengenalan teknologi CDMA sudah dimulai sejak tiga tahun lalu ketika Komselindo memperkenalkan CDMA-One. Hanya saja dengan berbagai alasan pengembangannya kurang sukses. PT Telkom juga memperkenalkan CDMA, tapi tidak lewat jalur bisnis selular langsung, melainkan menggunakan CDMA untuk fix phone dengan produk dagang bernama Telkomflexi. Saat ini dengan TelkomFlexi, PT. Telkom menawarkan teknologi yang lebih baik dari teknologi GSM sebelumnya dan dengan harga yang lebih murah. Sebenarnya kenapa tarif yang ditawarkan oleh teknologi ini lebih murah karena Telkomflexi berbasis pada teknologi Wirelless Local-Code Division Multiple Access WLL-CDMA tidak saja karena fleksibilitas sebuah fix phone, tapi yang paling utama adalah struktur tarif yang katanya jauh lebih murah karena tidak dibebankan biaya airtime-nya. Berikut akan dikupas secara runtut perkembangan teknologi telepon seluler, seperti Nampak pada Gambar 5.121. 232 Gambar 5.121. Skenario evolusi sistem seluler Generasi Pertama Telekomunikasi Bergerak 1G Generasi Pertama Komunikasi Bergerak di Indonesia dimulai dengan adanya teknologi 1G. Teknologi ini awalnya dipelopori dengan mulai dioperasikannya teknologi yang kita kenal dengan teknologi AMPS Advanced Mobile Phone System . AMPS digolongkan dalam generasi pertama teknologi telekomunikasi bergerak yang menggunakan teknologi analog dimana AMPS bekerja pada band frekuensi 800 Mhz dan menggunakan metode akses FDMA Frequency Division Multiple Access. Dalam FDMA, user dibedakan berdasarkan frekuensi yang digunakan dimana setiap user menggunakan kanal sebesar 30 KHz. Ini berarti tidak boleh ada dua user yang menggunakan kanal yang sama baik dalam satu sel maupun sel tetangganya. Oleh karena itu AMPS akan membutuhkan alokasi frekuensi yang besar. Saat itu, sudah dipakai handphone tetapi masih dalam ukuran yang relatif besar dan baterai yang besar karena membutuhkan daya yang besar. Generasi Kedua Telekomunikasi Bergerak 2G GSM Global System for Mobile Communications mulai menggeser AMPS diawal tahun 1995. PT. Telkomsel dan PT. Satelido sekarang PT.Indosat adalah dua operator pelopor teknologi GSM di Indonesia. GSM sudah menggunakan teknologi digital. Ada beberapa keunggulan menggunakan teknologi digital dibandingkan dengan teknologi analog seperti: kapasitas yang besar, sistem security yang lebih baik dan layanan yang lebih beragam. 233 GSM juga menggunakan teknologi akses gabungan antara FDMA Frequency Division Multiple Access dan TDMA Time Division Multiple Access yang awalnya bekerja pada frekuensi 900 Mhz. Ini merupakan standar yang dipelopori oleh ETSI The European Telecommunication Standard Institute dimana frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25 KHz pada band frekuensi 900 Mhz. Pita frekuensi 25 KHz ini kemudian dibagi menjadi 124 carrier frekuensi yang terdiri dari 200 KHz setiap carrier. Carrier frekuensi 200 KHz ini kemudian dibagi menjadi 8 time slot dimana setiap user akan melakukan dan menerima panggilan dalam satu time slot berdasarkan pengaturan waktu. Kecepatan akses data pada jaringan GSM sangat kecil yaitu sekitar 9.6 kbps karena pada awalnya hanya dirancang untuk penggunaan suara Teknologi GSM sampai saat ini paling banyak digunakan di dunia dan juga di Indonesia karena salah satu keunggulan dari GSM adalah kemampuan roaming yang luas sehingga dapat dipakai diberbagai negara. Saat ini pelanggan GSM di Indonesia adalah sekitar 35 juta pelanggan. Pada perkembangan selanjutnya para pengguna telepon sellular mulai diperkenalkan dengan teknologi CDMA Code Division Multiple Access yaitu sebuah pemultipleksan bukan sebuah skema pemodulasian dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu seperti pada TDMA atau frekuensi seperti pada FDMA, namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat – sifat interfensi kontruktif dari kode – kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan. CDMAOne Code Division Multiple Access merupakan standard yang dikeluarkan oleh Telecommunication Industry Association TIA yang menggunakan teknologi Direct Sequence Spread Spectrum DSSS dimana frekuensi radio 25 MHz pada band frekuensi 1800MHz dan dibagi dalam 42 kanal yang masing-masing kanal terdiri dari 30KHz. Kecepatan akses data yang bisa didapat dengan teknologi ini adalah sekitar 153.6 kbps. Dalam CDMA, seluruh pengguna menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu yang sama. Oleh karena itu, CDMA lebih efisien dibandingkan dengan metoda akses FDMA maupun TDMA. CDMA menggunakan kode tertentu untuk membedakan pengguna yang satu dengan yang lain. Pada tahun 2002 teknologi CDMA mulai banyak digunakan di Indonesia. Teknologi CDMA 2000 1x adalah teknologi yang pertama kali berkembang baik di Indonesia. GSM dan CDMA merupakan teknologi digital. Meskipun secara teknologi CDMA 2000 1x lebih baik dibandingkan dengan GSM akan tetapi kehadiran CDMA ternyata tidak membuat pelanggang GSM berpaling ke CDMA. Salah satu penyebabnya adalah wilayah yang dapat dijangkau oleh CDMA tidak seluas GSM. Ada beberapa keunggulan teknologi CDMA dibandingkan dengan GSM seperti suara yang lebih jernih, kapasitas yang lebih besar, dan kemampaun akses data yang lebih tinggi. Berbeda dengan metode akses TDMA dan FDMA, maka CDMA menggunakan kode-kode tertentu untuk membedakan setiap penggun pada frekuensi yang sama. Karena menggunakan frekuensi yang sama maka daya yang 234 dipancarkan ke BTS dan juga daya yang diterima harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pengguna yang lain baik dalam sel yang sama atau sel yang lain dan ini dapat diwujudkan dengan menggunakan mekanisme power control. Ada beberapa operator di Indonesia yang telah mengimplementasikan teknologi CDMA 2000 1x ini seperti Telkom yang dikenal dengan Flexi, Indosat dengan nama StarOne, Mobile 8 dengan nama Fren, Bakrie telecom dengan nama Esia. Operator CDMA di Indonesia dikategorikan kedalam kategori FWA Fixed Wireless Access sehingga mobilitasnya sangat terbatas padahal CDMA juga bisa seperti GSM dengan kemampuan mobilitas penuh. Generasi kedua-setengah Telekomunikasi Bergerak 2.5G Pada awalnya akses data yang dipakai dalam GSM sangat kecil hanya sekitar 9.6 kbps karena memang tidak dimaksudkan untuk akses data kecepatan tinggi. Teknologi yang digunakan GSM dalam akses data pada awalnya adalah WAP Wireless Application protocol tetapi tidak mendapat sambutan yang baik dari pasar. Kemudian diperkenalkan teknologi GPRS General Packet Data Radio Services pertama sekali oleh PT.Indosat Multi Media IM3 pada tahun 2001 di Indonesia. Secara teoritis kecepatan akses data yang dicapai dengan menggunakan GPRS adalah sebesar 115 Kbps dengan throughput yang didapat hanya 20 – 30 kbps. GPRS juga memungkinkan untuk dapat berkirim MMS Mobile Multimedia Message dan juga menikmati berita langusng dari Hand Phone secara real time. Pemakaian GPRS lebih ditujukan untuk akses internet yang lebih flexibel dimana saja, kapan saja, kita dapat melakukannya asalkan masih ada sinyal GPRS. Selama ini operator telekomunikasi bergerak yang sudah mengimplementasikan GPRS sudah membuat berbagai pola pentarifan mulai dari pentarifan berdararkan harga per KB data yang didownload sampai dengan fixed rate dimana setiap pemakai GPRS dapat menggunakan 24 jam dikenakan biaya sebesar tertentu misalkannya Rp350.000 per bulan. Ketika sistem tarif fixed rate ditetapkan sudah mendapat sambutan yang cukup banyak dari pemakai GPRS. Program ini tidak dilanjutkan. Hanya sekitar satu tahun, kemudian pentarifan GPRS dikembalikan ke pola semula berdasarkan jumlah data yang di download. Akhirnya pemakai GPRS menurun drastis. Setelah itu, perkembangan teknologi mulai mengarah pada EDGE Enhanced Data for Global Evolusion yang hanya sempat diimplementasikan oleh PT. Telkomsel. Kecepatan akses data dengan teknologi ini mencapai 3-4 kali kecepatan yang didapat di GPRS. Teknologi ini kurang berkembang. Generasi ketiga Telekomunikasi Bergerak Saat ini sedang ramai dibicarakan tentang generasi ketiga teknologi bergerak atau yang sering disebut 3G. Teknologi 3G didapatkan dari dua buah jalur teknologi telekomunikasi bergerak. Pertama adalah kelanjutan dari 235 teknologi GSMGPRSEDGE dan yang kedua kelanjutan dari teknologi CDMA IS-95 atau CDMAOne. UMTSUniversal Mobile Telecommunication Service adalah salah satu teknologi 3G yang merupakan lanjutan teknologi dari GSMGPRSEDGE yang merupakan standar telekomunikasi generasi ketiga dimana salah satu tujuan utamanya adalah untuk memberikan kecepatan akses data yang lebih tinggi dibandingkan dengan GRPS dan EDGE. Kecepatan akses data yang bisa didapat dari UMTS adalah sebesar 384 kbps pada frekuensi 5KHz sedangkan kecepatan akses yang didapat dengan CDMA1x ED-DO Rel0 sebesar 2.4 Mbps pada frekuensi 1.25MHz dan CDMAx ED-DO relA sebesar 3.1Mbps pada frekuensi 1.25MHz yang merupakan kelanjutan dari teknologi CDMAOne. Berbeda dengan GPRS dan EDGE yang merupakan overlay terhadap GSM, maka 3G sedikit berbeda dengan GSM dan cenderung sama dengan CDMA. 3G yang oleh ETSI disebut dengan UMTS Universal Mobile Telecommunication Services memilih teknik modulasi WCDMAwideband CDMA. Pada WCDMA digunakan frekuensi radio sebesar 5 Mhz pada band 1.900 Mhz CdmaOne dan CDMA 2000 menggunakan spectrum frekuensi sebesar 1.25 MHz dan menggunakan chip rate tiga kali lebih tinggi dari CDMA 2000 yaitu 3.84 Mcps Mega Chip Per Second. Secara teknik dalam jaringan UMTS terjadi pemisahan antara circuit switch cs dan packet switch ps pada link yang menghubungkan mobile equipment handphone dengan BTS RNC sedangkan pada GPRS dan CDMA 2000 1x tidak terjadi pemisahan melainkan masih menggunakan resource yang sama di air interface link antara Mobile Equipment dengan Base Station. HSPDA High Speed Packet Downlink Access merupakan kelanjutan dari UMTS dimana ini menggunakan frekuensi radio sebesar 5MHz dengan kecepatan mencapai 2Mbps. Ada 5 operator telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki lisensi 3G IMT 2000. Tiga diantara operator tersebut adalah operator yang telah memberikan layanan telekomunikasi generasi kedua GSM dan kedua setengah GPRS. Jika operator tersebut akan mengimplementasikan teknologi UMTS maka ada penambahan perangkat seperti base station Node B dan RNCRadio Network Controller dan upgrade software. Adapun yang harus di upgrade adalah pada radio akses karena GSM menggunakan metode akses TDMA dan FDMA dan menggunakan frekuensi radio 900KHz dan 1800 MHz sedangkan UMTS menggunakan metode akses WCDMA Wideband Code Division Multiple Access dengan frekuensi radio 5 MHz. Oleh karena itu perlu penambahan Radio Access Network Control RNC dan juga perlu penambahan base station WCDMA Node B dan tentunya juga terminal harus diganti dan jugaupgrade software pada MSC,SGSN dan GGSN. Untuk mengimplementasikan UMTS sebagai teknologi generasi ketiga membutuhkan biaya yang besar. Biaya tersebut diperuntukkan untuk membayar lisensi 3G kepada pemerintah, membayar lisensi 3G kepada vendor 3G, biaya penambahan Base StationNode B, RNCRadio Network Controller dan biaya upgrade software pada MSC Mobile Switching Centre, SGSN Serving GPRS Support Node, GGSNGateway GPRS Support Node dan jaringan lain. 236 Salah satu contoh layanan yang paling terkenal dalam 3G adalah video call dimana gambar dari teman kita bicara dapat dilihat dari handphone 3G kita. Layanan lain adalah , video conference, video streaming, baik untuk Live TV maupun video portal , Video Mail, PC to Mobile, serta Internet Browsing. UMTS merupakan kelanjutan dari teknologi GSMGPRS dimana perbedaan utamanya adalah kemampuan akses data yang lebih cepat. Kecepatan akses data dalam UMTS bisa mencapai 2Mbps indoor dan low range outdoor. Akan tetapi jika kita bandingkan dengan GPRS maka kecepatan datanya juga bisa mencapai 115 kpbs dimana untuk penggunaan akes internet sudah memadai. Generasi keempat Teknologi Telekomunikasi Bergerak 3.5G dan 4G Untuk meningkatkan kecepatan akses data yang tinggi dan full mobile maka standar IMT-2000 di tingkatkan lagi menjadi 10Mbps, 30Mbps dan 100Mbps yang semula hanya 2Mbps pada layanan 3G. Kecepatan akses tersebut didapat dengan mengguanakan teknologi OFDMOrthogonal Frequency Division Multiplexing dan Multi Carrier. Di Jepang layanan generasi keempat ini sudah diimplementasikan. Di samping itu sistem komunikasi person to person yang semula mengandalkan kawat atau kabel tranmisi mulai beralih ke teknologi tanpa kabel yang media pentransmisiannya adalah udara. Salah satu aplikasi teknologi itu adalah teknologi CDMA. 3. Elemen Dasar Sistem Telekomunikasi Sebuah sistem telekomunikasi dasar terdiri dari tiga perangkat utama seperti ditunjukkan pada Gambar 5.122, yaitu pemancar, saluran transmisi dan penerima. a. Pemancar memproses sinyal input untuk menghasilkan sinyal listrik yang akan ditransmisikan agar sesuai dengan karakteristik saluran transmisi. Pemrosesan sinyal untuk transmisi termasuk modulasi dan mungkin juga coding. b. Saluran Transmisi merupakan media listrik yang menjembatani jarak dari sumber informasi ke tujuan. Dapat berupa sepasang kabel, kabel koaksial, atau gelombang radio atau sinar laser. Setiap saluran transmisi menyebabkan sebagian jumlah kerugian transmisi atau redaman, sehingga daya sinyal semakin menurun dengan semakin jauhnya jarak transmisi. c. Penerima beroperasi ketika menerima sinyal output dari saluran transmisi sebagai persiapan untuk pengiriman ke transduser di tempat tujuan. Operasi di penerima termasuk amplifikasi untuk mengkompensasi hilangnya sinyal selama transmisi, demodulasi dan decoding untuk membalikkan sinyal informasi seperti semula. Filter adalah fungsi penting lain dari penerima. 237 Gambar 5.122. Elemen Dasar Sistem Telekomunikasi Sebagai contoh, di sebuah stasiun radio penyiaran, penguat daya stasiun adalah pemancar, dan antena penyiaran adalah antarmuka antara power amplifier dan saluran free space. Saluran ruang bebas adalah media transmisi; dan antena penerima adalah antarmuka antara saluran ruang bebas dan penerima. Selanjutnya, penerima radio adalah tujuan dari sinyal radio, dan ini adalah di mana ia diubah dari listrik ke suara yang bisa didengarkan oleh pendengar radio. 4. Sistem Komunikasi Analog Teknik komunikasi pada awalnya dikembangkan menggunakan teknik pemancaran sinyal analog. Dalam pemancaran masing-masing jenis informasi digunakan teknologi dan cara-cara yang berbeda. Contohnya adalah pemancaran atau transmisi suara berbeda saluran dengan pemancaran data atau gambar. Penyaluran suara melalui jaringan telepon atau dalam bahasa Inggrisnya disebut PSTN Public Service Telephone Network khusus hanya diperuntukkan bagi suara itu sendiri. Demikian juga untuk menyalurkan data, hanya dapat dilewatkan pada jaringan yang sudah tersedia. Sinyal-sinyal televisi pun harus dipancarkan sesuai dengan jalur frekuensi yang digunakan untuk suatu jenis frekuensi. Kebanyakan transimisi sinyal pada awal pengembangan dikenal sebagai transmisi analog. Sinyal analog adalah suatu sinyal yang berubah-ubah secara kontinyu atau terus menerus terhadap waktu, adapun bentuk sinyal analog dapat dilihat seperti pada Gambar 5.123. Pada sistem komunikasi analog, informasi atau pesan yang berupa sinyal analog disalurkan melalui saluran transmisi ke tempat yang jauh jaraknya dengan mempergunakan gelombang yang berfrekuensi tinggi sebagai pembawanya. Gelombang pembawa ini disebut sebagai carrier. Nah Proses penumpangan sinyal informasi analog ke gelombang pembawa disebut sebagai modulasi analog. Ada 3 macam jenis modulasi analog, dimana output tiap modulasi dapat dilihat pada Gambar 5.124, yaitu: 238 Gambar 5.123. Sinyal analog dengan puncak gelombang yang terus menerus berubah-ubah setiap siklus waktu

1. Modulasi Amplitudo AM