Potensi dasar umum kecerdasan Bakat, minat dan kecenderungan pribadi Konstruk dan isi kurikulum Prestasi hasil belajar Ketersediaan fasilitas satuan pendidikan Dorongan moral dan finansial,

36 Panduan Bimbingan dan konseling SMP Dengan arah seperti itu peran Guru BK atau Konselor sangatlah menentukan.

c. Peminatan di SLTA

Pelayanan peminatan di SLTA merupakan kelanjutan atau bahkan impelementasi dari peminatan yang dikembangkan di SLTP. Dengan berorientasi kepada jalur akademik dan atau jalur vokasional di SMAMASMKMAK peserta didik terarah untuk merealisasikan peminatannya yang mereka bina sejak di SMPMTs. Arah peminatan di SMAMASMKMAK itu dilengkapi dengan pendalaman mata pelajaran pilihan dan lintas mata pelajaran, dan juga peminatan melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang menyertai jalur utama peminatan yang dimaksudkan itu. Dalam pengembangan arah peminatan akademik dan vokasional peserta didik perlu diperhatikan melalui Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2013 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia KKNI yang menyandingkan jenjang kualifikasi pendidikan dan jenjang karir.

3. Aspek Pertimbangan Arah Peminatan

Untuk setiap tingkat peminatan peserta didik digunakan lima aspek pokok sebagai dasar pertimbangan bagi arah peminatan yang akan ditempuh. Kelima aspek tersebut secara langsung mengacu kepada karakteristik pribadi peserta didik dan lingkungannya, kondisi satuan pendidikan dan kondisi pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pendidikan peserta didik yang bersangkutan, dikaitkan pada konstruk dan isi kurikulum yang ada, yaitu :

a. Potensi dasar umum kecerdasan

, yaitu kemampuan dasar yang biasanya diukur dengan tes intelegensi.

b. Bakat, minat dan kecenderungan pribadi

yang dapat diukur dengan tes bakat danatau inventori tentang bakat minat.

c. Konstruk dan isi kurikulum

yang memuat mata pelajaran danatau praktiklatihan yang dapat diambildidalami oleh peserta didik atas dasar pilihan, serta sistem Satuan Kredit Semester SKS yang diberlakukan.

d. Prestasi hasil belajar

, yaitu nilai hasil belajar yang diperoleh peserta didik di satuan pendidikan, baik a rata-rata pada umumnya, maupun b per mata pelajaran, baik yang bersifat wajib maupun pilihan, dalam rangka peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan. 37 Panduan Bimbingan dan konseling SMP

e. Ketersediaan fasilitas satuan pendidikan

, yaitu apa yang ada di tempat peserta didik belajar yang dapat menunjang pilihan atau arah peminatan mereka.

f. Dorongan moral dan finansial,

yaitu kemungkinan penguatan dari berbagai sumber yang dapat membantu peserta didik, terutama dari orang tua dan kemungkinan bantuan dari pihak lain, seperti beasiswa, dan lain- lain. Dalam penerapannya arah peminatan peserta didik diambil dengan mempertimbangkan kemungkinan yang paling menguntungkan dari kombinasi semua yang ada itu pada setiap jenis dan jenjang satuan pendidikan. 38 Panduan Bimbingan dan konseling SMP

BAB III PENYELENGGARAAN

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

A. VOLUME KEGIATAN

Volume kegiatan pelayanan BK pada satuan-satuan pendidikan dalam satu minggu didasarkan pada volume kegiatan yang merupakan kinerja wajib mingguan Guru BK atau Konselor dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Sasaran Pelayanan

Peserta didik yang menjadi sasaran pelayanan atau subjek asuhan ampuan seorang Guru BK atau Konselor pada satuan pendidikan adalah minimal 150 orang lihat contoh kelas-kelas yang siswanya menjadi ampuan Guru BK atau Konselor: Lampiran 2, dengan catatan: a. Semua kegiatan Guru BK atau Konselor dalam pengasuhan pengampuan peserta didik tiap minggu secara langsung ditujukan kepada peserta didik asuhannya yang berjumlah minimal 150 orang itu. Dengan kata lain semua peserta didik asuhan itu setiap waktu sepanjang tahun memiliki hak dan kesempatan untuk mendapatkan pelayanan dari Guru BK atau Konselor sebagai pengasuhnya sesuai dengan kebutuhan masalah yang ada pada diri peserta didik, danatau kondisi peserta didik yang dianggap perlu mendapatkan pelayanan. b. Masing-masing Guru BK atau Konselor mendapat kesempatan mengasuh peserta didik dengan cara bergilir , yaitu mengasuh peserta didik yang berbeda secara bergilir setiap pergantian tahun ajaran, atau berkelanjutan, yaitu mengasuh peserta didik terus menerus mulai dari ketika mereka masuk satuan pendidikan SMP sampai menamatkannya. Kewajiban pengampuan peserta didik oleh seorang Guru BK atau Konselor dapat dicontohkan sebagaimana tertera pada Tabel 1 berikut.