Sistem Informasi Manajemen berbasis Komputer

48 4 Penyimpanan data Berfungsi untuk pemakaian dimasa yang akan datang atau pencarian kembali. Media penyimpan dapat berupa disket, kartu plong, dokumen atau bentuk lainnya. c Output Output merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang diolah menjadi suatu informasi yang berguna dan dapat dipakai penerima. Komponen ouput berisi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pemakai sistem untuk memantau keberhasilan suatu organisasi. d Teknologi Teknologi berfungsi untuk memasukan input, mengolah input dan mengeluarkan keluaran. Teknologi terdiri dari 3 bagian, yaitu: perangkat keras, perangkat lunak, dan perangkat manusia. Perangkat keras contohnya: keyboard, mouse, dan lain-lain. Perangkat lunak contohnya program untuk mengolah data, dan perangkat manusia contohnya analis sistem, programmer, teknisi dan sebagainya. e Basis data Basis data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan satu dengan yang lain yang disimpan dalam perangkat keras komputer dan akan diolah menggunakan perangkat lunak. f Kendali Kendali dalam hal ini merupakan semua tindakan yang diambil untuk menjaga sistem informasi tersebut agar bisa berjalan dengan lancar dan tidak 49 mengalami gangguan. Komponen kendali diperlukan terhadap: backup file, reindexing, pengujian kebenaran data tiap entry yang dilakukan. 3 Mekanisme Kerja SIM Berbasis Komputer Data sebagai sumber informasi perlu diproses untuk menjadi sebuah informasi yang berguna bagi manusia. Untuk melakukan proses pengolahan data, SIM memerlukan komponen-komponen yang akan mendukung kegiatan tersebut yang dilakukan dalam suatu mekanisme kerja SIM. Menurut Jogiyanto 2005: 42 komponen-komponen sistem informasi manajemen dibagi menjadi enam bagian, yaitu: 1 komponen Input, 2 Komponen Model, 3 komponen output, 4 komponen teknologi, 5 komponen basis data, dan 6 komponen kontrol. Sedangkan Lantip Diat. P Riyanto 2011: 175 mengatakan SIM mempunyai komponen dasar yaitu masukan berupa bahan informasidata, pengolahan data, instruksi dan prosedur, keluaran, serta catatan-catatan dan arsip. Kedua pendapat di atas menyebutkan komponen-komponen SIM terdiri dari 5 bagian. Kelima komponen tersebut menjadi bagian dalam sistem kerja SIM. Mekanisme kerja SIM ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3. Mekanisme kerja SIM Lantip Diat P. Riyanto, 2011: 175 Instruksi dan prosedur Instruksi dan prosedur Instruksi dan prosedur Output laporan input data 50 4 Implementasi SIM Berbasis Komputer dalam Pendidikan Teknologi informasi sudah banyak dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. hal tersebut sangat memudahkan lembaga pendidikan dalam memproses sebuah data. Dengan teknologi informasi, lembaga pendidikan bisa lebih cepat dalam pengolahan data dan cepat pula dalam menyebarkan informasi untuk para stakeholder. Menurut Lantip dan Riyanto 2011: 176 Implementasi SIM berbasis komputer dalam dunia pendidikan diantaranya sebagai berikut: a Implementasi sistem informasi akademik siakad b Implementasi sistem informasi keuangan Sikeu c Implementasi sistem informasi kepegawaian Sikep d Sistem basis data e Implementasi WAN dan LAN f Implementasi sistem informasi perpustakaan Selain yang disebutkan di atas, masih ada implementasi SIM berbasis komputer dalam dunia pendidikan yaitu program penerimaan peserta didik baru online. Program tersebut sudah banyak diterapkan dibeberapa lembaga pendidikan sekolah diwilayah Indonesia. Dengan menggunakan teknologi informasi dalam penerimaan peserta didik baru, lembaga pendidikan bisa dengan mudah memproses data. Kemudian dari pemrosesan data tersebut akan menghasilkan informasi sebagai pertimbangan untuk peserta didik yang berhak diterima.

g. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Sudah disebutkan di atas, bahwa sistem informasi manajemen adalah sebuah informasi berbasis komputer yang diperlukan organisasi dalam pengambilan 51 keputusan. Jadi, sistem informasi manajemen pendidikan merupakan sebuah infromasi berbasis komputer yang diperlukan lembaga pendidikan dalam pengambilan keputusan yang berguna bagi dunia pendidikan. Menurut Eti Rochaety, dkk 2009: 22 teknologi informasi dalam dunia pendidikan adalah pembentukan jaringan komunikasi antarlembaga antarorganisasi pendidikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Ada tiga jenis jaringan yang bisa dibentuk dalam jaringan komunikasi lembaga pendidikan yaitu Eti Rochaety, dkk., 2009: 22 : 1 Intranet, yaitu jaringan internal lembaga pendidikan yang menghubungkan antara kantor pusat dan kantor cabang yang terpisah secara geografis, baik lokal maupun regional. 2 Internet, yaitu jaringan komputer publik yang berpotensi sebagai penghubung lembaga pendidikan dengan para pengguna program pendidikan atau calon siswa atau mahasiswanya. 3 Ekstranet, yaitu jaringan yang dibangun sebagai alat komunikasi antarlembaga pendidikan dan lembaga pendukungnya, seperti departemen pendidikan, masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha. Lembaga pendidikan harus memanfaatkan teknologi sistem informasi secara optimal, agar sistem tersebut bisa mempertahankan eksistensi lembaga pendidikan. Kunci utama yang mendukung teknologi informasi dalam dunia pendidikan yaitu Eti Rochaety, dkk., 2009: 25: 52 1 Sumber Daya Manusia SDM Sumber daya manusia merupakan pemegang kendali dalam pemanfaatan teknologi sistem informasi. Sistem tidak akan berfungsi dengan baik, tanpa adanya SDM yang mengendalikannya. Pemanfaatan teknologi sistem informasi dalam lembaga pendidikan diperlukan SDM yang memiliki kemampuan mengoprasikan sistem tersebut. Faktor SDM yang menjadi staf pengembangan teknologi informasi pada lembaga pendidikan harus memiliki tiga dimensi berikut, yaitu: a Keahlian teknis sumber daya manusia sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan, mengingat cepatnya perkembangan teknologi informasi yang terjadi. b Pengetahuan mengenai dunia pendidikan biasanya diperoleh dari hasil interaksi antar-SDM yang terlibat dalam dunia pendidikan, dan mengetahui proses operasional lembaga pendidikan yang menggunakan bantuan teknologi informasi serta kemungkinan untuk meningkatkan nilai tambah bagi lembaga pendidikan tersebut. c Orientasi pada pemecahan masalah. SDM yang dibutuhkan merupakan kumpulan orang yang selalu berpikir kritis dan kreatif dalam memcahkan masalah yang terjadi pada lembaga pendidikan. Berdasarkan tiga dimensi di atas, Sumber daya manusia harus memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam pemanfaatan teknologi sistem informasi. Ketepatan memilih sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan pemanfaatan teknologi sistem informasi dalam sebuah lembaga pendidikan. 53 Penempatan sumber daya manusia harus disesuaikan dengan kemampuannya. Menurut Sondang P. Siagian 2006: 39, “penggerakan sumber daya manusia yang tetap dan efektif memerlukan informasi yang handal. Misalnya, informasi tentang klasifikasi jabatan, informasi tentang uraian pekerjaan, informasi tentang analisis pekerjaan, informasi tentang standar mutu kinerja yang diharapkan, informasi tentang berbagai organisasi, informasi tentang berbagai peraturan perundang- undangan yang menyangkut penggunaan tenaga kerja, dan berbagai informasi lainnya yang memungkinkan satuan kerja yang mengelola sumber daya manusia dalam organisasi menyelenggarakan berbagai fungsinya dengan baik ”. 2 Teknologi Seluruh infrastruktur teknologi informasi, yaitu perangkat keras hardwarei dan perangkat lunak software merupakan tulang punggung terciptanya sistem yang terintegrasi, dengan biaya yang relatif terjangkau, untuk biaya operasional, pengembangan, maupun biaya pemeliharaan. Teknologi yang digunakan perlu dipelihara dan dikembangan. Misalnya, perangkat keras diganti dari waktu ke waktu upgrade, aplikasi diinstal ulang untuk versi yang baru, sistem informasi disesuaikan dengan kebutuhan jaringan yang tersedia pada lembaga pendidikan yang bersangkutan. 3 Relasi Relasi dalam hal ini adalah hubungan teknologi informasi dengan pihak manajemen lembaga pendidikan sebagai pengambil keputusan decision maker. Pemimpin tertinggi lembaga pendidikan diharapkan mampu memutuskan skala prioritas pengembangan dan implementasi dari teknologi informasi berdasarkan skala kepentingan lembaga pendidikan, serta harus dituangkan dalam cetak biru 54 blueprint panduan perencanaan dan pengembangan sistem informasi manajemen pendidikan.

B. Penelitian yang Relevan

1. Hasil penelitian Nurul Azmi Puspitasari pada tahun 2014 berjudul “ Manajemen Penerimaan Peserta Didik Baru Jenjang SMA Negeri Berbasis Online Di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten”. Setelah dilakukan penelitian, menunjukan hasil sebagai berikut: 1 Perencanaan dilakukan setiap menjelang tahun ajaran baru, hal yang direncanakan meliputi pembentukan panitia, menyusun petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan, merancang alamat blog website, dan menentukan daya tampung setiap sekolah. 2 pengorganisasian penerimaan peseta didik baru berkaitan dengan pembentukan panitia PPDB pihak dinas dan pihak sekolah besera tugas pokok dan fungsi masing-masing panitia. 3 pelaksanaan PPDB berbasis online mengikuti arahan petunjuk alur pendaftaran yang ditetapkan oleh pihak dinas. 4 evaluasi dilakukan pihak dinas setelah pelaporan hasil PPDB dari pihak sekolah memuat rencana siswa yang diterima daya tampung setiap sekolah, jumlah pendaftar, dan siswa yang diterima. Berdasarkan hasil laporan terkait kekurangan siswa maka dinas memberi kewenangan pihak sekolah melakukan PPDB secara offline. 2. Hasil Penelitian Dri Rahmanto tahun 2014 yang berjudul “ Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Berbasis PHP dan MYSQL di SMP Negeri 1 Prambanan”. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development. Sedangkan metode pengembangan sistem menggunakan