76 Panduan Bimbingan dan konseling SMP
3. Tugas Pokok Koordinator BK
Koordinator BK diangkat oleh Kepala Sekolah dari Guru BK atau Konselor yang
ada di UPBK. Tugas pokok Koordinator BK adalah:
a. Mengkoordinasikan penugasan dalam rangka pengasuhan peserta didik kepada
masing-masing Guru BK atau Konselor sesuai peraturan yang berlaku. b.
Mengkoordinasikan penyusunan dan penyelenggaraan seluruh program BK pada satuan pendidikan yang dimaksud.
c. Menjadi penghubung antara Kepala Sekolah dan UPBK dalam arti :
1 Menerima instruksi dari Kepala Sekolah dan
2 Mengkomunikasikan dan mengurus segala sesuatu kepada Kepala Sekolah
dalam rangka kinerja UPBK. d.
Mengkoordinasikan laporan kegiatan pelayanan BK dari semua Guru BK atau Konselor untuk keperluan pengawasan, dan pembinaan, baik yang bersifat
interen maupun eksteren. e.
Mewakili UPBK untuk melakukan kegiatan di luar satuan pendidikan dengan penugasan dari Kepala Sekolah.
B. PERAN PIMPINAN SATUAN PENDIDIKAN
Peran utama Pimpinan SMP, yang terdiri dari Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah adalah membawahi UPBK dalam kerangka manajemen pendidikan
SMP secara menyeluruh, terkait dengan hal-hal pokok berikut.
1. Pembentukan UPBK
Keberadaan dan aktivitas UPBK berada dalam kewenangan Pimpinan SMP, yaitu:
a. Secara resmi membentuk lembaga yang bernama Unit Pelayanan Bimbingan
dan Konseling disingkat UPBK di SMP yang dipimpinnya. b.
Menyetujui danatau menerima pengangkatan Guru BK atau Konselor untuk bertugas di UPBK pada satuan pendidikan yang dimaksud sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
77 Panduan Bimbingan dan konseling SMP
c. Menetapkan koordinator Guru BK atau Konselor yang ada di UPBK sebagai
Koordinator BK mengacu kepada kualitas kualifikasi pendidikan dan kinerja Guru BK atau Konselor yang ada itu.
2. Implementasi Kebijakan
Untuk suksesnya UPBK pada umumnya dan kinerja Guru BK atau Konselor yang ada di dalam UPBK Pimpinan SMP perlu :
a. Memberikan instruksi, sesuai dengan peraturan yang berlaku, kepada
Koordinator BK dan para Guru BK atau Konselor yang ada di UPBK berkenaan pelayanan BK yang menjadi tugas pokok dan fungsi, kewajiban dan
kewenangan UPBK dan para Guru BK atau Konselor yang ada di dalamnya. b.
Meminta dan menagih pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kewajiban kinerja dari Koordinator BK dan para Guru BK atau Konselor atas
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka dengan bukti fisik yang diperlukan.
c. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap kinerja pelayanan
Bimbingan dan Konseling oleh Guru BK atau Konselor, serta peran penunjang yang relevan, baik secara internal maupun eksternal, sesuai dengan kebutuhan
dan peraturan yang berlaku.
3. Pengembangan Kelembagaan
Untuk lebih berfungsinya UPBK secara optimal Pimpinan SMP diharapkan melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
a. Memanfaatkan berbagai sumber yang ada di dalam satuan pendidikan sendiri
maupun di luarnya, untuk mencapai kondisi kelembagaan UPBK secara optimal.
b. Memberi kesempatan kepada Guru BK atau Konselor untuk sebesar-besarnya
memanfaatkan fasilitas yang ada pada satuan pendidikan untuk pelaksana pelayanan BK demi pengembangan diri siswa secara optimal dan kemajuan
satuan pendidikan pada umumnya. c.
Memberikan kesempatan kepada Guru BK atau Konselor untuk mengikuti pengembangan keprofesionalan dalam bidang BK, termasuk arahan untuk
peningkatan kualitas Penilaian Kinerja Guru PKG bagi Guru BK atau Konselor, antara lain melalui :
78 Panduan Bimbingan dan konseling SMP
1 Partisipasi aktif dalam kegiatan Musyawarah Guru BK atau Konselor
MGBK dan kegiatan organisasi profesi seperti Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia ABKIN dan Ikatan Konselor Indonesia IKI, dalam
bentuk seminar, lokakarya, penataran dan kegiatan lainnya. 2
Mendorong Guru BK atau Konselor berkreasi dalam bentuk penulisan karya ilmiah dalam bidang BK.
3 Memberikan kesempatan dan fasilitas kepada Guru BK atau Konselor
untuk melanjutkan studi dalam bidang BK.
C. AKUNTABILITAS KELEMBAGAAN