164 seleksi  secara  langsung  melalui  website  PPDB.  Semua  calon  peserta  didik  akan
mendapatkan pelayanan yang sama. Menurut Albrecht dan Zemke Eti Rochaety dkk,  2009:  110  bahwa,  pelayanan  yang  efektif  adalah  kemudahan  untuk
memberikan  layanan  dengan  sistem  yang  hampir  tidak  kelihatan  oleh  pemakai sistem.  PPDB  sistem  RTO  diharapkan  mampu  memberikan  pelayanan  kepada
masyarakat khsusunya calon peserta didik terkait penerimaan peserta didik baru. Sehingga masyarakat bisa merasa puas dengan pelaksanaan PPDB menggunakan
sistem  RTO.  Tujuannya  senada  dengan  pendapat  Lijan  Poltak  Sinambela  dkk 2008:  6  bahwa,  untuk  mencapai  kepuasaan  masyarakat  dituntut  kualitas
pelayanan  prima  yang  tercermin  dari:  Transparansi,  Akuntabilitas,  Kondisional, Partisipatif,  kesamaan  hak,  dan  keseimbangan  hak.  Pelayanan  yang  baik  dari
pemerintah  atau  lembaga  pendidikan  sangat  dituntut  oleh  masyarakat  sebagai penerima layanan. Sebab masyarakat saat ini sudah pintar menilai pelayanan yang
baik dan tidak baik.
2. Pelaksanaan  Penerimaan  Peserta  Didik  Baru  Sekolah  Menengah  Atas
Sistem Real Time Online RTO. a.
Tahap Persiapan
Penyelenggaraan PPDB sistem RTO adalah dinas pendidikan menengah dan non formal kabupaten bantul. Dinas pun membentuk panitia untuk mempersiapkan
semua yang dibutuhkan, misalnya peralatan dan perlengkapan, seperti:  komputer, laptop, dan website PPDB. Terkait persiapan yang dilakukan dinas dalam PPDB
sistem  RTO dengan mengumpulkan semua kepala sekolah menengah atas untuk mensosialisasikan  dan  membicarakan  kesiapan  sekolah  melaksanakan  PPDB
165 sistem  RTO.  Setelah  semua  kepala  sekolah  menyatakan  sudah  siap,  dinas  akan
menghubungi pihak Telkom terkait penyediaan website PPDB RTO. Selanjutnya operator  diberi  pelatihan  mengenai  penggunaan  website-nya.  Peraturan  PPDB
sistem RTO dibuat oleh dinas pendidikan yang tertuang dalam Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Dikmenof Kabupaten Bantul No.
02 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas dengan Sistem Real Time Online. Kewenangan tertinggi
ada di dinas pendidikan, sekolah sebagai pelaksana harus mengikuti peraturan yang dibuat  dinas.  Dinas  bekerja  sama  dengan  pihak  Telkom  dalam  menyediakan
website  PPDB  sistem  RTO.  Dinas  sebagai  pusat  PPDB  sistem  RTO  atau  server website tersebut. Server Lantip Diat P. dan Riyanto, 2011: 74 adalah merupakan
terminal induk di mana seluruh kontrol terhadap jaringan pusat. Server berfungsi untuk melayani dan mengukur semua komputer  yang terhubung dalam jaringan,
termasuk  hubungan  dengan  perangkat  tambahan.  Dinas  akan  mengontrol  semua sekolah  yang  melaksanakan  PPDB  sistem  RTO.  Sekolah  dalam  hal  ini  disebuat
sebagai client. Menurut Lantip Diat P. dan Riyanto 2011: 74, bahwa client atau workstation merupakan komputer di mana pengguna jaringan bekerja.
Dinas  memang  mempunyai  wewenang  tinggi  dalam  pelaksanaan  PPDB sistem  RTO,  namun  sekolah  juga  diberikan  wewenang  terkait  beberapa  hal.
Misalnya  terkait  pembentukan  panitia  dan  menyiapkan  peralatan  dan perlengkapannya. Namun untuk website PPDB sistem RTO disiapkan oleh dinas
atas kerja sama dengan pihak Telkom. Ali Imron 2011: 49 bahwa, kegiatan yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam penerimaan peserta didik baru adalah
166 pembentukan  panitia.  Pembentukan  panitia  untuk  melakukan  persiapan  sampai
pelaksanaan  PPDB  selesai.  Panitia  akan  menyiapkan  semua  peralatan  dan perlengkapan yang dibutuhkan. Dalam pelaksanaan PPDB harus tersedia ruangan
atau  tempat  pendaftaran  yang  layak  untuk  melayani  calon  peserta  didik  atau masyarakat, dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung pelaksanaan PPDB. Hal
tersebut  harus  disiapkan  dengan  baik  agar  masyarakat  merasa  puas  dengan pelayanan  sekolah.  PPDB  sistem  RTO  bisa  dilaksanakan  apabila  website  dan
operatornya  sudah  siap.  PPDB  sistem  RTO  tidak  akan  terlaksana  dengan  baik apabila sekolah sebagai pelaksana program belum siap melaksanakannya.
Selain  menyiapkan  panitia,  peralatan  dan  perlengkapan,  kegiatan  yang dilakukan  dinas  pendidikan  menengah  dan  non  formal  dalam  tahap  persiapan
antara lain yaitu:
1 Pembagian Rayon
Pelaksanaan  PPDB  SMA  sistem  RTO  di  Kabupaten  Bantul  menggunakan sistem rayonisasi. Sekolah dibagi menjadi dua rayon  yang dipisahkan oleh jalan
Parangtritis, yaitu wilayah barat sebagai rayon 2 satu dan wilayah timur sebagai rayon 2 dua. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Dendy Sugono dkk, 2018:
1149,  Rayon  adalah  bagian  daerah  atau  wilayah  yang  dibentuk  berdasarkan perjanjian, sedangkan rayonisasi adalah pembagian wilayah atas beberapa rayon.
Pembagian rayon dilakukan dengan memberapa pertimbangan dengan melakukan Musyawarah  Kerja  Kepala  Sekolah  MKKS,  sehingga  bisa  disepakati  oleh
beberapa  pihak  yang  bersangkutan.  Berdasarkan  pertimbangan  dinas  dan  pihak sekolah,  rayon  satu  terdiri  dari  9  sembilan  sekolah  dan  rayon  2  terdiri  dari  10
167 sekolah, dengan peraturan kalau peserta didik sudah memilih sekolah di rayon 1,
tidak boleh memilih sekolah di rayon 2. Pada dasarnya jumlah sekolah di timur dan barat  jalan  Parangtritis  jumlahnya  hampir  seimbang.  Namun  sekolah  favorit  di
Kabupaten Bantul yaitu SMAN 1 Bantul dan SMAN 2 Bantul berada di rayon 1, maka SMAN 2 Bantul dipindah ke rayon 2 berdasarkan kebijakan dari dinas untuk
memeratakan kualitas sekolah dan kualitas peserta didik. Dengan begitu, jumlah peserta didik yang pretasinya bagus dapat seimbang antara rayon 1 dan rayon 2.
Sebab, pada dasarnya tujuan pembentukan rayon untuk pemerataan peserta didik. Penggunaan  sistem  rayon  ini  tentu  membingungkan  calon  peserta  didik.
Calon  peserta  didik  hanya  diperbolehkan  memilih  3  tiga  sekolah  dalam  satu rayon. Padahal sekolah yang diminati oleh calon peserta didik belum tentu semua
berada  dalam  satu  rayon.  Sehingga,  calon  peserta  didik  akan  memilih  sekolah pilihan kedua atau ketiga dengan terpaksa. Sebab tidak bisa memilih sekolah yang
berada di rayon lain. Sebaiknya calon peserta didik diberi kesempatan memilih satu sekolah di rayon lain. Maksudnya, dari 3 tiga atau 2 dua sekolah yang dipilih,
satu sekolah boleh berada di rayon lain.
2 Menentukan Daya Tampung
Daya tampung calon peserta didik setiap sekolah yang melaksanakan PPDB sistem RTO di Kabupaten Bantul ditentukan oleh Dinas Pendidikan Menengah dan
Non  Formal  Kabupaten  Bantul.  Sekolah  hanya  boleh  mengusulkan  kuota  daya tampung,  namun  tetap  dinas  yang  menentukannya.  Dinas  menentukan  daya
tampung  sekolah  berdasarkan  usulan  sekolah,  survei  ke  sekolah,  data  tenaga pendidikan,  data  sarana  dan  prasarna  setiap  sekolah.  Penentuan  daya  tampung
168 tersebut senada dengan  rumus yang penentuan daya tampung yang dikemukan B.
Suryosubroto 2010: 78 yaitu: DT = B x M
– TK Keterangan:
DT  : Daya Tampung B
: Banyak bangku dikelas itu M  : Muatan bangku kapasitas
TK  : Jumlah siswa yang tinggal kelas pada kelas I Dalam rumus di atas, ketersediaan sarana dan prasarana menjadi dasar untuk
menentukan jumlah daya tampung. Hal yang menjadisalah satu pertimbangan pihak dinas  untuk  menentukan  daya  tampung  setiap  sekolah.  Dinas  menentukan  daya
tampung  dengan  melihat  sarana  dan  prasarana  setiap  sekolah,  melalui  survei langsung  ke  sekolah  dan  melihat  data  sarana  prasarana  setiap  sekolah.  Dengan
melakukan survei, dinas bisa mengetahui lebih jelas kapasitas peserta didik dalam satu  kelas.  Dinas  bisa  langsung  melihat  ukuran  ruangan  kelas,  kemudian  jumlah
kursi dan meja yang tersedia dalam kelas tersebut. Jumlah  peserta  didik  dalam  satu  kelas  berkisar  30  -  32  orang.  Sedangkan
menurut  Tim  Dosen  AP  UPI  2014:  207,  jumlah  peserta  didik  dalam  satu  kelas ukuran  besar  berdasarkan  kebijakan  pemerintah  berkisar  antara  40
– 45 orang. Sedangkan ukuran kelas yang ideal secara teoritik berjumlah 25
– 30 peserta didik per  satu  kelas.  Pernyataan  tersebut  menunjukan  bahwa,  jumlah  peserta  didik
perkelas  dalam  PPDB  sistem  RTO  bisa  dikatakan  sebagai  ukuran  kelas  ideal. Dengan  ukuran  kelas  yang  ideal  akan  membuat  proses  belajar  menjadi  lebih
optimal.  Kelas  dengan  jumlah  peserta  didik  banyak  akan  rentan  membuat  kelas gaduhrame  dan  pendidik  susah  mengawasi  perkembangan  setiap  peserta  didik
dengan baik.