Faktor Pendukung Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Penerimaan Peserta Didik
212 “pertama, adanya peserta didik yang hasil tesnya, jumlah nilai UN-nya, dan
kecakapannya sama dengan mereka yang berada pada batas paling bawah. Kedua, adanya calon peserta didik yang dari segi kemampuannya masih kalah
dibandingkan dengan yang lainnya, sementara orang tua yang bersangkutan mempunyai kekuasaan tertinggi di daerah tersebut. Ketiga, terbatasnya daya
tampung sarana prasarana sekolah, sementara sangat banyak calon peserta
didik yang mempunyai kecakapan yang tinggi ” Pernyataan di atas ada yang sesuai dengan faktor penghambat pelaksanaan
PPDB sistem RTO yaitu calon peserta didik berharap diterima dengan melakukan cara yang tidak baik atau tidak melalui sistem PPDB online. Biasanya orangtua
calon peserta didik yang mempunyai kekuasaan tertinggi sewenang-wenang memasukan anaknya begitu saja tanpa memikirkan proses seleksi, yang pada
dasarnya mempunyai kemampuan rendah. Selain itu, orangtua membayar uang lebih kepada sekolah agar anaknya bisa dimasukan dalam sekolah tersebut. Hal
tersebut sangat merugikan calon peserta didik yang lain, sebab calon peserta didik yang harusnya diterima harus kegeser oleh calon peserta didik yang melakukan
kecurangan tersebut. Mengatasinya dengan menjelaskan kepada orang tua atau calon peserta didik bahwa, PPDB dilaksanakan menggunakan sistem RTO. Sekolah
menjelaskan bahwa, mulai dari pendaftaran, seleksi, sampai pengumuman menggunakan website PPDB sistem RTO.
Jaringan internet yang tidak lancar tentu saja menghambat pelaksanaan PPDB sistem RTO di sekolah maupun di dinas. Mengingat bahwa, sistem RTO bisa
berkerja apabila tersambung dengan jaringan internet. Internet kan menghubungkan komputer antara dinas dengan sekolah dan sekolah antar sekolah. Selain jaringan
internet, pelaksanaan PPDB sistem RTO juga menggunakan jaringan listrik. Jaringan listrik bisa saja mati secara tiba-tiba. Terdapat sekolah yang mengalami
213 mati listrik pada saat pelaksanaan PPDB sistem RTO berlangsung, namun hanya
sebentar. Kejadian tersebut tentu akan menghambat pelaksanaannya. Mengatasi masalah jaringan internet dengan melakukan koordinasi dengan pihak Telkom
untuk menjadi kestabilan jaringan. Sedangkan, mengatasi masalah jaringan listrik dengan melakukan koordinasi dengan pihak Pembangkit Listrik Negara PLN
untuk menjamin listrik tidak mati pada saat PPDB sistem RTO berlangsung. Pada saat pelaksanaan PPDB sistem RTO masih ada calon peserta didik yang
tidak memilih sekolah dengan baik. Calon peserta didik diberikan kesempatan memilih tiga buah sekolah dalam ketentuannya. Seharusnya calon peserta didik
memilih sekolah dari yang kualitasnya tinggi dengan yang kualitasnya rendah. Calon peserta didik bisa mencari informasi sendiri terkait kualitas sekolah,
misalnya dilihat dari prestasi sekolah atau peminat pada tahun sebelumnya, atau operator memberikan arahan pada saat siswa melakukan verifikasi untuk memilih
sekolah dengan urutan yang benar. Sebab, calon peserta didik masih bisa melakukan pendaftaran lagi dengan pilihan sekolah yang berbeda sebelum data
peserta didik dimasukan ke dalam sistem RTO untuk di seleksi. Selain itu, masih banyak masyarakat yang belum paham terkait sistem rayon. Padahal dalam
pengumuman sudah di informasikan terkait sistem rayon. Sudah ada dalam peraturan bahwa, kalau sudah memilih di sekolah di rayon 2, tidak boleh memilih
sekolah di rayon 2. Mengatasi hal tersebut dengan melakukan sosialisasi terkait PPDB sistem RTO kepada masyarakat secara optimal. Sehingga masyarakat bisa
benar-benar paham dan lebih mudah dalam mengikuti PPDB sistem RTO.
214 Banyak calon peserta didik yang melakukan verifikasi pendaftaran pada hari-
hari terakhir verifikasi, padahal sudah melakukan pendaftaran online pada hari-hari awal. Kejadian tersebut membuat panitia kualahan melayani calon peserta didik
karena banyak yang ingin melakukan verifikasi. Peraturan yang tidak memperbolehkan calon peserta didik mendaftar lagi setelah verifikasi,
kemungkinan menjadi alasan calon peserta didik ragu untuk segera melakukan verifikasi pendaftaran. Calon peserta didik belum yakin dengan sekolah pilihannya.
Sebaiknya pada saat melakukan sosialisasi diinformasikan bahwa calon peserta didik yang sudah melakukan pendaftaran online untuk segera melakukan verifikasi
pendaftaran. Ketidaktelitian calon peserta didik dalam mengisi formulir pendaftaran online
bisa menjadi penghambat pelaksanaan PPDB sistem RTO, khususnya pada saat verifikasi pendafataran. Operator akan banyak memperbaiki data peserta didik yang
salah. Seharusnya verifikasi bisa dilakukan dengan cepat karena tinggal mencocokan data siswa dengan aslinya, menjadi lebih lama karena harus mengganti
data yang salah. Apalagi kalau verifikasi dilakukan dihari-hari terakhir verifikasi. Sebab banyak calon peserta didik yang melakukan verifikasi di hari-hari terkahir.
Terlebih lagi apabila banyak calon peserta didik yang antri untuk melakukan verifikasi pendaftaran. Calon peserta didik harus lebih teliti pada saat mengisi
formulir pendaftaran dan segera melakukan verifikasi pendaftaran apabila telah melakukan pendaftaran. Pengambat lain yang dialami calon peserta didik adalah
tidak mempunyai fasilitas untuk mendaftar dari rumah. Ditambah lagi calon peserta didik kurang paham menggunakan komputer atau tidak paham mengisi fromulir
215 online. Mengatasi hal tersebut dengan datang langsung ke sekolah untuk melakukan
pendaftaran online. Di sekolah disediakan fasilitas untuk mendaftar dan terdapat operator yang akan membantu mendaftar. Terkait calon peserta didik yang belum
mempunyai SKHUN asli, diharuskan membawa surat keterangan dari dinas terkait.
Kejadiaan tersebut biasanya dialami oleh calon peserta didik dari luar DIY. D.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang berjudul implementasi penerimaan peserta didik baru sekolah menengah atas sistem real time online di Kabupaten Bantul ini mempunyai
keterbatasan penelitian yaitu: 1.
Data yang diperoleh dari lapangan lebih dominan dikumpulkan melalui wawancara, maka uji keabsahan data dominan menggunakan triangulasi
sumber. 2.
Data utama yang diperoleh peneliti lebih dominan dikumpulkan oleh satu orang yaitu, administratoroperator PPDB sistem RTO di dinas pendidikan
menengah dan non formal Kabupaten Bantul yang merangkap menjadi sekretaris. Sehingga bisa mengetahui terkait peraturan dan hal teknis dalam
PPDB sistem RTO. 3.
Penilitian dilakukan pada saat program sudah dilaksanakan atau tidak pada saat sedang dilaksanakan, sehingga banyak responden yang menjawab dengan
singkat dan seingatnya mereka. Penelitian masih terbatas untuk menyimpulkan lebih luas dan mendalam mengenai imlementasi PPDB SMA sistem RTO di
Kabupaten Bantul.