25
proses asesmen kemampuan anak, penetapan tujuan jangka panjang, penetapan tujuan jangka pendek, analisis tugas, penetapan jangka waktu
latihan, dan evaluasi ketercapaian setiap tahapan yang dicapai anak. Assesmen dapat dilakukan dengan berbagai teknik seperti
menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh lembaga khusus atau dengan wawancara dan observasi. Mumpuniarti 2003: 125
menyatakan secara garis besar PPI meliputi “ Deskripsi tingkat kemampuan siswa, tujuan umum dan khusus, rincian layanan
pendidikan khusus dan layanan terkait, tanggal dimulainya suatu program, perkiraan waktu selesai dan evaluasinya, kriteria untuk
menentukan tujuan”. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan, perencanaan
pembelajaran bagi siswa tunagrahita sedang menggunakan PPI dimana setiap siswa memiliki tujuan pembelajaran sesuai dengan kemampuan
dan kebutuhan belajar masing-masing siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Eka Nur Aini 2012: 2 tentang program pembelajaran yang
memiliki tujuan dan melibatkan guru dan siswa untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, dalam topik penelitian ini rencana pembelajaran
yang dibuat oleh guru idealnya bersifat individual dan terdapat pengukuran secara rinci mengenai penguasaan keterampilan yang
diharapkan oleh masing-masing siswa.
26
b. Pelaksanaan Pembelajaran Motorik Halus bagi Anak Tunagrahita
Sedang Pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan implementasi
perencanaan pembelajaran
yang telah
disusun oleh
guru. mengimplementasikan rancangan pembelajaran dilakukan dalam tiga
tahap yaitu prainstruksional, instruksional, dan tahap evaluasi dan tindak lanjut Nana Sudjana, 2009: 147.
1 Tahap Prainstruksional
Guru memulai proses pembelajaran dengan membuka pembelajaran. Membuka pembelajaran merupakan suatu kegiatan
yang dilakukan guru untuk mengkondisikan siswa agar siap mental dan memusatkan diri sepenuhnya pada pelajaran yang akan
diberikan Mulyana, 2008: 84. Tahap prainstruksional seperti halnya kegiatan pemanasan sehingga guru berperan mengarahkan
siswa agar termotivasi dan antusias mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, pada tahap ini keterampilan dan kreativitas guru sangat
mempengaruhi minat siswa untuk mengikuti pembelajaran hingga akhir.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru pada tahap prainstruksional
menurut Nana
Sudjana 2009:
148-149 diantaranya
absen, menanyakan
pembahasan sebelumnya,
mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran sebelumnya,
27
memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, mengulang pelajaran yang diberikan secara menyeluruh.
Paparan di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan prainstruksional ialah kegiatan membuka pelajaran oleh para guru
yang bertujuan untuk memusatkan perhatikan siswa sehingga siswa berminat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Berminat
dan antusias bagi siswa tunagrahita berarti siswa mengikuti aktivitas pembelajaran dari awal hingga akhir. Kegiatan yang dapat
dilakukan guru dalam tahap ini diantaranya melakukan absensi, mengajukan
pertanyaan, menanyakan
pencapaian materi,
memberikan kesempatan bertanya dan mengulang pembelajaran dengan singkat menyeluruh.
2 Tahap Instruksional
Tahap instruksional adalah kegiatan menyampaikan materi pelajaran atau disebut juga tahap inti. Kegiatan pada tahap ini
diantaranya menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang akan diraih, menuliskan pokok materi dan membahas materi,
memberikan contoh pada pokok materi, penggunaan media pembelajaran untuk memudahkan guru dalam menjelaskan materi,
dan menyimpulkan hasil pembahasan pokok materi Nana Sudjana, 2009: 149-151. Pada tahap instruksional guru menerapkan semua
variabel pembelajaran kepada siswa secara aktif. Penggunaan strategi dan metode pembelajaran yang tepat sangat membantu.
28
3 Tahap Penilaian dan Tindak Lanjut
Tahap penilaian dan tindak lanjut merupakan tahapan terakhir yang dilakukan guru saat bertatap muka dalam proses pembelajaran
di kelas. Tahap penilaian bertujuan mengetahui tingkat keberhasilan dari tahap instruksional. Hal-hal yang dapat dilakukan
dalam tahap penilaian tindak lanjut antara lain: memberikan pertanyaan pada siswa mengenai pokok materi yang sudah
dijelaskan, mengulang pokok materi apabila pertanyaan yang diajukan belum terjawab kurang dari 70, memberikan tugas atau
pekerjaan rumah untuk memperkaya pengetahuan siswa, dan mengakhiri pembelajaran dengan memberi tahu materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya Nana Sudjana, 2009: 151- 152. Menurut Mulyasa 2013: 102 hasil dari penilaian digunakan
untuk menganalisis kelemahan atau kekurangan siswa dan masalah-masalah yang dihadapi guru dalam membentuk karakter
dan kompetensi peserta didik. Ketiga kegiatan pelaksanaan pembelajaran saling terkait dan
terstruktur. Keterampilan
guru dalam
mengelola proses
pembelajaran motorik halus sangat berpengruh pada hasil yang diinginkan baik pada pemanfaatan waktu dan mengatur kegiatan-
kegiatan dalam proses pembelajaran Nana Sudjana, 2009: 152. Pada penilaian tindak lanjut ini guru dapat mengetahui efektifitas
29
dari perencanaan dan pelaksanaan yang dilakukan pada pembelajaran.
4. Komponen Pembelajaran Motorik Halus bagi Anak Tunagrahita
Pembelajaran merupakan
aspek yang
penting dalam
mengembangkan serta mengoptimalkan kemampuan siswa. Menurut Achjar Chalil dan Hudaya Latuconsina 2008 :1, Pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar. Menurut Hamzah, B.Uno dan Nurdin Mohamad 2011:
144, pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu
tujuan, yaitu tujuan kurikulum. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan beberapa komponen pembelajaran. Dilihat dari pengertiannya komponen
pembelajaran merupakan bagian-bagian dari sistem proses pembelajaran yang menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran. Komponen
pembelajaran juga merupakan kumpulan dari beberapa item yang saling berhubungan satu sama lain yang merupakan hal penting dalam proses
belajar mengajar Riskha Pratama, dkk, 2010: 4. Keberhasilan
pembelajaran dapat
dilihat dari
komponen pembelajaran yang ada. Menurut Cepi Riyana 2013: 2 menyatakan
“Dalam pembelajaran terdapat komponen-komponen sebagai berikut: Tujuan, materi bahan ajar, metode dan media, evaluasi, anak didik atau
sis wa, dan adanya pendidik atau guru”.