3 Panduan Bimbingan dan konseling SMP
Pelayanan BK dalam implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan oleh Guru Bimbingan dan Konseling disingkat Guru BK atau Konselor sesuai dengan
tugas pokoknya dalam upaya membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional, dan khususnya membantu peserta didik mencapai perkembangan diri yang
optimal, mandiri dan mampu mengendalikan diri, serta sukses dalam kehidupannya. Untuk tujuan tersebut diperlukan kolaborasi dan sinergisitas kerja
antara Guru BK atau Konselor, guru mata pelajaran, pimpinan sekolahmadrasah, staf administrasi, orang tua, dan pihak lain yang dapat membantu kelancaran
proses dan pengembangan peserta didik secara utuh dan optimal, baik dalam bidang pribadi, sosial, belajar, maupun karir.
Buku Panduan ini memberikan arah berkenaan dengan konsep dasar dan kegiatan serta manajemen operasional pelayanan BK terkait dengan kinerja Guru
BK atau Konselor di Sekolah Menengah Pertama SMP dan satuan pendidikan yang sederajat. Secara lebih terfokus, materi buku Panduan ini merupakan arahan
untuk dapat diimplementasikannya ketentuan sebagaimana diamanahkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum, khususnya Lampiran IV Bagian VIII, yaitu berkenaan dengan Pelayanan Bimbingan dan Konseling.
B. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4301; 2.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru
; 3.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410;
4. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 03VPB2010 dan
4 Panduan Bimbingan dan konseling SMP
Nomor 14 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
; 5.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor
; 6.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah 7.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia Nomor
68 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah
; 9.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum
, Lampiran IV Bagian VIII;
C. TUJUAN
Buku Panduan ini bertujuan untuk: 1.
Memandu Guru BK atau Konselor dalam memfasilitasi satuan pendidikan untuk mewujudkan proses pendidikan yang memperhatikan dan menjawab
ragam kemampuan, kebutuhan, dan minat sesuai dengan karakteristik peserta didik, melalui pelayanan BK.
2. Memandu Guru BK atau Konselor dalam menyelenggarakan BK di SMP
agar peserta didik SMP dapat mencapai perkembangan optimal, mandiri dan mampu mengendalikan diri, bahagia lahir batin, dalam kehidupan
efektif sehari-hari KES dan terhindar dari kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu KES-T.
3. Memfasilitasi Guru BK atau Konselor dan tenaga pendidik lainnya di SMP
dalam menyelenggarakan pelayanan BK sebagai bagian utuh dari proses pendidikan yang sesuai dengan karakteristik, kemampuan, kebutuhan, dan
minat peserta didik; 4.
Memfasilitasi peserta didik secara aktif mengembangkan potensi mereka secara optimal dalam bidang pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan
arah karir.
5 Panduan Bimbingan dan konseling SMP
5. Mengoptimalkan implementasi Kurikulum 2013 yang terselenggarakan
oleh seluruh pemangku kepentingan terutama para Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru Bimbingan
dan Konseling atau Konselor, Pengawas, Pustakawan Sekolah, dan Pembina Kegiatan Ekstrakurikuler,
yang mana optimalisasi ini mengarahkan terwujudkannya mutu SMP yang berakreditasi tinggi, yaitu
akreditasi A. 6.
Memberikan acuan kepada Guru BK atau Konselor dalam memonitor, mengevaluasi, dan mensupersivi penyelenggaraan bimbingan dan
konseling di SMP.
D. SASARAN