Lembar Kerja Kapasitor dan Induktor Alat dan Bahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lembar Latihan Kanal Pilot Kanal Sync

191 Siswoyo. 2008. Teknik Listrik Industri Jilid 1, 2, 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Sutanto.1987. Mikroelektronika Sistem Digital dan rangkaian Analog, Penerbit Erlangga. Utomo, Pristiadi. 2008. Konsep Dasar Listrik Dinamis. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.

A. Lembar Kerja Kapasitor dan Induktor

B. Alat dan Bahan

1. Modul percobaan kapasitor dan inductor 2. Generator fungsi 3. Osiloskop 4. Catu daya 5. 2 buah Multi meter 6. Kabel penghubung 12 buah 7. Stopwatch

C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Hati-hati dengan arus dan tegangan 220 volt

D. Langkah Kerja 1. Kapasitansi

a. Buat rangkaian seperti Gambar 5.89, atur suplai tegangan variabel arus sebesar 10 Volt. b. Naikkan posisi saklar, catat tegangan saat proses pengisian charging dalam selang waktu t = 0 detik sampai t = 60 detik ditentukan asisten. Gambar 89 192 c. Ubah posisi sakelar ke bawah, amati proses pembuangan discharging pada voltmeter catat besar tegangan yang terjadi dalam selang waktu t = 0 detik sampai t = 60 detik.

2. Hubungan Seri dan Paralel Kapasitor

a. Buat rangkaian seperti Gambar 5.90. Gambar 90 b. Atur generator fungsi pada frekuensi 200 Hz dan amplitudo tegangan 5 volt-ptp, bentuk gelombang persegi. c. Amati bentuk gelombang yang terjadi pada osiloskop dan gambarkan pada kertas milimeter blok, hitung konstanta waktunya. d. Ubah frekuensi generator menjadi 20 Hz, dengan mengunakan resistor 10 kΩ. Gambarkan bentuk gelombangnya pada milimeter blok, hitung konstanta waktunya.

3. Induktansi

a. Buat rangkaian seperti Gambar 5.91. Gambar 91 b. Atur fungsi generator menjadi gelombang persegi 100 H, amplitudo 5 volt- ptp probe Y1 c. Amati gelombang arus pada probe Y2. d. Gambarkan hasil pengamatan pada milimeter blok, dan hitung konstanta waktunya. 193

4. Kapasitansi Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik.

a. Buat rangkaian separti Gambar 92. Gambar 92 b. Atur fungsi generator pada gelombang sinusoidal dengan frekuensi 400 Hz, Amplitudo keluaran harus tetap sebesar 5 volt-ptp. c. Catat besar arus yang terjadi probe Y2, amati dan gambar bentuk gelombang arus Y2 dan tegangan Y1-ptp. d. Ulangi pengamatan untuk frekuensi 10 kHz,dengan tegangan keluaran diatur tetap 5 volt-ptp. Catat besar serta gambarkan bentuk gelombang arus dan tegangan. e. Atur kembali fungsi generator menjadi 400 Hz, lepaskan hubungan resistor 1 kΩ dan hubungkan dengan kapasitor 100 nF. Catat besar serta gambarkan bentuk gelombang arus dan tegangan. f. Ulangi percobaan untuk frekuensi 4 kHz.

E. Lembar Latihan

1. Jika kuat arus dalam sepotong kawat penghantar = 2 ampere, berapakah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui penampang kawat penghantar tersebut selama 1 menit? q = 120 coulomb 2. Jika sebuah kawat penghantar listrik dialiri muatan listrik sebesar 360 coulomb dalam waktu 1 menit, tentukan kuat arus listrik yang melintasi kawat penghantar tersebut I = 36060 = 6 A 3. Berapa kuat arus yang mengalir pada rangkaian berikut ini? a. I = 410 x 5 A=2 A Gambar rangkaian lampu dan ampermeter 194 4. Arus sebesar 5 amper mengalir dalam penghantar metal, berapa coulomb besar muatan q yang berpindah selama 1 menit? 5. Berapa besar kuat arus listrik yang memindahkan muatan 30 coulomb melalui sebuah penghantar tiap menit? 6. Apa yang dinamakan dengan komponen aktif dan komponen pasif ? 7. Sebutkan beberapa komponen yang tergolong komponen aktif dan pasif. 8. Apa yang disebut dengan sensor dan transduser, dan sebutkan macam- macamnya.

B. Elektronika Digital

B.1. Sistem Bilangan 1. Lembar Informasi Sistem bilangan number sistem adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilangan yang banyak dipergunakan oleh manusia adalah sistem biilangan desimal, yaitu sistem bilangan yang menggunakan 10 macam simbol untuk mewakili suatu besaran. Sistem ini banyak digunakan karena manusia mempunyai sepuluh jari untuk dapat membantu perhitungan. Lain halnya dengan komputer, logika di komputer diwakili oleh bentuk elemen dua keadaan yaitu off tidak ada arus dan on ada arus. Konsep inilah yang dipakai dalam sistem bilangan binary yang mempunyai dua macam nilai untuk mewakili suatu besaran nilai. Selain sistem bilangan biner, komputer juga menggunakan sistem bilangan oktal dan hexadesimal. Berikut akan dijelaskan teori bilangan. Bilangan Desimal Sistem ini menggunakan 10 macam simbol yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9. Sistem ini menggunakan basis 10. Bentuk nilai ini dapat berupa integer desimal atau pecahan. Integer desimal : adalah nilai desimal yang bulat, misalnya 8598 dapat diartikan : 8 x 10 3 = 8000 5 x 10 2 = 500 9 x 10 1 = 90 8 x 10 = 8 8598 position valuepalce value absolute value Absolute value merupakan nilai untuk masing-masing digit bilangan, sedangkan position value adalah merupakan penimbang atau bobot dari 195 masing-masing digit tergantung dari letak posisinya, yaitu nernilai basis dipangkatkan dengan urutan posisinya. Pecahan desimal : Adalah nilai desimal yang mengandung nilai pecahan dibelakang koma, misalnya nilai 183,75 adalah pecahan desimal yang dapat diartikan : 1 x 10 2 = 100 8 x 10 1 = 80 3 x 10 = 3 7 x 10 –1 = 0,7 5 x 10 –2 = 0,05 183,75 Bilangan Biner Sistem bilangan biner menggunakan 2 macam simbol bilangan berbasis 2 digit angka, yaitu 0 dan 1. Berikut pembobotan bilangan biner Contoh bilangan 1001 dapat diartikan : 1 0 0 1 1 x 2 = 1 0 x 2 1 = 0 0 x 2 2 = 0 1 x 2 3 = 8 10 10 Operasi aritmetika pada bilangan Biner: a. Penjumlahan Dasar penjmlahan biner adalah : 0 + 0 = 0 0 + 1 = 1 1 + 0 = 1 1 + 1 = 0 dengan carry of 1, yaitu 1 + 1 = 2, karena digit terbesar biner 1, maka harus dikurangi dengan 2 basis, jadi 2 – 2 = 0 dengan carry of 1 contoh : 1111 10100 + 100011 196 b. Pengurangan Bilangan biner dikurangkan dengan cara yang sama dengan pengurangan bilangan desimal. Dasar pengurangan untuk masing-masing digit bilangan biner adalah : 0 - 0 = 0 1 - 0 = 1 1 - 1 = 0 – 1 = 1 dengan borrow of 1, pijam 1 dari posisi sebelah kirinya. Contoh : 11101 1011 - 10010 c. Perkalian Dilakukan sama dengan cara perkalian pada bilangan desimal. Dasar perkalian bilangan biner adalah : 0 x 0 = 0 1 x 0 = 0 0 x 1 = 0 1 x 1 = 1 Contoh: Desimal Biner 14 12 x 28 14 + 168 1110 1100 x 0000 0000 1110 1110 + 10101000 d. Pembagian Pembagian biner dilakukan juga dengan cara yang sama dengan bilangan desimal. Pembagian biner 0 tidak mempunyai arti, sehingga dasar pemagian biner adalah : 0 : 1 = 0 1 : 1 = 1 197 Contoh: Desimal Biner 5 125 \ 25 10 - 25 25 - 101 1111101\ 11001 101 - 101 101 - 0101 101 - Bilangan Oktal Sistem bilangan Oktal menggunakan 8 macam simbol bilangan berbasis 8 digit angka, yaitu 0 ,1,2,3,4,5,6,7. Position value sistem bilangan octal adalah perpangkatan dari nilai 8. Contoh : 12 8 = …… 10 2 x 8 = 2 1 x 8 1 = 8 10 Jadi 10 10 Operasi Aritmetika pada Bilangan Oktal a. Penjumlahan Langkah-langkah penjumlahan octal : o tambahkan masing-masing kolom secara desimal o rubah dari hasil desimal ke octal o tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil octal o kalau hasil penjumlahan tiap-tiap kolom terdiri dari dua digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk penjumlahan kolom selanjutnya. Contoh : Desimal Oktal 21 87 + 108 25 127 + 154 5 10 + 7 10 = 12 10 = 14 8 2 10 + 2 10 + 1 10 = 5 10 = 5 8 1 10 = 1 10 = 1 8 198 b. Pengurangan Pengurangan Oktal dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan pengurangan bilangan desimal. Contoh : Desimal Oktal 108 87 - 21 154 127 - 25 4 8 - 7 8 + 8 8 borrow of = 5 8 5 8 - 2 8 - 1 8 = 2 8 1 8 - 1 8 = 0 8 c. Perkalian Langkah – langkah : - kalikan masing-masing kolom secara desimal - rubah dari hasil desimal ke octal - tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil octal - kalau hasil perkalian tiap kolol terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom selanjutnya. Contoh : Desimal Oktal 14 12 x 28 14 + 168 16 14 x 70 4 10 x 6 10 = 24 10 = 30 8 4 10 x 1 10 + 3 10 = 7 10 = 7 8 16 14 x 70 16 1 10 x 6 10 = 6 10 = 6 8 1 10 x 1 10 = 1 10 = 1 8 16 14 x 70 16 + 250 7 10 + 6 10 = 13 10 = 15 8 1 10 + 1 10 = 2 10 = 2 8 199 d. Pembagian Desimal Oktal 12 168 \ 14 12 - 48 48 – 14 250 \ 16 14 - 14 8 x 1 8 = 14 8 110 110 - 14 8 x 6 8 = 4 8 x 6 8 = 30 8 0 1 8 x 6 8 = 6 8 + 110 8 Bilangan Hexadesimal Sistem bilangan Oktal menggunakan 16 macam simbol bilangan berbasis 8 digit angka, yaitu 0 ,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E dan F. Dimana A = 10, B = 11, C= 12, D = 13 , E = 14 dan F = 15 Position value sistem bilangan octal adalah perpangkatan dari nilai 16. Contoh : C7 16 = …… 10 7 x 16 = 7 C x 16 1 = 192 199 Jadi 199 10 Operasi Aritmetika Pada Bilangan Hexadesimal a. Penjumlahan Penjumlahan bilangan hexadesimal dapat dilakukan secara sama dengan penjumlahan bilangan octal, dengan langkah-langkah sebagai berikut : Langkah-langkah penjumlahan hexadesimal : - tambahkan masing-masing kolom secara desimal - rubah dari hasil desimal ke hexadesimal - tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil hexadecimal - kalau hasil penjumlahan tiap-tiap kolom terdiri dari dua digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk penjumlahan kolom selanjutnya. Contoh : Desimal Hexadesimal 2989 1073 + 4062 BAD 431 + FDE D 16 + 1 16 = 13 10 + 1 10 = 14 10 = E 16 A 16 + 3 16 = 10 10 + 3 10 = 13 10 =D 16 B 16 + 4 16 = 11 10 + 4 10 = 15 10 = F 16 200 b. Pengurangan Pengurangan bilangan hexadesimal dapat dilakukan secara sama dengan pengurangan bilangan desimal. Contoh : Desimal Hexadesimal 4833 1575 - 3258 12E1 627 - CBA 16 10 pinjam + 1 10 - 7 10 = 10 10 = A 16 14 10 - 7 10 - - 1 10 dipinjam = 11 10 =B 16 16 10 pinjam + 2 10 - 6 10 = 12 10 = C 16 1 10 – 1 10 dipinjam 0 10 = 0 16 c. Perkalian Langkah – langkah : - kalikan masing-masing kolom secara desimal - rubah dari hasil desimal ke octal - tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil octal - kalau hasil perkalian tiap kolol terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom selanjutnya. Contoh: Desimal Hexadesimal 172 27 x 1204 344 + 4644 AC 1B x 764 C 16 x B 16 =12 10 x 11 10 = 84 16 A 16 x B 16 +8 16 = 10 10 x 11 10 +8 10 =76 16 AC 1B x 764 AC C 16 x 1 16 = 12 10 x 1 10 =12 10 =C 16 A 16 x 1 16 = 10 10 x1 10 =10 10 =A 16 AC 1B x 764 AC + 1224 6 16 + C 16 = 6 10 + 12 10 = 18 10 =12 16 7 16 +A 16 +1 16 = 7 10 x 10 10 + 1 10 =18 10 = 12 16 201 d. Pembagian Contoh : Desimal Hexadesimal 27 4646 \ 172 27- 194 189 – 54 54 – 1B 1214 \ AC 10E - 1B 16 xA 16 = 27 10 x10 10 =270 10 = 10E 16 144 144- 1B 16 x C 16 = 27 10 x 10 10 = 3240 10 0 = 144 16 Konversi Bilangan Konversi bilangan adalah suatu proses dimana satu sistem bilangan dengan basis tertentu akan dijadikan bilangan dengan basis yang lain. Konversi dari bilangan Desimal 1. Konversi dari bilangan Desimal ke biner Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal dengan dua kemudian diambil sisa pembagiannya. Contoh : 45 10 = …..2 45 : 2 = 22 + sisa 1 22 : 2 = 11 + sisa 0 11 : 2 = 5 + sisa 1 5 : 2 = 2 + sisa 1 2 : 2 = 1 + sisa 0 1011012 ditulis dari bawah ke atas 2. Konversi bilangan Desimal ke Oktal Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal dengan 8 kemudian diambil sisa pembagiannya Contoh : 385 10 = ….8 385 : 8 = 48 + sisa 1 48 8 = 6 + sisa 0 6018 3. Konversi bilangan Desimal ke Hexadesimal Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal dengan 16 kemudian diambil sisa pembagiannya 202 Contoh : 1583 10 = ….16 1583 : 16 = 98 + sisa 15 96 : 16 = 6 + sisa 2 62F 16 Konversi dari sistem bilangan Biner 1. Konversi ke desimal Yaitu dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya. Contoh : 1 0 0 1 1 x 2 = 1 0 x 2 1 = 0 0 x 2 2 = 0 1 x 2 3 = 8 10 10 2. Konversi ke Oktal Dapat dilakukan dengan mengkonversikan tiap-tiap tiga buah digit biner yang dimulai dari bagian belakang. Contoh : 11010100 2 = ………8 11 010 100 3 2 4 Begitu seterusnya untuk yang lain. 3. Konversi ke Hexademial Dapat dilakukan dengan mengkonversikan tiap-tiap empat buah digit biner yang dimulai dari bagian belakang. Contoh : 11010100 1101 0100 D 4 Konversi dari sistem bilangan Oktal 1. Konversi ke Desimal Yaitu dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya. 203 Contoh : 12 8 = …… 10 2 x 8 = 2 1 x 8 1 = 8 10 Jadi 10 10 2. Konversi ke Biner Dilakukan dengan mengkonversikan masing-masing digit octal ke tiga digit biner. Contoh : 6502 8 ….. = 2 2 = 010 0 = 000 5 = 101 6 = 110 jadi 110101000010 3. Konversi ke Hexadesimal Dilakukan dengan cara merubah dari bilangan octal menjadi bilangan biner kemudian dikonversikan ke hexadesimal. Contoh : 2537 8 = …..16 2537 8 = 010101011111 0101010100002 = 55F 16 Konversi dari bilangan Hexadesimal 1. Konversi ke Desimal Yaitu dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya. Contoh : C7 16 = …… 10 7 x 16 = 7 C x 16 1 = 192 199 Jadi 199 10 2. Konversi ke Oktal Dilakukan dengan cara merubah dari bilangan hexadesimal menjadi biner terlebih dahulu kemudian dikonversikan ke octal. Contoh : 55F 16 = …..8 55F16 = 0101010111112 010101011111 2 = 2537 8 204 2. Lembar Pelatihan Kerjakan soal berikut dengan benar 1. Sebutkan dan jelaskan empat macam sistem bilangan 2. Konversikan bilangan berikut : a. 101011112 = ………….10 b. 111111102 = ………….8 c. 10101110101 = …………16 3. Konversi dari : a. ACD 16 = ………8 b. 174 8 = ……..2 4. BC1 2A x 5. 245 8 : 24 8 =……..8 B.2. Operasi Logika 1. Lembar Informasi Alat-alat digital dan rangkaian-rangkaian digital bekerja dalam sistem biner, yaitu semua variabel bernilai salah satu, 0 atau 1 rendah atau tinggi. Karakteristik alat-alat digital yang seperti ini memungkinkan penggunaan aljabar Boolean sebagai suatu alat untuk menganalisis dan merancang sistem digital. Dalam Kegiatan Belajar 1 ini , kita akan belajar gerbang logika, yang merupakan rangkaian logika paling dasar, dan kita akan belajar bahwa operasi gerbang logika ini dapat digambarkan melalui aljabar Boolean. Gerbang AND Gerbang AND adalah salah satu gerbang dasar yang digunakan untuk membangun semua fungsi logika. Gerbang AND dapat memiliki dua atau lebih masukan dan menghasilkan sebuah perkalian logika. Istilah gerbang digunakan untuk menggambarkan rangkaian yang melaksanakan suatu operasi logika dasar. Gerbang AND terdiri dari dua atau lebih masukan dan satu keluaran, seperti ditunjukkan melalui simbol logika standar dengan dua masukan pada Gambar 5.92. Masukan A dan B berada di sebelah kiri dan keluaran X ada di sebelah kanan. Bentuk yang sama juga berlaku untuk operasi gerbang AND dengan lebih dari 2 masukan. Meskipun terdapat dua contoh simbol, namun simbol khusus yang ditunjukkan pada Gambar 2-1.a lebih banyak digunakan pada modul ini. 205 A B X X A B Gambar 5.92 Simbol logika standar gerbang AND dengan dua masukan ANSIIEEE Std. 91-1984. Operasi logika Gerbang AND Gerbang AND menghasilkan keluaran bernilai TINGGI „1‟ hanya apabila semua masukannya bernilai TINGGI. Ketika salah satu masukannya RENDAH „0‟, maka keluarannya juga RENDAH. Operasi ini berlaku juga untuk operasi gerbang AND dengan lebih dari 2 masukan. Ikhtisar untuk Operasi AND 1. Operasi AND dilakukan persis seperti perkalian biasa antara 1 dan 0. 2. Suatu keluaran sama dengan 1 hanya terjadi untuk kasus tunggal, yaitu pada saat semua masukan bernilai 1. 3. Keluaran bernilai 0 untuk setiap kasus yang salah satu masukannya atau lebih bernilai 0. Tabel Kebenaran Gerbang AND Operasi logika untuk gerbang dapat dijelaskan melalui tabel kebenaran yang mendaftar semua kombinasi masukan yang menghasilkan keluaran yang bersesuaian, seperti ditunjukkan pada Tabel 2-1 untuk dua masukan gerbang AND. Tabel kebenaran dapat dikembangkan untuk lebih dari dua masukan. Meskipun istilah TINGGI dan RENDAH ditujukan untuk menggambarkan level masukan dan keluaran secara fisik, namun dalam tabel kebenaran akan dituliskan dengan „1‟ dan „0‟, karena TINGGI ekivalen dengan 1 dan RENDAH ekivalen dengan 0. Seperti dijelaskan sebelumnya, untuk gerbang AND, dengan mengabaikan banyaknya input, keluaran akan TINGGI hanya jika semua masukan TINGGI. Tabel 5.8 Tabel kebenaran untuk gerbang AND 2 masukan. Gerbang OR Gerbang OR juga merupakan salah satu gerbang dasar yang digunakan untuk membangun semua fungsi logika. Gerbang OR dapat memiliki dua atau lebih masukan dan menghasilkan sebuah pejumlahan logika. Masukan Keluaran A B X 1 1 1 1 1 a Simbol khusus b Simbol segi-empat 206 Seperti halnya gerbang AND, gerbang OR terdiri dari dua atau lebih masukan dan satu keluaran, seperti ditunjukkan melalui simbol logika standar dengan dua masukan pada Gambar 5.93. Masukan A dan B berada di sebelah kiri dan keluaran X ada di sebelah kanan. Bentuk yang sama juga berlaku untuk operasi gerbang OR dengan lebih dari 2 masukan. Meskipun terdapat dua contoh simbol, tetapi simbol khusus yang ditunjukkan pada Gambar 2-5.a lebih banyak digunakan pada modul ini. A B X X A B 1  Gambar 5.93 Simbol logika standar gerbang OR dengan dua masukan ANSIIEEE Std. 91-1984. Operasi logika Gerbang OR Gerbang OR menghasilkan keluaran bernilai TINGGI „1‟, bila salah satu masukannya bernilai TINGGI „1‟. Dan keluarannya akan bernilai RENDAH „0‟, jika semua masukannya bernilai RENDAH „0‟. Operasi ini berlaku juga untuk operasi gerbang OR dengan lebih dari 2 masukan. Ikhtisar Operasi OR 1. Operasi OR menghasilkan hasil 1 apabila salah satu variabel masukannya ada yang berharga 1. 2. Operasi OR menghasilkan hasil 0 hanya apabila semua variabel masukannya berharga 0. 3. Pada operasi OR, 1 + 1 =1, 1 + 1 + 1 =1, dan seterusnya. Tabel Kebenaran Gerbang OR Tabel kebenaran untuk gerbang OR dengan dua masukan digambarkan pada Tabel 5.9, dengan mengabaikan banyaknya input, keluaran akan TINGGI, jika satu atau lebih masukannya TINGGI. Tabel 5.9 Tabel kebenaran untuk gerbang OR 2- masukan. Masukan Keluaran A B X 1 1 1 1 1 1 1 a Simbol khusus b Simbol segi-empat 207 INVERTER Inverter menunjukkan operasi yang dinamakan inversi atau komplementasi. Inverter mengubah satu level logika ke level logika lawannya. Dalam istilah bit, mengubah bit „0‟ ke „1‟ atau „1‟ ke „0‟. Simbol logika standar untuk inverter seperti terlihat pada Gambar 2-8. 1 1 Gambar 5.94 Simbol logika standar gerbang inverter ANSIIEEE Std. 91-1984. Indikator Negasi dan Polaritas Indikator untuk negasi adalah „bubble‟ o, yang menggambarkan suatu inversi atau komplementasi ketika dipasang di depan atau di belakang suatu gerbang logika, seperti terlihat pada Gambar 2-8a. Secara umum, masukan berada di sebelah kiri simbol logika, dan keluaran berada di sebelah kanan. Ketika berada di sisi masukan, bubble menunjukkan 0 yang aktif dimasukan. Ketika berada di sisi keluaran, bubble menunjukkan bahwa 0 yang aktif di keluaran. Indikator polaritas adalah sebuah segitiga , yang menunjukkan inversi pada sisi masukan atau keluaran, seperti pada Gambar 2-8b. Ketika berada di sisi masukan, ini berarti level RENDAH yang aktif pada sisi masukan, dan ketika berada di sisi keluaran, berarti level RENDAH yang aktif pada sisi keluaran. Kedua indikator bubble atau segitiga dapat digunakan pada kedua simbol logika, baik simbol khusus atau simbol segi-empat. Tabel Kebenaran Inverter Inverter selalu hanya mempunyai masukan tunggal, dan tingkat logika keluarannya selalu berlawanan dengan tingkat logika masukannya, seperti terlihat dalam Tabel 5.10. Tabel 5.10 Tabel kebenaran inverter Masukan Keluaran RENDAH 0 TINGGI 1 TINGGI 1 RENDAH 0 a Simbol khusus b Simbol segi-empat 208 Gerbang NAND dan Gerbang NOR Gerbang NAND dan gerbang NOR lebih luas penggunaannya dibandingkan gerbang AND dan OR, karena masing-masing dapat digunakan untuk melaksanakan setiap pernyataan Boolean tanpa menggunakan gerbang lain. Gerbang NAND Gambar 5.95 menunjukkan simbol standar untuk gerbang NAND dua-masukan. Operasi gerbang NAND ekivalen dengan gerbang AND yang diikuti oleh sebuah inverter, sehingga pernyataan keluaran untuk tiap-tiap operasi adalah B A X .  . Jadi, gerbang NAND pertama-tama melakukan operasi AND atas masukannya dan kemudian melakukan operasi NOT pada hasil operasi AND itu. Di sinipun tampak jelas juga bahwa urutan operasi tercermin dari simbol NAND. A B X A B X  B A X Gambar 5.95 Simbol logika standar gerbang NAND dengan dua masukan ANSIIEEE Std. 91-1984. Tabel kebenaran pada Tabel 2-7 menunjukkan bahwa keluaran gerbang NAND dalam tiap kasus merupakan inversi atas keluaran AND. Sedangkan keluaran AND TINGGI hanya apabila semua masukannya TINGGI. Operasi yang sama berlaku juga untuk gerbang NAND dengan lebih dari dua masukan. Tabel 5.11 Tabel kebenaran untuk gerbang NAND 2-masukan. GERBANG NOR Gambar 5.96 menunjukkan simbol standar untuk gerbang NOR dua-masukan. Operasi gerbang NOR ekivalen dengan gerbang OR yang diikuti oleh sebuah inverter, sehingga pernyataan keluaran untuk tiap-tiap operasi adalah B A X   . Dengan kata lain, gerbang NOR pertama-tama melakukan operasi OR pada masukannya dan kemudian melakukan operasi NOT pada hasil operasi OR. Hal ini mudah untuk mengingat karena simbol gerbang NOR persis sama dengan simbol OR dengan tambahan bubble pada keluarannya. Bubble ini seperti penjelasan di atas menyatakan operasi inversi. Masukan Keluaran A B X 1 1 1 1 1 1 1 a Simbol khusus b Simbol segi-empat 209 A B X A B X  B A X 1  Gambar 5.97 Simbol logika standar gerbang NOR dengan dua masukan ANSIIEEE Std. 91- 1984. Tabel kebenaran pada Tabel 5.12 menunjukkan bahwa keluaran gerbang NOR dalam tiap kasus merupakan kebalikan keluaran OR. Sedangkan keluaran NOR TINGGI hanya apabila semua masukannya RENDAH. Operasi yang sama berlaku juga untuk gerbang NOR dengan lebih dari dua masukan. Tabel 5.12 Tabel kebenaran untuk gerbang NOR 2- masukan. Gerbang Eksklusif-OR Dan Gerbang Eksklusif-NOR Dua rangkaian logika khusus yang sering dijumpai dalam sitem digital adalah rangkaian gerbang eksklusif OR dan eksklusif NOR. Gerbang Eksklusif OR Perhatikanlah rangkaian logika Gambar 5.98a. Bentuk persamaan keluaran dari rangkaian ini adalah : B A B A X   Tabel kebenaran yang menyertainya menunjukkan bahwa X = 1 untuk dua kasus: A = 0, B = 1 suku B A dan A = 1, B = 0 suku B A . Dengan kata lain, rangkaian ini menghasilkan keluaran tinggi apabila kedua masukannya berada pada tingkat yang berlawanan. Rangkaian ini disebut eksklusif OR, yang seterusnya disingkat dengan EX-OR. A B B A B A X   Masukan Keluaran A B X 1 1 1 1 1 Masukan Keluaran A B X 1 1 1 1 1 1 a Simbol khusus b Simbol segi-empat a Rangkaian EX-OR dan tabel kebenaran. 210 A B X =1 A B X Kombinasi khusus gerbang logika seperti ini sangat sering dijumpai dan sangat berguna dalam pemakaian tertentu. Rangkaian EX-OR diberi simbol logika standar seperti ditunjukkan pada Gambar 5.98b. Rangkaian EX-OR ini umumnya dikenal sebagai gerbang EX-OR, dan dapat dipandang sebagai sebuah jenis gerbang logika lain, di samping gerbang yang telah dibahas terdahulu. Gerbang EX-OR hanya mempunyai dua masukan; tidak ada gerbang EX-OR tiga masukan atau empat masukan. Dua masukan tersebut digabung sedemikian rupa sehingga B A B A X   . Cara singkat yang kadang-kadang digunakan untuk menunjukkan bentuk persamaan keluaran EX-OR adalah: B A X   . Di sini simbol  menyatakan operasi gerbang EX-OR. Karakteristik gerbang EX-OR diikhtisarkan seperti berikut ini. 1. Hanya mempunyai dua masukan dan keluarannya adalah B A B A B A X     2. Keluarannya tinggi hanya apabila dua masukannya berada pada tingkat yang berlawanan. Gerbang Eksklusif-NOR Rangkaian eksklusif-NOR disingkat EX-NOR bekerjanya sepenuhnya berlawanan dengan rangkaian EX-OR. Gambar 5.99 menunjukkan rangkaian EX- NOR dan tabel kebenaran yang menyertainya. Bentuk persamaan keluarannya adalah: B A AB X   yang bersama-sama dengan tabel kebenarannya menunjukkan bahwa X akan 1 untuk dua kasus : A = B = 1 suku AB dan A = B = 0 suku B A . Dengan kata lain, rangkaian ini menghasilkan keluaran tinggi hanya apabila kedua masukannya berada pada tingkat yang sama. A B B A AB X   Masukan Keluaran A B X 1 1 1 1 1 1 b Simbol khusus dan Simbol segi-empat gerbang EX-OR. a Rangkaian EX-NOR dan tabel kebenaran. Gambar 5.98 Simbol logika standar gerbang EX-OR ANSIIEEE Std. 91-1984. 211 A B X =1 A B X Gambar 5.99 Simbol logika standar gerbang EX-NOR ANSIIEEE Std. 91-1984. Jelas bahwa keluaran rangkaian EX-NOR persis kebalikan dari keluaran rangkaian EX-OR. Simbol gerbang EX-NOR diperoleh hanya menambahkan bubble pada keluaran simbol EX-OR Gambar 5.99b. Gerbang EX-NOR juga mempunyai dua masukan, dan gerbang ini menggabungkan kedua masukannya sedemikian rupa sehingga keluarannya adalah: B A AB X   . Cara singkat untuk menunjukkan persamaan keluaran EX-NOR adalah B A X   , yang merupakan kebalikan operasi EX-OR. Gerbang EX-NOR diikhtisarkan seperti berikut ini. 1. Hanya mempunyai dua masukan dan keluarannya adalah B A B A AB X     2. Keluarannya tinggi hanya apabila dua masukannya berada pada tingkat yang sama.

2. Lembar Pelatihan Pilihlah jawaban salah satu jawaban yang benar

1. Ketika masukan sebuah inveter adalah TINGGI 1, maka keluarannya adalah __________-. a. TINGGI atau 1 b. RENDAH atau 1 c. TINGGI atau 0 d. RENDAH atau 0 2. Sebuah Inverter menggambarkan sebuah operasi yang dikenal sebagai _____________. a. komplementasi b. pernyataan c. inversi d. jawaban a dan c benar b Simbol khusus dan Simbol segi-empat gerbang EX-NOR. 212 3. Keluaran gerbang AND dengan masukan A, B, dan C adalah TINGGI 1 ketika ____________. a. A = 1, B = 1, C = 1 b. A = 1, B = 0, C = 1 c. A = 0, B = 1, C = 1 d. A = 1, B = 1, C = 0 4. Keluaran gerbang OR dengan masukan A, B, dan C adalah TINGGI 1 ketika_____________. a. A = 1, B = 1, C = 1 b. A = 0, B = 1, C = 0 c. A = 0, B = 1, C = 1 d. Semua jawaban benar 5. Sebuah pulsa diaplikasikan pada gerbang NAND 2-masukan. Satu pulsa bernilai TINGGI pada saat t = 0 dan beralih ke kondisi RENDAH pada t = 1 ms. Pulsa yang lain bernilai TINGGI pada saat t = 0.8 ms dan beralih ke kondisi RENDAH pada saat t = 3 ms. Maka kondisi pulsa keluaran dapat digambarkan sebagai berikut. a. Kondisi RENDAH pada saat t = 0 dan kembali ke kondisi TINGGI pada saat t = 3 ms. b. Kondisi RENDAH pada saat t = 0. 8 ms dan kembali ke kondisi TINGGI pada saat t = 3 ms. c. Kondisi RENDAH pada saat t = 0.8 ms dan kembali ke kondisi TINGGI pada saat t = 1 ms. d. Kondisi TINGGI pada saat t = 0.8 ms dan kembali ke kondisi RENDAH pada saat t = 1 ms. 6. Sebuah pulsa diaplikasikan pada gerbang NOR 2-masukan. Satu pulsa bernilai TINGGI pada saat t = 0 dan beralih ke kondisi RENDAH pada t = 1 ms. Pulsa yang lain bernilai TINGGI pada saat t = 0.8 ms dan beralih ke kondisi RENDAH pada saat t = 3 ms. Maka kondisi pulsa keluaran dapat digambarkan sebagai berikut. a. Kondisi RENDAH pada saat t = 0 dan kembali ke kondisi TINGGI pada saat t = 3 ms. b. Kondisi RENDAH pada saat t = 0. 8 ms dan kembali ke kondisi TINGGI pada saat t = 3 ms. c. Kondisi RENDAH pada saat t = 0.8 ms dan kembali ke kondisi TINGGI pada saat t = 1 ms. d. Kondisi TINGGI pada saat t = 0.8 ms dan kembali ke kondisi RENDAH pada saat t = 1 ms. 7. Sebuah pulsa diaplikasikan pada gerbang EX-OR. Satu pulsa bernilai TINGGI pada saat t = 0 dan beralih ke kondisi RENDAH pada t = 1 ms. Pulsa yang lain bernilai TINGGI pada saat t = 0.8 ms dan beralih ke kondisi RENDAH pada 213 saat t = 3 ms. Maka kondisi pulsa keluaran dapat digambarkan sebagai berikut. a. Kondisi TINGGI pada saat t = 0 dan kembali ke kondisi RENDAH pada saat t = 3 ms. b. Kondisi TINGGI pada saat t = 0 dan kembali ke kondisi RENDAH pada saat t = 0.8 ms. c. Kondisi TINGGI pada saat t = 1 ms dan kembali ke kondisi RENDAH pada saat t = 3 ms. d. Jawaban b dan c benar. 8. Bentuk ekspresi persamaan keluaran X untuk gerbang EX-OR adalah ___________. a. B A X   b. X = A + B c. B A X   d. B A X   B.3. Rangkaian Sekuensial

1. Lembar Informasi

Elektronika digital tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan kita saat ini, hampir semua sector kehidupan kita sering ditemui elektronik digital mulai dari jam digital, CD digital, VCD, kontrol digital pada elavator, mesin penjual otomatis dsb. Permasalahan yang ada untuk rangkaian pengendali sederhana menggunakan logika dasar seperti gerbang AND, OR, NAND, NOR, EXOR atau kombinasi darinya adalah tidak adanya memori. Sehingga rangkaian memberikan aksi pada output setiap kali ada signal input, jadi tidak dapat memegang satu kondisi tertentu untuk melakukan aktivitas yang lebih komplek sehubungan dengan banyak perubahan input. Dalam sebuah sistem sangat diperlukan untuk memegang kondisi logika, oleh karena itu diperlukan pencatat logika. Berikut sebuah contoh rangkaian sistem penghitung: Gambar 5.100. Operasi sistem Penghitung Digital 214 Adapun cara kerja sistem penghitung adalah sebagai berikut: • Ketika PB 1 ditekan pulsa akan mengaktifkan penghitung dekade 74HCT190, penghitung menghasilkan bilangan dalam BCD melalui kombinasi output Q A , Q B , Q C dan Q D . • Output 74HCT190 disambungkan ke Lacth 74HCT75 yang fungsi untuk menyimpan data D-FF. • Output Latch disambungkan ke 74HCT4511 yang berfungsi sebagai pengalih kode dari BCD ke 7 segmen, sehingga tampilan pada 7 segmen adalah berupa bilangan desimal. • Untuk menkondisikan tampilan nol dapat dilakukan dengan menkan tombol reset. Dari uraian tersebut kita dapat melihat contoh sederhana sebuah sistem digital yang dilengkapi dengan penyimpanan data yaitu melalui Flip-flop 74HCT75. 2. RS-Flip-Flop Mikrokontroler, mikroprosesor dan komputer memerlukan tempat penyimpanan data dalam biner 1 atau 0, untuk itu diperlukan rangkaian digital yang dapat melakukan tugas tersebut. Sebagai contoh sebuah komputer generasi 486 memerlukan 32 bit dan sebuah komputer generasi Pentium memerlukan 64 bit, yang berarti diperlukan tempat penyimpanan 64 tempat untuk nilai biner 0 atau 1. Tempat penyimpanan digital dalam melaksanakan proses digunakan rangkaian digital yang dikenal dengan nama Flip-flop, saat menerima input akan terjadi Flip yaitu output diset pada satu kondisi dan saat menerima input berikutnya terjadi Flop yaitu output diset kembali pada kondisi sebelumnya. Bergulingnya kondisi output diakibatkan oleh adanya perubahan kondisi kedua input, oleh karena itu kedua input disebut dengan Set dan Reset. Berikut merupakan rangkaian Flip-flop dengan menggunakan gerbang NAND dan menggunakan gerbang NOR, perbedaan dari kedua Flip-flop adalah pada NAND tidak diijinkan adanya Set = 0 dan Reset = 0, pada NOR tidak diijinkan adanya Set = 1 dan Reset = 1. Pada Flip-flop kondisi yang diinginkan adalah antara kedua output selalu memiliki nilai biner yang berlawanan, yaitu Q = 1 maka Q = 0 atau sebaliknya Q = 0 maka Q = 1 dengan demikian nilai biner dapat dipegang. Bergulingnya nilai 0 ke 1 atau 1 ke 0 pada output Flip-flop adalah berdasar Set dan Reset yang diberikan pada input lihat pada tabel kebenaran. 215 Gambar 5.101. Flip-flop dengan gerbang NOR Gambar 5.102. Flip-flop dengan gerbang NAND Berikut merupakan diagram pulsa untuk RS-Flip-flop: Gambar 5.103. Diagram Pulsa RS-Flip-flop Dari Gambar 5.103 kita lihat saat t -t 1 R dan S pada kondisi High untuk output kita belum tahu kondisinya, saat t 1 R diberi logika 0 untuk beberapa waktu dan Q akan tereset sedangkan Q menjadi High. Pada saat t 2 input Set = 0 sehingga membuat Q = High yang berarti Flip-flop di Set. 216

2. Clocked RS-Flip-flop

Rangkaian logika berikut menggambarkan RS-FF, hanya pada saluran R dan S kita gunakan sebuah saklar dimana salah satu R atau S selalu terhubung dengan ground dan padanya dipasang resistor 100K sebagai pull up. Dengan demikian kondisi output akan selalu pada kondisi diset atau direset, rangkaian ini dikenal dengan standar bistabil multivibrator karena begitu ada perubahan pada input akan langsung merubah kondisi output. Gambar 5.104. Standar Bistabil Multivibrator Dalam rangkaian digital elektronik dibutuhkan adanya sinkronisasi antara satu bagian dengan bagian lainnya, untuk itu digunakan clocked Flip-flop yang mana perubahan pada input tidak dapat langsung merubah outputnya menunggu sampai adanya clock sinkronisasi. Clock ini merupakan signal referensi kerja sistem dan disebut clock pulsa. Gambar 5.105. Clocked RS-Flip-flop Pada Gambar 5.105 terlihat dua input terminal R dan S, tetapi ada tambahan yaitu terminal E sebagai input Clock, proses Set terjadi bila S = High dan R = Low serta diberi pulsa Clock, bila R = High dan S = Low diberi pulsa Clock maka Flip-flop di reset. 3. D- Clocked Dan D-Latch Flip-flop Permasalahan RS-FF adanya kondisi input yang tidak diinginkan, untuk itu diperlukan sedikit modifikasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar 1 bit memori yang dikenal dengan nama D Flip-flop. 217 Gambar 5.106. Clocked D flip-flop triger pada transisi ke positip Input D merupakan input kendali tunggal yang menentukan kondisi output FF sesuai dengan tabel diatas, dan kondisi ini dicapai bilamana clock input pada transisi positif seperti yang diilustrasikan pada Gambar 5.106c. Jadi setiap kali terjadi transisi positip pada input clock akan membuat perubahan pada output sesuai dengan data yang ada pada input dan pada transisi negatif pada clock tidak akan memberikan dampak apa-apa pada output. Namun demikian terdapat pula D flip-flop dengan perubahan input saat terjadi transisi negatif pada clock. Pada Gambar 5.106c dapat dilihat perubahan output akibat adanya clock pada transisi positif dan terlihat bahwa sinyal output sama dengan sinyal data yang dimasukan D. Rangkaian D-FF dapat dibangun dari RS-FF atau JK-FF seperti Gambar berikut: Gambar 5.107. Rangkaian D-FF dari RS dan JK-FF 218 Untuk aplikasi D-FF dapat dilihat pada Gambar 5.108 berikut: Gambar 5.108. Contoh aplikasi D-FF Berikut ini merupakan D-Latch, yang rangkaiannya dibangun seperti pada Gambar 5.109 dan cara kerjanya sebagai berikut: 1. Ketika input clock Low pada input D tidak ada efek selama input Clear pada NAND FF tetap High. 2. Ketika input clock transisi ke High maka input D akan menghasilkan output sesuai dengan kondisi data pada D. Gambar 5.109. Rangkaian D-FF dari gerbang dasar Berikut juga merupakan rangkaian D-FF menggunakan IC 7475: Gambar 5.110. D-Flip-flop Pada saat Eenable = High, input D akan memberikan dampak pada output atau dengan kata lain data D ditransfer ke output Q. Berdasar table kebenaran diatas berlaku aturan D-FF sebagai berikut: • Bila input D = High, maka output Q akan atau tetap High ketika Clock High. • Bila input D = Low, maka output Q akan atau tetap Low ketika Clock High. 219 • Bila Eenable = Low, maka Q akan tetap seperti sebelumnya walaupun D berubah. • Bila S = Low dan R = High, maka output Q akan High sedangkan E dan D tidak memberikan dampak pada output. • Bila S = High dan R = Low, maka output Q akan Low sedangkan E dan D tidak memberikan dampak pada output. • E dan D berdampak pada output manakala S = High dan R = High Perbedaan antara clocked D-FF dan Latch D-FF adalah, untuk clocked D- FF kondisi output berubah saat clock pada posisi pojok transisi dan output tidak berubah pada posisi clock yang lain. Sedangkan Latch D-FF output berubah sesuai dengan input D manakala input clock pada kondisi High. Apabila diinginkan input data langsung ditransfer ke output maka pada saluran Eenable dihubungkan langsung ke +5 Volt atau selalu High, rangkaian ini disebut Transparan Latch. Gambar 5.111. Transparan Latch

4. Edge Triggering Flip-flop

Sistem Clock dalam digital adalah gelombang kotak square wave, Flip- flop melakukan pengujian terhadap clock gelombang kotak bila kondisinya High maka output baru akan berubah sesuai dengan kondisi input. Flip-flop tipe ini disebut dengan level-triggered flip-flop. Pada umumnya output flip-flop berubah ketika terdapat perubahan Clock, flip-flop yang memiliki sistem ini disebut dengan Edge Triggering Flip-flop. Sistem ini tidak menghiraukan panjang signal Clock dan output berubah hanya saat clock berada ditepi edge pulsa. 220

a. Positif Edge Triggering

Pada Gambar 5.112 dapat dilihat bahwa setiap kali clock berada pada tepi positif yaitu perubahan dari negatif ke posistif, maka input D masuk ke Flip-flop dan memberikan perubahan pada output Q. Gambar 5.112. Positif Edge Triggering b. Negatif Edge Triggering Pada Gambar 5.113 dapat dilihat bahwa setiap kali clock berada pada tepi negatif yaitu perubahan dari kondisi positif ke negatif, maka input D masuk ke Flip-flop dan memberikan perubahan pada output Q. Gambar 5.113. Negatif Edge Triggering Aplikasi D-FF pada sistem digital banyak ditemui untuk itu diperlukan Clock yang disebut juga dengan clock sinkronisasi karena setiap perubahan output harus menunggu adanya tepi clock. Namun demikian ada kalanya rangkaian digital langsung memberikan dampak ke output begitu terdapat perubahan pada input, sistem demikian ini disebut dengan clock asinkron.

5. J-K Flip-flop

JK Flip-flop juga merupakan rangkaian edge triggering seperti halnya D- FF, akan tetapi output JK-FF akan berubah jika ada clock pada rangkaian. Berikut merupakan rangkaian JK-FF yang dibangun dari sebuah RS-FF dengan menambahkan 2 gerbang AND didepannya. Adapun fungsi rangkaian adalah untuk memperbaiki kondisi RS-FF, yaitu saat S=1 dan R=1 pada SR-FF yang dibuat dari NOR tidak diperkenankan maka pada JK-FF dibuat NOT Q. 221 Sehingga fungsi rangkaian saat J=0 dan K=0 maka Q akan memegang kondisi sebelumnya, saat J=1 dan K=0 maka Q=1, saat J=0 dan K=1 maka Q=0 dan saat J=1 dan K=1 maka Q sama dengan NOT Q. Berikut merupakan table kebenaran JK-FF dari NOR SR-FF: a. Tabel kebenaran b. Rangkaian dasar JK-FF dari SR-FF Gambar 5.114. Diagram JK-Flip-flop Dari Gambar 5.114b terlihat adanya feedback ke input, hal jelek terjadi adalah saat clock = 1 dimana output kondisinya berubah sudah merubah kondisi input AND. Sebagai contoh J=1 dan K=1 dimana Q=0, ketika Clock diberikan Q berubah dari 0 ke 1 untuk ini memerlukan waktu sama dengan propagasi delay. Melalui 2 gerbang AND kondisi Filp-Flop adalah J=1, K=1 dan Q=1, karena Clock masih 1 maka akan terjadi Q kembali 0 dengan demikian akan terjadi osilasi Q berubah-ubah 0 – 1. Kondisi ini disebut dengan race around condition. Untuk menghidari adanya kondisi tersebut harus diperhitungkan propagasi delay gerbang yang digunakan dan panjang clock saat =1. Berdasarkan table kebenaran JK-FF memiliki 4 empat kondisi, yaitu: Dengan memberikan logika J = 1 dan K = 1, maka setiap kali diberikan clock pada output akan berguling toggle sehingga output JK-FF merupakan pembagi 2 dua dari clock yang masuk. Rangkain JK-FF dengan kondisi J=1 dan K=1 sering disebut dengan rangkaian T-FF. Dalam aplikasinya bila T-FF diinginkan sebagai pembagi 4 empat maka diperlukan 2 JK-FF yang diseri, atau dengan menserikan 3 JK-FF akan diperoleh pembagi 8delapan. Berikut merupakan gambar pulsa dari pembagi frekuensi: 222 Gambar 5.112. T-FF dari JK-Flip-flop sebagai pembagi frekuensi Untuk lebih jelasnya proses perubahan pada output JK-FF, berikut disajikan diagram waktu dari JK-FF. Gambar 5.113. Diagram waktu JK-Flip-flop . IC TTL yang berisi JK-FF adalah 7473 atau 74HCT73, dimana satu IC berisi 2 JK- FF yang dilengkapi dengan saluran Reset atau sering juga disebut dengan Clear. Bila IC ini digunakan sebagai pembagi frekuensi, maka pin J-K diberi High dan CP 1 disambung ke Clock sedangkan pin 12 disambung ke pin 5. Dengan demikian pada pin 12 Clock terbagi 2 dan pada kaki 9 Clock terbagi 4. Gambar 5.114. IC-JK-Flip-flop 223 Gambar 5.115. Master-Slave JK-FF Master-Slave terdiri dari dua JK-FF yang dihubungkan seperti Gambar 5.115, diamana input JK pada Flip-flop pertama sebagai input Master dan output Q Flip-flop kedua sebagai Output Slave. Sedangkan Clock pada Master disambung langsung ke input Clock dan Clock pada Slave dipasangkan gerbang NOT. Data input sebelum masuk ke Slave terlebih dahulu masuk ke Master baru kemudian ditransfer ke output Slave. Saat Clock naik 0 ke 1 output master ditentukan oleh kondisi input JK pada kondisi ini Slave belum berubah kondisinya, saat Clock turun 1 ke 0 kondisi logika output master ditransfer ke output slave. b. Lembar Pelatihan 1. Bentuk gelombang dalam gambar merupakan masukan untuk J, K, dan clock. Tentukan output Q, dengan mengamsusikan flip-flop RESET. 2. Gambarkan bentuk gelombang fout untuk rangkaian seperti gambar dibawah ini, dengan input gelombang persegi 8 kHz yang dimasukkan pada clock input flip-flop A J K Q A C 1 f in J K C FF A FF B f out CLK 1 J 1 K 1 1 2 3 4 5 6 7 Q 1 J K Q Q C 224 B.4. Register Register merupakan rangkaian flip-flop yang berfungsi sebagai memori untuk menyimpan data sementara dalam system digital, dan untuk membantu proses transmisi data dari satu lokasi ke lokasi lain. Beberapa tipe register sudah banyak dikemas dalam sebuah IC, sehingga dengan cepat dapat diaplikasikan. Gambar 5.116 merupakan Data Latching Register yang menggunakan D-FF D Latching Flip-flop, berikut memberikan ilustrasi register 4-bit latching dimana clock disambungkan sacara parallel untuk setiap D-FF, dengan demikian saat clock pada kondisi High maka output mengikuti logika input dan saat clock berubah dari High ke Low output D-FF memegang kondisi logika input tersebut. Pada kondisi clock Low walaupun input datanya berubah-ubah tetap tidak berpengaruh terhadap output. Gambar 5.116. Data Latch Register Dari Gambar 5.116 diatas dapat kita lihat bahwa input D ….D 3 berisi data 0101, setelah clock maka pada Q ….Q 3 berisi data yang sama dengan input yaitu 0101. Sebagai contoh IC dengan tipe 74HCT373 merupakan register latch yang dilengkapi dengan buffer input, rangkaian D latch dan tristate buffer output. CLK Q A f out 225 Pada IC ini juga dilengkapi dengan LE Latch Enable yang fungsinya untuk melakukan proses transfer dari input D ….D 3 ke Q ….Q 3 dan QE untuk mengeluarkan data dari Q ….Q 3 ke output IC melalui tristate buffer.

2. Shift Register

Jika kita perhatikan register pada IC 74HCT373 dimana sistem input parallel dan output juga parallel PIPO, sedangkan konstruksi dalam Shift register merupakan register dimana D-FF sebagai penyimpan data dihubungkan secara seri yaitu output D-FF1 dihubung ke input D-FF2 dan output D-FF2 dihubungkan ke D-FF3 dst. Bila dibandingkan dengan Gambar 5.117 juga memberikan ilustrasi shiftregister dan merupakan gambar rangkaian internal IC 74HCT164 yang dilengkapi dengan buffer output Q parallel, saluran clock, reset, dan data input Da serta Db secara serial SIPO. Gambar 5.117. IC 74HCT164 Dari gambar diatas pada saat ada clock input, maka data akan digeser secara seri pada register yaitu dari Q ke Q 1 , dari Q 1 ke Q 2 dst. Jadi register ini merupakan 8 bit register, bila dimasukan data melalui Da atau Db secara berturutan 8 kali clock secara serial digeser sampai bit data pertama menempati posisi Q 7 MSB dan bit data terakhir menempati Q LSB. Berdasar tabel dibawah 226 fungsi MR adalah untuk inisialisasi agar semua output berlogika 0 Reset. Tabel berikut menampilkan fungsi dari shift register SIPO 8 bit, dimana data secara serial diberikan dan merupakan hasil logika kombinasi AND 11, 11, 11, 11, 01, 10, 11 dan 11 ternyata data baru bisa dibaca secara parallel pada output register saat clock yang ke 8 yaitu data terbaca Q 7 ……….Q = 1111 0011 Bila output diambil pada Q 7 maka data dapat dibaca secara serial, disini data mulai dikeluarkan saat data secara serial sudah direkam oleh register jadi jatuh pada clock ke 9. Operasi ini sering disebut dengan SISO yaitu serial In dan Serial Out. Tipe IC 74HCT194 merupakan register dengan kemampuan geser kiri, geser kanan, transfer data serial dan parallel sinkron, master reset asinkron, mode hold. Dengan demikian IC ini dapat berfungsi sebagai SISO, PIPO, SIPO atau PISO. Berikut merupakan gambar pin IC 74HCT194 dan table kebenarannya: Gambar 5.118. IC 74HCT194A Tabel kebenaran IC 74HCT194A 227 Berikut merupakan gambaran tentang mode operasi shift register pad IC 74HCT194: Gambar 5.119. Mode Operasi Shift Register IC 74HCT194 Daftar Pustaka www.ti-rex.netsharedSISTEM20BILANGAN20BINER.doc Floyd, Thomas L. 2000. Digital Fundamentals. seventh edition. New Jersey : Prentice-Hall Leach, Donald. 1997. Digital Principles and Aplications. Fifth Edition. New York: McGraw-Hill

C. Sistem Telekomunikasi

C.1. Dasar-dasar Sistem Telekomunikasi 1. Lembar Informasi Dalam beberapa tahun terakhir, istilah telekomunikasi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kata Telekomunikasi berasal dari bahasa Yunani: tele berarti jarak jauh, dan communicara berarti kemampuan untuk berbagi. Oleh karena itu, telekomunikasi secara harfiah berarti berbagi informasi jarak jauh. Berdasarkan pengertian tersebut bagaimanakah jika ada hubungan komunikasi namun berjarak dekat, apakah dapat disebut dengan telekomunikasi. Juga apakah jika ada komunikasi jarak jauh seperti orang yang berteriak disebut telekomunikasi? Definisi sesungguhnya dari telekomunikasi adalah penyampaian informasi atau hubungan antara satu simpul dengan simpul yang lainnya dengan mempergunakan bantuan peralatan khusus. Contoh: Telepon, TV dan sebagainya. Disini terlihat bahwa hubungan itu tidak harus jauh meskipun ada perkataan tele dekatpun bisa. Tidak harus berupa peralatan khusus listrik lainnyapun bisa. Contoh: asap, bendera, genderang, dsb. Selain itu, harus pula dapat dibedakan 228 antara telekomunikasi dengan komunikasi walaupun keduanya saling berhubungan. Perbedaannya dapat dilihat dari ilmu pengetahuan yang mempelajarinya, yaitu: Ilmu Pengetahuan tentang Telekomunikasi : ilmu yang mempelajari tentang penyampaian informasi dengan bantuan peralatan listrik, sedangankan Ilmu Pengetahuan tentang Komunikasi : ilmu yang mempelajari seluruh aspek penyampaian informasi. Dalam kaitannya dengan telekomunikasi bentuk komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga macam:  Komunikasi Satu Arah Simplex. Dalam komunikasi satu arah Simplex pengirim dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh : Pager , televisi , dan radio .  Komunikasi Dua Arah Duplex. Dalam komunikasi dua arah Duplex pengirim dan penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh : Telepon dan VOIP .  Komunikasi Semi Dua Arah Half Duplex. Dalam komunikasi semi dua arah Half Duplexpengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara bergantian namun tetap berkesinambungan. Contoh :Handy Talkie, FAX , dan Chat Room

2. Perkembangan teknologi telekomunikasi

Gambar 5.120. Perkembangan sistem dan layanan telekomunikasi Perkembangan sistem dan layanan telekomunikasi secara kronologis digambarkan pada Gambar 5.120 dan dapat dijelaskan berikut ini. 1800-1837 Awal perkembangan: Volta menemukan baterai; Fourier dan Laplace mengenalkan teori matematis; Ampere, Faraday, dan Henry melakukan eksperimen listrik dan magnet; Hukum Ohm 1826; Gauss, Weber, dan Wheatstone mengembangkan sistem telegraf. 1838-1866 Telegraph: Morse menyempurnakan sistem ini; Steinhill menemukan bahwa bumi dapat digunakan sebagai jalur; layanan 229 komersial diluncurkan 1844; teknik multiplexing dirancang; William Thomson menghitung respon pulsa dari sebuah jalur telegraph 1855; kabel transatlantik dipasang. 1845 Hukum rangkaian Kirchoff 1864 Persamaan Maxwell memprediksi radiasi elektromagnetik. 1876-1899 Telepon: Alexander Graham Bell menyempurnakan tranduser akustik; Sentral telepon pertama dengan delapan saluran; Edison Mengeluarkan ctranduser carbon-button; jalur kabel diperkenalkan; Strowger mengeluarkan perangkat switching otomatis step-by-step 1887; Pupin mengenalkan teori pembebanan. 1887-1907 Telegraph tanpa kabel : Heinrich Hertz memverifikasi teori Maxwell; demonstrasi oleh Marconi dan Popov; Marconi mematenkan sistem telegraph tanpa kabel 1897; Layanan komersial dimulai; termasuk ship-to-share dan sistem transatlantic. 1904-1920 Komunikasi listrik: Lee De Forest menemukan Audion triode berdasakan pada diode Fleming; tipe dasar filter dirancang; eksperimen dengan broadcast radio AM ; Sistem Bell dilengkapi dengan jalur telepon transcontinental dengan repeater listrik 1915; pembawa telepon yang dimultipleks diperkenalkan: H. C Armstrong menyempurnakan penerima radio superheterodyne 1918; Stasiun pertama broadcast secara komersial. 1920 -1928 Carson, Nyquist, Johnson, dan Hartley mengenalkan teori transmisi. 1923-1938 Televisi: sistem mekanis formasi citra didemonstrasikan; analisi teoritis tentang kebutuhan bandwidth; DuMont dan yang lainnya menyempurnakan vacuum cathode-ray tubes; Eksperimen broadcast dimulai. 1931 Layanan Teletypewriter dimulai 1934 H.S Black membangun amplifier feedback negative. 1936 makalah Amstrong menggambarkan radio frequency modulation FM 1937 Alec Reeves mengenalkan pulse code modulation PCM 1938-1945 Sistem Radar dan microwave dibangun selama Perang Dunia II; FM digunakan secara luas dalam komunikasi militer; haedware, elektronik, dan teori di tingkatkan dalam segala area. 1944-1947 Noise direpresentasikan secara matematis; metode statistic untuk deteksi sinyal dibangun. 1948-1950 C. E Shannon mempublikasikan dalam makalah tentang teori informasi. 1948-1951 Perangkat transistor ditemukan. 1950 Time-division multiplexing TDM diaplikasikan ke telepon. Hamming mengenalkan untuk pertamakalinya tentang kode deteksi kesalahan error detection. 1953 Standar TV berwarna dibangun di Amerika. 1955 J.R. Pierce mengusulkan sistem komunikasi satelit. 1958 sistem transmisi data jarak jauh dibangun untuk tujuan liliter. 230 1960 Maiman mendemonstrasikan Laser untuk pertam kalinya 1961 IC Integrated circuits diproduksi secara komersial 1962 Komunikasi Satelit dimulai dengan Telstar I. 1962-1966 Layanan transmisi data ditawarkan secara komersial; PCM membuktikan layak untuk suara dan transmisi TV; teori untuk transmisi digital dikembangkan; Viterbi mengenalkan skema baru untuk koreksi kesalahan; equalizer adaptif dikembangkan. 1964 Sistem switching Telepon listrik digunakan dalam layanan. 1965 Mariner IV mentransmisikan gambar-gambar dari Mars ke Bumi 1966-1975 Relay Satelit komersial tersedia; Jalur optic menggunakan laser dan fiber optic dikenalkan; ARPANET dibuat 1969 diikuti oleh jaringan komputer internasional. 1976 Etherner LAN ditemukan oleh Metcalfe dan Broggs Xerox 1968-1969 Jaringan telepon digital dimulai 1970-1975 Standar PCM dikembangkan oleh CCITT 1975-1985 Sistem optik dengan kapasitas tinggi dikembangkan; terobosan teknologi optic dan sistem switching integarsi penuh; pengolahan sinyal digital oleh mikroprosesor. 1980-1983 Mulainya Internet Global dengan protocol TCPIP 1980-1985 Jaringan modern komunikasi bergerak, NMT di Eropa Utara, AMPS di Amerika, model referensi OSI didefinisikan oleh International Standards Organization ISO. Satandar untuk generasi kedua sistem seluler digital diluncurkan. 1985-19910 Terobosan LAN; Standar Integrated Services Digital Network ISDN diselesaikan; layanan komunikasi data public menjadi tersedia sangat luas; sistem transmisi optic menggantikan sistem tembaga pada transmisi pita lebar jarak jauh; SONET dikembangakan. Standar GSM dan SDH diselesaikan. 1989 Awal dokumen Web di World Wide Web WWW oleh Tim burners-Lee CERN. 1990-1997 Sisten digital seluler pertama, Global System for Mobile Communications GSM, digunakan secara komersial dan menjadi terobosan diseluruh dunia; deregulasi telekomunikasi dieropa berjalan dan sistem satelit TV menjadi popular; Penggunaan layanan internet meluas karena adanya WWW. 1997-2001 komunitas telekomunikasi dideregulasi, dan bisnis berkembangn sangat pesat; jaringan seluler digital, terutama GSM meluas diseluruh dunia; aplikasi Internet meluas dan komunikasi suara konvensional beralih dari public switched telephone network PSTN ke Internet; performansi LAN ditingkatkan dengan teknologi Ethernet sampai dengan gigabit-per-second. 2001-2005 TV Digital dimulai untuk menggantikan broadcast TV analog; sistem akses broadband membuat layanan multimedia Interner tersedia untuk semua orang; layanan telepon beralih ke layanan komunikasi personal sebagai penetrasi dari sistem seluler dan PCS; 231 sistem seluler generasi kedua ditingkatkan untuk menyediakan layanan paket data yang berkecepatan tinggi. 2005 - TV Digital akan menggantikan layanan analog dan mulai menyediakan layanan interaktif sebagai tambahan layanan broadcast; sistem seluler generasi ketiga dan teknologi WLAN akan meningkatkan layanan data untuk pengguna aktif; perluasan layanan mobile, aplikasi wireless untuk teknologi short-haul dirumah dan kantor meningkat; jaringan telekomunikasi global akan berkembang ke platform jaringan packet-switched untuk semua tipe layanan. Perkembangan teknologi komuikasi seluler di Indonesia, dimana liberalisasi bisnis seluler dimulai sejak tahun 1995, saat pemerintah mulai membuka kesempatan kepada swasta untuk berbisnis telepon seluler dengan cara kompetisi penuh. Hal ini mulai terlihat ketika teknologi GSM Global System for Mobile datang dan menggantikan teknologi seluler generasi pertama yang sudah masuk sebelumnya ke Indonesia seperti NMT nordic mobile telephone dan AMPS advance mobile phone system. Sekitar tahun 1980-an, teknologi Global System for Mobile Communication GSM datang ke Indonesia. Teknologi ini berdampak luas karena para operator pemakai teknologi AMPS Advanced Mobile Phone System mulai menghilang. Pada akhirnya teknologi GSM lebih unggul dan perkembangannya begitu pesat. Ini disebabkan karena kapasitas jaringan lebih tinggi dan efisiensi di spektrum frekuensi daripada teknologi NMT dan AMPS. Sekarang, dalam kurun waktu hampir satu dekade, teknologi GSM telah menguasai pasar dengan jumlah pelanggan lebih dari jumlah pelanggan telepon tetap. Namun, sampai saat ini telepon seluler masih merupakan barang mewah, tidak semua lapisan masyarakat bisa menikmatinya. Tarifnya masih sangat tinggi dibandingkan dengan telepon tetap PSTN Public Switched Telephone Network, baik untuk komunikasi lokal maupun SLJJ Sambungan Langsung Jarak Jauh, ada yang mencapai Rp 4.500 per menit flat rate untuk komunikasi SLJJ. Sedangkan pengenalan teknologi CDMA sudah dimulai sejak tiga tahun lalu ketika Komselindo memperkenalkan CDMA-One. Hanya saja dengan berbagai alasan pengembangannya kurang sukses. PT Telkom juga memperkenalkan CDMA, tapi tidak lewat jalur bisnis selular langsung, melainkan menggunakan CDMA untuk fix phone dengan produk dagang bernama Telkomflexi. Saat ini dengan TelkomFlexi, PT. Telkom menawarkan teknologi yang lebih baik dari teknologi GSM sebelumnya dan dengan harga yang lebih murah. Sebenarnya kenapa tarif yang ditawarkan oleh teknologi ini lebih murah karena Telkomflexi berbasis pada teknologi Wirelless Local-Code Division Multiple Access WLL-CDMA tidak saja karena fleksibilitas sebuah fix phone, tapi yang paling utama adalah struktur tarif yang katanya jauh lebih murah karena tidak dibebankan biaya airtime-nya. Berikut akan dikupas secara runtut perkembangan teknologi telepon seluler, seperti Nampak pada Gambar 5.121. 232 Gambar 5.121. Skenario evolusi sistem seluler Generasi Pertama Telekomunikasi Bergerak 1G Generasi Pertama Komunikasi Bergerak di Indonesia dimulai dengan adanya teknologi 1G. Teknologi ini awalnya dipelopori dengan mulai dioperasikannya teknologi yang kita kenal dengan teknologi AMPS Advanced Mobile Phone System . AMPS digolongkan dalam generasi pertama teknologi telekomunikasi bergerak yang menggunakan teknologi analog dimana AMPS bekerja pada band frekuensi 800 Mhz dan menggunakan metode akses FDMA Frequency Division Multiple Access. Dalam FDMA, user dibedakan berdasarkan frekuensi yang digunakan dimana setiap user menggunakan kanal sebesar 30 KHz. Ini berarti tidak boleh ada dua user yang menggunakan kanal yang sama baik dalam satu sel maupun sel tetangganya. Oleh karena itu AMPS akan membutuhkan alokasi frekuensi yang besar. Saat itu, sudah dipakai handphone tetapi masih dalam ukuran yang relatif besar dan baterai yang besar karena membutuhkan daya yang besar. Generasi Kedua Telekomunikasi Bergerak 2G GSM Global System for Mobile Communications mulai menggeser AMPS diawal tahun 1995. PT. Telkomsel dan PT. Satelido sekarang PT.Indosat adalah dua operator pelopor teknologi GSM di Indonesia. GSM sudah menggunakan teknologi digital. Ada beberapa keunggulan menggunakan teknologi digital dibandingkan dengan teknologi analog seperti: kapasitas yang besar, sistem security yang lebih baik dan layanan yang lebih beragam. 233 GSM juga menggunakan teknologi akses gabungan antara FDMA Frequency Division Multiple Access dan TDMA Time Division Multiple Access yang awalnya bekerja pada frekuensi 900 Mhz. Ini merupakan standar yang dipelopori oleh ETSI The European Telecommunication Standard Institute dimana frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25 KHz pada band frekuensi 900 Mhz. Pita frekuensi 25 KHz ini kemudian dibagi menjadi 124 carrier frekuensi yang terdiri dari 200 KHz setiap carrier. Carrier frekuensi 200 KHz ini kemudian dibagi menjadi 8 time slot dimana setiap user akan melakukan dan menerima panggilan dalam satu time slot berdasarkan pengaturan waktu. Kecepatan akses data pada jaringan GSM sangat kecil yaitu sekitar 9.6 kbps karena pada awalnya hanya dirancang untuk penggunaan suara Teknologi GSM sampai saat ini paling banyak digunakan di dunia dan juga di Indonesia karena salah satu keunggulan dari GSM adalah kemampuan roaming yang luas sehingga dapat dipakai diberbagai negara. Saat ini pelanggan GSM di Indonesia adalah sekitar 35 juta pelanggan. Pada perkembangan selanjutnya para pengguna telepon sellular mulai diperkenalkan dengan teknologi CDMA Code Division Multiple Access yaitu sebuah pemultipleksan bukan sebuah skema pemodulasian dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu seperti pada TDMA atau frekuensi seperti pada FDMA, namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat – sifat interfensi kontruktif dari kode – kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan. CDMAOne Code Division Multiple Access merupakan standard yang dikeluarkan oleh Telecommunication Industry Association TIA yang menggunakan teknologi Direct Sequence Spread Spectrum DSSS dimana frekuensi radio 25 MHz pada band frekuensi 1800MHz dan dibagi dalam 42 kanal yang masing-masing kanal terdiri dari 30KHz. Kecepatan akses data yang bisa didapat dengan teknologi ini adalah sekitar 153.6 kbps. Dalam CDMA, seluruh pengguna menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu yang sama. Oleh karena itu, CDMA lebih efisien dibandingkan dengan metoda akses FDMA maupun TDMA. CDMA menggunakan kode tertentu untuk membedakan pengguna yang satu dengan yang lain. Pada tahun 2002 teknologi CDMA mulai banyak digunakan di Indonesia. Teknologi CDMA 2000 1x adalah teknologi yang pertama kali berkembang baik di Indonesia. GSM dan CDMA merupakan teknologi digital. Meskipun secara teknologi CDMA 2000 1x lebih baik dibandingkan dengan GSM akan tetapi kehadiran CDMA ternyata tidak membuat pelanggang GSM berpaling ke CDMA. Salah satu penyebabnya adalah wilayah yang dapat dijangkau oleh CDMA tidak seluas GSM. Ada beberapa keunggulan teknologi CDMA dibandingkan dengan GSM seperti suara yang lebih jernih, kapasitas yang lebih besar, dan kemampaun akses data yang lebih tinggi. Berbeda dengan metode akses TDMA dan FDMA, maka CDMA menggunakan kode-kode tertentu untuk membedakan setiap penggun pada frekuensi yang sama. Karena menggunakan frekuensi yang sama maka daya yang 234 dipancarkan ke BTS dan juga daya yang diterima harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pengguna yang lain baik dalam sel yang sama atau sel yang lain dan ini dapat diwujudkan dengan menggunakan mekanisme power control. Ada beberapa operator di Indonesia yang telah mengimplementasikan teknologi CDMA 2000 1x ini seperti Telkom yang dikenal dengan Flexi, Indosat dengan nama StarOne, Mobile 8 dengan nama Fren, Bakrie telecom dengan nama Esia. Operator CDMA di Indonesia dikategorikan kedalam kategori FWA Fixed Wireless Access sehingga mobilitasnya sangat terbatas padahal CDMA juga bisa seperti GSM dengan kemampuan mobilitas penuh. Generasi kedua-setengah Telekomunikasi Bergerak 2.5G Pada awalnya akses data yang dipakai dalam GSM sangat kecil hanya sekitar 9.6 kbps karena memang tidak dimaksudkan untuk akses data kecepatan tinggi. Teknologi yang digunakan GSM dalam akses data pada awalnya adalah WAP Wireless Application protocol tetapi tidak mendapat sambutan yang baik dari pasar. Kemudian diperkenalkan teknologi GPRS General Packet Data Radio Services pertama sekali oleh PT.Indosat Multi Media IM3 pada tahun 2001 di Indonesia. Secara teoritis kecepatan akses data yang dicapai dengan menggunakan GPRS adalah sebesar 115 Kbps dengan throughput yang didapat hanya 20 – 30 kbps. GPRS juga memungkinkan untuk dapat berkirim MMS Mobile Multimedia Message dan juga menikmati berita langusng dari Hand Phone secara real time. Pemakaian GPRS lebih ditujukan untuk akses internet yang lebih flexibel dimana saja, kapan saja, kita dapat melakukannya asalkan masih ada sinyal GPRS. Selama ini operator telekomunikasi bergerak yang sudah mengimplementasikan GPRS sudah membuat berbagai pola pentarifan mulai dari pentarifan berdararkan harga per KB data yang didownload sampai dengan fixed rate dimana setiap pemakai GPRS dapat menggunakan 24 jam dikenakan biaya sebesar tertentu misalkannya Rp350.000 per bulan. Ketika sistem tarif fixed rate ditetapkan sudah mendapat sambutan yang cukup banyak dari pemakai GPRS. Program ini tidak dilanjutkan. Hanya sekitar satu tahun, kemudian pentarifan GPRS dikembalikan ke pola semula berdasarkan jumlah data yang di download. Akhirnya pemakai GPRS menurun drastis. Setelah itu, perkembangan teknologi mulai mengarah pada EDGE Enhanced Data for Global Evolusion yang hanya sempat diimplementasikan oleh PT. Telkomsel. Kecepatan akses data dengan teknologi ini mencapai 3-4 kali kecepatan yang didapat di GPRS. Teknologi ini kurang berkembang. Generasi ketiga Telekomunikasi Bergerak Saat ini sedang ramai dibicarakan tentang generasi ketiga teknologi bergerak atau yang sering disebut 3G. Teknologi 3G didapatkan dari dua buah jalur teknologi telekomunikasi bergerak. Pertama adalah kelanjutan dari 235 teknologi GSMGPRSEDGE dan yang kedua kelanjutan dari teknologi CDMA IS-95 atau CDMAOne. UMTSUniversal Mobile Telecommunication Service adalah salah satu teknologi 3G yang merupakan lanjutan teknologi dari GSMGPRSEDGE yang merupakan standar telekomunikasi generasi ketiga dimana salah satu tujuan utamanya adalah untuk memberikan kecepatan akses data yang lebih tinggi dibandingkan dengan GRPS dan EDGE. Kecepatan akses data yang bisa didapat dari UMTS adalah sebesar 384 kbps pada frekuensi 5KHz sedangkan kecepatan akses yang didapat dengan CDMA1x ED-DO Rel0 sebesar 2.4 Mbps pada frekuensi 1.25MHz dan CDMAx ED-DO relA sebesar 3.1Mbps pada frekuensi 1.25MHz yang merupakan kelanjutan dari teknologi CDMAOne. Berbeda dengan GPRS dan EDGE yang merupakan overlay terhadap GSM, maka 3G sedikit berbeda dengan GSM dan cenderung sama dengan CDMA. 3G yang oleh ETSI disebut dengan UMTS Universal Mobile Telecommunication Services memilih teknik modulasi WCDMAwideband CDMA. Pada WCDMA digunakan frekuensi radio sebesar 5 Mhz pada band 1.900 Mhz CdmaOne dan CDMA 2000 menggunakan spectrum frekuensi sebesar 1.25 MHz dan menggunakan chip rate tiga kali lebih tinggi dari CDMA 2000 yaitu 3.84 Mcps Mega Chip Per Second. Secara teknik dalam jaringan UMTS terjadi pemisahan antara circuit switch cs dan packet switch ps pada link yang menghubungkan mobile equipment handphone dengan BTS RNC sedangkan pada GPRS dan CDMA 2000 1x tidak terjadi pemisahan melainkan masih menggunakan resource yang sama di air interface link antara Mobile Equipment dengan Base Station. HSPDA High Speed Packet Downlink Access merupakan kelanjutan dari UMTS dimana ini menggunakan frekuensi radio sebesar 5MHz dengan kecepatan mencapai 2Mbps. Ada 5 operator telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki lisensi 3G IMT 2000. Tiga diantara operator tersebut adalah operator yang telah memberikan layanan telekomunikasi generasi kedua GSM dan kedua setengah GPRS. Jika operator tersebut akan mengimplementasikan teknologi UMTS maka ada penambahan perangkat seperti base station Node B dan RNCRadio Network Controller dan upgrade software. Adapun yang harus di upgrade adalah pada radio akses karena GSM menggunakan metode akses TDMA dan FDMA dan menggunakan frekuensi radio 900KHz dan 1800 MHz sedangkan UMTS menggunakan metode akses WCDMA Wideband Code Division Multiple Access dengan frekuensi radio 5 MHz. Oleh karena itu perlu penambahan Radio Access Network Control RNC dan juga perlu penambahan base station WCDMA Node B dan tentunya juga terminal harus diganti dan jugaupgrade software pada MSC,SGSN dan GGSN. Untuk mengimplementasikan UMTS sebagai teknologi generasi ketiga membutuhkan biaya yang besar. Biaya tersebut diperuntukkan untuk membayar lisensi 3G kepada pemerintah, membayar lisensi 3G kepada vendor 3G, biaya penambahan Base StationNode B, RNCRadio Network Controller dan biaya upgrade software pada MSC Mobile Switching Centre, SGSN Serving GPRS Support Node, GGSNGateway GPRS Support Node dan jaringan lain. 236 Salah satu contoh layanan yang paling terkenal dalam 3G adalah video call dimana gambar dari teman kita bicara dapat dilihat dari handphone 3G kita. Layanan lain adalah , video conference, video streaming, baik untuk Live TV maupun video portal , Video Mail, PC to Mobile, serta Internet Browsing. UMTS merupakan kelanjutan dari teknologi GSMGPRS dimana perbedaan utamanya adalah kemampuan akses data yang lebih cepat. Kecepatan akses data dalam UMTS bisa mencapai 2Mbps indoor dan low range outdoor. Akan tetapi jika kita bandingkan dengan GPRS maka kecepatan datanya juga bisa mencapai 115 kpbs dimana untuk penggunaan akes internet sudah memadai. Generasi keempat Teknologi Telekomunikasi Bergerak 3.5G dan 4G Untuk meningkatkan kecepatan akses data yang tinggi dan full mobile maka standar IMT-2000 di tingkatkan lagi menjadi 10Mbps, 30Mbps dan 100Mbps yang semula hanya 2Mbps pada layanan 3G. Kecepatan akses tersebut didapat dengan mengguanakan teknologi OFDMOrthogonal Frequency Division Multiplexing dan Multi Carrier. Di Jepang layanan generasi keempat ini sudah diimplementasikan. Di samping itu sistem komunikasi person to person yang semula mengandalkan kawat atau kabel tranmisi mulai beralih ke teknologi tanpa kabel yang media pentransmisiannya adalah udara. Salah satu aplikasi teknologi itu adalah teknologi CDMA. 3. Elemen Dasar Sistem Telekomunikasi Sebuah sistem telekomunikasi dasar terdiri dari tiga perangkat utama seperti ditunjukkan pada Gambar 5.122, yaitu pemancar, saluran transmisi dan penerima. a. Pemancar memproses sinyal input untuk menghasilkan sinyal listrik yang akan ditransmisikan agar sesuai dengan karakteristik saluran transmisi. Pemrosesan sinyal untuk transmisi termasuk modulasi dan mungkin juga coding. b. Saluran Transmisi merupakan media listrik yang menjembatani jarak dari sumber informasi ke tujuan. Dapat berupa sepasang kabel, kabel koaksial, atau gelombang radio atau sinar laser. Setiap saluran transmisi menyebabkan sebagian jumlah kerugian transmisi atau redaman, sehingga daya sinyal semakin menurun dengan semakin jauhnya jarak transmisi. c. Penerima beroperasi ketika menerima sinyal output dari saluran transmisi sebagai persiapan untuk pengiriman ke transduser di tempat tujuan. Operasi di penerima termasuk amplifikasi untuk mengkompensasi hilangnya sinyal selama transmisi, demodulasi dan decoding untuk membalikkan sinyal informasi seperti semula. Filter adalah fungsi penting lain dari penerima. 237 Gambar 5.122. Elemen Dasar Sistem Telekomunikasi Sebagai contoh, di sebuah stasiun radio penyiaran, penguat daya stasiun adalah pemancar, dan antena penyiaran adalah antarmuka antara power amplifier dan saluran free space. Saluran ruang bebas adalah media transmisi; dan antena penerima adalah antarmuka antara saluran ruang bebas dan penerima. Selanjutnya, penerima radio adalah tujuan dari sinyal radio, dan ini adalah di mana ia diubah dari listrik ke suara yang bisa didengarkan oleh pendengar radio. 4. Sistem Komunikasi Analog Teknik komunikasi pada awalnya dikembangkan menggunakan teknik pemancaran sinyal analog. Dalam pemancaran masing-masing jenis informasi digunakan teknologi dan cara-cara yang berbeda. Contohnya adalah pemancaran atau transmisi suara berbeda saluran dengan pemancaran data atau gambar. Penyaluran suara melalui jaringan telepon atau dalam bahasa Inggrisnya disebut PSTN Public Service Telephone Network khusus hanya diperuntukkan bagi suara itu sendiri. Demikian juga untuk menyalurkan data, hanya dapat dilewatkan pada jaringan yang sudah tersedia. Sinyal-sinyal televisi pun harus dipancarkan sesuai dengan jalur frekuensi yang digunakan untuk suatu jenis frekuensi. Kebanyakan transimisi sinyal pada awal pengembangan dikenal sebagai transmisi analog. Sinyal analog adalah suatu sinyal yang berubah-ubah secara kontinyu atau terus menerus terhadap waktu, adapun bentuk sinyal analog dapat dilihat seperti pada Gambar 5.123. Pada sistem komunikasi analog, informasi atau pesan yang berupa sinyal analog disalurkan melalui saluran transmisi ke tempat yang jauh jaraknya dengan mempergunakan gelombang yang berfrekuensi tinggi sebagai pembawanya. Gelombang pembawa ini disebut sebagai carrier. Nah Proses penumpangan sinyal informasi analog ke gelombang pembawa disebut sebagai modulasi analog. Ada 3 macam jenis modulasi analog, dimana output tiap modulasi dapat dilihat pada Gambar 5.124, yaitu: 238 Gambar 5.123. Sinyal analog dengan puncak gelombang yang terus menerus berubah-ubah setiap siklus waktu

1. Modulasi Amplitudo AM

Modulasi Amplitudo adalah salah satu bentuk modulasi dimana sinyal informasi digabungkan dengan sinyal pembawa carrier berdasarkan perubahan amplitudonya. Besarnya amplitudo sinyal informasi mempengaruhi besarnya amplitudo dari carrier, tanpa mempengaruhi besarnya frekuensi sinyal pembawa. Parameter sinyal yang mengalami perubahan adalah amplitudonya, Amplitudo sinyal pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi. Rentang frekuensi AM adalah 500 Hz – 1600 KHz dan panjang gelombang atau amplitudo AM adalah 1600 KHz – 30000 KHz. Jika direntangkan dengan satuan meter, jangkauan sinyal AM bisa mencapai puluhan ribu kilometer. AM adalah metode pertama kali yang digunakan untuk menyiarkan radio komersil. Kelemahan dari sistem AM adalah mudah terganggu oleh gangguan atmosfer dan kualitas suara terbatasi oleh bandwidth yang sempit.

2. Modulasi Frekuensi FM

Modulasi Frekuensi merupakan suatu bentuk modulasi dimana frekuensi sinyal pembawa divariasikan secara proposional berdasarkan amplitudo sinyal informasi. Amplitudo sinyal pembawa tetap konstan. Contoh dari FM adalah frekuensi radio yang sekarang lebih sering digunakan radio pada umumnya. Rentang frekuensi FM adalah 88 MHz – 108 MHz sehingga dikategorikan sebagai Very High Fequency VHF. Sedangkan panjang gelombangnya adalah dibawah 1000 KHz sehingga jangkauan sinyalnya tidak jauh. Modulasi frekuensi memiliki bandwidth yang lebih lebar daripada modulasi amplitudo sehingga bisa menghasilkan suara stereo dengan menyatukan beberapa saluran audio pada satu gelombang cerrier. FM lebih tahan terhadap gangguan sehingga dipilih untuk sebagai modulasi standar untuk frekuensi tinggi. Keuntungan FM antara lain potensi gangguan jauh lebih kecil kualitas lebih baik dan daya yang dibutuhkan lebih kecil.

3. Modulasi FasaPhase PM

Modulasi FasaPhase Modulation merupakan bentuk modulasi yang merepresentasikan informasi sebagai variasi fase dari sinyal pembawa.Hampir mirip dengan FM, frekuensi pembawa juga bervariasi karena variasi fase dan 239 tidak merubah amplitudo pembawa. PM jarang digunakan karena memerlukan perangkat keras penerima yang lebih kompleks. Keuntungan PM adalah potensi gangguan dan daya yang dibutuhkan lebih kecil. Gambar 5.124. Bentuk-bentuk sinyal modulasi analog Sistem komunikasi analog mempunyai karakteristik sebagai berikut :  Sinyal analog ditransmisikan tanpa memperdulikan content isi dari pesan  Sistem komunikasi analog bisa mentransmisikan data analog atau digital  Proses transimis pada system komunikasi analog mengalami redaman terhadap jarak, yang artinya semakin jauh jarak penerima terhadap sumber informasi, maka kualitas sinyal semakin buruk, sehingga dibutuhkan penguat sinyal amplifier pada jarak-jarak tertenu  Sistem komunikasi analog rentan terhadap gangguan berupa noisederau

1. Sistem Komunikasi Digital

Modulasi merupakan perubahan parameter dari sinyal carrier menjadi sinyal informasi. Modulasi adalah pengaturan parameter dari sinyal pembawa carrier yang berfrekuensi tinggi sesuai sinyal informasi pemodulasi yang 240 frekuensinya lebih rendah, sehingga informasi tadi dapat disampaikan. Proses modulasi membutuhkan dua buah sinyal yaitu sinyal pemodulasi yang berupa sinyal informasi yang dikirim, dan sinyal carrier dimana sinyal informasi tersebut ditumpangkan. Tujuan dilakukannya proses modulasi antara lain: 1. Memudahkan proses radiasi a. Pada kanal komunikasi berupa udara, diperlukan antena untuk proses pemancaranradiasi dan penerimaan sinyal. b. Dimensi antena adalah berbanding terbalik dengan frekuensi sinyal yang dipancarkanditerimanya. 2. Memungkinkan multiplexing jika sebuah media transmisi dapat digunakan oleh beberapa kanal, maka modulasi dapat digunakan untuk menempatkan masing-masing kanal pada wilayah spektrum frekuensi yang berbeda. Contohnya : teknik FDM pada sistem telepon. Informasi yang akan disampaikan berbentuk sinyal digital, yaitu pulsa yang menyatakan nilai 1 0. Sinyal digital ini tidak dapat ditransmisikan begitu saja menggunakan gelombang radio, karena bandwidth lebar pita yang dipakai oleh sinyal digital terlalu lebar. Sinyal ini harus dimodifikasi agar ia dapat ditrasmisikan. Modifikasi terhadap sinyal ini dinamakan modulasi. Dalam mentransmisikan data dari sumber ke tujuan, satu hal yang harus dihubungkan dengan sifat data, arti fisik yang hakiki di pergunakan untuk menyebarkan data, dan pemprosesan atau pengaturang apa yang perlu dilakukan sepanjang saluran untuk memastikan bahwa data yang diterima dapat dimengerti dengan baik. Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal digital bit stream ke dalam sinyal carrier. Modulasi digital sebenarnya adalah proses mengubah-ubah karakteristik dan sifat gelombang pembawa carrier sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya memiliki ciri-ciri dari bit-bit 0 atau 1. Berarti dengan mengamati sinyal carriernya, kita bisa mengetahui urutan bitnya disertai clock timing dan sinkronisasi. Melalui proses modulasi digital sinyal-sinyal digital setiap tingkatan dapat dikirim ke penerima dengan baik. Untuk pengiriman ini dapat digunakan media transmisi fisik logam atau optik atau non fisik gelombang radio[1]. 5.1 Konsep modulasi digital Dalam hal ini konsep modulasi digital ada dua yaitu, modulator dan demodulator. Modulator melakukan proses modulasi, ada ditransmitter. Demodulator melakukan proses demodulasi, yakni mengembalikan sinyal hasil modulasi ke bentuk semula, ada di receiver. Gambar 6 menunjukkan proses modulasi. Gambar 5.125. Proses Modulasi 241 5.2 Teknik Modulasi Digital Pada dasarnya dikenal 3 prinsip dasar modulasi digital yaitu: ASK, FSK, dan PSK.

1. Amplitude Shift-Keying

Amplitude Shift Keying ASK atau pengiriman sinyal digital berdasarkan pergeseran amplitudo merupakan modulasi dengan mengubah-ubah amplitudo. Dalam proses modulasi ini kemunculan frekuensi gelombang pembawa tergantung pada ada atau tidak adanya sinyal informasi digital. Keuntungan yang diperoleh dari metode ini adalah bit per-baud kecepatan digital lebih besar. Sedangkan kesulitannya adalah dalam menentukan level acuan yang dimilikinya, yakni setiap sinyal yang diteruskan melalui saluran transmisi jarak jauh selalu dipengaruhi oleh redaman dan distorsi lainnya. Oleh sebab itu metode ASK hanya menguntungkan bila dipakai untuk hubungan jarak dekat saja. Dalam hal ini faktor noice atau gangguan juga harus diperhitungkan dengan teliti, seperti juga pada sistem modulasi AM. Blok diagram Modulator FSK dapat dilihat pada Gambar 5.126. Gambar 5.126. Blok Diagram Modulator ASK Dalam modulasi ASK, amplitudo carrier tersaklar ON dan OFF sesuai dengan kecepatan sinyal pemodulasi. Sinyal direpresentasikan dalam dua kondisi perubahan amplitudo gelombang pembawa, yaitu logika “1” dan “0”. Logika “1” direpresentasikan dengan status “ON” ada gelombang pembawa sedangkan logika “0” direpresentasikan dengan status “OFF” tidak ada gelombang pembawa. Dari dua kondisi tersebut, maka didapatkan sebuah sinyal yang termodulasi ASK. Gambar 5.127 hubungan sinyal digital dengan sinyal termodulasi ASK. Gambar 5.127. Hubungan Sinyal Digital dan Sinyal Modulasi ASK

2. FSK Frekuensi shift keying

Frekuensi Shift Keying FSK adalah modulasi frekuensi skema di mana informasi digital ditularkan melalui perubahan frekuensi diskrit suatu gelombang 242 pembawa. FSK termudah adalah FSK biner BFSK. BFSK berarti menggunakan sepasang frekuensi diskrit untuk mengirimkan biner 0s dan 1s informasi. Dengan skema ini, 1 disebut frekuensi tanda dan 0 disebut frekuensi ruang. Domain waktu dari sebuah carrier termodulasi FSK diilustrasikan pada Gambar 8 [2]. Gambar 5.128. Modulasi FSK Pada sistem FSK, dua buah sinyal sinusoidal dengan amplitudo maksimum sama dengan Ac, tetapi frekuensi berbeda, f1 dan f2, digunakan untuk merepresentasikan biner 1 dan 0. Secara matematis dapat dituliskan. = � � cos2 �� 1 untuk symbol „1‟ = � � cos2 �� 2 untuk symbol „0‟ Adapun bentuk gelombang termodulasi FSK bisa dilihat pada Gambar 9 dan 10. Modulasi FSK merupakan modulasi yang mempunyai kinerja yang lebih baik dan menggunakan sistem deteksi yang lebih sederhana dibandingkan dengan PSK. Oleh karena itu penerapannya cukup luas pada sistem transmisi data. Frequency Shift Keying FSK relatif sederhana, FSK memiliki bentuk penampakan gelombang yang konstan dari modulasi sudut yang sama terhadap frekuensi modulasi konvensional kecuali bahwa sinyal modulasinya adalah untaian pulsa biner yang bervariasi di antara dua level tegangan diskrit bila dibandingkan dengan perubahan bentuk gelombang kontinu. Data Carrier Hasil Modulasi FSK Gambar 5.129. Gelombang Termodulasi FSK 243 Pemancar FSK Dengan FSK biner, frekuensi center dan carriernya digeser dideviasikan oleh data masukan biner. Konsekuensinya, output dari sebuah modulator FSK adalah fungsi bertingkat dalam domain frekuensi. Sinyal input biner berubah dari logika “0” ke logika “1”, dan sebaliknya, output FSK di geser di antara 2 frekuensi: frekuensi “mark” atau berlogika 1 dan frekuensi “space” atau berlogika 0. Dengan FSK, ada perubahan kondisi frekuensi output mengikuti kondisi logik dari perubahan sinyal input biner. Konsekuensinya, perubahan kecepatan output sama dengan perubahan kecepatan inputnya. Pada modulasi digital, perubahan kecepatan pada input modulator disebut “bit rate” dan mempunyai satuan bit per second bps. Perubahan kecepatan pada output modulator disebut “baud” atau “baud rate” dan sama dengan waktu dari satu elemen sinyal output. Pada FSK perubahan kecepatan input dan outputnya adalah sama, sehingga bit rate dan baud rate adalah sama [2]. Bandwidth dari FSK Sebagaimana semua system komunikasi alat elektronik, bandwidth adalah salah satu yang penting ketika mendesain sebuah pemancar FSK. FSK sama seperti system modulasi konvensional dan juga dapat dijelaskan dalam sebuah pengertian yang sederhana. Sebuah modulator FSK merupakan sebuah tipe dari pemancar FM dan sering disebut voltage controlled oscillator VCO. Hal ini dapat dilihat dari kecepatan perubahan input ketika input biner adalah saling pergantian logika 1 dan logika 0,dinamakan gelombang kotak. Frekuensi dasar dari sebuah gelombang biner adalah sama dengan setengah dari kecepatan bit. Konsekuensinya, jika hanya frekuensi dasar dari input dipertimbangkan, frekuensi modulasi tertinggi dari modulasi FSK adalah setengah dari bit rate input. Frekuensi rest tunda dari VCO dipilih seperti pada saat setengah jalan diantara frekuensi mark dan frekuensi space. Sebuah kondisi logika 1 pada input menggeser VCO dari frekuensi restnya ke frekuensi mark, dan kondisi logika 0 pada input menggeser VCO dari frekuensi rest nya ke frekuensi space. Konsekuensinya, sinyal input biner berubah dari logika 1 ke logika 0 dan sebaliknya, frekuensi output VCO menggeser atau mendevisiasikan kembali dan seterusnya di antara frekuensi mark dan frekuensi space. Karena FSK adalah sebuah bentuk dari modulasi frekuensi, maka rumus untuk index modulasi digunakan dalam FM adalah juga cocok untuk FSK. Index modulasi diberikan seperti berikut : MI = F Fa Dimana MI = index modulasi F = frekuensi deviasi Hz Fa = frekuensi modulasi Hz Persamaan umum FSK : Vfsk t = Vc cos {2π [fc + Vm t Δf] t 244 Dimana : Vfsk t : Frequency Shift Keying Wave Vm t : Digital Information Modulating Singnal -1 or +1V Vc : Carrier Amplitude V Fc : Analog Carrier Frekuensi Hz Δf : Change Shif in the carrier frequnecy Hz Index modulasi yang buruk adalah index modulasi yang mempunyai bandwidth output yang lebar, yang disebut sebagai rasio deviasi. Kejelekan atau bandwidth yang lebar terjadi ketika kedua frekuensi deviasi dan frekuensi modulasi berada pada nilai maksimum. Pada sebuah modulator FSK, F adalah puncak frekuensi deviasi dari carrier nya sama dengan selisih antara frekuensi rest dan lainnya atau frekuensi mark atau frekuensi space atau setengah selisih antara frekuensi mark dan frekuensi space. Puncak frekuensi deviasi tergantung pada amplitude dari sinyal modulasinya. Dalam sebuah sinyal digital biner, semua logika 1 mempunyai tegangan yang sama dan semua logika 0 mempunyai tegangan yang sama. Konsekuensinya, deviasi frekuensi konstan dan selalu berada pada harga yang maksimum. Fa sama dengan frekuensi dasar dari input biner yang berada pada saat kondisi di bawah kasus paling buruk worst case Kondisi berlawanan 1 dan 0 bit rate . Persamaan umum untuk FSK : Dengan konvensional FM, bandwith secara langsung seimbang terhadap index modulasi. Sebagai akibatnya index modulasi pada FSK pada umumnya tetap dibawah 1,0 oleh karena itu menghasilkan output spectrum narrowband FM yang relative. Bandwith minimum yang dikehendaki untuk mempropagasi sebuah sinyal disebut bandwith Nyquist minimum Fn. Pada saat modulasi digunakan dan output spectrum sebuah double-side dihasilkan, bandwith minimum disebut bandwith Nyquist doubleside minimum atau bandwith IF minimum. Setiap sisi frekuensi dipisahkan dari frekuensi pusat atau sebuah sisi frekuensi yang berdekatan dengan harga yang sama ke modulasi frekuensi, yanga mana pada contoh ini adalah10 MHz Fb2. Output spectrum dari modulasi ini dapat dilihat bahwa bnadwith Nyquist double-side minimum adalah 60 MHz dan harga band adalah 20 megabaund, sama dengan bit rate. Karena FSK adalah bentuk dari narrowband FM, bandwith minimum tergantung pada index modulasi. Untuk index modulasi antara 0,5 dan 1 salah satu dari 2 atau 3 set dari sisi frekuensi yang berarti diperoleh. Oleh karena itu bandwith minimum adalah 2 atau 3 input bit rate. Penerima FSK Sirkuit yang paling umum yang digunakan untuk sinyal demodulasi FSK adalah Phase-Locked Loop PLL. Sebuah PLL FSK demodulator bekerja sangat banyak seperti PLL-FM demodulator. Sebagai input untuk daya PLL antara Mark 245 dan Space frekuensi [2]. Tegangan error dc pada output phasa comparator sesuai dengan daya frekuensi. Karena hanya ada 2 input frekuensi Mark dan Space, maka output tegangan error hanya 2. Salah satunya berupa logic 1 dan lainnya logic 0. Oleh karena itu, outputnya adalah 2 level binary merepresentasikan input FSK. Pada umumnya, frekuensi natural dari PLL dibuat sama dengan frekuensi inti dari FSK demodulator. Sebagai hasilnya, perubahan pada tegangan error dc sesuai dengan perubahan pada analog input frekuensi dan symmetric disekitar 0V dc. FSK mempunyai performance error yang sedikit dibanding PSK atau QAM. Dan sebagai akibatnya,jarang digunakan untuk performance tinggi system radio digital. Penggunaanya dibatasi untuk performance rendah, harga-rendah, modem data disynkronous yang digunakan pada komunikasi data over analog, band saluran telepon. Pembangkitan sinyal BFSK dilakukan dengan melalukan data biner dalam format polar ke modulator frekuensi Voltage Controlled Oscillator, seperti tampak pada Gambar 5.130. Ketika input modulator berubah dari +V ke –V, maka frekuensi yang ditransmisikan akan berubah juga[4]. Gambar 5.130. Pembangkitan Sinyal BFSK Konstelasi ini mengalokasikan satu dimensi untuk setiap vektor yang kita ingin mengirimkan. Konstelasi ini milik keluarga konstelasi ortogonal. Hal sederhana untuk mengamati bahwa jumlah dimensi di konstelasi ini adalah sama dengan jumlah pesan. Gambar 5.131. Konstelasi FSK 246 Karena semua vektor sama-sama terletak di tepat satu sumbu, daya transmisi untuk setiap vektor konstan. Maka konstelasi ini sangat cocok untuk sistem komunikasi yang memerlukan daya konstan untuk transmisi. Unsur yang optimal dalam hal ini hanyalah vektor yang duduk di kuadran yang membawa spektral daya maksimum sinyal yang diterima. Ini hanyalah vektor cocok untuk kuadran yang memberikan nilai maksimal di outlet detektor. Hasil ini sangat intuitif karena kita tahu bahwa kanal AWGN memiliki kemungkinan tipis untuk mengalihkan sinyal dari satu kuadran yang lain. Pelaksanaan elemen keputusan sangat sederhana dalam hal ini. Karena semua vektor sama-sama terletak di tepat satu sumbu, jarak antara setiap beberapa vektor konstan. Dengan kata lain, jarak antar vektor yang independen dengan jumlah vektor. Kenyataan ini hanya berarti bahwa kita tidak harus merusak BER dalam rangka untuk menambah pesan lebih memungkinkan untuk transmisi. Perhatikan bahwa dalam konstelasi lain selalu ada ketegangan antara BER dan jumlah pesan, atau data rate ingat bahwa lebih banyak kemungkinan untuk pesan berarti tariff yang lebih tinggi data. Kekurangan: Disimpulkan bahwa bandwidth yang diperlukan untuk konstelasi ini terus semakin tinggi dan lebih tinggi. Fakta ini hanya membuat konstelasi ini tidak praktis untuk situasi saat kita ingin mengirimkan banyak pesan. Dengan kata lain, data rate hanya terbatas karena tempat persyaratan akut untuk bandwidth sistem komunikasi yang digunakan. Meskipun metode ini memiliki sifat tertinggi banyak, terutama yang menyiratkan BER konstan untuk pesan sebanyak yang kami inginkan, fakta bahwa metode ini mengkonsumsi meningkatkan jumlah bandwidth hanya membuat metode ini tidak praktis. konstelasi FSK dapat ditemukan ketika sejumlah kecil pesan sedang dikirim, atau ketika ada persyaratan yang memberatkan dari keandalan yang BER dari sistem komunikasi. 2. SISTEM KOMUNIKASI ANALOGDIGITAL Sistem analogdigital memproses sinyal-sinyal bervariasi dengan waktu yang memiliki nilai-nilai kontiniudiskrit. Beberapa keuntungan sistem komunikasi digital dibandingkan dengan sistem komunikasi analog dijelaskan sebagai berikut. Multiplexing Di dalam sistem komunikasi, teknik digital pertama kali diaplikasikan untuk sistem telepon yang menggunakan teknik Time Division Multipleksing TDM. Pada prinsipnya, sinyal suara dari berbagai sumber akan dibagi ke dalam slot-slot waktu dengan ukuran sama, yang kemudian akan diurutkan dan selanjutnya akan dilewatkan ke dalam medium transmisi yang sama. Dibandingkan dengan pengaplikasian TDM terhadap sinyal analog, teknik digital memiliki keunggulan dalam hal reliabilitas terhadap gangguan noise, distorsi, 247 dan interferensi lain. Degradasi sinyal akibat beberapa faktor gangguan tersebut di atas dapat diatasi dengan kemampuan teknik digital melakukan regenerasi sinyal, suatu teknik yang tidak dapat diaplikasikan terhadap sinyal analog. Gambar 15.132. Multiplexing Fungsi Multiplxer secara umum mengkombinasikan me-multiplex data dari n input dan mentransmisikan melalui kapasitas data link yang tinggi. Demultiplxe r berfungsi menerima aliran data yang di-multiplex pemisah demultiplex dari data tersebut tergantung pada saluran dan mengirimnya ke line out yang diminta. Proese kerja multiplexing ditunjukkan pada Gambar 13 Multiplexing terdiri dari beberapa jenis, antara lain sebagai berikut: 1. Time Division Multiplexing TDM 2. Frequency Division Multipxing FDM 3. Wavelength Division Multipleing WDM Time Division Multiplexing Time Division Multiplexing merupakan sebuah proses pentransmisian beberapa sinyal informasi yang hanya melalui satu kanal transmisi dengan masingmasing sinyal ditransmisikan pada periode waktu tertentu. Akan ada beberapa sinyal informasi yang akan masuk kedalam Multiplexer dari TDM, sinyal-sinyal tersebut memiliki bit rate yang rendah dengan sumber sinyal yang berbeda-beda. Ketika sinyal tersebut memasuki Multiplexer, maka sinyal akan melalui sebuah swicth rotary yang menyebabkan sinyal informasi yang sebelumnya telah disampling itu akan dibuat berubah-ubah tiap detiknya. Hasil Output dari switch ini merupakan gelombang PAM yang mengandung sample- sample dari sinyal informasi yang periodik terhadap waktu. Setelah melaui multiplex, sinyal kemudian ditransmisi dengan membagi- bagi sample informasi berdasarkan Hold TimeJumlah kanal. Kanal transmisi ini merupakan sebuah kanal dengan rangkaian yang disinkronisasikan.Kanal sinkron ini dibutuhkan untuk membangun tiap kelompok sample dan membagi sample-sample tepat kedalam frame. Ketika sinyal transmisi memasuki demultiplexer, gabungan sinyal yang ber-bit-rate tinggi sinyal transmisi dibagi- bagi kembali menjadi sinyal informasi seperti sinyal informasi awal yang ber-bit- rate rendah. Kemudian akan di rotary switch pula disana yang akan mengarahkan sinyal-sinyal ke tujuna masingmasing dari sinyal itu. Pada multiplxer terdapat filter yang berfungsi melewatkan sinyal dengan frekuensi rendah, dan pada 248 demultiplexer akan terdapat filter yang bertujuan untuk mendapatkan sinyal keluaran yang akan sama dengan sinyal informasi inputnya. Gelombang suara dari percakapan telepon di sample sekali 125msec, dan setiap sample diconvert menjadi 8 bit data digital. Dengan menggunakan teknik ini, kecepatan transmisi 64000bitsec dibutuhkan untuk mentransmisikan suara tersebut. T1 line sebenarnya merupakan sebuah channel yang mampu mentransmisikan pada kecepatan 1,544 Mbitsec. Kecepatan transmisi ini lebih lebar di bandingkan kabel telepon pada umumnya, sehingga TDM digunakan untuk mengijinkan sebuah T1 line untuk membawa 24 sinyal suara yang berbeda. Dengan satu frame te rdiri dari 193bit, sehingga kecepata tiap framenya 125μs. Tipa frame tersebut kemudian dibagi menjadi 24 slot sinyal suara dan 8 bit digital code. TDM digunakan karena alasan biaya, semakin sedikit kabel yang digunakan dan semakin simple receiver yang dapat dipakai utnuk mentransmisikan data dari banyak sumber untuk banyak tujuan membuat TDM lebih murah dibandingkan yang lain. TDM ini juga menggunakan bandwidth yang lebih sedikit daripada Frequency Division Multipxing FDM. Dengan lebar bandwidth yang kecil, membuat bitrate semakin cepat, namun daya yang digunakan semakin besar [4]. Frequency Division Multiplexing FDM Frequency Division Multiplexing adalah menggabungkan banyak saluran input menjadi sebuah saluran output berdasarkan frekuensi. Jadi total bandwidth dari keseluruhan saluran dibagi menjadi sub-sub saluran oleh frekuensi. Tiap sinyal modulasi memerlukan bandwidth center tertentu sekitar frekuensi carrier nya, dinyatakan sebagai suatu saluran. Sinyal input baik analog maupun digital akan ditransmisikan melalui medium dengan sinyal analog. Pada sistem FDM, umumnya terdiri dari dua peralatan terminal dan penguat ulang saluran transmisi repeater transmission line. 1. Peralatan Terminal Terminal Equiipment Peralatan terminal terdiri dari bagian yang mengirimkan sinyal frekuensi ke repeater dan bagian penerima yang menerima sinyal tersebut dan mengubahnya kembali menjadi frekuensi semula. 2. Peralatan Penguat Ulang Repeater Equipment Repeater equipment terdiri dari penguat dan equalizer yang fungsinya masing-masing untuk mengkompensir redaman dan kecepatan redaman sewaktu transmisi melewati saluran antara kedua repeater masing-masing. Wavelength Division Multiplxing WDM Dalam komunikasi serat optik, WDM adalah teknologi yang multiplexing multi carrier optik sinyal pada satu serat optik dengan menggunakan berbagai panjang gelombang warna dari sinar laser untuk membawa sinyal yang berbeda. Hal ini memungkinkan untuk memultiplexing, di samping 249 memungkinkan komunikasi directional lebih dari satu saluran, ini biasanya disebut Wavelngth Division Multiplexing WDM. Wavelength Division Multiplexing adalah istilah umum yang diterapkan pada sebuah carrier optik yaitu panjang gelombang, sedangkan frequency division multiplexing biasanya diterapkan ke operator radio. Dalam hal ini panjang gelombang dan frekuensi berbanding terbalik, serta radio cahaya adalah kedua bentuk radiasi elektromagnetik. OFDM Orthogonal Frequency Division Multiplexing OFDM Orthogonal Frequency Division Multiplexing adalah sebuah teknik transmisi yang menggunakan beberapa buah frekuensi multicarrier yang saling tegak lurus orthogonal. Masing-masing sub-carrier tersebut dimodulasikan dengan teknik modulasi konvensional pada rasio symbol yang rendah. Prinsip kerja dari OFDM dapat dijelaskan sebagai berikut. Deretan data informasi yang akan dikirim dikonversikan kedalam bentuk parallel, sehingga bila bit rate semula adalah R , maka bit rate di tiap-tiap jalur parallel adalah RM dimana M adalah jumlah jalur parallel sama dengan jumlah sub-carrier. Setelah itu, modulasi dilakukan pada tiap-tiap sub-carrier. Modulasi ini bisa berupa BPSK, QPSK, QAM atau yang lain, tapi ketiga teknik tersebut sering digunakan pada OFDM. Kemudian sinyal yang telah termodulasi tersebut diaplikasikan ke dalam Inverse Discrete Fourier Transform IDFT, untuk pembuatan simbol OFDM. Penggunaan IDFT ini memungkinkan pengalokasian frekuensi yang saling tegak lurus orthogonal. Setelah itu simbol-simbol OFDM dikonversikan lagi kedalam bentuk serial, dan kemudian sinyal dikirim seperti terlihat pada Gambar 14. Gambar 5.133. Prinsip kerja OFDM Sinyal carrier dari OFDM merupakan penjumlahan dari banyaknya sub-carriers yang orthogonal, dengan data baseband pada masing-masing sub-carriers dimodulasikan secara bebas menggunakan teknik modulasi QAM atau PSK. Sinyal yang terkirim tersebut, dalam persamaan matematik bisa diekspresikan sebagai berikut, 250 Dimana Re. adalah bagian real dari persamaan, ft adalah respons implus dari filter transmisi, T adalah periode simbol, v o adalah frekuensi pembawa carrier frequency dalam bentuk radian, j adalah fase pembawa carrier phase, dan b n adalah data informasi yang telah termodulasi yang menjadi input dari IDFT. Pada stasiun penerima, dilakukan operasi yang berkebalikan dengan apa yang dilakukan di stasiun pengirim. Mulai dari konversi dari serial ke parallel, kemudian konversi sinyal parallel dengan Fast Fourier Transform FFT, setelah itu demodulasi, konversi parallel ke serial, dan akhirnya kembali menjadi bentuk data informasi. Pada OFDM, frekuensi-frekuensi multicarrier tersebut saling tegak lurus, yang berarti bahwa crosstalk di antara sub-channels dihilangkan dan inter-carrier guard bands tidak diperlukan. Istilah orthogonal dalam Orthogonal Frequency Division Multiplexing OFDM mengandung makna hubungan matematis antara frekuensi-frekuensi yang digunakan. Pemakaian frekuensi yang saling orthogonal pada OFDM memungkinkan overlap antar frekuensi tanpa menimbulkan interferensi satu sama lain. Ada beberapa kumpulan sinyal yang orthogonal, salah satunya yang cukup sering kita gunakan adalah sinyal sinus, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 5.134. Gambar 5.134. Contoh kumpulan sinyal ortogonal berupa gelombang sinus Ortogonalitas juga memungkinkan efisiensi spektral yang tinggi, mendekati rasio Nyquist. OFDM secara umum mendekati spektrum ”white”, sehingga terdapat properti interferensi elektromagnetik terhadap pengguna co- channel yang lain. Satu prinsip kunci dari OFDM adalah dimana skema modulasinya dengan rasio symbol yang rendah sehingga hanya mendapat sedikit pengaruh intersymbol interference dari multipath fading. Oleh karena itu, maka dapat ditransmisikan sejumlah aliran low-rate dalam paralel, bukan aliran high-rate tunggal. Karena durasi dari tiap simbol panjang, maka memungkinkan untuk penyisipan guard interval di antara simbol-simbol OFDM, sehingga dapat menghilangkan intersymbol interference . Pada OFDM, sinyal didesain sedemikian rupa agar orthogonal, sehingga bila tidak ada distorsi pada jalur komunikasi yang menyebabkan ISIintersymbol interference dan ICIintercarrier interference, maka setiap subchannel akan bisa dipisahkan stasiun penerima dengan menggunakan DFT. Tetapi pada 251 kenyataannya tidak semudah itu. Karena pembatasan spektrum dari sinyal OFDM tidak strict, sehingga terjadi distorsi linear yang mengakibatkan energi pada tiap-tiap subchannel menyebar ke subchannel di sekitarnya, dan pada akhirnya ini akan menyebabkan interferensi antar simbol ISI. Solusi yang termudah adalah dengan menambah jumlah subchannel sehingga periode simbol menjadi lebih panjang, dan distorsi bisa diabaikan bila dipandingkan dengan periode simbol. Tetapi cara diatas tidak aplikatif, karena sulit mempertahankan stabilitas carrier dan juga menghadapi Doppler Shift. Pendekatan yang relatif sering digunakan untuk memecahkan masalah ini adalah dengan menyisipkan guard interval interval penghalang secara periodik pada tiap simbol OFDM. Cyclic prefix yang ditransmisikan selama guard interval, terdiri dari akhir dari symbol OFDM yang dikopi ke guard interval, dan guard interval ditransmisikan diikuti dengan symbol OFDM. Alasan guard interval terdiri dari kopi dari akhir simbol OFDM adalah agar receiver nantinya mengintegrasi masing-masing multipath melalui angka integer dari siklus sinusoid ketika proses demodulasi OFDM dengan FFT. A. Keunggulan OFDM adalah salah satu jenis dari multicarrier FDM, tetapi memiliki efisensi pemakaian frekuensi yang jauh lebih baik. Pada OFDM overlap antar frekuensi yang bersebelahan diperbolehkan, karena masing-masing sudah saling orthogonal, sedangkan pada sistem multicarrier konvensional untuk mencegah interferensi antar frekuensi yang bersebelahan perlu diselipkan frekuensi penghalang guard band, dimana hal ini memiliki efek samping berupa menurunnya kecepatan transmisi bila dibandingkan dengan sistem single carrier dengan lebar spektrum yang sama. Sehingga salah satu karakteristik dari OFDM adalah tingginya tingkat efisiensi dalam pemakaian frekuensi. Selain itu pada multicarrier konvensional juga diperlukan band pass filter sebanyak frekuensi yang digunakan, sedangkan pada OFDM cukup menggunakan FFT saja. Karakter utama yang lain dari OFDM adalah kuat menghadapi frequency selective fading. Dengan menggunakan teknologi OFDM, meskipun jalur komunikasi yang digunakan memiliki karakteristik frequencyselective fading dimana bandwidth dari channel lebih sempit daripada bandwidth dari transmisi sehingga mengakibatkan pelemahan daya terima secara tidak seragam pada beberapa frekuensi tertentu, tetapi tiap sub carrier dari sistem OFDM hanya mengalami flat fading pelemahan daya terima secara seragam. Pelemahan yang disebabkan oleh flat fading ini lebih mudah dikendalikan, sehingga performansi dari sistem mudah untuk ditingkatkan. Teknologi OFDM bisa mengubah frequency selective fading menjadi flat fading, karena meskipun sistem secara keseluruhan memiliki kecepatan transmisi yang sangat tinggi sehingga mempunyai bandwidth yang lebar, karena transmisi menggunakan subcarrier frekuensi pembawa dengan jumlah yang sangat banyak, sehingga kecepatan transmisi di tiap subcarrier sangat rendah dan bandwidth dari tiap subcarrier sangat sempit, lebih sempit daripada coherence bandwidth lebar daripada bandwidth yang memiliki karakteristik yang relatif sama. 252 Keuntungan yang lainnya adalah, dengan rendahnya kecepatan transmisi di tiap subcarrier berarti periode simbolnya menjadi lebih panjang sehinnga kesensitifan sistem terhadap delay spread penyebaran sinyal-sinyal yang datang terlambat menjadi relatif berkurang. B. Kelemahan Sebagai sebuah sistem buatan menusia, tentunya teknologi OFDM pun tak luput dari kekurangan-kekurangan. Diantaranya, yang sangat menonjol dan sudah lama menjadi topik penelitian adalah frequency offset dan nonlinear distortion distorsi nonlinear.  Frequency Offset Sistem ini sangat sensitif terhadap carrier frequency offset yang disebabkan oleh jitter pada gelombang pembawa carrier wave dan juga terhadap Efek Doppler yang disebabkan oleh pergerakan baik oleh stasiun pengirim maupun stasiun penerima.  Distorsi Non-linier Teknologi OFDM adalah sebuah sistem modulasi yang menggunakan multi- frekuensi dan multi-amplitudo, sehingga sistem ini mudah terkontaminasi oleh distorsi nonlinear yang terjadi pada amplifier dari daya transmisi.  Sinkronisasi sinyal Pada stasiun penerima, menentukan start point untuk memulai operasi Fast Fourier Transform FFT ketika sinyal OFDM tiba di stasiun penerima adalah hal yang relatif sulit. Atau dengan kata lain, sinkronisasi daripada sinyal OFDM adalah hal yang sulit.

2. Lembar Pelatihan Kerjakan soal-soal berikut ini dengan baik dan benar

1. Apa Fungsi dari gelombang carrier ? 2. Apa yang dimaksud dengan modulasi analog ? 3. Jelaskan perbedaan antara Modulasi Amplitudo AM, Modulasi Frekuensi FM, dan Modulasi Fasa PM 4. Sebutkan karakteristik komunikasi digital 5. Apa yang anda ketahui tentang OFDM 253 C2. Media Transmisi Telekomunikasi

1. Lembar Informasi

Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya didasarkan pada frekuensi kerjanya seperti terilah pada Gambar 5.135. Karakteristik media transmisi Karakteristik media transmisi ini bergantung pada:  Jenis alat elektronika  Data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut  Tingkat keefektifan dalam pengiriman data  Ukuran data yang dikirimkan Gambar 5.135. Spektrum Elektromagnetik Jenis media transmisi 1. Guided Transmission Media Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel.

a. Twisted Pair Cable

Twisted pair cable atau kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah konduktor yang digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel Unshielded twisted-pair UTP, dan crosstalk yang terjadi di antara kabel yang berdekatan. 254 Ada dua macam Twisted Pair Cable, yaitu : Kabel STP dan UTP 1. Kabel STP Shielded Twisted Pair seperti telihat pada Gambar 5.136 merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang kabel empat kabel yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap gangguan yang disebabkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan sinyal noise. Gambar 5.136. Kabel STP 2. Kabel UTP Unshielded Twisted Pair seperti terlihat pada Gambar 5.137 banyak digunakan dalam instalasi jaringan komputer. Kabel ini berisi empat pasang kabel yang tiap pasangnya dipilin twisted. Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung unshilded. Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan harganya lebih murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan dengan efek interferensi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya. Gambar 5.137. Kabel UTP b. Coaxial Cable Kabel koaksial pada Gambar 5.138 adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar. Ada beberapa jenis kabel koaksial, yaitu thick coaxial cab le mempunyai diameter besar dan thin coaxial cable mempunyai diameter lebih kecil. Gambar 5.138. Kabel Koaksial 255 Keunggulan kabel koaksial adalah dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon, dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah, karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain. Kelemahan kabel koaksial adalah mempunyai redaman yang relatif besar sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.

c. Fiber Optic

Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Serat yang digunakan berbentuk silinder seperti kawat pada umumnya, terdiri dari dua bagian penting yaitu bagian inti core, kulit cladding, pembungkus dan lapisan penguat. Penampangnya secara lengkap dapat kita lihat pada Gambar 5.139. Dimana struktur serat optic terdiri dari: Gambar 5.139. Struktur dasar serat optik 1. Core inti  Terbuat dari bahan kuarsa silica dengan kualitas sangat tinggi.  Merupakan bagian utama dari serat optik karena perambatan cahaya sebenarnya terjadi pada bagian ini.  Memiliki diameter 10m – 50 m, ukuran core sangat mempengaruhi karakteristik serat optik.  Berfungsi untuk menentukan cahaya merambat dari satu ujung ke ujung lainnya. 2. Cladding lapisan  Terbuat dari bahan gelas dengan indeks bias lebih kecil dari core.  Merupakan selubung dari core.  Memiliki diameter 2 – 250 m 256  Hubungan indeks bias antara core dan cladding akan mempengaruhi perambatan cahaya pada core mempengaruhi besarnya sudut kritis.  Berfungsi untuk menjaga sinyal optik supaya merambat sepanjang core dan untuk memperkuat kedudukan atau posisi core.  Berfungsi sebagai cermin, yakni memantulkan cahaya agar dapat merambat ke ujung lainnya. 3. Coating jaket  Terbuat dari bahan plastik.  Berfungsi untuk melindungi serat optik dari kerusakan, perubahan temperatur, kelembaban, keausan dan lain-lain pelindung mekanis dan merupakan tempat kode warna. Adapun karakteristik serat optik antara lain :  Emisi cahaya terjadi pada daerah panjang gelombang 850 nm – 1550 nm.  Dapat dimodulasi langsung pada frekuensi tinggi.  Mempunyai lebar spektrum yang sempit.  Ukuran atau dimensi kecil.  Mempunyai umur kerja relatif lama. Sumber Optik Fiber optik merupakan elemen transmisi dalam sistem Komunikasi Serat Optik, yaitu pemanduan cahaya silindris. Sumber optik pada sistem transmisi serat optik berfungsi sebagai pengubah besaran sinyal listrik atau elektris menjadi sinal cahaya. Ada dua jenis sumber optik yaitu : a. LED Light Emitting Diode yang digunakan pada sistem komunikasi jarak pendek dan kecepatan bit rendah kurang dari 100 Mbps. b. Dioda LASER Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation semikonduktor atau Injection Laser Diode ILD umumnya digunakan untuk sistem komunikasi jarak jauh dengan kecepatan bit tinggi lebih besar dari 1 Gbps. Prinsip Perambatan Cahaya Teknologi fiber optik maju pesat dan sedang berkembang pemanfatannya untuk sistem teknologi telekomunikasi maju dan handal. Penemuan fiber optik sebagai media transmisi pada suatu sistem komunikasi didasarkan pada hukum Snellius untuk perambatan cahaya pada media transparan seperti pada kaca yang terbuat dari kuartz kualitas tinggi dan dibentuk dari dua lapisan utama seperti terlihat pada Gambar 21 yaitu lapisan inti yang biasanya disebut core terletak pada lapisan yang paling dalam dengan indeks bias n 1 dan dilapisi oleh cladding dengan indeks bias n 2 yang lebih kecil dari n 1 . 257 Gambar 5.140. Struktur core dan cladding pada fiber optik Menurut hukum Snellius jika seberkas sinar masuk pada suatu ujung fiber optik media yang transparan dengan sudut kritis dan sinar itu datang dari medium yang mempunyai indeks bias lebih kecil dari udara menuju inti fiber optik kuartz murni yang mempunyai indeks bias yang lebih besar maka seluruh sinar akan merambat sepanjang inti core fiber optik menuju ujung yang satu. Cahaya merambat dalam fiber optik dengan menggunakan pantulan sempurna supaya energi tidak keluar dari core. Pada peristiwa pantulan sempurna oleh kulit, sebetulnya masih disertai juga oleh rembesan sinar ke dalam kulit. Hal ini dapat menyebabkan kerugian transmisi dan menyebabkan sinar yang tak sejajar sumbu serat mencapai ujung seberang lebih dulu, sinar memiliki laju rambat yang lebih besar di dalam kulit daripada di dalam inti. Diperlukan sudut masuk tertentu supaya dapat merambat dengan cara ini. Sudut masuk ini disebut cone angle. Refleksi-pantulan dalam fiber bisa dilihat pada Gambar 5.141. Gambar 5.141. Refleksi – Pantulan Karena ukuran core sangat kecil, maka sumber cahaya harus dapat difokuskan. Jenis –jenis Serat Optik Ada dua jenis serat optik yang digunakan dalam sistem komunikasi serat optik, yaitu: multimode fiber dan single mode fiber, dimana masing-masing memiliki profil indeks bias dan ukuran penampang yang dapat dilihat pada Gambar 5.142 dan 5.143. kritis 258

1. Multimode Fiber

Multimode fiber adalah tipe pertama fiber yang dikomersilkan. Multimode fiber ini memiliki core yang lebih besar dari pada single mode fiber yang menyediakan beratus-ratus mode cahaya untuk penyebaran sinyal secara serentak. Sedangkan multi-mode fiber digunakan terutama pada sistem dengan jarak transmisi yang pendek dibawah 2 km seperti jaringan data private dan aplikasi optik paralel. Ada dua tipe fiber optik multi mode, yaitu : a. Step index multimode  Indeks bias core konstan  Ukuran core besar 50 m dan dilapisi cladding yang sangat tipis.  Penyambungan kabel lebih mudah karena memiliki core yang besar.  Perubahan dari index bias core dan clading tiba-tiba dan banyak lintasan cahaya yang terjadi. Akibatnya terjadi pelebaran pulsa yang akan menurunkan laju transmisi datanya.  Hanya digunakan untuk jarak pendek dan transmisi data bit rate rendah. b. Graded index multimode  Core terdiri dari sejumlah lapisan gelas yang memiliki indeks bias yang berbeda-beda, dimana indeks bias yang lebih tinggi terdapat pada pusat core dan berangsur-angsur turun sampai ke batas core – cladding.  Cahaya merambat karena difraksi yang terjadi pada core sehingga rambatan cahaya sejajar dengan sumbu serat.  Harganya lebih mahal dari serat optik step index karena proses pembuatannya lebih sulit.  Dispersi minimum.

2. Single Mode Fiber

 Single-mode fiber, sebaliknya, memiliki core yang lebih kecil yang hanya menyediakan satu mode cahaya dalam propagasi pada satu waktu, yaitu sejajar dengan sumbu serat optik.  Untuk penggunaannya, single-mode fiber pada dasarnya digunakan untuk jarak yang jauh dan bandwidth yang lebar. 259 Gambar 5.142. Profil Indeks Bias Singlemode dan Multimode Gambar 5.143. Mode Kabel Fiber Optik Keunggulan dan Kelemahan Serat Optik Ada beberapa keunggulan serat optik di banding media transmisi lainnya, yaitu :  Mempunyai lebar pita frekuensi bandwidth yang lebar. Frekuensi pembawa optik sekitar 10 13 hingga 10 16 . Karena bekerja pada frekuensi yang tinggi maka jumlah informasi yang dibawa akan lebih banyak.  Serat optik yang digunakan memiliki ukuran yang sangat kecil dan ringan. Diameternya dalam ukuran mikro sama bahkan lebih kecil dari diameter sehelai rambut manusia.  Dapat mentransmisikan sinyal digital dengan kecepatan data yang sangat tinggi dari beberapa Mbitdetik sampai dengan Gbitdetik.  Memiliki redaman kecil sehingga jarak jangkau pengiriman tanpa repeater lebih jauh. Perkembangan serat optik saat ini telah menghasilkan produksi dengan redaman sangat rendah dibandingkan dengan kabel yang terbuat dari 260 tembaga copper. Terutama pada frekuensi yang mempunyai panjang gelombang sekitar 1310 nm yaitu kurang dari 0,5 dBkm.  Kebal terhadap induksi, artinya tidak terpengaruh oleh kilat dan transmisi radio.  Keamanan rahasia informasi lebih baik, artinya penyadapan informasi dengan induksi atau hubungan sederhana tidak dapat dilakukan.  Kebal terhadap gangguan gelombang elektromagnetis. Serat optik terbuat dari kaca atau plastik yang merupakan isolator berarti bebas dari interferensi medan magnet misalnya gangguan petir, transmisi RF, sentakan elektromagnetik yang disebabkan karena ledakan nuklir petir.  Karena di dalam serat tidak terdapat tenaga listrik, maka tidak akan terjadi bahaya sengatan listrik, kebocoran ke tanahground atau hubung singkat. Di samping itu serat tahan terhadap gas beracun, bahan kimia dan air, sehingga cocok ditanam dalam tanah.  Tidak mengalihkan arus karena terbuat dari kaca atau plastik.  Sistem dapat dihandalkan dan mudah dipelihara.  Penambahan kanal kapasitas terpasang lebih mudah.  Tidak ada cakap silang crosstalk.  Tidak berkarat  Tahan terhadap temperatur tinggi.  Konsumsi daya rendah.  Substan sangat rendah, sehingga memperkecil jumlah sambungan dan jumlah pengulang. Di samping kelebihan yang telah disebutkan di atas, serat optik juga mempunyai beberapa kelemahan di antaranya, yaitu :  Serat optik tidak dapat menyalurkan energi listrik atau elektris, oleh karena itu repeater harus dicatu secara lokal atau dicatu secara remote, menggunakan kabel tembaga yang terpisah dan pada sistem repeater, transmitter dan receiver perlu pengubahan energi listrik ke optik dan sebaliknya.  Intensitas energi cahaya yang dipancarkan pada sinar inframerah jika terkena retina mata dapat merusakkan retina mata.  Konstruksi serat optik cukup lemah atau rapuh.  Karakteristik transmisi dapat berubah bila terjadi tekanan dari luar yang berlebihan.  Perangkat terminasi lebih mahal.  Perangkat sambung relatif lebih sulit, karena terbuat dari bahan gelas silica, memerlukan penanganan yang lebih hati-hati dan harus menggunakan teknik dan ketelitian yang tinggi.  Perbaikan lebih sulit

2. Unguided Transmission Media

Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang. 261

a. Gelombang mikro

Gelombang mikro microwave merupakan bentuk gelombang radio yang beroperasi pada frekuensi tinggi dalam satuan gigahertz seperti terlihat pada Gambar 15, yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan pada sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan internet ISP. Keuntungan menggunakan gelombang mikro adalah akuisisi antar menara tidak begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya murah karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas, frekuensi tinggi atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena yang kecil. Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan dan mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya. b. Satelit Satelit adalah media transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal dari stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit yang mengorbit pada ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital velocity yang sama dengan orbital velocity bumi. Hal ini menyebabkan posisi satelit akan relatif stasioner terhadap bumi geostationary, apabila satelit tersebut mengorbit di atas khatulistiwa. Pada prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit geostationary pada posisi yang tepat dapat menjangkau seluruh permukaan bumi. Adapun berdasarkan klasifikasi ketinggian orbit satelit, maka dapat dibagi seperti terlihat pada Gambar 24.  Low Earth orbit LEO: orbit geosentrik dengan jarak pada ketinggian dari 500-900 km.  Orbit Rendah Sirkuler  Ketinggian satelit konstan dengan jarak ratusan km.  Perioda orbit sekitar 90 menit  Orbitnya mendekati inklinasi 90 o yang menjamin satelit melintasi semua wilayah bumi.  Medium Earth orbit MEO: orbit geosentrik dengan jarak pada ketinggian 5,000 - 12,000 km  Orbit Menengah Sirkuler dinamakan juga sebagai Intermediate Circular Orbits ICO  Ketinggian satelit dari bumi sekitar 10,000 km dan dengan inklinasi 50 o dan period 6 jam  Dengan konstelasi 10 sampai 15 satelit, suatu peliputan bumi kontinu dijamin  GEO: Geostationary Earth Orbit  Orbit Sirkuler dengan inklinasi zero equatorial  Orbit satelit mempunyai ketinggian 35,786 km dengan kecepatan sama dengan perputaran bumi.  Satu satelit mampu mengcover 43 permukaan bumi 262 Gambar 5.144. Jenis Orbit Satelit Gambar 5.145. Contoh satelit pengamat bumi, satellite ERS 2 European Remote-Sensing Satellite Dalam hubunganya dengan kebutuhan komunikasi, jenis satelit dapat dibedakan menjadi.  Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek angkasa lainnya yang jauh.  Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah.  Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari orbit, seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll. Salah satu contoh satelit pengamat bumi dapat dilihat pada Gambar 5.144. 263  Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi. Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat selain itu ada juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit penerima GPS, bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter dalam waktu nyata.  Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata.  Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya kepada antena sangat besar di Bumi yang dpaat digunakan untuk menggantikan sumber tenaga konvensional.  Stasiun angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat tinggal manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan dengan pesawat angkasa lainnya oleh ketiadaan propulsi pesawat angkasa utama atau fasilitas pendaratan; Dan kendaraan lain digunakan sebagai transportasi dari dan ke stasiun. Stasiun angkasa dirancang untuk hidup jangka-menengah di orbit, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan.  Satelit cuaca adalah satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim Bumi.  Satelit miniatur adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi baru dibuat untuk mengkategorikan satelit-satelit ini: satelit mini 500 –200 kg, satelit mikro di bawah 200 kg, satelit nano di bawah 10 kg. Keuntungan satelit adalah lebih murah dibandingkan dengan menggelar kabel antar benua, dapat menjangkau permukaan bumi yang luas, termasuk daerah terpencil dengan populasi rendah, meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua membuat sistem satelit cukup menarik secara komersial. Kekurangannya satelit adalah keterbatasan teknologi untuk penggunaan antena satelit dengan ukuran yang besar, biaya investasi dan asuransi satelit yang masih mahal, atmospheric losses yang besar untuk frekuensi di atas 30 GHz membatasi penggunaan frequency carrier. Adalah jenis dari microwave yang menggunakan satellite untuk mengirimkan sinyal ke transmitter atau parabola. Satellite microwave mengirimkan sinyal secara menyeluruh ke setiap transmitter.

c. Inframerah

Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat, dengan kecepatan 4 Mbps. Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh, misalnya remote control pada televisi serta alat elektronik lainnya. Keuntungan inframerah adalah kebal terhadap interferensi radio dan elekromagnetik, inframerah mudah dibuat dan murah, instalasi mudah, mudah dipindah-pindah, 264 keamanan lebih tinggi daripada gelombang radio. Kelemahan inframerah adalah jarak terbatas, tidak dapat menembus dinding, harus ada lintasan lurus dari pengirim dan penerima, tidak dapat digunakan di luar ruangan karena akan terganggu oleh cahaya matahari. Adapun kegunaan infra merah dalam telekomunikasi adalah sbb.  Adanya sistem sensor infra merah. Sistem sensor ini pada dasarnya menggunakan inframerah sebagai media komunikasi yang menghubungkan antara dua perangkat. Penerapan sistem sensor infra ini sangat bermanfaat sebagai pengendali jarak jauh, alarm keamanan, dan otomatisasi pada sistem. Adapun pemancar pada sistem ini terdiri atas sebuah LED Lightemitting Diodeinfra merah yang telah dilengkapi dengan rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk dikirimkan melalui sinar inframerah, sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau modulasi infra merah yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.  Adanya kamera tembus pandang yang memanfaatkan sinar inframerah. Sinar inframerah memang tidak dapat ditangkap oleh mata telanjang manusia, namun sinar inframerah tersebut dapat ditangkap oleh kamera digital atau video handycam. Dengan adanya suatu teknologi yang berupa filter iR PF yang berfungi sebagai penerus cahaya infra merah, maka kemampuan kamera atau video tersebut menjadi meningkat. Teknologi ini juga telah diaplikasikan ke kamera handphone  Untuk pencitraan pandangan seperti nightscoop  Inframerah digunakan untuk komunikasi jarak dekat, seperti pada remote TV. Gelombang inframerah itu mudah untuk dibuat, harganya relatif murah, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, serta memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterfensi oleh cahaya matahari.  Sebagai alat komunikasi pengontrol jarak jauh. Inframerah dapat bekerja dengan jarak yang tidak terlalu jauh kurang lebih 10 meter dan tidak ada penghalang  Sebagai salah satu standardisasi komunikasi tanpa kabel. Jadi, inframerah dapat dikatakan sebagai salah satu konektivitas yang berupa perangkat nirkabel yang digunakan untuk mengubungkan atau transfer data dari suatu perangkat ke parangkat lain. Penggunaan inframerah yang seperti ini dapat kita lihat pada handphone dan laptop yang memiliki aplikasi inframerah. Ketika kita ingin mengirim file ke handphone, maka bagian infra harus dihadapkan dengan modul infra merah pada PC. Selama proses pengiriman berlangsung, tidak boleh ada benda lain yang menghalangi. Fungsi inframerah pada handphone dan laptop dijalankan melalui teknologi IrDA Infra red Data Acquition. IrDA dibentuk dengan tujuan untuk mengembangkan sistem komunikasi via inframerah. 265

2. Lembar Pelatihan

Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar. 1. Apa yang dimaksud dengan media transmisi. 2. Media transmisi ada dua, sebutkan masing-masing media transmisi tersebut beserta karakteristiknya. 3. Hal-hal apakah yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media transmisi. 4. Pada media transmisi serat optik sekarang sangat banyak digunakan sebutkan kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut. 5. Pada media transmisi tanpa kabel sekarang telah berkembang pesat, apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi C3. Jaringan Akses Radio

1. Lembar Informasi GSM

Global system for Mobbile atau GSM adalah generasi kedua dari standar sistem sistem seluller yang tengah dikembangkan untuk mengatasi problem fragmentasi yang terjadi pada standar pertama di negara Eropa . GSM adalah sistem standar sellular pertama didunia yang menspesifikasikan digital modulation dan network level architectures and service. Sebelum muncul standar GSM ini negara-negara di Eropa menggunakan standar yang berbeda-beda , sehingga pada saat itu tidak memungkinkan seorang pelanggan menggunakan singele subscriber unit untuk menjangkau seluruh benua Eropa. Pada awalnya sistem GSM ini dikembangkan untuk melayani sistem seluler pan- Eropa dan menjanjikan jangkauan network yang lebih luas seperti halnya penggunaan ISDN. Pada perkembangaannya sistem GSM ini mengalami kemjuan pesat dan menjadi standar yang paling populer di seluruh dunia untuk sistem seluler.Bahkan pertumbuhannya diprediksikan akan mencapai 20 samapai 50 juta pelanggan pada tahun 2000. Penggunaan alokasi frekuensi 900 MHz oleh GSM ini diambil berdasarkan rekomendasi GSM Gropue special Mobile cimitte yang merupakan salah satu grup kerja pada conference Europeene Postes des Telecommunication CEPT. Namun pada akhirnya untuk alasan marketing GSM berubah namanya menjadi yhe Global System for Mobile Communication, sedangkan standar teknisnya diambil dari European Technical Standards Institute ETSI. GSM pertama kali diperkenalakan di Eropa pada tahun 1991 kemudian pada akhir 1993 , beberapa negara non Amerika seperti Amerika Selatan , Asia dan Australia mulai mengadopsi GSM yang akhirnya menghasilkan standar baru yang mirip yaitu DCS 1800, yang mendukung Personal Communiction Service PCS pada freuensi 1,8 Ghz sampai 2 GHz. 266 Arsitektur GSM secara garis besar terdiri dari 4 subsistem yang terkoneksi dan berinteraksi antar sistem dan dengan user melalui network interface, seperti dapat dilihat pada Gamabr subsistem tersebut adalah: Arsitektur jaringan GSM terdiri atas : 1. Mobile System Merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Terdiri atas Mobile Equipment dan Subscriber Identity Module. 2. Base Station Terdiri atas Base Station Controller dan Base Transceiver Station. Dimana fungsi dari BSS adalah mengontrol tiap – tiap BTS yang terhubung kepada nya. Sedangkan fungsi dari BTS adalah untuk berhubungan langsung dengan MS dan juga berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal. 3. Network Sub – system Terdiri dari MSC, HLR, dan VLR. MSC atau Mobile Switching Controller adalah inti dari jaringan GSM yang berfungsi untuk interkoneksi jaringan, baik antara seluler maupun dengan jaringan PSTN. Home Location Register atau HLR berfungsi untuk menyimpan semua data dari pelangga secara permanen. Untuk VLR atau Visitor Location Register berfungsi untuk data dan informasi pelanggan 4. Operation and Support System Merupakan subsistem dari jaringan GSM yang berfungsi sebagai pusat pengendalian diataranya adalah fault management, configuration management, dan inventory management. Gambar 5.146. Arsitektur sistem GSM 267 2. CDMA CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu teknik akses jamak Multiple Access yang memisahkan percakapan dalam domain kode. CDMA merupakan teknologi digital tanpa kabel Digital Wirless Teknologi yang pertama kali dibuat oleh perusahaan Amerika – Qualcomm CDMA merupakan beberapa penggunaan dari berbagai spektrum frekuensi yang sama tanpa ada pembicaraan ganda. Hal ini menyebabkan CDMA lebih tahan terhadap interferensi dan noise. Untuk menandai user yang memakai spektrum frekuensi yang sama, CDMA menggunakan kode yang unik yaitu PRCS Pseudo – Random Code Sequence Berbeda dengan FDMA frequency Division Multiple Access dan TDMA Time Division Multiple Access, maka CDMA menggunakan waktu dan Frequency yang sama dalam akses untuk masing-masing user. Penggunaan frekuensi dan waktu yang sama menyebabkan CDMA rentan terhadap interferensi. Semakin besar interferensi yang terjadi maka kapasitas CDMA semakin kecil. CDMA membawa manfaat yang besar dan berada diatas teknologi serupa yang lain untuk saat ini. CDMA menawarkan kapasitas jaringan yang terbesar untuk melayani lebih banyak pelanggan dengan biaya infrastrukstur yang sama. CDMA menawarkan kecepatan transmisi data paling tinggi diantara yang lain. Setiap userpemakai di assign dengan bilangan biner yang dinamakan Direct Sequence code DCS ketika terjadi panggilan. DCS adalah signal yang dibangkitkan oleh linier Modulation dengan wideband Pseudorandom Noise PN sequence, sehingga Direct Sequence CDMA menggunakan wider signal dari pada FDMA maupun TDMA. Wideband signal berfungsi untuk mengurangi interference dan dapat melakukan frekuensi reuse antar cell berlangsung bardampingan. Seluruh pengguna ada bersama-sama dalam range spektrum radio frekuensi. Kode-kode dibagi pada MS dan BS yang disebut Psendorandom Noise PN sequence. Masing- masing kodepemakai adalah layer dan secara simultan ditransmisikan ke seluruh carrier. Keunikan dari CDMA adalah jumlah phone call yang dapat dihandle oleh carrier terbatas dan jumlahnya tidak pasti. Kanal trafik dibuat dengan penentuan masing-masing pengguna kode dengan carrier. Teknik CDMA pada awalnya disebut dengan CDMA One yang merupakan teknologi generasi kedua 2G. Versi revisinya IS-95 yang menjadi basis sistem komersial CDMA 2G seluruh dunia. Dengan kecepatan koneksi 14,4 kbps. Kemudian CDMA merevisi stándar menjadi IS-95B. sistem CDMA 2,5 G ini menawarkan kecepatan 64 kbps. Pada CDMA2000 1X bisa memiliki kapasitas suara dua kali lipat pada jaringan CDMAOne dan mengalirkan kecepatan data maksimal 307 kbps untuk keadaan bergerak. Sedangkan CDMA2000 1X EV sendiri meliputi CDMA2000 1X EV-DO data only yang bisa mengirimkan data sampai 2,4 Mbps dan mendukung aplikasi seperti konferensi video. Varian lainnya adalah CDMA2000 1X EV-DV yang mengintegrasikan voice dan layanan multimedia data paket berkecepatan tinggi secara simultan pada 268 kecepatan 3,09 Mbps. Kemajuan yang dicapai CDMA tampaknya juga berkaitan dengan harapan dari International Telecommunication Union ITU. Lembaga yang bekerja dengan badan-badan industri seluruh dunia menentukan standar dan kebutuhan teknis yang diperuntukkan bagi sistem 3G melalui program IMT- 2000 International Mobile Telecommunication-2000 yang merupakan standar telekomunikasi 3G. Kebutuhan bagi jaringan IMT-2000 adalah sejumlah perbaikan kapasitas dan efisiensi spektrum melalui sistem 2G dan mendukung layanan data pada kecepatan transmisi minimum 144 kbps untuk kondisi bergerak outdoor dan 2 Mbps dalam keadaan diam indoor. Setelah teknologi GSM dan GPRS, keluarlah teknologi WCDMA. WCDMA dengan CDMA 2000 memiliki parameter sistem dan implementasi yang cukup berbeda, sehingga dalam beberapa hal WCDMA dan CDMA 2000 berbeda. Meskipun demikian, banyak usaha-usaha yang sedang dilakukan untuk mengurangi perbedaan diantara keduanya untuk menekan biaya dan kompleksitas bagi masa depan jaringan nirkabel yang didukung oleh kedua teknologi ini. WCDMA merupakan sebuah teknologi banyak akses yang menggunakan modulasi DS-SS dan dapat menyediakan fasilitas pengaksesan pengguna ke jaringan Public Switched Telephone Network PSTN serta dapat mengirimkan layananlayanan suara, data, faksimili, ataupun multimedia. Teknologi ini berbeda dengan teknik akses radio konvensional yang menggunakan teknik pembagian lebar bidang frekuensi yang tersedia ke kanal narrow atau kedalam slot waktu. Teknologi WCDMA dalam mengakses data dilakukan secara terus menerus cellebar bidang frekuensi tertentu 5-15 MHz. Beberapa keunggulan WCDMA adalah tahan terhadap interferensi, memiliki efisiensi tinggi dan kapasitas tinggi bila diterapkan dalam konfigurasi multicell, kemampuan transfer data yang tinggi sampai 384 Kbps untuk area luas dan 2 Mbps untuk area dalam, dapat digunakan untuk komunikasi multimedia, tidak memerlukan sinkronisasi antar BTS, memiliki biaya infrastruktur yang rendah, dan mendukung Antena Array Adaptive serta deteksi multiuser. Ciri – Ciri CDMA A. Menggunakan Coding : 1 Satu ruang cell dengan sejumlah pasangan 2 Udara sebagai media 3 Menggunakan coding system 4 User lain dapat bergabung bersama sampai noise tertentu. B. Spread Speactrum Technology 1 Pseudorandom Modulation 2 Anti Jamming 3 Low Probability Intercept Teknik yang digunakan untuk penyebaranmodulasi signal CDMA : A. Direct Sequence yaitu memodulasi carrier dengan kode digital.dengan bit rate lebih tinggi dari bandwidth signal informasi. 269 Gambar 5.147. Spektrum CDMA B. Frekuensi Hoping yaitu mengkopi carrier radio dari frekuensi ke frekuensi dalam beberapa detik. Gambar 5.148. Bentuk spektrum sinyal Frequency Hoping CDMA membutuhkan tingkatan sinkronisasi yang tinggi antara Base Station. Kode digital yang diassign untuk masing-masing pemakai, CDMA menambahkan suatu spesial kode Pseudorandom Noise pada signal yang berulang setelah waktu yang tertentu. Antara Base Station dalam satu sistem dibedakan dengan trasmisi yang berbeda kode dari waktu yang diberikan. BS mengirim versi time offset waktu pengganti dengan psendorandom number yang sama. Untuk menyakinkan bahwa time offset menggunakan remain unik masing-masing, CDMA BS harus tetap sinkron dengan time reference yang umum. Bahasa masing-masing pasangan menjadi FILTER. Kita dapat terus menambahkan pasangan yang berbicara dalam bahasa yang berbeda sampai batas background noise interferensi dari user lain. Dengan pengontrolan volume suarasignal strength dari seluruh untuk tidak melebihi dari yang dibutuhkan,maka kita akan mendapat banyak user per-carrier. jumlah maksimum user per-cerrier tergantung pada jumlah aktifitas masing-masing carrier tergantung kepada jumlah aktifitas masing-masing carrier dan hal ini tentunya tidak pasif. Pada CDMA voise dan data ditransmisikan dengan carrier 1,25Mhz. Jumlah cannel yang dibutuhkan pada masing-masing cell site tergantung pada: A. Jumlah trafik B. Data C. Soft Handoff dari sistem Struktur kanal pada CDMA 2000 1X terbagi menjadi dua arah dari BS ke MS. kanal fisiknya dibedakan menjadi kanal dedicated dan common. Dedicated Physical Channel DPHCH merupakan kumpulan semua kanal fisik yang 270 membawa informasi yang sifatnya point to point antara BS dan MS. Sedangkan common physical channel CPHCH merupakan kumpulan semua kanal fisik yang membawa informasi akses, sifatnya point to point, multi point antara BS dan MS. Kanal CDMA terdiri dari ”LOGICAL CHANNEL” sebagai berikut: A. Kanal Trakfik Forward. Kanal trafik ini membawa carry Phone call yang sesungguhnya dan membawa voice dan power control informasi MS dari BS ke pesawat pelanggan. Kanal Forward CDMA 2000 1X Forward channel meliputi power control dan power bit control yang berfungsi untuk meminta MS untuk menaikkan atau menurunkan daya yang dipancarkan. Panjang frame forward channel sebesar 20 ms yang dibagi menjadi 16 channel, besar tiap channelnya 1.25 ms. Tiap power control channel mempunyai bit control power, dimana kecepatan dari reverse fast powernya adalah 800 bps. Sistem CDMA PT INDOSAT hanya menggunakan blok kanal forward yang dicetak hitam pada gambar 3.4. Gambar 5.149. Kanal Forward CDMA 2000 1X Fungsi dari forward channel 1. F-PICH Forward Pilot Channel a Mengirimkan sinyal yang diterima oleh MS ke pilot channel b Menyediakan channel gains dan phase estimation c Mendeteksi multi-path signals d Menerima cell forward channel dan handoff 2. F-TDPICH Forward Transmit Diversity Pilot Channel a Bekerja bersama-sama dengan F-PICH 3. F-ATDPICH Forward Auxiliary Transmit Diversity Pilot Channel a Beam shaping b Supporting the application of a smart antenna 4. F-BCCH Forward Broadcast Control Channel 271 Berfungsi untuk meneruskan dan menyebarkan informasi yang ditransmisikan oleh F-PCH pada sistem IS-95 oleh Base Station. F-BCCH dapat bekerja secara discontinues. Dapat ditransmisikan secara berulang-ulang saat F-BCCH transfer datanya lambat. Untuk mengurangi daya pancarnya. Bersama-sama dengan F CCH mentransmisikan sinyal secara berulang-ulang, sehingga MS menerima time diversity gain dengan cara mengkombinasikan kedua kanal tersebut dengan sinyal informasi. Base Station dapat menyesuaikan kapasitas yang berlebih dengan cara mengurangi kekuatan daya pancarnya. 5. Q-PCH Forward Quick Paging Channel Quick Paging Channel adalah sinyal modulasi-OOK yang dapat dimodulasikan oleh MS secara cepat dan mudah. Tiap channel mengambil 80 ms sebagai QPCH time slotnya. Tiap-tiap time slotnya dibagi lagi menjadi paging indicator, configurasion change indicator dan broadcast indicator, ketiganya digunakan untuk menginformasikan MS untuk menerima paging message, broadcast message atau sistem parameter F-CCCH atau F-PCH B. Kanal Trakfik Reverse Kanal ini membawa setengah phone call lainnya yang aktif, membawa voice dan power control informasi dari MS ke BS Fungsi R-ACH,R-FCH,R-SCCH dama seperti pada IS-95. fungsi dari Reverse Pilot ChannelR-PICH untuk menginisialisasi sinyal, tracing, reverse coherent demodulation, power control measurement. Gamabr 5.150. Kanal Reverse CDMA 2000 1X 272

C. Kanal Pilot

Kanal Pilot sering disebut dengan Up dan Down link. Digunakan oleh pesawat pelanggan untuk mendapatkan inisial sistem sinkronisasi dan membedakan cell site yaitu mengenal dan mensinkronkan kode generator yang dikirim dari BTS. Setiap sektor dari masing-masing call site memiliki kanal pilot yang unik. Kanal pilot pada MS juga menyediakan time, frekuensi dan phase tracking signal dari cell site.

D. Kanal Sync

Menyediakan MS dengan network information yang berhubungan dengan identifikasi cell site, pilot transmit power dan cell set PN Offset dengan informasi tersebut, MS dapat menetapkan sistem time sesuai dengan level transmit power yang digunakan untuk memulai suatu call.

E. Kanal Paging