71 Panduan Bimbingan dan konseling SMP
Keterangan Diagram  : Unsur Manajemen BK
A. Koordinator  BKGuru  BK
atau Konselor B.
SiswaOSIS C.
Wali Kelas D.
Guru Mata Pelajaran E.
KepalaWakil Kepala
Satuan Pendidikan F.
Tata Usaha G.
Disnas PendidikanPengawas BK
H. Orang tua
I. Tenaga Ahli
J. Organisasi Profesi
Kewenangan
1. Otoritas pelayanan BK
2. Implementasi Pelayanan BK
3. Otoritas kepempimpinan satuan pendidikan
4. Otoritas Guru Mata Pelajaranwali kelas
5. Koordinasi  Guru  BKKonselor  dengan  Wali
Kelas dan Guru Mata Pelajaran 6.
Materi Koordinasi Guru BKKonselor dengan Wali Kelas dan Guru Mata Pelajaran
7. Otoritas pelayanan orang tuaahli
8. Koordinasi  antara  pihak  satuan  pendidikan
dengan  Komite  Satuan  Pendidikanorang  tua dan organisasi profesi tenaga ahli
9. Koordinasi  antara  Guru  BK  atau  Konselor
dengan  Komite  Satuan  PendidikanOrang  tua dan organisasi profesi tenaga ahli
10. Otoritas pembinaankedinasan
Dengan  memperhatikan  unsur-unsur  dan  kewenangan  sebagaimana  tergambar dalam diagram di atas, kinerja manajemen pelayanan BK yang diselenggarakan oleh
Unit Pelayanan BK UPBK terkait dengan hal-hal pokok berikut.
1. Wilayah Kerja dan Tugas Pokok UPBK
a. Spektrum Kinerja Guru BK atau Konselor
Dalam  kelembagaan  UPBK  bertugas  sejumlah  Guru  BK  atau  Konselor  yang semuanya  bertanggung  jawab  kepada  Kepala  Sekolah  dan  dikoordinasikan
oleh  seorang  Koordinator  BK.  Dalam  hal  ini  wilayah  kerja  UPBK  adalah penyelenggaraan  pelayanan  BK  untuk  semua  peserta  didik  pada  satuan
pendidikan,  yang  secara  keseluruhan  diselenggarakan  oleh  Guru  BK  atau Konselor  sebagai  pelaksana  utama.  Wilayah  kerja  yang  dimaksud  meliputi
pokok-pokok sebagai berikut: 1
Spektrum pelayanan BK yang menjadi ruang lingkup kinerja seluruh Guru BK dan Konselor adalah program  BK  yang meliputi  konsep dasar tentang
BK, bidang pelayanan, jenis layanan dan kegiatan pendukung, serta aspek- aspek terkait  lainnya sebagaimana diuraikan pada bab-bab terdahulu pada
buku Panduan ini. 2
Masing-masing  Guru  BK  atau  Konselor  wajib  bekerja  dalam  keseluruhan spektrum  program  pelayanan BK  tersebut  untuk semua peserta didik  yang
menjadi tugas pengasuhannya.
72 Panduan Bimbingan dan konseling SMP
3 Kegiatan Guru BK atau Konselor dalam spektrum program pelayanan BK
tersebut  dilaksanakan  dengan  mengikuti  tahap-tahap  kegiatan  P3M-T: yaitu:
P   =   Perencanaan :   Perencanaan  Program  Tahunan,  Bulanan,
dan Harian. P  =  Pengorganisasian
:  Pengorganisasian prasarana,
sarana, personalia,  tempat,  waktu  dan  administrasi
dalam kesiapan
untuk pelaksanaan
kegiatan. P   =  Pelaksanaan
:  Pelaksanaan  kegiatan  sesuai    dengan perencanaan dan pengorganisasiannya.
M  =  Monitoring :  Pengontrolan,  dalam  arti  monitoring  dan
evaluasi kegiatan. T   =  Tindak lanjut
:  Upaya tindak lanjut hasil evaluasi kegiatan.
b. Kerjasama
1 Umum
Dalam  melaksanakan  tugas  pelayanan  BK  Guru  BK  atau  Konselor bekerjasama dengan berbagai pihak di dalam dan di luar satuan pendidikan
untuk  suksesnya  pelayanan  yang  dimaksud.  Kerjasama  ini  dalam  rangka manajemen  BK  yang  menjadi  bagian  integral  dari  manajemen  satuan
pendidikan secara menyeluruh.
2 Kerjasama Interen
a Kerjasama dengan Guru Mata Pelajaran
Guru Mata Pelajaran merupakan mitra kerja utama bagi GURU BK atau Konselor  untuk  suksesnya  pengembangan  peserta  didik  secara
menyeluruh dan optimal. Kerjasama ini dilaksanakan dalam hal : 1
Pengumpulan  dan  penghimpunan  data  akademik  dan  data  lainnya tentang  peserta  didik  yang  menjadi  tanggungjawab  Guru  BK  atau
Konselor dengan tetap menjaga asas kerahasiaan peserta didik 2
Alih  tangan  kasus  dari  Guru  Mata  Pelajaran  kepada  Guru  BK  atau Konselor  dan  dari  Guru  BK  atau  Konselor  kepada  Guru  Mata
Pelajaran agar peserta didik  mendapat  penanganan  yang tepat,  luas dan mendalam sesuai dengan kebutuhan dan permasalahannya.
3 Sebagaimana  dikutip  dari  Permendiknas  Nomor  65  Tahun  2013
73 Panduan Bimbingan dan konseling SMP
tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
Bab V, yaitu  :
hasil  penilaian  otentik  dapat  digunakan  oleh  guru  untuk merencanakan
program perbaikan
remedial, pengayaan
enrichment atau pelayanan konseling
, maka tindak lanjut terhadap hasil penilaian itu dapat  menjadi materi kerjasama antara Guru BK
atau Konselor dan Guru Mata Pelajaran. 4
Kegiatan  bersama  yang  dilakukan  danatau  dihadiri  bersama  oleh Guru  BK  atau  Konselor  dan  Guru  Mata  Pelajaran,  misalnya  dalam
layanan  informasi,  monitoring  dan  pembinaan  peserta  didik  dalam rangka pelayanan arah peminatan dan kegiatan ekstrakurikuler.
b Kerjasama  dengan  Wali  Kelas  sesuai  dengan  perannya  dalam
pengelolaan rombongan belajar kelas peserta didik. c
Kerjasama  dengan  personalia  administrasi  dan  unsur  kelembagaan lainnya  pada  satuan  pendidikan  demi  kelancaran  dan  berlangsungnya
program-program  pelayanan  BK  dan  kegiatan  satuan  pendidikan  pada umumnya.
d Kerjasama dengan organisasi siswa OSIS baik dalam kaitannya dengan
pelayanan BK maupun kegiatan pembinaan siswa pada umumnya.
3 Kerjasama Eksteren
a Kerja Sama dengan Orang Tua
Kerja sama dengan orang tua peserta didik adalah penting terlebih-lebih karena  orang  tua  dan  kondisi  keluarga  sangat  berpengaruh  terhadap
kehidupan  peserta  didik  baik  dalam  kondisi  sehari-hari  maupun  dalam kondisi  yang  menyangkut  perkembangan  peserta  didik  pada  umumnya.
Dalam hal ini peranan orang tua sangat signifikan lihat arah pelayanan dasar  BK.  Meskipun  demikian,  berkenaan  dengan  penanganan  peserta
didik Guru BK atau Konselor perlu memperhatikan bahwa : 1
Permasalahan  peserta  didik  tidak  harus  seketika  dan  serta  merta disampaikan kepada orang tua
2 Masalah  yang  dimaksud  perlu  diketahui  oleh  oarang  tua  hanya
apabila  orang  tua  dapat  merespon  danatau  bertindak  yang memberikan dampak positif terhadap penanganan masalah tersebut.
3 Keikutsertaan  orang  tua  dalam  menangani  masalah  anaknya  dapat
74 Panduan Bimbingan dan konseling SMP
diawali  danatau  diiringi  dengan  layanan  konsultasi  terhadap  orang tua.
4 Keikutsertaan  orang  tua  terhadap  penanganan  masalah  anaknya
sedapat-dapatnya didasarkan pada kemauan dan kemampuan peserta didik  sendiri  dalam  berkontribusi  secara  poisitif  dengan  orang  tua
dan anggota keluarganya. b
Kerjasama dengan Pihak Lain Guru  BK  atau  Konselor  yang  tergabung  dalam  UPBK,  dalam
keseluruhan kinerjanya bekerjasama dengan unsur-unsur eksternal SMP, yaitu :
1 Komite  Satuan  Pendidikan  Komite  Sekolah  Madrasah  dalam
rangka memberdayakan lembaga tersebut untuk suksesnya kegiatan pembelajaran  peserta  didik  dan  kegiatan  satuan  pendidikan  pada
umumnya. 2
Tenaga  ahli,  baik  dari  kalangan  profesi  BK  ABKIN:
Asosiasi Bimbingan  dan  Konseling  Indonesia
dan  IKI:
Ikatan  Konselor Indonesia
maupun  profesi  terkait  lainnya,  dalam  rangka  kegiatan instrumentasi  terhadap  kemampuan  dasar  siswa,  layanan  Informasi
dan  Orientasi,  Konfrensi  Kasus,  dan  Alih  Tangan  Kasus  demi suksesnya pelayanan BK terhadap peserta didik pada umumnya.
3 Badan atau lembaga pembina di luar satuan pendidikan, dengan izin
dari  atau penugasan dari  Kepala Satuan Pendidikan, dalam rangka pengembangan  dan  pembinaan  kompetensi  dan  profesionalisme
pelayanan BK, seperti: penataran, seminar, penelitian, studi lanjut. 4
Lembaga  kedinasan  negeri  ataupun  swasta,  seperti  lembaga pendidikan  pada  berbagai  jalur,  jenjang,  dan  jenis  pendidikan,
lembaga  kerjabisnis,  organisasi  sosialkemsyarakatan  yang  dapat berpartisipasi dalam pelayanan BK untuk kegiatan layanan ataupun
pendukung  seperti  layanan  Orientasi,  Informasi,  Penempatan  dan Penyaluran,  Konferensi Kasus.
75 Panduan Bimbingan dan konseling SMP
2. Fasilitas UPBK